UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
PALEONTOLOGI
ACARA 1: PENGENALAN FOSIL
LAPORAN
OLEH:
ALFAUZAN PRATAMA
D061201002
GOWA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fosil adalah sisa0sia atau bukti kehidupan yang terjadi waktu geologi sebelumnya/purba.
Pada dasarnya semua fosil yang ada memberi kita petunjuk tentang dunia masa lalu atau
masa lampau.
Dengan adana fosil, kita dapat mengetahu ada berbagai bentuk kehidupan telah
menduduki planet ini. Fosil menggambarkan kita bahwa kehidupan telah berkembang dari
waktu ke waktu. Fosil telah berkontribusi dalam penyusunan skala waktu geologi.
Disaat suatu organisme mati dan tertimbun oleh material sedimen, maka akan
menyisakan bagian tubuh yang keras saja, karena bagian yang lunak telah hancur bercampur
dengan unsur hara lainnya. Tertimbunnya organisme ini juga dapar menghindarkan nya dari
proses kimia baik oksidasi dan reduksi sehingga tetap terjaga. Kemudian akan dibawa oleh
Pada saat organisme dibawa oleh air terjadilah proses leaching. Setelah itu, akan
tertransportasi ke cekungan yang lebih stabil dan kemudian akan tertimbun lagi dan kembali
mengalami pencucian seperti sebelumnya. Lalu terjadilah kompaksi dan tersedimentasi oleh
material semen seperti silika, karbonat, dan oksida besi. Kemudian akan terjadi pembatuan
atau litifikasi lalu akibat dari tenaga endogen yang berupa tektonik, lalu lempeng terangkat
keatas bersama fosil tersebut. Sehingga laut akan menjadi daratan. Setelah terangkat,
organisme akan terlihat akibat adanya proses eksogen seperti pelapukan dan erosi atau akan
Oleh karena itu perlu dilakukan praktikum fosil dan proses pemfosilan ini demi
protozoa
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Fosil
2.1.1 Bryozoa
Bryozoa atau biasa di sebut polyzoa secara umum disebut sebagau hewan lumut
adalah filum hewan invertebrate air. Biasanya memiliki Panjang sekitar 0.5 mm, mereka
pengumpan filter yang menyaring partikel makanan dari air menggunakan lofofor yang dapat
ditarik, sebuah “mahkota” dari tentakel dilapisi dengan silia. Kebanyakan spesies laut hiudp
di perairan tropis, tetapi beberapa hidup di palung samudera , dan lain-lain yang ditemukan
di perairan kutub. Satu kelas hanya hidup ddi berbagai lingkungan air tawar, dan beberapa
anggota dari kelas sebagiaan besar laut lebih suka air payau. Lebih dari 4.000 spesies hidup
a. Phylactolaemata
Merupakan kelompok hewan tak bertulang belakang serupa dengan lumut
yang memiliki ciri lophohora berbentuk seperti tapal kuda, mempunyai epistome,
tidak ada zooid, tidak berproses pengerasan asam kapur, kela sphylactolaemataberisi
b. Stenolaemat
Merupakan kelompok hewan tak bertulang berakang berupa lumut yang
memiliki ciri bentuk zoecium berkapur dan menyatu satu sama lain, irifice bundar,
telur dierami dalam oveicel yang besar. Memiliki jumlah 900 spesies kelas
stenolaemata hanya berisi satu ordo yang masih hidup sampai sekarang yaitu
cyclostomatida
c. Gymnolaemata
memiliki ciri lophophora berbentuk lingkaran, epistome tidak ada, dinding tubuh tidak
bryozoa dominan pada kelas ini, degan 3000 spesies dalam kelas gymnolaemata berisi
oligochaeta, larva trichopteran dan ikan kecil. Bryozoa berperan juga sebagai kompetitor
sehingga meninggalkan lapisan kapur yang tebal. Hal ini bersifat spesies tersebut turut
Dan kerugian yang dapat di sebabkan oleh Bryozoa yaitu dimana Spesies air tawar ,
misalnya Paludicella adakalanya tumbuh dalam pipa air minum yang tidak diberi khlor
sehingga mengganggu aliran air, atau tumbuh pada jaring apung sehingga mengganggu ikan
di dalamnya. Sekitar 130 spesies laut hidup sebagai epifit, oleh manusia dianggap sebagai
pengganggu, misalnya Bugula yang banyak menempel pada dinding kapal yang terendam air.
2.1.2 Protozoa
gambarkan sebagai organisme mirip hewan karena dapat bergerak dan mengambil makanan
dari organisme lain. Sebagian besar protozoa hidup bebas di laut atau pun di air tawar,
misalnya di selokan, kolam, dan sungai. Jenis lainnya ada yang hidup di tanah. Beberapa
jenis protozoa hidup dalam tubuh hewan ataupun manusia dan bersifat parasitik
menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan ternak, atau pada cairan tubuh, misalnya
darah.
2.1.2.2 Klasifikasi Protozoa
a) Rhizopoda
disebabkan oleh adanya aliran sitoplasma yang menekan bagian tertentu dari
b) Flagellata
geraknya, sehingga disebut kelas Flagellata atau Mastigophora. Selain sebagai alat
gerak, flagel juga digunakan untuk mendapatkan makanan, karena getaran flagel
menyebabkan terjadinya aliran air sekitar hewan tersebut yang membawa makanan
dalam bentuk pertikel padat Sebagian besar flagellata mempunyai dua flagellum.
Letak flagellum ada yang di bagian belakang sel (posterior) sehingga saat bergerak
seperti mendorong sel, dan ada yang di bagian depan sel (anterior) sehingga saat
c) Cilliata
Yang menjadi ciri khas dari kelas ciliata, ialah adanya tonjolan
sebagai alat gerak. Silia terdapat pada seluruh permukaan sel atau hanya pada bagian
tertentu. Selain berfungsi untuk bergerak, silia juga merupakan alat bantu untuk
d) Sporozoa
hewan. Sporozoa adalah kelompok protista uniseluler atau bersel satu yang pada salah
satu tahapan dalam siklus hidupnya dapat membentuk sejenis spora.Sporozoa hidup
sebagai parasit pada tubuh hewan dan manusia.Dalam siklus hidupnya, sporozoa
membentuk spora dalam tubuh inang.Pada umumnya bersifat parasit dan dapat
b) Indicator minyak bumi, fosil foraminifera menjadi petunjuk sumber minyak bumi,
c) Radiolaria, kerangkanya jika mengendap di dasar laut menjadi tanah radiolarian yang
Adapun kerugian yang dapaat disebabkan oleh protozoa yaitu dapat menyebabkan
berbagai penyakit seperti disentri, sakit pada gusi, diare, dan lainnya.
BAB III
METODOLOGI
3.1 METODOLOGI
Metode yang akan digunakan dalam praktikum pertama ini yaitu pengenalan dan
Pada tahapan awal, kami melaksanakan asistensi umum. Pada asistensi umum
dipaparkan mengenai tentang tata tertib yang berlaku serta peralatan yang wajib kami
kenakan dan bawa pada saat kegiatan praktikum. Setelah itu dilanjutkan dengan asistensi
acara 1 yaitu pengenalan fosil. Setelah pembawaan materi singkat terkait pengenalan dan
pendeskripsian fosil, asisten memberi tugas pendahuluan yang menjadi syarat sebelum bisa
dimulai adalah melakukan responsi umum guna mengetahui sejauh mana ilmu yang praktikan
tangkap pada saat seusai asistensi acara. Setelah responsi dilakukan, dilanjutkan dengan
kegiatan praktikum. Praktikan diberikan 8 sampel fosil untuk kemudian di deskripsikan dan
Pada tahapan ini kami melakukan asistensi dengan asisten terkait lembar kerja yang
telah diisi dengan deskripsi sampel fosil untuk memperoleh hasil yang benar.
Setelah memperoleh analisis data yang benar berdasarkan hasil asistensi dari asisten,
dilanjutkan dengan penusunan laporan sesuai dengan format laporan yang telah ditentukan.
Studi literatur
Olah data
Membuat laporan
1. Buku penuntun
2. Sampel Fosil
4. Kartu kontrol
5. Lembar asistensi
7. Pensil warna
8. ATK
9. HVS A4
10. Clipboard