Anda di halaman 1dari 39

NS.

ALI MUSTOFA, MM
PENDAHULUAN
 Manusia terdiri dari dimensi fisik, emosi, intelektual,
psikologis, sosial dan spiritual harus dipenuhi
kebutuhannya
 Perkembangan dalam berbagai aspek kehidupan
manusia di era modernisasi kekecewaan dan
keputusasaan manusia sehat dan sakit
 Kesejahteraan spiritual adalah suatu aspek yang
terintegrasi dari manusia secara keseluruhan, yang
ditandai oleh makna dan harapan
PENDAHULUAN
 Spiritualitas memberi dimensi luas pada pandangan
holistik kemanusiaan
 Dimensi spiritual mempengaruhi penyembuhan pada
klien yang sakit dari berbagai penelitian
 Perawat memenuhi kebutuhan spiritual klien mulai
makna dan tujuan spiritual sampai memfasilitasi klien
untuk mengekspresikan agama dan keyakinan
 Dalam memenuhi kebutuhan sipitual klien, perawat
memperhatikan tahap perkembangannya
PENGERTIAN
 Spiritualitas, keyakinan dan agama merupakan hal
yang terpisah, walaupun seringkali diartikan sama.
Pemahaman tentang perbedaan antara tiga istilah
sangat penting bagi perawat untuk menghindarkan
salah pengertian yang akan mempengaruhi
pendekatan yang digunakan perawat.
PENGERTIAN
 Definisi individu tentang spiritualitas dipengaruhi
oleh: kultur, perkembangan, pengalaman hidup dan
ide-ide seseorang tentang hidup
 Spitualitas Sesuatu yang dipercayai oleh seseorang
dalam hubungannya dengan kekuatan yang lebih
tinggi (Tuhan), yang menimbulkan suatu kebutuhan
serta kecintaan terhadap Tuhan dan permohonan
maaf atas segala kesalahan yang diperbuat
Spiritualitas
 Menurut Burkhardt (1993), spiritualitas meliputi aspek
sebagai berikut:
1. Berhubungan dengan sesuatu yang tidak diketahui
atau ketidakpastian dalam kehidupan.
2. Menemukan arti dan tujuan hidup.
3. Menyadari kemampuan untuk menggunakan
sumber dan kekuatan dalam diri sendiri.
4. Mempunyai perasaan keterikatan dengan diri sendiri
dan dengan Yang Maha Tinggi
 Spiritualitas Mickley et al (1992) menguraikan
spiritualitas sebagai suatu yang multidimensi, yaitu
dimensi eksistensial dan dimensi agama.
 Dimensi eksistensial berfokus pada tujuan dan arti
kehidupan,
 Dimensi agama lebih berfokus pada hubungan
seseorang dengan Tuhan Yang Maha Penguasa
 Spiritualitas Stoll (1989), menguraikan bahwa
spiritualitas sebagai konsep dua dimensi:
 1. Dimensi vertikal adalah hubungan denganTuhan atau
Yang Maha Tinggi yang menuntun kehidupan
seseorang,
 2. Dimensi horizontal adalah hubungan seseorang
dengan diri sendiri,dengan orang lain dan dengan
lingkungan. terdapat hubungan yang terus menerus
antara dua dimensi tersebut
Spiritualitas
 Kebutuhan spiritual adalah kebutuhan untuk
mempertahankan atau mengembalikan keyakinan dan
memenuhi kewajiban agama, serta kebutuhan untuk
mendapatkan maaf atau pengampunan, mencintai,
menjalin hubungan penuh rasa percaya dengan Tuhan
(Carson,1989).
 Dapat disimpulkan kebutuhan spiritual merupakan
kebutuhan untuk mencari arti dan tujuan hidup,
kebutuhan untuk mencintai dan dicintai serta rasa
keterikatan, dan kebutuhan untuk memberikan dan
mendapatkan maaf
KAREKTERISTIK TENTANG
SPIRITUALITAS
 Spiritualitas adalah kesatuan tema dalam kehidupan
kita
 Spiritualias merupakan keadaan hidup Farren et al
(1989) fungsional spiritualitas komitmen tertingi
individu, yang merupakan prinsip yang paling
komprehensif dari perintah, atau nilai final yaitu
argumen yang sangat kuat yang diberikan untuk
pilihan yang dibuat dalam hidup kita
SPIRITUALITAS ATAU KEYAKINAN
 SPIRITUAL
 Spiritualitas adalah keyakinan dalam hubungannya
dengan yang Maha Kuasa dan Maha Pencipta. Sebagai
contoh seseorang yang percaya kepada Allah sebagai
Pencipta atau sebagai Maha Kuasa
SPIRITUALITAS DAN RELIGIFarren et
al (1989)
 menyatakan bahwa definisi spiritualitas, atau dimensi
spiritual, akan unik bagi setiap individu
 Definisi individual tentang spiritualitas dipengaruhi
oleh kultur, perkembangan, pengalaman hidup dan
ide-ide mereka sendiri tentang hidup
SPIRITUALITAS DAN RELIGI
 Kedua istilah tersebut digunakan secara bertukaran
dan pastinya ada hubungan.Seseorang mengikuti
ritual atau praktek keagamaan tertentu untuk
mengekpresikan aspek spiritualitas.
 Religi biasanya berkaitan dengan keadaan melakukan
atau suatu sistem penyatuan spesifik tentang praktik
yang berkaitan dengan bentuk ibadah tertentu
RELIGI Emblen (1992)
 RELIGI suatu sistem keyakinan dan ibadah
terorganisasi yang dipraktikan seseorang untuk secara
jelas menunjukan spiritualitas mereka.
 RELIGI mempunyai tujuan berbeda dalam kehidupan
seseorang.Bagi sebagian orang
 RELIGI adalah suatu kumpulan peraturan dan ritual
untuk beribadah kepada yang Maha Tinggi
 Bagi orang lain Religi adalah cara hidup yang
memberikan pemeliharaan yang mulia dan
berhubungan kepada semua kehidupan
KEPERCAYAAN (FAITH)
 Mempunyai kepercayaan atau keyakinan
berartimempercayai atau mempunyai komitmen
terhadap sesuatu atau seseorang. Secara umum agama
atau keyakinan spiritual merupakan upaya seseorang
untuk memahami tempat seseorang di dalam
kehidupan, yaitu bagaimana seseorang melihat dirinya
dalam hubungannya dengan lingkungan secara
menyeluruh..
AGAMA
 Agama merupakan suatu sistem ibadah yang
terorganisasi atau teratur Agama mempunyai
keyakinan sentral,ritual, dan praktik yang biasanya
berhubungan dengan kematian,perkawinan dan
keselamatan/penyelamatan (salvation)
AGAMA
 Agama mempunyai aturan-aturan tertentu yang
dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari yang
memberikan kepuasan bagi yang menjalankannya
 Perkembangan keagamaan individu merujuk pada
penerimaan keyakinan, nilai, aturan dan ritual
tertentuHubungan spiritual, sehat dan sakit
 Petunjuk perilaku, Ajaran baik Sumber dukungan
Halal Haram Kesehatan
 Kesehatan Membangkitkan semangat utk sehat
Dimensi Spiritual
 Model pendekatan penyatuan (Farran et al)
Spiritualitas mewakili keberadaan seseorang dan
berfungsi sebagai perspektif pendorong yang
menyatukan berbagai aspek individual Fisologis
PsikologisSosiologis Spiritual
HUBUNGAN SPIRITUAL SEHAT
SAKIT
AGAMA

SUMBER DUKUNGAN
PETUNJUK AJARAN BAIK
PERILAKU

HALAL HARAM

KESEHATAN MEMBngkitkN
KESEHATAN SEMNAGT UNTUK
SEHAT
DIMENSI SPIRITUAL
FISIOLOGIS PSIKIOLOG
IS

SOSIOIOLOGIS SPIRITUAL

• Model pendekatan penyatuan (Farran et al)


• Spiritualitas mewakili keberadaan seseorang dan
berfungsi sebagai perspektif pendorong yang
menyatukan berbagai aspek individual
SESEORANG TERPENUHI KEBUTUHAN
SPIRITUALNYA APABILA MAMPU
1. Merumuskan arti personal yang positif tentang
tujuan keberadaannya didunia/kehidupan
2. Mengembangkan arti penderitaan dan meyakini
hikmah dari suatu kejadian atau penderitaan.
3. Menjalin hubungan positif dan dinamis melalui
keyakinan, rasa percaya dan cinta.
4. Membina integritas personal dan merasa diri
berharga.
5. Merasakan kehidupan yang terarah terlihat melalui
harapan.
6. Mengembangkan hubungan antar manusia yang
positif
Perkembangan Spiritual
 Usia anak-anak
 Merupakan tahap perkembangan kepercayaan
berdasarkan pengalaman. Perilaku yang didapat
berdasarkan pengalaman. Perilaku yang didapat antara
lain : adanya pengalaman dari interaksi dengan orang
lain dengan keyakinan dan kepercayaan yang dianut.
Pada masa ini, anak belum mempunyai pemahaman
salah atau benar. Kepercayaan atau keyakinan yang ada
pada masa ini mungkin hanya mengikuti ritual atau
meniru orang lain. Pada masa ini anak-anak biasanya
sudah mulai bertanya tentang pencipta, arti doa serta
mencari jawaban tentang kegiatan keagamaan
Perkembangan Spiritual
 Usia Remaja Akhir.
 Sudah mulai pada keinginan akan pencapaian
kebutuhan spiritual seperti keinginan melalui meminta
atau berdoa kepada penciptanya, yang berarti sudah
mulai membutuhkan pertolongan melalui keyakinan
atau kepercayaan.
 Usia Awal Dewasa
 Merupakan masa pencarian kepercayaan dini, diawali
dengan proses pertanyaan akan keyakinan atau
kepercayaan. Pemikiran sudah bersifat rasional dan
keyakina atau kepercayaan terus dikaitkan dengan
rasional.
Perkembangan Spiritual
 Usia Pertengahan Dewasa
 Merupakan tingkatan kepercayaan pada diri sendiri
yang lebih baik. Perkembangan ini diawali dengan
semakin kuatnya kepercayaan yang dipertahankan
walaupun menghadapi perbedaan keyakinan dan lebih
mengerti akan kepercayaan dirinya
MEMBUTUHKAN BANTUAN
SPIRITUAL
 Pasien kesepian
 Pasien ketakutan dan cemas
 Pasien menghadapi pembedahan
 Pasien yang mengubah gaya hidup
MASALAH SPIRITUAL
 Penyakit Akut
 Penyakit Kronis
 Penyakit terminal
 Individuasi
 Pengalaman mendekati kematian (Near death
Experience, ex; orang setelah mengalami henti
jantung)
 Praktik spiritual & religius kaitannya dengan
kesehatan
 Ada 5 hal terkait:
 HEALTH BELIEFS
 HEALTH CRISES
 DEATH
 BIRTH
 DIET
Pengkajian
 Tanyakan tentang
 konsep klien akan kebutuhan tertingginya
 Apa hubungan antara klien dengan kebutuhan tertinggi
 Sumber harapan dan kekuatan
 Praktik keagamaan dan ritual
 Persepsi klien tentang hubungan kepercayaan spiritual
dengan kesehatan
 Bagaimana klien mengekspresikan hubungan spiritual
 Bagaimana klien melihat dirinya sendiri
 Apakah klien melakukan secara nyata dan terbuka tentang
spiritual
 Apakah klien mengimplementasikan dalam tanggungjawab
dan perilaku
 Bagaimana klien berhubungan dengan keluarga /
teman, petugas kesehatan, sesama klien, orang asing
 Bagaimana terapi dan diagnosa mempengaruhi
konsep diri klien, status emosi
 Apakah klien mampu bertahan dengan program
rehabilitasi
Pengkajian
 Lakukan observasi
 Perilaku berkaitan dengan tingkat kesehatan
spiritualKekalutan?
 Kemunduran?
 Menunda rencana?
 Kesakitan?
 Penderitaan?
 Adakah ketidakseimbangan antara kepercayaan
dengan tindakan?
 Bila ya curigai distres spiritual
Pengkajian
 Distres spiritual
 Kriteria mayor
 Gangguan dalam sistem keyakinan
 Kriteria minor:
 Pertanyaan klien tentang makna kehidupan
 Makna kematian?
 Penderitaan?
 Kredibilitas terhadap sistem keyakinan
Lanjutan : pengambilan keputusan dan
 Demonstrasi dalam
ketidakberanian
 Perasaan ambivalen tentang keyakinanKlien tidak
melakukan kegiatan keagamaan
 Klien merasa bosan hidup
 Klien merasa adanya kekosongan spiritual
 Klien mengekspresikan kemarahanKetakutan akan
arti kehidupan
 Penderitaan dan kematianPermintaan bantuan
terhadap gangguan keyakinan
Pengkajian
Pengkajian akanPenyebab distres spiritual:
 Kondisi patofisiologi: kehilangan bagian tubuh, penyakit
terminal, penyakit yang membuat kondisi tubuh melemah,
nyeri, trauma, keguguran, kelahiran mati
 Tindakan: pembedahan, transfusi darah, pembatasan diit,
pengobatan
 Kondisi lingkungan: kematian orang terdekat, keadaan
memalukan saat melakukan ritual agama, hambatan dalam
melakukan ritual agama karena perawatan intensif,
kurangnya privasi, adanya keyakinan yang ditentang
keluarga, perpisahan dengan orang yang dicintai
Diagnosa Keperawatan
 DISTRES SPIRITUAL keadaan dimana individu atau
kelompok mengalami atau beresiko mengalami
gangguan dalam sistem keyakinan atau nilai yang
memberikan kekuatan, harapan, dan arti kehidupan
seseorang
Rencana
 Bila klien sadarKeperawatan
perawat dan klien bersama-sama
merencanakan pemenuhan kebutuhan spiritual
 Bila perawat ragu konsultasikan dengan keluarga klien
 Bila klien dan keluarga menolak memenuhi kebutuhan
spiritual perawat harus menghargai
 Bila memungkinkan dapat dihadirkan tokoh agamaIngat
faktor yang berpengaruh dalam hubungan perawat-klien
dalam memenuhi kebutuhan spiritual adalah dukungan,
kesadaran diri, pengertian, keterbukaan, penerimaan
nonjudgementTujuan diarahkan pada:Klien akan mampu
mendiskusikan masalah spiritual yang dialami
 Klien mampu melakukan praktik religiusKlien merasa
damai
Evaluasi
 Apakah sistem keyakinan klien menjadi lebih kuat
 Apakah klien merasa damai
 Apakah perhatian klien tentang cinta betul-betul ada
 Apakah klien dalam kemudahan
 Apakah perilaku klien tepat untuk bekerja
Outcome:
 Klien melanjutkan latihan spiritual yang tidak
mengganggu kesehatan,
 klien mengungkapkan pengurangan perasaan bersalah
dan kecemasan,
 klien mengekspresikan kepuasan kondisi spiritual

Anda mungkin juga menyukai