Anda di halaman 1dari 13

BAB III

MINERALOGI DAN PETROGRAFI ENDAPAN MINERAL


PORFIRI

1. Karakteristik
Sistem endapan porfiri berasosiasi dengan keberadaan tubuh batuan intrusi
dangkal yang bersifat asam sampai intermediat yang mengandung fenokris dengan
tekstur porfiritik. Karena sangat erat kaitannya dengan batuan porfiritik, system
endapan ini disebut dengan endapan porfiri.
Karakteristik utama dari endapan porfiri yang membedakan dengan
endapan system hidrotermal lainya adalah sebagai berikut menurut Cooke, dkk.,
2005:
a. Tubuh bijih biasanya berasosiasi dengan seri intrusi dan dike yang
berkomposisi diorite sampai dengan monzonite kuarsa dengan tekstur
porfiritik.

Gambar 2.1 Gambar 2.1


Diorit Monzonite

b. Dijumpai asosiasi tubuh batu intrusi dengan zona breksiasi dengan


fragmen menyudut dan terkadang membulat.
c. Dijumpai zona stockwork yang disusun oleh veinlt-veinlet kuarsa dan
sulfida.
d. Zona alterasi penciri yang dijumpai berupa:
i. Zona alterasi potasik pada bagian inti dari tubuh mineralisasi
yang dicirikan oleh kehadiran biotit sekunder dan felspar
berasosiasi dengan bijih,
ii. Zona alterasi kuarsa serisit (serisit-filik) pada bagian luar yang
dekat dengan tubuh bijih dan kadang dijumpai menindihh
(overprint) zona potasik dan tubuh bijih,
iii. Zona alterasi epidote-klorit (propilitik) pada bagian terluar dari
tubuh bijih.
e. Model endapan akan membentuk sebuah zona konsentrik yang
cenderung mengikuti dari bentuk tubuh pluton.
f. Bagian atas dari cebakan dapat memperlihatkan adanya zona
pengayaan (Supergene enrichment), yaitu zona ketika grade dari bijih
akan bertambah sampai kedalaman dibawah muka air tanah yang
kemudian mengalami presipitasi.

2. Mineralogi endapan porfiri

Mineral-mineral berikut adalah mineral yang hadir sebagai penciri endpan


porfiri:

Tabel 2.1 mineralogi endapan porfiri

Susunan mineral Terminology Lingkungan pembentukan


Biotit
(phlogophite),
K-feldspar
Umum ditemukan pada inti endapan porfiri,
(orthoklas),
khususnya yang dikandung oleh intrusi mafik
magnetite, Potasik
(diorite, monzonite, granodiorite), atau batuan
quartz, (kaya biotit),
samping mafik sampai intermediet. Dapat
anhydrite, K-silicat,
membentuk alterasi samping yang besar pada
albite-sodic biotite.
dinding samping (tanpa K-felspar) yang membatasi
plagioclase,
sampai keluar zona alterasi porfilitik.
actinolite, rutil,
apatite, serisit,
klorit, epidot.
Biotit (xpl) Orthoklas(xpl)

Magnetit opak (xpl) Diorit (b.


beku intermediat)
K-feldspar
(ortoklas atau
Ditemukan pada pusat endapan mineral porfiri,
mikroklin), Potasik, K-
khususnya dikandung oleh intrusi felsic
kuarsa, albite, silikat
(granodiorite – monzonite kuarsa, granit, syenit)
muskovit,
anhidrit, epidot
Mikroklin (xpl) ortoklas(xpl)

Syenit (granit yang kekurangan kwarsa)

Albite (Na
plagioklas),
aktinolit, Ditemukan dengan mineralisasi minor di bagian
klinopiroksen Sodik, dalam (terkadang di pinggir) sistem endapan
(diopsit), kuarsa, sodik-calcic porfiri dan sebagai induk dari mineralisasi endapan
magnetit, titanit, porfiri yang berasosiasi dengan intrusi alkali.
klorit, epidot,
skapolit.

Albit sekunder (xpl) aktinolit (ppl & xpl)


Serisit Filik, Umumnya ditemukan halo di bagian pinggir pusat
(muskovit-illite), serisitik endapan porfiri. Bisa menindih alterasi potasik
kuarsa, pirit, awal dan bisa
klorit, hemait,
anhidrit

Muskovit/serisit (xpl) drill core qrtz monzonit


Umumnya membentuk struktur untuk memperluas
Serisit (illite-
Argilik overprint alterasi potasik pada endapan porfiri;
smektit), klorit,
intermediet, tekstur awal terpreserfasi. Istilah argilik biasanya
kaolinit(dictit),
lempung- digunakan untuk menunjukan alterasi perusak
montmorillonite,
serisit-klorit, tekstur yang mempunyai mineralogi lempung yang
kalsit, epidot,
argilik banyak, dimana terdapat dalam dan sekitar struktur
pirit.
pada bagian atas system porfiri.

kl
orit (xpl)

flaky Illite (xpl)


smektit (ppl) Kaolinit/dicktit (xpl)
Pirofilit,
kwarsa, serisit,
andalusite,
Alterasi kuat, biasanya terdapat pada bagian atas
diaspor,
Argilik system porfiri, tetapi biasanya membentuk
korundum,
lanjut pembungkus disekitar urat kaya pirit yang
alunit, topas,
memotong tipe alterasi lain.
tourmaline,
dumortierite,
pirit, hematit.
pirofilit adalah mineral khas penunjuk
alterasi argilik lanjut yang dihasilkan dari
reaksi fluida rendah pH dengan batuan.
Mineral ini terbentuk pada temperature
diantara kaolinit dan andalusite (200-300

° C ).

Topaz,
Alterasi temperatur tinggi setempat yang
muskovit,
Greisen berasosiasi dengan granit peraluminus dan
kwarsa,
mineralisasi yang besangkutan.
tourmaline
sayatan tipis menunjukan bentuk
subhedral-euhedral dan relif yang tinggi
dari kwarsa yang jelas terlihat.
Topaz diasosiaikan dengan
greisennization yang intens pada zona
kontak granit Sn-W-Modan ryolit dan pada tingkat rendah, pada bagian distal batuan
samping, tergantung pada protolithnya. Topaz terbentuk karena pencucian intens
(kaya fluida/batuan) unsur alkali saat adanyafluida rendah pH untuk menghasilkan
residu bersifat aluminous.
Garnet,
klinopiroksen,
Umumnya membentuk zona penggantian pada
wollastonit,
batuan samping (eksoskarn – biasanya pada
tremolite- Calcic skarn
batugamping atau terkadang pada batuan beku
aktinolit,
vulkanik intermediat sampai mafik.
vesuvianit,
epidot.

Garnet adalah mineral


alterasi penciri endapan
skarn, tetapi ditemukan juga
di endapan porfiri pada zona
metamorf kontak dan regional. Garnet pada skarn memiliki sistematik keberagaman
komposisi (diantaranya Fe, Ca, Mn, Al dan Mg) yang mencerminkan asosiasi kelas
endapan skarn dan
lingkungan pembentukan.
Klinopiroksen adalah
mineral alterasi karakteristik
skarn, tetapi ditemukan juga
pada endapan porfiri dan batuan yang ditindih oleh metamorf regional atau kontak.
Piroksen pada skarn memiliki sistematik keberagaman komposisi (Fe, Mg dan Mn)
yang mencerminkan asosiasi kelas endapan skarn dan lingkungan pembentukan
Wollastonite ditemukan pada
metamorf kontak dan regional
batuan karbonat, pada ekso
dan endoskarn, dan pada
beberapa carbonites.
Prosesnya bergantung pada
fluida dan komposisi batuan induk, konten CO2 dalam fluida serta P & T. karbonat
yang mengandung Mg dan Fe mengkristal menjadi tremolite dan klinopiroksen
daripada wollastonit.
Skarn magnesium terbentuk saat penggantian
Forsterite- metasomatis batugamping dolomit. Skarn
diopsit atau magnesium temperatur tinggi dicirikan dengan
serpentin-talk, Mg skarn dengan forsterite dan diopsit. Skarn magnesium
kalsit, magnetit, temperatur rendah mengandung serpentin dan talk,
tremolite. keduanya terbentuk sebagai mineral retrogradasi
setelah forsterite dan klinopiroksen.
forsterite (oliven yang banyak
mengandung Mg)

Diopsit membentuk bentuk


agregat dan terkadang
berbentuk jarum. Biasanya
terdapat pada matriks yang kaya
akan pirofilit. Memiliki refil yang
sedang dan birefringence yang
tinggi. Kuarsa yang hadir akan
menbentuk relasi antitetik dengan diopsit. Diopseit adalah mineral penciri alterasi argilik
lanjut yang dihasilkan dari reaksi fluida rendah pH dengan batuan. Hal itu membentuk
temperatur intermediat serta asosiasi dengan pirofilit, tetapi tumpang tindih dengan kaolinit
dan andalusit.
Talk terbentuk dari reaksi dolomite dan silika,
yang disebut dengan skarnifikasi dari dolomit
dengan membanjiri dolomit dengan silika saan
metamorf kontak dengan reaksi kimia sebagai
berikut :

Kalsit, klorit,
hematit, illite- Biasanya menggantikan alterasi skarn awal tetapi
Skarn
smektit, bisa juga mengefek perbatasan dinding samping -
retrogradasi
montmorillonite batugamping
-nonteronit, pirit
Klorit, epidot, Profilitik Umumnya membentuk zona alterasi paling luar
albit, kalsit, pada kedalaman sedang sampai dalam suatu
aktinolit, serisit, system porfiri. Pada beberapa system, alterasi
lempung, pirit. profilitik secara mineralogi membentuk zona dari
dalam yang kaya akan aktinolit sampai keluar yang
kaya akan epidot.

Petrologi endapan porfiri


Petrologi asosiasi batuan beku

Batuan beku yang secara spasial berhubungan dengan endapan tembaga


porfiri berkisar dari batuan beku vulkanik, sampai intrusi hypabyssal,termasuk
dike porfiri, breksi vulkanik dan Stock, batuan plutonik dan batolith. Variasi dike
mulai dike tunggal seperti pada butte (meyer and other, 1968) sampai kumpulan
dike yang mengandung banyak bijih tembaga seperti pada Yerington (Dilles dan
Proffett, 1995). Pada sistem yang tersingkap dibawah level mineralisasi tembaga,
kumpulan dike porfiri dan Stock membentuk bentuk berupa kubah pada pluton
dan batolith yang berukuran mineral besar.

Histogram tipe batuan beku pada endapan porfiri tembaga (Singer dan lainnya, 2008)

Petrologi asosiasi batuan metamorf

Marmer, hornfels dan skarn bisa terbentuk selama pluton emplacement dan
metamorf kontak dan/atau metasomatisme. Metamorfisme kontak mengandung
mineral rendah tekanan berupah andalusite dan cordierite dalam batuan aluminous
dan kurang garnet kecuali pada batuan calcic. Metamorfisme kontak
mengindikasikan kehadiran pluton yang belum terekspos.

BAB IV

MODEL ENDAPAN PORFIRI

Model endapan Lowell dan Guilbert, 1970

Pada model endapan porfiri tembaga, sebuah inti dari kuarsa dan K-
mineral, biasanya K-feldspard dan biotit, dikelilingi oleh beberapa zona alterasi
hydrous. Zona hydous ini dicirikan oleh kumpulan mineral, yang mengandung
kurang lebih satu mineral yang menunjukkan fitur penyerapan spektral diagnostik

dalam inframerah dekat-terlihat (VNIR) melalui inframerah gelombang pendek


(0.4–2.5 μm) dan/atau infrared thermal (8.0–14.0 μm) (Abrams and Brown, 1984;
Hunt and Ashley, 1979; Spatz and Wilson, 1995).
Model deposit bergambar dari deposit tembaga porfiri (dimodifikasi dari Lowell
dan Guilbert, 1970). (A) Penampang skematis mineral dan jenis alterasi
hidrotermal, yang meliputi perubahan propilitik, serisitika, argilik lanjut, dan
Potasik. (B) Potongan melintang skematis bijih yang terkait dengan setiap jenis
perubahan.

Anda mungkin juga menyukai