Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PENDAHULUAN

“KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI”

1.1 SOAL

1.1.1 Jelaskan pengertian :


a. Kristal
b. Kristalografi
c. Mineral
d. Mineralogi
1.1.2 Jelaskan sistem kristal Isometrik,Hexagonal,dan Tetragonal (disertai gambar)
1.1.3 Sebutkan minimal 5 mineral yang memiliki sistem kristal isometrik,hexagonal
dan tetragonal
1.1.4 Jelaskan apa yang dimaksud dengan :
a. Bentuk kristal
b. Sumbu kristal
c. Bidang kristal
1.1.5 Jelaskan tujuan mempelajari sistem kristal
2.2. JAWABAN

2.2.1 a. Kata kristal berasal dari bahasa Yunani “Crystallon” yang berarti tetesan dingin
atau beku. Menurut pengertian kompilasi yang diambil untuk menyeragamkan
pendapat para ahli, maka kristal adalah bahan padat homogen,biasanya anisotrop
dan tembus cahaya serta mengikuti hukum-hukum ilmumpasti sehingga susunan
bidang-bidangnya memenuhi hukum geometri,jumlah dan kedudukan bidang
kristalnya selalu tertentu dan teratur. Kristal – kristal tersebut selalu dibatasi oleh
beberapa bidang datar yang jumlah dan kedudukannya tertentu. Keteraturan
tercermin dalam permukaan kristal yang berupa bidang-bidang datar rata yang
mengikuti pola-pola tertentu. Bidang – bidang tersebut sebagai bidang muka
kristal.
Kristal atau hablur adalah suatu padatan yang atom, molekul, atau ion
penyusunnya terkemas secara teratur dan polanya berulang melebar secara tiga
dimensi. Secara umum, zat cair membentuk Kristal ketika mengalami proses
pemadatan. Pada kondisi ideal, hasilnya bias berupa Kristal tunggal, yang semua
atom-atom dalam padatannya “terpasang” pada kisi ataun struktur Kristal yang
sama, tetapi secara umum kebanyakan Kristal terbentuk secara simultan sehingga
menghasilkan padatan polikristalin.
b. Kristalografi adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat geometri dari
kristal terutama perkembangan, pertumbuhan, kenampakan bentuk luar, struktur
dalam (internal) dan sifat-sifat fisis lainnya.
c. Mineral adalah suatu zat padat yang terdiri dari unsur atau persenyawaan
kimia yang dibentuk secara alamiah oleh proses-proses anorganik,mempunyai
sifat-sifat kimia dan fisika tertentu dan mempunyai penempatan atom-atom
secara beraturan di dalamnya,atau dikenal sebagai struktur kristal. Selain itu,kata
mineral juga mempunyai banyak arti,hal ini tergantung dari mana kita
meninjaunya.mineral dalam arti farmasi lain dengan pengertian bidang geologi.
Istilah mineral dalam arti geologi adalah zat atau benda yang terbentuk oleh
proses alam,biasanya bersifat padat serta tersusun dari komposisi tertentu dan
mempunyai sifat-sifat fisik yang tertentu pula.mineral terbentuk dari atom-atom
serta molekul-molekul dari berbagai unsur kimia,dimana atom-atom tersebut
tersusun dalam suatu pola yang teratur. Keteraturan dari rangkaian atom ini akan
menjadikan mineral mempunyai sifat dalam yang teratur. Keteraturan dari
rangkaian atom ini akan menjadikan mineral yang mempunyai sifat anorganik.
(Murwamto,Helmy,dkk.1992)
d. Mineralogi adalah suatu cabang ilmu geologi yang mempelajri tentang
mineral,baik dalam bentuk individu maupun dalam bentuk kesatuan,diantaranya
mempelajari tentang sifat-sifat fisik,caraterjadinya,cara terbentuknya,dan juga
kegunaanya. Mineralogi terdiri dari kata mineral dan logos. Logos yang berarti
ilmu dan apa bila digabungkan adalah ilmu tentang mineral.

2.2.2 1. Sistem isometrik (sistem kubus)


Sistem kubus ini adalah sistem kristal yang paling simetris sistem kubus tersusun
atas tiga garis kristal berpotongan yang sama panjang dan sama sudut potong
satu sama lain. Sistem ini berbeda dengan sistem lain,
Sistem ini sering juga disebut dengan sistem isometrik. Kata isometrik berarti
berukuran sama,terlihat pada struktur tiga dimensinya yang sama simetri. Sering
dinamakan sistem kubus karena bentuk umum dari kristalnya berstruktur seperti
kubik.
Nama : Spalerit
Rumus kimia :ZnS
Berat jenis (BD): 3,9-4,1
Sistem kristal : kubik
Belahan : sempurna
Warna : merah sampai mendekati hitam
Goresan : coklat sampai kuning
Kekerasan : 3,5-4
System isometrik dibagi menjadi 5 kelas :
 Tetaoidal
 Gyroida
 Diploid
 Hextetrahedral
 Hexoctahedral

Beberapa contoh mineral dengan system Kristal isometrik ini adalah


gold, pyrite, galena, halite, fluorite ( Pellant, chris 1992 )

2. Sistem Hexagonal
Sistem hexagonal merupakan sistem yang berdasarkana pada satu sumbu
utama,dalam. Sistem hexagonal sekilas nampak seperti tetragonal. Sistem
hexagonal memuat kelas yang merupakan pencerminan dari sistem tetragonal,
ketiga sumbunya memotong tegak lurus terhadap sumbu utama kristalyang
membujur vertical dan disebut a1,a2,dan a3.
Perpotongannya simetris membentuk sudut 120º. Contoh mineral sistem
hexagonal : grafit
Nama : grafit
Rumus kimia : G
Berat jenis : 2,2
Sistem kristal : hexagonal
Belahan :-
Warna : tanah sampai logam
Goresan :hitam
Kekerasan :1-2
System ini dibagi menjadi 7 :
 Hexagonal Piramid
 Hexagonal Bipramid
 Dihexagonal Piramid
 Dihexagonal Bipramid
 Trigonal Bipiramid
 Ditrigonal Bipiramid
 Hexagonal Trapezohedral
Beberapa contoh mineral dengan system Kristal hexagonal ini adalah quartz,
corundum, hematite, calcite, dolomite, apatite ( Mondadori, Arlonndo, 1977)

3. Sistem Tetragonal
Sistem tetragonal hampir sama dengan sistem isometrik/kubik.
Perbedaannya,salah satu sumbunya lebih panjang dari pada dua sumbu yang lain.
Sumbu yang berbeda ini menjadi sumbu utama,yang disebut juga sumbu c.
sedangkan sumbu yang lain sama panjang dengan b.
Dalam sistem isometrik bentuk kristal dapat dikatakan seperti kubus,namun
dalam tetragonal sistem kristal berbentuk umum persegi.
Contoh mineral sistem Tetragonal : Bornit
Nama mineral : bornit
Rumus kimia : Cu5FeS4
Berat jenis : 5,0
Sistem kristal : tetragonal
Belahan : dalam jejak
Warna : merah tembaga atau perunggu
Goresan : hitam keabu-abuan yang terang
Kekerasan : 3
System tetrhagonal dibagi menjadi 7 kelas :
 Piramid
 Bipiramid
 Bisfenoid
 Trapezohedral
 Ditetragonal pyramid

Beberapa contoh mineral dengan system Kristal tetrhagonal ini adalah autunite,
pyrolusite, leucite, scapolite ( Pellant, Chris:1992)

2.2.3 a. Mineral sistem isometrik : gold, pyrite, galena, halite, fluorite, (pellant, chris:
1992)
b. Mineral system hexagonal : quartz, corundum,hematite, calcite, dolomite,
apaptite (Mondadori,arlondo.1997)
c. Mineral sistem Trigonal : rutil, autunite, pyrolusite, leucite, scapolite
(pellant,chris.1992)

2.2.4 a. kristal atau hablur adalah suatu padatan yang atom,molekul atau ion
penyusunnya terkemas secara teratur dan polanya berulang melebar secara tiga
dimensi. Secara umum,zat cair membentuk kristal ketika mengalami proses
pemadatan.
Bentuk-bentuk kristal ini bergantung pada jenis ikatan molekuler antara atom-
atom untuk menentukan strukturnya,dan juga keadaan terciptanya kristal
tersebut.
b. sumbu kristal berupa garis bayangan yang lurus yang menembus kristal
melalui pusat kristal. Sumbu kristal tersebut mempunyai satuan panjang yang
disebut sebagai parameter.
c. bidang kristal,bidang simetris merupakan pencerminan atau pengertiannya
adalah bidang yang menembus titik pusat kristal dan membagi dua bagian yang
sama,dimana bagian yang satu merupakan pencerminan dari bagian yang lain.
Bidang simetris dapat dibedakan menjadi bidang simetris pokok (axial)
menunjukkan bidang yang melalui dua sumbu utama pada kristal,dan bidang
simetris intermedier yaitu bidang simetris yang hanya melalui sebuah sumbu
utama kristal.
2.2.5 tujuan mempelajari sistem kristal:
1. untuk mengidentifikasi mineral,penentuan morfologi,komposisi dan sifat-sifat
fisiknya.
2. eksplorasi endapan mineral dan bijih
3. mineralogi industri (mineral untuk semen dan zeolith)
4. industri gemologi (batu permata)
5. aspek mineralogi ilmu material,contoh keramik
6. biomineralogi
7. mineralogi sebagai bencana kesehatan,contoh asbes (mineralogi modis)
LAMPIRAN

(Gambar 1.1 Sistem hexagonal)

(Gambar 1.2 Sistem Isometrik)


(Gambar 1.1 Sistem Tetragonal)

Anda mungkin juga menyukai