PENDAHULUAN
1.2 Latar Belakang
Pemahaman tentang penatalaksanaan diet secara umum bagi penderita
Penyakit Ginjal dan Saluran Kemih Diet Rendah Purin penting untuk
diketahui, tak hanya bagi mereka yang telah menderita gangguan ginjal,
namun baik bagi mereka yang bertekad untuk menurunkan resiko terhadap
gangguan ginjal.
Fungsi utama ginjal adalah memelihara keseimbangan homeostatik
cairan, elektrolit, dan bahan-bahan organik dalam tubuh. Hal ini terjadi
melalui proses filtrasi, reabsorpsi, dan sekresi. Disamping itu, ginjal
mempunyai fungsi endokrin penting. Saat organ ginjal terganggu, ia tak lagi
menjalani fungsinya dengan baik. Penyakit ginjal menyebabkan terjadinya
gangguan pembuangan kelebihan zat gizi yang diperoleh dari makanan.
Penetapan terapi nutrisi diklasifikasikan berdasarkan jenis gangguan ginjal
yang ada.
Dalam hal kesehatan yang berhubungan dengan manusia, tentunya
penting sekali dalam pembelajaran ilmu gizi yang mana akan menjadikan
syarat utama dalam pemenuhan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh manusia.
Menyangkut materi diet rendah purin ,maka kami menyusun kajian-kajian
dan materi yang berhubungan dengan materi itu dalam makalah ini. Adapun
latar belakang yang lain adalah untuk menyelesaikan salah satu tugas mata
kuliah ilmu gizi.
1.3 Tujuan
1.2.1. Tujuan umum
penyusunan makalah ini adalah untuk memahami Penyakit Ginjal
penyusunan makalah Dapat memahami Saluran Kemih
penyusunan makalah Dapat memahami Diet Rendah Purin.
1.2.2. Tujuan khusus
Tujuan Khusus penyusunan makalah ini adalah untuk memahami:
Pengertian Penyakit Ginjal
Apa yang di maksut dengan Saluran Kemih
Apa yang dimaksut dengan Diet Rendah Purin.
BAB II
DIET PADA PENYAKIT GINJAL
2.1
berbagai faktor yang dapat mencegah pengeluaran urin (retensi urin) akibat
dari obstruksi (sumbatan) pada saluran kencing.
Penyakit Ginjal kronis adalah kerusakan ginjal yang terjadi selama lebih
dari 3 bulan, berdasarkan kelainan patologis atau petanda kerusakan ginjal
seperti proteinuria. Jika tidak ada tanda kerusakan ginjal, diagnosis penyakit
ginjal kronik ditegakkan jika nilai laju filtrasi glomerulus kurang dari 60
ml/menit/1,73 m2,
Penyebab dari gagal ginjal kronis secara umum disebabkan oleh diabetes
melitus dan hipertensi yang diperkirakan menyebabkan 26-43% dari gagal
ginjal kronis. Kondisi lain yang dapat menyebabkan gagal ginjal kronis
adalah adanya inflamasi (radang), immunological (autoimmun) atau penyakit
keturunan yang berhubungan dengan ginjal. Pada beberapa kasus, pasien
dengan gagal ginjal kronis diikuti dengan gagal ginjal akut.
Pada pasien dengan penyakit ginjal kronik, klasifikasi stadium ditentukan
oleh nilai laju filtrasi glomerulus, yaitu stadium yang lebih tinggi
menunjukkan nilai laju filtrasi glomerulus yang lebih rendah, gagal ginjal
kronis akan terjadi beberapa kelainan metabolik seperti:
2.
Renal osteodystrophy
Merupakan gangguan pada tulang yang disebabkan akibat dari aktivitas
Sindrom uremia
Uremia timbul pada saat level terakhir dari penyakit gagal ginjal kronis
ketika GFR ginjal sudah dalam kondisi dibawah 15 mL/menit dan BUN
melebihi dari 60 mg/dl. Beberapa gangguan, gejala dan komplikasi yang
berkembang akibat kondisi ini disebut dengan sindroma uremia. Uremia
dapat menyebabkan disfungsi mental dan perubahan pada neuromuskuler
seperti kram pada otot, kelemahan pada otot lengan dan nyeri. Komplikasi
lainnya akibat dari uremia adalah:
Gangguan sintesis atau pembentukan hormon. Gangguan ini meliputi
gangguan pembentukan hormon pengaktif vitamin D dan erythropoietin
yang berfungsi pada pembentukan sel darah merah. Akibatnya akan
terjadi anemia dan osteoporosis akibat hilangnya kalsium dari tulang.
Gangguan degradasi hormon. Gangguan pada perkembangan hormon
dapat berakibat pada pertumbuhan, reproduksi, keseimbangan cairan,
pengaturan kadar glukosa darah dan metabolisme zat gizi.
Abnormalitas pendarahan. Turunnya fungsi platelet dan faktor
pembekuan dapat menyebabkan pembekuan darah akibat luka yang
lama yang dapat berkontribusi pada anemia dan pendarahan pada
saluran cerna.
Peningkatan resiko penyakit kardiovaskuler. Faktor resiko ini antara
lain hipertensi, peningkatan kadar insulin (resistensi insulin) dan kadar
lipid darah yang tidak normal.
Penurunan fungsi imunitas tubuh. Pasien dengan uremia memiliki
imunitas yang rendah dan sangat berpotensi untuk terjadinya infeksi
yang lebih sering menyebabkan kematian pada pasien.
2.2
Memperbaiki
dan
mempertahankan
status
gizi
optimal
dan
mempercepat penyembuhan.
Gagal Ginjal Kronis :
Mencapai
dan
mempertahankan
status
gizi
optimal
dengan
2. Syarat Diet
Gagal Ginjal Akut :
9. Cairan dibatasi, yaitu jumlah urin/24 jam ditambah 500 750 ml.
suplemen terutama vitamin larut air seperti asam folat, vitamin B6, dan
C.
3. Jenis Diet Dan Indikasi Pemberian
Gagal Ginjal Akut
Jenis diet yang diberikan adalah :
Apabila pasien makan per oral, semua bahan makanan boleh diberikan;
batasi penambahan garam apabila ada hipertensi, edema, dan asites, serta
batasi makan sayur dan buah tinggi kalium bila ada hiperkalemia.
Gagal Ginjal Kronis
Ada tiga jenis diet yang diberikan menurut berat badan pasien, yaitu:
Karena kebutuhan gizi pasien penyakit ginjal kronik sangat tergantung pada
keadaan dan berat badan perorangan, maka jumlah protein yang diberikan
dapat lebih tinggi atau lebih rendah daripada standar. Mutu protein dapat
ditingkatkan dengan memberikan asam amino essensial murni.
2.3
menurun. Peningkatan produksi asam urat berasal dari makanan yang banyak
mengandung protein yang akhirnya peningkatan pembentukan purin (pada
penyakit tertentu). Pengeluaran asam urat menurun terjadi pada penyakit
ginjal atau dengan pemberian obat-obat tertentu. Kadar asam urat yang
berlebihan dalam darah dapat menyebabkan penimbunan kristal asam urat
pada cairan sendi (penyakit gout) dan dalam ginjal (batu ginjal).
Purine, suatu produk menengah metabolisme protein yang terdapat
dalam setiap sel, menambah kumpulan asam urat tubuh sesudah metabolisme.
Oleh karena kebanyakan makanan yang kaya urine juga kaya protein dan oleh
karena asam urat adalah produk akhir metabolisme protein, maka diet rendah
purine juga harus mengandung protein sedang.
2.1.2
Tujuan Diet
Syarat Diet
Mengkonsumi makanan rendah purin, yaitu 120-150 mg sehari
2.1.5
Diberikan pada penderita batu ginjal asam urat dan Grout Artritis.
Bahan makanan yang boleh diberikan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Diet dialisis II, 65 g protein. Diberikan kepada pasien dengan berat badan
60 kg
Diet dialisis III, 70 g protein. Diberikan kepada pasien dengan berat badan
65 kg
Atau secara spesifik menyatakan kebutuhan gizi perorangan ( termasuk
Mengontrol hipertensi.
Mengatasi anoreksia.
Syarat Diet
Syarat-syarat Diet Sindroma Nefrotik adalah :
Protein sedang, yaitu 1,0 g/kg BB, atau 0,8 g/kgBB ditambah jumlah
protein yang dikeluarkan melalui urin. Utamakan penggunaan protein
bernilai biologik tinggi.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Penyakit Ginjal kronis adalah kerusakan ginjal yang terjadi selama
lebih dari 3 bulan, berdasarkan kelainan patologis atau petanda kerusakan
ginjal seperti proteinuria. Malnutrisi pada penderita gagal ginjal disebabkan
oleh intake makanan yang kurang. Diet yang dilakukan berbeda-beda
tergantung tingkat penyakit gagal ginjal yang dialami. Pemberian diet pada
penderita gagal ginjal yang baik juga dapat mempercepat proses penyembuhan.
3.2. Saran
Diet dipantau oleh ahli gizi dan juga dokter
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. Penuntun Diet. Edisi Baru. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2005.
budiboga.blogspot.com/.../diet-bagi-penderita-penyakit-ginjal.html
Burgess DN, Bakris GL. Renal and electrolyte disorders. In : Stein JH (ed).
Internal\
Medicine. Diagnosis and Therapy. Norwalk : Appleton and Lange; 1993. p. 134-6.
Fauci, A. S., Kasper, D. L., Longo, D. L., Braunwald, E., Hauser, S.L.,
Jameson,
J.L., et al. Harrisons Principles of Internal Medicine. 17th ed. New York: The
McGraw-Hill Companies, 2008
http://trihartonos.bl
gspot.co.id/2011/10/makalah-diet-rendah-purin.html
Contents
BAB I...................................................................................................... 1
PENDAHULUAN....................................................................................... 1
1.2
Latar Belakang............................................................................... 1
1.3
Tujuan......................................................................................... 1
Tujuan khusus..........................................................................1
BAB II..................................................................................................... 2
DIET PADA PENYAKIT GINJAL...................................................................2
2.1
2.2
2.3
BAB III.................................................................................................. 13
PENUTUP............................................................................................... 13
3.1. Kesimpulan..................................................................................... 13
3.2. Saran............................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 14