Anda di halaman 1dari 4

Batuan sedimen

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Perlapisan batuan sedimen di Sukabumi, Jawa Barat, Indonesia.

Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk di permukaan bumi pada kondisi temperatur
dan tekanan yang rendah. Batuan ini berasal dari batuan yang lebih dahulu terbentuk, yang
mengalami pelapukan, erosi, dan kemudian lapukannya diangkut oleh air, udara, atau es,
yang selanjutnya diendapkan dan berakumulasi di dalam cekungan pengendapan, membentuk
sedimen. Material-material sedimen itu kemudian terkompaksi, mengeras, mengalami
litifikasi, dan terbentuklah batuan sedimen.[1]

Batuan sedimen meliputi 75% dari permukaan bumi. Diperkirakan batuan sedimen mencakup
8% dari total volume kerak bumi.[2]

Studi tentang urutan strata batuan sedimen adalah sumber utama untuk pengetahuan ilmiah
tentang sejarah bumi, termasuk Paleogeografi, paleoklimatologi dan sejarah kehidupan.
Disiplin ilmu yang mempelajari sifat-sifat dan asal batuan sedimen disebut sedimentologi.
Sedimentologi adalah bagian dari baik geologi maupun geografi fisik dan tumpang tindih
sebagian dengan disiplin lain dalam ilmu bumi, seperti pedologi, geomorfologi, geokimia dan
geologi struktur.

Batuan sedimen terjadi akibat pengendapan materi hasil erosi. Materi hasil erosi terdiri atas
berbagai jenis partikel yaitu ada yang halus, kasar, berat dan ada juga yang ringan. Cara
pengangkutannya pun bermacam-macam seperti terdorong (traction), terbawa secara
melompat-lompat (saltation), terbawa dalam bentuk suspensi, dan ada pula yang larut
(solution).
Batuan Sedimen di Mars, hasil investigasi NASA menggunakan Curiosity Mars Rover

Batugamping, jenis umum batuan sedimen

Daftar isi
1 Klasifikasi batuan sedimen berdasarkan genesannya
o 1.1 Batuan sedimen klastik
o 1.2 Batuan sedimen biokimia
o 1.3 Batuan sedimen kimia
o 1.4 Lain-lain
2 Skema klasifikasi batuan sedimen berdasarkan komposisi
3 Deposisi dan diagenesis
o 3.1 Transportasi sedimen dan deposisi (pengendapan)
o 3.2 Diagenesis
4 Sifat-sifat batuan sedimen
o 4.1 Warna
o 4.2 Tekstur
o 4.3 Mineralogi
o 4.4 Fosil
o 4.5 Struktur sedimen primer
o 4.6 Struktur sedimen sekunder
5 Lingkungan Pengendapan Batuan Sedimen
o 5.1 Fasies sedimentasi
6 Cekungan Sedimentasi
7 Tingkat sedimentasi
8 Stratigrafi
9 Klasifikasi lebih lanjut
10 Bibliografi
11 Referensi

Klasifikasi batuan sedimen berdasarkan genesannya


Berdasarkan proses yang bertanggung jawab untuk pembentukan mereka, batuan sedimen
dapat dibagi menjadi empat kelompok: batuan sedimen klastik , batuan sedimen biokimia
(atau biogenik) , batuan sedimen kimia dan kategori keempat untuk "kategori lainnya" adalah
untuk batuan sedimen yang dibentuk oleh dampak vulkanisme, dan proses-proses minor
lainnya.

Batuan sedimen klastik

Batuan sedimen klastik terdiri dari mineral silikat dan fragmen batuan yang diangkut
menggunakan fluida yang bergerak (sebagai bed load, suspended load, atau sebagai sedimen
aliran gravitasi) dan terendapkan ketika fluida ini berhenti. Batuan sedimen klastik sebagian
besar terdiri dari kuarsa, feldspar, fragmen batuan (litik), mineral lempung, dan mika; banyak
mineral lainnya dapat hadir sebagai mineral aksesoris dan mungkin penting secara lokal.

Sedimen klastik, dan akhirnya menjadi batuan sedimen klastik , dibagi sesuai dengan ukuran
partikel yang dominan (diameter). Kebanyakan ahli geologi menggunakan skala ukuran butir
Udden-Wentworth dan membagi sedimen terkonsolidasi menjadi tiga fraksi: kerikil
(diameter> 2 mm ), pasir (diameter 1/16 hingga 2 mm ), dan lumpur (lempung berdiameter
<1/256 mm sedang lanau berdiameter antara 1/16 dan 1/256 mm). Klasifikasi batuan sedimen
klastik sejajar skema ini; konglomerat dan breksi sebagian besar terbuat dari kerikil, batupasir
sebagian besar terbuat dari pasir, dan batulumpur sebagian besar terbuat dari lumpur.
Subdivisi tripartit ini mirip dengan pembagian kategori pada literatur yang lebih tua yakni
rudit, arenit, dan lutit.

Subbagian tiga kategori luas ini didasarkan pada perbedaan dalam bentuk klas (konglomerat
dan breksi), komposisi (batupasir), ukuran butir dan / atau tekstur (batulumpur).

Batuan sedimen biokimia

Batuan sedimen biokimia dibuat ketika biota menggunakan bahan terlarut di udara atau air
untuk membangun jaringan mereka. Contohnya termasuk :

Sebagian besar batugamping yang terbentuk dari kerangka biota berkapur seperti
karang, moluska, dan foraminifera.
Batubara, terbentuk dari tanaman yang menghilangkan karbon dari atmosfer dan
mengkombinasikannya dengan unsur-unsur lain untuk membentuk jaringannya.
Endapan rijang terbentuk dari akumulasi kerangka mengandung silika dari biota
mikroskopis seperti radiolaria Dan diatom.

Batuan sedimen kimia

Batuan sedimen kimia terbentuk ketika konstituen mineral dalam larutan menjadi jenuh dan
terpresipitasi secara anorganik . Batuan sedimen kimia yang umum meliputi batugamping
oolitik dan batuan-batuan yang terdiri dari mineral evaporit, seperti halit (batuan garam),
silvit, barit dan gypsum.

Lain-lain

Kategori keempat ini termasuk batuan yang terbentuk oleh arus piroklastik, breksi impact ,
breksi vulkanik, dan proses relatif jarang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai