Adapun hasil dan pembahasan pada praktikum kali ini adalah:
4.1 Hasil NO FILUM KELAS ORDO FAMILI GENUS SPESIES 1903 Mollusca Gastropoda Neogastropo Brotianida Brotia Brotia inquinata da e DEFR. 655 Mollusca Pelecypoda Cardiniani Cardinia Cardinia cf. hybrida Carditida dae (SOW.) 1520 Mollusca Sephalopod Cosmocer Cosmoceras Cosmoceras a Ammonitida asidae (lobokosmoceras) duncani (SOW.) 960 Mollusca Pelecypoda Dreissena Dreissena Dreissena Pectinida nidae spathullata PARTSCH 1758 Mollusca Schapopoda Belemnete Belemnetella Belemnetella junior Belemnitida llanidae NOWAK 905 Mollusca Gastropoda Sorbeoconc Turitellani Turitella Turitella carinifera ha dae DESH. 1893 Mollusca Gastropoda Hypsogastro Charonisid Charonis Charonis (Sassis) poda ae flandrica (KON.) 1837 Mollusca Pelecypoda Corbicula Corbicula Corbicula gravesi Cardiida nidae (DESH.) Tabel 4.1 Hasil Praktikum
NO. UMUR LINGKUNGAN
SAMPEL PENGENDAPAN 1903 Paleosen atas (± 58-55 juta tahun yang lalu) Laut dangkal (0-200 m) 655 Jura bawah (± 195-176 juta tahun yang lalu) Laut dangkal (0-200 m) 1520 Jura tengah (± 176-160 juta tahun yang lalu) Laut dangkal (0-200 m) 960 Paleosen bawah (± 65-58 juta tahun yang lalu) Laut dangkal (0-200 m) 1758 Kapur atas (± 100-65 juta tahun yang lalu) Laut dangkal (0-200 m) 905 Eosen tengah (± 50-44 juta tahun yang lalu) Laut dangkal (0-200 m) 1893 Oligosen tengah (± 38-33 juta tahun yang lalu) Laut dangkal (0-200 m) 1837 Eosen bawah (± 55-50 juta tahun yang lalu) Laut dangkal (0-200 m) Tabel 4.2 Umur dan Lingkungan Pengendapan 4.2 Pembahasan akan bertambah dan menumpuk dan 4.2.1 Sampel 1903 mengalami tekanan, dari tekanan tersebut akan mengakibatkan material terkompaksi mengakibatkan pori-pori akan mengecil, air yang terkandung di antara material- material akan keluar, masuklah material sementasi yang halus. Foto 4.1 Fosil Brotia Inquinata (DEFR.) Setelah itu material mengalami Fosil dengan nomor peraga sementasi dan terjadi proses leaching 1893 ini masuk dalam filum (proses pencucian fosil). Seiring Mollusca, kelas Gastropoda, ordo dengan berjalannya waktu, akhirnya Neogastropoda, famili Brotianidae, organisme dan material sedimen genus Brotia dan spesies Brotia terlitifikasi (pembatuan), sehingga inquinata DEFR. organisme tersebut menjadi fosil. Setelah organisme ini mati, Adapun proses pemfosilan yang akan mengalami transportasi oleh terjadi pada spesies ini adalah media geologi berupa air, angin atau permineralisasi, yaitu pergantian es ke daerah cekungan, selama tubuh fosil oleh sebagian mineral. tranportasi, material-material yang Memiliki bentuk konikal, dengan tidak resisten terhadap pelapukan komposisi kimia karbonatan akan mengalami pergantian terhadap sehingga proses pengendapannya material yang resisten terhadap berada di laut dangkal serta pelapukan. Setelah itu material berdasarkan skala waktu geologi tersebut terendapkan pada daerah fosil ini memiliki perkiraan Paleosen cekungan yang relatif stabil. atas (± 58-55 juta tahun yang lalu). Bersaman dengan itu, material- Kegunaan dari fosil ini yaitu material sedimen juga ikut berperan sebagai petunjuk yang tertransportasikan. Di daerah berharga dalam rekonstruksi cekungan inilah material akan lingkungan laut masa lalu, membantu terakumulasi, semakin lama material ilmuwan memahami kondisi seperti suhu air, kedalaman laut, dan tidak resisten terhadap pelapukan substrat dasar pada masa itu. Selain akan mengalami pergantian terhadap itu, fosil-fosil ini dapat digunakan material yang resisten terhadap untuk memahami paleogeografi, pelapukan. Setelah itu material membantu dalam pemetaan wilayah tersebut terendapkan pada daerah laut purba, dan menyediakan bukti cekungan yang relatif stabil. penting tentang sejarah planet kita. Bersaman dengan itu, material- Dengan demikian, penelitian material sedimen juga ikut terhadap fosil spesies ini membantu tertransportasikan. Di daerah kita mengungkap misteri masa lalu cekungan inilah material akan bumi dan perkembangan kehidupan terakumulasi, semakin lama material di dalamnya.. akan bertambah dan menumpuk dan 4.2.2 Sampel 655 mengalami tekanan, dari tekanan tersebut akan mengakibatkan material terkompaksi mengakibatkan pori-pori akan mengecil, air yang terkandung di antara material- material akan keluar, masuklah material sementasi yang halus. Foto 4.2 Cardinia cf. Hybirda Setelah itu material mengalami (SOW). Fosil dengan nomor peraga 655 sementasi dan terjadi proses leaching
ini masuk dalam filum Mollusca, (proses pencucian fosil). Seiring
kelas Pelecypoda, ordo Carditida, dengan berjalannya waktu, akhirnya
famili Cardinianidae, genus Cardinia organisme dan material sedimen
dan spesies Cardinia cf. hybrida terlitifikasi (pembatuan), sehingga
(SOW.) organisme tersebut menjadi fosil.
Setelah organisme ini mati, Adapun proses pemfosilan yang
akan mengalami transportasi oleh terjadi pada spesies ini adalah
media geologi berupa air, angin atau rekristalisasi, yaitu pergantian tubuh
es ke daerah cekungan, selama fosil oleh kristal dan menghasilkan
tranportasi, material-material yang bentuk yang lebih stabil. Memiliki
bentuk biconvex, dengan komposisi Foto 4.3 Fosil Kosmoceras kimia karbonatan sehingga proses (Lobokosmoceras) Duncani (SOW)
pengendapannya berada di laut Fosil dengan nomor
dangkal serta berdasarkan skala peraga
waktu geologi fosil ini memiliki 1520 ini masuk dalam filum
perkiraan umur Jura bawah (± 195- Mollusca, kelas Pelecypoda, ordo
176 juta tahun yang lalu). Ammonitida, famili Cosmocerasidae,
Fosil ini berperan sebagai genus Cosmoceras dan spesies
petunjuk yang berharga dalam Cosmoceras (lobokosmoceras)
rekonstruksi lingkungan laut masa duncani (SOW.).
lalu, membantu ilmuwan memahami Setelah organisme ini mati,
kondisi seperti suhu air, kedalaman akan mengalami transportasi oleh
laut, dan substrat dasar pada masa media geologi berupa air, angin atau
itu. Selain itu, fosil-fosil ini dapat es ke daerah cekungan, selama
digunakan untuk memahami tranportasi, material-material yang
paleogeografi, membantu dalam tidak resisten terhadap pelapukan
pemetaan wilayah laut purba, dan akan mengalami pergantian terhadap
menyediakan bukti penting tentang material yang resisten terhadap
sejarah planet kita. Dengan pelapukan. Setelah itu material
demikian, penelitian terhadap fosil tersebut terendapkan pada daerah
spesies ini membantu kita cekungan yang relatif stabil.
mengungkap misteri masa lalu bumi Bersaman dengan itu, material-
dan perkembangan kehidupan di material sedimen juga ikut
dalamnya. tertransportasikan. Di daerah
4.2.3 Sampel 1520 cekungan inilah material akan
terakumulasi, semakin lama material akan bertambah dan menumpuk dan mengalami tekanan, dari tekanan tersebut akan mengakibatkan material terkompaksi mengakibatkan pori-pori akan mengecil, air yang terkandung di antara material- pemetaan wilayah laut purba, dan material akan keluar, masuklah menyediakan bukti penting tentang material sementasi yang halus. sejarah planet kita. Dengan Setelah itu material mengalami demikian, penelitian terhadap fosil sementasi dan terjadi proses leaching spesies ini membantu kita (proses pencucian fosil). Seiring mengungkap misteri masa lalu bumi dengan berjalannya waktu, akhirnya dan perkembangan kehidupan di organisme dan material sedimen dalamnya. terlitifikasi (pembatuan), sehingga 4.2.4 Sampel 960 organisme tersebut menjadi fosil. Adapun proses pemfosilan yang terjadi pada spesies ini adalah rekristalisasi, yaitu pergantian tubuh fosil oleh kristal dan menghasilkan bentuk yang lebih stabil. Memiliki Foto 4.4 Fosil Dreissena spathullata bentuk konikal, dengan komposisi PARTSCH kimia karbonatan sehingga proses Fosil dengan nomor peraga 960 pengendapannya berada di laut ini masuk dalam filum Mollusca, dangkal serta berdasarkan skala kelas Pelecypoda, ordo Pectinida, waktu geologi fosil ini memiliki famili Dreissenanidae , genus perkiraan umur Jura tengah (± 176-160 Dreissena dan spesies Dreissena juta tahun yang lalu). spathullata PARTSCH Fosil ini berperan sebagai Setelah organisme ini mati, petunjuk yang berharga dalam akan mengalami transportasi oleh rekonstruksi lingkungan laut masa media geologi berupa air, angin atau lalu, membantu ilmuwan memahami es ke daerah cekungan, selama kondisi seperti suhu air, kedalaman tranportasi, material-material yang laut, dan substrat dasar pada masa tidak resisten terhadap pelapukan itu. Selain itu, fosil-fosil ini dapat akan mengalami pergantian terhadap digunakan untuk memahami material yang resisten terhadap paleogeografi, membantu dalam pelapukan. Setelah itu material tersebut terendapkan pada daerah fosil ini memiliki perkiraan umur cekungan yang relatif stabil. Paleosen bawah (± 65-58 juta tahun Bersaman dengan itu, material- yang lalu). material sedimen juga ikut Fosil ini berperan sebagai tertransportasikan. Di daerah petunjuk yang berharga dalam cekungan inilah material akan rekonstruksi lingkungan laut masa terakumulasi, semakin lama material lalu, membantu ilmuwan memahami akan bertambah dan menumpuk dan kondisi seperti suhu air, kedalaman mengalami tekanan, dari tekanan laut, dan substrat dasar pada masa tersebut akan mengakibatkan itu. Selain itu, fosil-fosil ini dapat material terkompaksi mengakibatkan digunakan untuk memahami pori-pori akan mengecil, air yang paleogeografi, membantu dalam terkandung di antara material- pemetaan wilayah laut purba, dan material akan keluar, masuklah menyediakan bukti penting tentang material sementasi yang halus. sejarah planet kita. Dengan Setelah itu material mengalami demikian, penelitian terhadap fosil sementasi dan terjadi proses leaching spesies ini membantu kita (proses pencucian fosil). Seiring mengungkap misteri masa lalu bumi dengan berjalannya waktu, akhirnya dan perkembangan kehidupan di organisme dan material sedimen dalamnya terlitifikasi (pembatuan), sehingga 4.2.5 Sampel 1758 organisme tersebut menjadi fosil. Adapun proses pemfosilan yang terjadi pada spesies ini adalah permineralisasi, yaitu pergantian tubuh fosil oleh sebagian mineral. Memiliki bentuk convex, dengan komposisi kimia karbonatan Foto 4.5 Belemmnitella Junior NOWAK. sehingga proses pengendapannya Fosil dengan nomor peraga berada di laut dangkal serta 1758 ini masuk dalam filum berdasarkan skala waktu geologi Mollusca, kelas Schapopoda, ordo dengan berjalannya waktu, akhirnya Belemnitida,famili Belemnetellanida organisme dan material sedimen genus Belemnetella dan spesies terlitifikasi (pembatuan), sehingga Belemnetella junior NOWAK. organisme tersebut menjadi fosil. Setelah organisme ini mati, Adapun proses pemfosilan yang akan mengalami transportasi oleh terjadi pada spesies ini adalah media geologi berupa air, angin atau permineralisasi, yaitu pergantian es ke daerah cekungan, selama tubuh fosil oleh sebagian mineral. tranportasi, material-material yang Memiliki bentuk konikal, dengan tidak resisten terhadap pelapukan komposisi kimia karbonatan akan mengalami pergantian terhadap sehingga proses pengendapannya material yang resisten terhadap berada di laut dangkal serta pelapukan. Setelah itu material berdasarkan skala waktu geologi tersebut terendapkan pada daerah fosil ini memiliki perkiraan umur cekungan yang relatif stabil. Kapur atas (± 100-65 juta tahun yang Bersaman dengan itu, material- lalu). material sedimen juga ikut Berperan sebagai petunjuk tertransportasikan. Di daerah yang berharga dalam rekonstruksi cekungan inilah material akan lingkungan laut masa lalu, membantu terakumulasi, semakin lama material ilmuwan memahami kondisi seperti akan bertambah dan menumpuk dan suhu air, kedalaman laut, dan mengalami tekanan, dari tekanan substrat dasar pada masa itu. Selain tersebut akan mengakibatkan itu, fosil-fosil ini dapat digunakan material terkompaksi mengakibatkan untuk memahami paleogeografi, pori-pori akan mengecil, air yang membantu dalam pemetaan wilayah terkandung di antara material- laut purba, dan menyediakan bukti material akan keluar, masuklah penting tentang sejarah planet kita. material sementasi yang halus. Dengan demikian, penelitian Setelah itu material mengalami terhadap fosil spesies ini membantu sementasi dan terjadi proses leaching kita mengungkap misteri masa lalu (proses pencucian fosil). Seiring bumi dan perkembangan kehidupan cekungan inilah material akan di dalamnya. terakumulasi, semakin lama material 4.2.6 Sampel 905 akan bertambah dan menumpuk dan mengalami tekanan, dari tekanan tersebut akan mengakibatkan material terkompaksi mengakibatkan pori-pori akan mengecil, air yang terkandung di antara material- material akan keluar, masuklah Foto 4.6 Fosil Turritella Carinifera material sementasi yang halus. DESH Setelah itu material mengalami Fosil dengan nomor peraga 905 sementasi dan terjadi proses leaching ini masuk dalam filum Mollusca, (proses pencucian fosil). Seiring kelas Gastropoda, ordo dengan berjalannya waktu, akhirnya Sorbeoconcha, famili Turitellanidae, organisme dan material sedimen genus Turitella dan spesies Turitella terlitifikasi (pembatuan), sehingga carinifera DESH. organisme tersebut menjadi fosil. Setelah organisme ini mati, Adapun proses pemfosilan yang akan mengalami transportasi oleh terjadi pada spesies ini adalah media geologi berupa air, angin atau permineralisasi, yaitu pergantian es ke daerah cekungan, selama tubuh fosil oleh sebagian mineral. tranportasi, material-material yang Memiliki bentuk konikal, dengan tidak resisten terhadap pelapukan komposisi kimia karbonatan akan mengalami pergantian terhadap sehingga proses pengendapannya material yang resisten terhadap berada di laut dangkal serta pelapukan. Setelah itu material berdasarkan skala waktu geologi tersebut terendapkan pada daerah fosil ini memiliki perkiraan umur cekungan yang relatif stabil. Eosen tengah (± 50-44 juta tahun Bersaman dengan itu, material- yang lalu). material sedimen juga ikut Fosil ini berperan sebagai tertransportasikan. Di daerah petunjuk yang berharga dalam rekonstruksi lingkungan laut masa Setelah organisme ini mati, lalu, membantu ilmuwan memahami akan mengalami transportasi oleh kondisi seperti suhu air, kedalaman media geologi berupa air, angin atau laut, dan substrat dasar pada masa es ke daerah cekungan, selama itu. Selain itu, fosil-fosil Turitella tranportasi, material-material yang carinifera dapat digunakan untuk tidak resisten terhadap pelapukan memahami paleogeografi, membantu akan mengalami pergantian terhadap dalam pemetaan wilayah laut purba, material yang resisten terhadap dan menyediakan bukti penting pelapukan. Setelah itu material tentang sejarah planet kita. Dengan tersebut terendapkan pada daerah demikian, penelitian terhadap fosil cekungan yang relatif stabil. spesies ini membantu kita Bersaman dengan itu, material- mengungkap misteri masa lalu bumi material sedimen juga ikut dan perkembangan kehidupan di tertransportasikan. Di daerah dalamnya. cekungan inilah material akan 4.2.7 Sampel 1893 terakumulasi, semakin lama material akan bertambah dan menumpuk dan mengalami tekanan, dari tekanan tersebut akan mengakibatkan material terkompaksi mengakibatkan pori-pori akan mengecil, air yang terkandung di antara material- Foto 4.7 Fosil Charonia (Sassia) material akan keluar, masuklah Flandrica (KON.). material sementasi yang halus. Fosil dengan nomor peraga Setelah itu material mengalami 1893 ini masuk dalam filum sementasi dan terjadi proses leaching Mollusca, kelas Gastropoda, ordo (proses pencucian fosil). Seiring Hypsogastropoda, famili dengan berjalannya waktu, akhirnya Charonisidae, genus Charonis dan organisme dan material sedimen spesies Charonis (Sassis) flandrica terlitifikasi (pembatuan), sehingga (KON.). organisme tersebut menjadi fosil. Adapun proses pemfosilan yang terjadi pada spesies ini adalah permineralisasi, yaitu pergantian tubuh fosil oleh sebagian mineral. Memiliki bentuk konikal, dengan komposisi kimia karbonatan Foto 4.7 Fosil Corbicula Gravesi sehingga proses pengendapannya (DESH.) berada di laut dangkal serta Fosil dengan nomor peraga berdasarkan skala waktu geologi 1893 ini masuk dalam filum fosil ini memiliki perkiraan umur Mollusca, kelas Pelecypoda, ordo Oligosen tengah (± 38-33 juta tahun Cardiida, famili Corbiculanidae, yang lalu). genus Corbicula dan spesies Fosil ini berperan sebagai Corbicula gravesi (DESH.). petunjuk yang berharga dalam Setelah organisme ini mati, rekonstruksi lingkungan laut masa akan mengalami transportasi oleh lalu, membantu ilmuwan memahami media geologi berupa air, angin atau kondisi seperti suhu air, kedalaman es ke daerah cekungan, selama laut, dan substrat dasar pada masa tranportasi, material-material yang itu. Selain itu, fosil-fosil ini dapat tidak resisten terhadap pelapukan digunakan untuk memahami akan mengalami pergantian terhadap paleogeografi, membantu dalam material yang resisten terhadap pemetaan wilayah laut purba, dan pelapukan. Setelah itu material menyediakan bukti penting tentang tersebut terendapkan pada daerah sejarah planet kita. Dengan cekungan yang relatif stabil. demikian, penelitian terhadap fosil Bersaman dengan itu, material- spesies ini membantu kita material sedimen juga ikut mengungkap misteri masa lalu bumi tertransportasikan. Di daerah dan perkembangan kehidupan di cekungan inilah material akan dalamnya. terakumulasi, semakin lama material 4.2.8 Sampel 1837 akan bertambah dan menumpuk dan mengalami tekanan, dari tekanan tersebut akan mengakibatkan itu. Selain itu, fosil-fosil ini dapat material terkompaksi mengakibatkan digunakan untuk memahami pori-pori akan mengecil, air yang paleogeografi, membantu dalam terkandung di antara material- pemetaan wilayah laut purba, dan material akan keluar, masuklah menyediakan bukti penting tentang material sementasi yang halus. sejarah planet kita. Dengan Setelah itu material mengalami demikian, penelitian terhadap fosil sementasi dan terjadi proses leaching spesies ini membantu kita (proses pencucian fosil). Seiring mengungkap misteri masa lalu bumi dengan berjalannya waktu, akhirnya dan perkembangan kehidupan di organisme dan material sedimen dalamnya terlitifikasi (pembatuan), sehingga V. Penutup organisme tersebut menjadi fosil. 5.1 Kesimpulan Adapun proses pemfosilan yang Adapun kesimpulan yang terjadi pada spesies ini adalah didapatkan setelah melakukan permineralisasi, yaitu pergantian praktikum filum Mollusca setelah tubuh fosil oleh sebagian mineral. melakukan praktikum ini, dapat Memiliki bentuk konikal, dengan disimpulkan bahwa: komposisi kimia karbonatan 1. Berdasarkan hasil praktikum sehingga proses pengendapannya dengan mengamati dan berada di laut dangkal serta mendeskripsikan 8 buah sampel, berdasarkan skala waktu geologi diketahui bahwa pada sampel 655 fosil ini memiliki perkiraan umur dan 1774 umurnya jura bawah (± Eosen bawah (± 55-50 juta tahun 195-176 juta tahun yang lalu), yang lalu). sampel 905 umurnya eosen Tengah Fosil ini berperan sebagai (±50-44 juta tahun yang lalu), sampel petunjuk yang berharga dalam 1893 umurnya oligosen Tengah rekonstruksi lingkungan laut masa (±38-33 juta tahun yang lalu), sampel lalu, membantu ilmuwan memahami 1837 umurnya Eosen Tengah (± 55- kondisi seperti suhu air, kedalaman 50 juta tahun yang lalu), sampel laut, dan substrat dasar pada masa 1903 umurnya paleosen atas (± 58- 1. Sebaiknya 65 juta tahun yang lalu), sampel sampel yang di amati berbeda – beda 1520 umurnya jura Tengah (± 176- dari warna, kelas, dan lain-lain. 160 juta tahun yang lalu) sampel 2. Memperba 1758 umurnya adalah kapur atas (± nyak jenis sampel padi Filum yang di 100-65 juta tahun yang lalu) pelajari. 2. Berdasarakan hasil praktikum 3. Sebaiknya yang telah dilakuakn dengan melakukan pengamatan langsung di mendeskripsikan 8 peraga dimana lapangan. pada semua sampel tersebut merupakan fosil yang mengalami DAFTAR PUSTAKA proses pemfosilan permineralisasi Aisyah Idris, dkk, ‘Spesies dimana proses pemfosilan yang Mollusca Di Ekosistem Mangrove terjadi Sebagian atau bagian dari Kecamatan Baitussalam Kabupaten fosil oleh satu jenis mineral karena Aceh Besar Sebagai Rerefensi Pendukung Materi Keanekaragaman dari akibat masuknya mineral Hayati’, Jurnal Biotik, (2018).Vol 6 tertentu ke dalam rongga-rongga atau No 2, h 88. pori-pori tulang atau cangkang. Jasin, Maskoeri. 1984. Zoologi 3. Berdasarakan hasil praktikum Invertebrata Untuk Perguruan yang telah dilakuakn dengan Tinggi. Surabaya: Sinar Wijaya mendeskripsikan 8 peraga dimana Rusyana, Adun. 2011. Zoologi pada semua sampel tersebut Invertebrata. Bandung: Alfabeta merupakan fosil yang memiliki Suwignyo Sugiarti, dkk, lingkungan pengendapan di laut Avertebrata Air, Jilid I. Jakarta: dangkal. Penebar Swadaya, (2005)
Tim Asisten. 2022. Penuntun
Praktikum Paleontologi. Makassar: Laboratorium Paleontologi, 5.2 Saran Departemen Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas 5.2.1 Saran Untuk Laboratorium Hasanuddin.