Anda di halaman 1dari 17

Om SWASTIASTU

Stratigrafi
Merupakan bagian dari geologi sejarah yang mempelajari susunan pengendapan lapisan sepanjang waktu.

Paleogeografi mempelajari perubahan pembagian darat dan laut sepanjang sejarah geografi. Paleontologi merupakan ilmu yang mempelajari perubahan-perubahan kehidupan di sepanjang sejarah geologi. Meliputi paleoekologi,paleobotani

sedimen
Proses pelapukan,pengikisan, pengangkutan dan pengendapan

Bakuan beku hablur

atmosfer

seleksi
Istilah lain untuk lapisan ialah stratum atau satuan sedimen yaitu bagian dari pengendapan yang terbentuk selama susunan fisika dan kimia yang sama.

1. 2.

3.

4. 5.
6.

perubahan-perubahan keadaan iklim (banyak atau sedikitnya curah hujan) perubahan daya angkut air berhubungan dengan curah hujan yang jatuh, arus pasang, aliran angin dan lain-lain. Sebaliknya pelapisan terjadi pula apabila kecepatan arus, daya angkut tidak berubah. Perubahan-perubahan pada permukaan laut. Banyak dan sifat sedimen itu ditentukan oleh perbandingan cekungan yang tertentu terhadap daerah asal sedimen tadi. Karena peninggian cekungan selama waktu pengendapan, dapat tercapainya suatu keadaan seimbang, sehingga pengendapan terhenti. Jika permukaan laut naik, maka keadaan seimbang tidak ada lagi, sehingga pengendapan kembali terjadi Pengaruh-pengaruh kimia. Adanya garam-garam dalam suspensi koloid menyebabkan pula perlapisan. Gerak naik di daerah daerah yang ada erosi Perlapisan karena jasad-jasad makhluk hidup

Pada suatu urutan lapisan-lapisan batuan endapan, maka lapisan-lapisan yang ada di bawah selalu lebih tua dari yang diatasnya

Paleontologi

Penelitian tentang fosil

Tentang fosil dan memfosil


Jasad hidup jumlahnya sangat besar. Menurut perhitungan dalam lapisan tanah yang teratas (25 mm) terdapat sisa-sisa jasad yang dapat dilihat dengan mata sebanyak 1.000.0000 sisa binatang dan 2.000.000 sisa tumbuh-tumbuhan

Saat ini dikenal 900.000 jenis binatang yang masih hidup Suatu organisme dapat berkembangbiak dengan baik apabila lingkungannya mendukung mereka Siput(Littorina littoria) jenis ini kira-kira tahun1840 diintrodusir di pantai timur kanada, dan seabad kemudian siput itu telah tersebar hingga labrador utara, antlantik city, New York selatan. Jadi dapat dikatakan di sepanjang pantai timur. Dengan demikian,dapat diperkirakan bahwa akan terdapat fosil-fosil dalam jumlah yang banyak dalam setiap sendimen.Akan tetapi beberapa sendimen sama sekali tidak mengandung fosil, pada lapisan yang lain sedikit, dan hanya sedikit sendimen yang kaya akan fosil. sendimen yang kaya akan fosil sedikit mengandung jenis fosil.

Tidak lebih dari 1 diantara 1 juta individu yang dapat menjadi fosil hal ini disebabkan karena:
a. Jasad tersebut hanya bisa memfosil setelah mati. b. Mayoritas jasad diatas dimangsa oleh jasad lainnya sehingga menjadi lenyap. c. Jasad yang tidak dimangsa binatang lain biasanya mengalami oksidasi, pembusukan, atau proses-proses penghancuran kimia dan fisika atau proses biologi lainnya di alam. d. Jika jasad terhindar dari 3 daya penghancur diatas, kemungkinan sendimen masih dapat mengalami pengikisan dan pelapukan.Termasuk diubah oleh proses-proses kimia dan fisika lainnya. e. Kebanyakan jasad terdiri dari bagian organik yang lunak yang hampir tidak tahan oleh daya penghancur tadi.

Memiliki bagian badan yang dapat bertahan yaitu dengan bentuk rangka yang bermineral atau yang mengandung zat tanduk. 2. Terjebak di dalam lingkungan yang masih dalam pembentukan sendimen; sendimen itu kemudian melindungi dan menutupinya. 3. Setelah fosil terbentuk, fosil tersebut dapat terhindar dari perubahan kimia dan fisika.
1.

SEDIMEN DAN FOSIL

a) jasad-jasad aquatik mempunyai kemungkinan besar untuk memfosil, tetapi tidak semua sedimen dan lingkungan berair cocok dalam membentuk fosil

b) batuan konglomerat dan breksi sedikit ditemukan fosil

batu pasir dan grauwacke sedikit lebih baik untuk menyimpan fosil d) lempung, batu lempung, serpih, dan argilit umumnya merupakan batuan yang baik menyimpan fosil karena memiliki butir yang halus.
c)

Suatu fosil dapat disimpan dengan cara-cara sebagai berikut: a.Hampir tidak berubah dari keadaan semula, baik secara kimia maupun secara fisika b.Keadaan fisik yang semula masih tetap tetapi secara kimia telah ada perubahan-perubahan. Perubahan-perubahan itu adalah : 1.bagian-bagian yang berkitin tanpa perkecualian, berubah menjadi karbon yang agak murni 2.Zat yang semula digantikan oleh asam silikat, fosil yang demikian dinamakan mengersik, proses ini sering ditemukan dalam suatu sendimen yang mempunyai kadar tufa gunung api yang tinggi. 3.Zat semula diubah menjadi kalsit fosil yang demikian disebut menggamping. 4.Zat semula berubah menjadi pirit. piritasi.

5. Zat semula yang berubah menjadi hematit hematisasi 6. Kadang-kadang terjadi perubahan zat yang semula menjadi markasit,glaukonit, dll

c. perubahan-perubahan fisika dan kimia : 1. Tikas atau kesan. Fosilnya telah lenyap,tetapi dari sisi luarnya tertinggal kesan dalam sendimen yang meliputinya. 2. Tidak hanya dari sisi luarnya, juga dari sisi dalam suatu fosil, dapat terjadi suatu kesan dari sendimen yang meliputinya. Kesan yang demikian disebut inti batu. kadang-kadang inti batu maupun kesan dari sisi luarnya masih ada sedangkan struktur yang semula telh lenyap sama sekali hal ini terjadi apabila yang melingkupinya adalah suatu pasir atau grauwacke. Contoh: fosil gastropoda

Pemfosilan yang jarang terjadi


Contoh : Bangkai Rhinocerous dan Mammouth yang tersimpan dalam tanah siberia yang beku . Pemumian atau mumifikasi bagian-bagian lunak binatang terjadi juga dalam aspal di Estarunia di Carpania timur. Serangga yang sangat lembut telah tersimpan dalam getah damar fosil, yang telah melingkupi serangga itu ketika masih cair. Damar fosil yang demikian dikenal dengan batu ambar.

Jejak hidup yang memfosil


Contoh : - Flysch helmintoida dialpina. - Dalam trias di Amerika Utara terdapat bidang perlapisan yang pada seluruhnya berjejak yang berasal dari reptilia besar.

Pada abad 19 diketahui fosil yang berlainan dalam lapisan tanah yang letaknya tersusun berlapis. Untuk menjelaskan berganti-gantinya flora dan fauna pada awalnya digunakan teori malapetaka cuvier atau teori katastrofa, akan tetapi setelah penelitian lebih lanjut memberi suatu kenyataan bahwa sejumlah besar binatang dan tumbuhan tidak termusnahkan karena dalam beberapa jaman terus terdapat flora dan fauna yang berganti-ganti.selanjutnya menyusul teori yang diajukan oleh Bron, Lammark dan lain-lain tentang evolusi organik perkembangan terakhir lahirlah teori Darwin, dimana teori yang disampaikan itu sampai sekarang masih bisa diterima

Om Santih,Santih,Santih Om

Anda mungkin juga menyukai