Anda di halaman 1dari 14

Pembuatan Sayatan Tipis Batuan

OCTOBER 20, 2010 7 COMMENTS

Sebuah sayatan tipis adalah dasar dari semua analisis geologi yang
berhubungan dengan identifikasi mineral. Begitu pentingnya hingga
kesempurnaan sebuah sayatan tipis menandai keberhasilan suatu penelitian.
Begitu pentingnya hingga seorang ahli geologi selayaknya mampu membuat
sebuah sayatan tipis sendiri.
Di Indonesia ketersediaan alat pembuat sayatan tipis tidak begitu banyak dan
memiliki tenaga kerja yang melimpah maka pekerjaan pembuatan sayatan
tipis selalu saya limpahkan kepada teknisi yang handal. Dengan harga
bervariasi Rp. 25.000 hingga Rp.150.000 per-sayatan maka maksimal dua
minggu, seluruh sayatan tipis sudah ada di tangan saya untuk siap di teliti di
bawah mikroskop. Hasil sayatan tergantung harga tentunya. Untuk yang
harga Rp. 25.000 sudah barang tentu tidak begitu bagus dan ukurannya
sangat mini. Sedangkan untuk yang mahal, tingkat prosentase sebuah
sayatan mendekati kesempurnaan cukup tinggi.
Di Kyushu University Jepang, seorang mahasiswa diwajibkan untuk membuat
sayatan tipis sendiri yang sudah barang tentu sebelumnya diberikan training
bagaimana cara membuatnya. Giliran saya tiba, sebuah sampel batuan
metamorf Ultra High Pressure & Temperature berupa Garnet-Cordierite-
Silimanite dari hasil ekskursi kemaren di daerah Higo Metamorphic
Terrance Jepang haruslah saya analisis dan pekerjaan membuat sayatan tipis
itu akhirnya dimulai juga.
Pembuatan Sayatan Tipis
Standar internasional yang untuk sebuah sayatan tipis batuan adalah memiliki
ketebalan 0.035 mm. Memang sebuah ukuran yang sangat tipis sehingga
untuk membuat sayatan tipis mencapai ketebalan tersebut tidaklah mudah
dan harus melalui beberapa tahap yang cukup rumit mulai dari penerimaan
sampel.
Pemotongan Sampel

Sampel yang cukup besar akan dipotong terlebih


dahulu menggunakan cakram gergaji berdiameter kurang-lebih 40 cm dengan
mata intan atau korundum. Pekerjaan ini merupakan perkerjaan yang
sederhana dan mudah tetapi tingkat bahayanya nomor satu diantara
pekerjaan yang lain. Apabila tidak konsentrasi atau salah memusatkan
cakram gergaji maka bisa-bisa jari tangan hilang sebagai tumbal. Kuncinya
adalah konsentrasi penempatan cakram gergaji dan usahakan sampel yang
akan dipotong jangan sampai bergerak. Apabila bergerak maka cakram
gergaji bisa menjadi bengkok dan tidak bisa digunakan lagi atau yang lebih
parah adalah sampel terlempar ke arah kita. Untuk mengatasi hal tersebut
dengan bentuk sampel yang tidak beraturan maka biasanya sampel akan
diganjal dengan tanah liat untuk menempelkan dan mengisi rongga yang
kosong sehingga sampel tetap berada di tempatnya dan tidak bergerak ketika
dipotong.
Sampel dipotong berdasarkan
ukuran cover-glass yang akan digunakan untuk pembuatan sayatan tipis.
Pemotongan sampel juga ditentukan berdasarkan fokus mineral apa yang
akan diteliti dan tekstur batuan sehingga dalam satu buah sayatan tipis sebisa
mungkin diharapkan mampu mewakili identifikasi seluruh sampel batuan dan
seluruh singkapan di lapangan.
Penghalusan Permukaan

Permukaan sampel yang telah dipotong


haruslah dihaluskan terlebih dahulu salah satu sisinya dengan menggunakan
gerinda dengan butiran karborundum. Butiran karborundum ini adalah
semacam bubuk yang sering digunakan pada kertas ampelas biasa.
Penghalusan permukaan dimulai dari butiran karborundum dengan nomor
terkecil atau dari yang paling kasar hingga paling halus.  Standar tahapan
penghalusan batuan di Laboratorium Rock Processing Faculty of Social and
Cultural Studiesadalah dimulai dari karborundum ukuran 150 – 220 – 400 –
600 – 1000 dan yang terakhir 3000. Masing-masing sampel digosok pada
permukaan mewakili tiap sudut minimal 50x sehingga apabila ada empat
sudut permukaan yang akan ditempeli cover-glass maka permukaan tersebut
digosok sebanyak 200x dalam tiap ukuran. Dari 150 – 3000 ada enam ukuran
karborundum maka total penggosokan sebanyak 1200x gosokan pada
permukaan.
Untuk ukuran 150 – 600 penggosokan dilakukan pada mesin gerinda yang
secara otomatis berputar dan kita tinggal menaburkan bubuk karborundum
dicampur dengan air di atasnya. Sedangkan untuk ukuran 1000 dan 3000 kita
harus melakukan penggosokan di atas sebuah kaca yang juga ditaburi bubuk
karborundum dicampur dengan air. Selalu pastikan permukaan sampel
batuan telah sepenuhnya halus dengan memperhatikan arah pantulan sinar
lampu yang merata pada permukaan sampel.
Pengeringan

Sampel yang telah dihaluskan


permukaannya pada salah satu sisinya dimasukkan kedalam mesin hot
platedengan suhu 140 oC selama dua jam. Pekerjaan ini dimaksudkan untuk
menghilangkan moisture atau sisa air pada batuan sehingga nantinya lem
epoxy yang akan digunakan untuk menempel di permukaan batuan bisa
merekat dengan sempurna. Jangan lupa untuk memberikan alas aluminium
foil agar panas menjalar dengan merata dan nantinya tidak ada lelehan lem
epoxy yang mengotori permukaan hot plate.
Penempelan Cover Glass
Tahapan penempelan cover glass merupakan tahapan terpenting dan terumit
dalam pembuatan sayatan tipis. Sampel yang telah dipanasi 140 oC selama
dua jam diasumsikan telah betul-betul kering tanpa kandungan air lagi.
Suhu hot plate dapat diturunkan menjadi 80 oC dan tunggu sekitar 10 menit
agar batuan tidak begitu panas untuk disentuh oleh jari tangan.
Setelah 10 menit maka bersihkan permukaan sampel batuan dengan
menggunakan tisyu yang dibasahi ethanol. Begitu pula cover glass yang akan
ditempelkan di permukaan batuan haruslah dibersihkan sisinya dengan
menggunakan ethanol dan keringkan di samping hot plate.
Lem epoxy merupakan campuran dari perbandingan 1 : 10 antara epoxy dan
resin siap untuk dioleskan di atas permukaan sampel. Oleskan dengan
menyeluruh dan merata kemudian tunggu hingga muncul buih pada epoxy.
Setelah muncul buih pada epoxy segera tempelkan cover glass dan pastikan
buih tersebut keluar sepenuhnya dari cover glass dengan cara putar cover
glass secara perlahan di atas permukaan batuan. Cek dan pastikan terus
tidak ada buih di dalam cover glass. Hal ini sangat penting karena apabila ada
satu buah buih saja maka bisa dikatakan pekerjaan pembuatan sayatan tipis
gagal. Selain mineral yang hadir tidak bisa diidentifikasi dengan sempurna,
sayatan tipis tersebut juga sangat riskan pada pekerjaan selanjutnya yang
membuat sayatan tipis tersebut menjadi rusak. Buih dapat mengakibatkan
sayatan tipis menjadi terkelupas dan juga menyebar ke permukaan yang lain
seperti sebuah penyakit ganas menular.
Untuk mengatasi hal ini, selalu cek sampel terutama 30 menit pada
penempelan cover glass awal. Bisa jadi di awal penempelan tidak muncul
buih tetapi tiba-tiba ada buih yang keluar dari dalam sampel batuan. Buih
tidak bisa dihilangkan kembali apabila lem epoxy sudah benar-benar
mengeras dan kita hanya bisa meratapi nasib untuk kembali mengulang dari
tahapan awal.
Setelah penempelan cover glass maka hot plate kembali dipanaskan pada
suhu 120 oC selama satu setengah jam atau hingga lem epoxy benar-benar
kering sempurna.
Pengulangan Proses

Setelah lem epoxy benar-benar


mengeras maka bagian sampel yang tidak tertutupi cover glass dipotong lagi
pada cakram gergaji dengan diameter kurang lebih 20 cm. Ketebalan
pemotongan usahakan setipis mungkin supaya pekerjaan selanjutnya menjadi
lebih cepat dan ringan.
Setelah dipotong, kembali haluskan permukaan batuan pada bagian
tanpa cover glass dengan gerinda dan karborundum dimulai dari ukuran 220
– 400 – 600 – 1000 dan yang terakhir 3000. Tetapi kali ini ketebalan sayatan
tipis haruslah 0.035 mm. Untuk mencapai ukuran tersebut, gunakan diagram
warna interferensi sebagai pembanding.
Untuk batuan metamorf yang biasanya banyak kandungan kuarsanya bisa
menggunakan mineral kuarsa sebagai mineral kunci. Apabila mineral kuarsa
telah mencapai warna abu-abu orde I maka bisa dipastikan sayatan tersebut
telah memiliki ketebalan 0.035 mm. Untuk batuan beku bisa juga
menggunakan mineral plagioklas.
Setelah semua proses tersebut telah
dilalui maka sayatan tipis siap untuk dianalisis di bawah mikroskop polarisasi.
Total kemampuan saya membuat sayatan tipis dalam satu hari dengan jam
kerja 11 jam per-hari (mengikuti jam kerja orang Jepang) saat ini baru
sebanyak tiga hingga lima sayatan tipis. Beberapa kolega di sini mampu
membuat hingga 10 sayatan per-hari, hal ini tergantung dari pengalaman
seseorang. Benang merah yang dapat ditarik dari proses pembuatan sayatan
tipis batuan adalah usahakan jangan sampai berbuih. Jikalau berbuih maka
akan cilaka se-anak turun sayatan tersebut dan sudah barang tentu membikin
kita tambah sengsara karena mengulang pekerjaan yang sama lagi.
Teknik Pembuatan Sayatan Tipis

PRODUKTIF

SAYATAN  TIPIS

TEKNIK PEMBUATAN SAYATAN TIPIS

Peralatan dan Fungsinya


Peralatan-peralatan minimum yang
diperlukan dalam pembuatan
sayatan pipih batuan adalah :

1. Peralatan Utama
 Mesin pemotong batuan (Cutting Machine)
Fungsinya adalah untuk memotong batuan menurut arah potong yang
sudah ditentukan, sehingga berbentuk lempengan batuan untuk

keperluan prosedure lebih lanjut.


Mesin pemotong batuan ini ada bermacam-macam type maupun
kegunaanya, ukurannya pun juga bermacam-macam, hal ini memang
sudah dirancang dari pabrik pembuatannya, dimana untuk yang
berukuran besar bisa untuk memotong batuan atau sample yang besar
sedangkan untuk mesin yang berukuran sedang dan kecil untuk
keperluan memotong sample yang berukuran kecil.

Mesin pemotong batuan ini diperlengkapi dengan cadang pisau


pemotongnya yang terdiri dari bermacam-macam tingkat
ketajamannya, untuk pisau yang tajam pisau tersebut dibuat dari
diamond.

Yang perlu diperhatikan adalah: Sewaktu menggunakan mesin ini harus


hati-hati dan waspada karena sewaktu alat ini dihidupkan, pisau yang
tajam tersebut akan berputar dengan kecepatan tinggi.

 Mesin pemoles (Rotary polishing table)


Fungsi dari alat ini adalah:
Untuk menipiskan keping batuan yang akan dibuat asahan pilih sampai
pada ketebalan mendekati 0,03 mm. Selain itu untuk melicinkan
permukaan sample yang dipoles.

 Gerinda tangan (Plate glass lap for hand Grinding)


Fungsinya adalah untuk menipiskan sayatan pipih dengan jalan
menggosokkan sayatan tersebut pada permukaan plate gelas dan
dengan menggunakan serbuk karborundum yang paling halus.
Penggosokan sayatan tersebut sampai pada ketebalan yang diinginkan.

 Hot plate

Fungsi dari pada alat Hot Plate adalah : 

1. Untuk mengeringkan slide glass.


2. Untuk memanaskan lem Canada Balsam.
3. Untuk menempelkan sample pada slide glass.
4. Untuk menempelkan cover glass pada sayatan.

 Tempat untuk sayatan tipis


Ada 2 tempat untuk sayatan tipis yang digunakan, yaitu :

 Slide Glass -> Untuk tempat


melekatkan sayatan pipih batuan yang sangat tipis sekali.
 Cover Glass -> Untuk menutup hasil sayatan
batuan yang merupakan hasil pembuatan sayatan pipih tersebut.

Perlu diketahui bahwa ukuran dari pada slide glass dan cover glass
tersebut ada bermacam-macam, dan penggunaannya menurut
kebutuhan.

2. Peralatan Tambahan

 Karborundum dari ukuran kasar sampai halus


Berfungsi sebagai abrasi gerinda, dipergunakan
pada waktu bekerja menggunakan mesin gerinda dan gerinda tangan,
ukuran karborundum yang diperlukan adalah dari ukuran kasar sampai
ukuran yang paling halus.
 Canada balsem untuk sample dan meng-over

Berfungsi sebagai lem yang melekatkan antara


slide glass dengan asahan pipih batuan dan juga antara asahan pipih
batuan dengan cover glass.

 Cairan pembersih: xylene, alkohol, toluene


Berfungsi untuk mencairkan dan membersihkan sisa-sisa lem canada
balsam.

 Glycol atau kerosene untuk atau sebagai cairan pemolish


Berfungsi sebagai larutan pengganti air yang dipergunakan pada waktu
menggunakan mesin pemolish.

 Glyceine
Berfungsi sebagai cover atau penutup sementara pada sayatan pipih
batuan, supaya hasil sayatan tidak terkena kotoran dari ular.
 Spatula
Berfungsi untuk mengambil lem canada balsam dan membantu dalam
proses pengeleman sayatan maupun dalam pemasangan cover glass.

 Lampu Burner
Berfungsi untuk memanaskan spatula yang digunakan untuk
membersihkan kotoran dari pada sayatan pipih batuan yang sudah jadi.

Sketsa
Prosedur Teknik Pembuatan Sayatan Tipis
Batuan :
Pemilihan sample batuan -> Penentuan arah potong pada sample -
> Pelicinan salah satu permukaan sample pada gerinda mesin dan hand
gerinda, penggosokan salah satu permukaan slide glass ->Keping batuan
ditempel pada slide glass -> Sample digerinda sampai pada ketebalan
mendekati 0,03 mm dengan mesin gerinda -> Sample digerinda dengan
menggunakan gerinda tangan ->Sample diperiksa dengan menggunakan
mikroskop polarisasi -> Pemasangan cover glass -> Sayatan dibersihkan
dengan alkohol, xylene, toluene -> Pemberian kode & no. sample
pemula -> Sample sayatan disusun dalam tray untuk dikirim ke Lab.
Petrografi

Anda mungkin juga menyukai