Anda di halaman 1dari 11

PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-9

PERAN PENELITIAN ILMU KEBUMIAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


6 - 7 OKTOBER 2016; GRHA SABHA PRAMANA

TEKNIK PEMBUATAN SAYATAN TIPIS BATUAN DI DEPARTEMEN TEKNIK


GEOLOGI, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS GADJAH MADA

Nugroho Imam Setiawan1*


Sariyanto1
Aloysius Andrianto Saputro1
1
Departemen Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada
Jl. Grafika No. 2, Bulaksumur, Yogyakarta 55281
*Corresponding author : nugroho.setiawan@ugm.ac.id

SARI
Sayatan tipis batuan merupakan objek yang paling efektif dalam mendeskripsi batuan karena proses
pembuatannya mudah, murah dan cepat. Sayatan tipis dalam perkembangannya juga digunakan dalam
ilmu-ilmu selain geologi diantaranya adalah arkeologi, teknik sipil dan teknik material. Sayatan tipis
batuan juga dapat diaplikasikan dalam analisis detail kimia mineral yang melibatkan mesin microprobe
(SEM EDS, EPMA), Raman dan ICP-MS.
Pembuatan sayatan tipis di Laboratorium Pusat, Departemen Teknik Geologi, FT. UGM menggunakan
bahan dan peralatan standar internasional yang dikerjakan secara manual oleh teknisi yang telah
berpengalaman dan terlatih. Mounting agent dalam preparasi sayatan tipis menggunakan epoxy yang
memiliki refractive index mendekati Canada balsam (ND = 1.55) yaitu Petropoxy 154 (ND = 1.54) dan
Spesifix-20 (ND = 1.573) tergantung dari kebutuhan. Pemilihan epoxy dengan refractive index yang
mendekati Canada balsam dimaksudkan untuk mendapatkan sifat optik mineral yang telah dikonfirmasi
secara internasional. Teknik impregnasi vacuum diberikan pada sampel batuan yang memiliki porositas
tinggi dan lunak. Pewarna blue-dye diberikan kepada sampel batuan yang berpori sesuai dengan
permintaan. Untuk kebutuhan analisis lanjut menggunakan microprobe, sayatan tipis batuan harus
dipoles kembali menggunakan diamond paste dengan ukuran 6, 3, dan 1 mikron secara berurutan di
atas lapidary disc untuk mendapatkan permukaan yang rata. Terakhir, kontrol kualitas dilakukan oleh
tim ahli yang kompeten dari Laboratorium Geologi Optik, Departemen Teknik Geologi, FT. UGM.

Kata kunci : sayatan tipis batuan, laboratorium pusat, laboratorium geologi optik, departemen teknik
geologi ugm.

I. PENDAHULUAN mendeskripsi batuan karena proses


pembuatan dan analisisnya mudah, murah
Sayatan tipis adalah potongan batuan atau dan cepat. Pada perkembangannya, sayatan
material yang dilekatkan pada kaca preparat tipis juga digunakan dalam ilmu-ilmu selain
mikroskop menggunakan media khusus atau geologi diantaranya adalah arkeologi, teknik
mounting agent (lem epoxy atau Canada sipil dan teknik material. Selain itu, sayatan
balsam) kemudian ditipiskan hingga tipis juga dapat diaplikasikan dalam analisis
mencapai ketebalan ± 0.03 mm. Pada detail kimia mineral yang melibatkan mesin
ketebalan tersebut, kaca penutup dilekatkan microprobe (diantaranya adalah Scanning
pada bagian permukaan untuk kemudian Electron Microscope – Energy Disperse
diamati menggunakan mikroskop polarisasi Spectrometry (SEM EDS), Electron Probe
dengan sinar transmisi. Petrografi adalah Micro Analyzer (EPMA)), Raman dan
salah satu metode dalam petrologi yang Inductive Coupled Plasma – Mass
secara khusus menganalisis sayatan tipis Spectrometry (ICP-MS).
batuan menggunakan mikroskop polarisasi.
Tujuan pengamatan umumnya untuk Sebagai objek yang sangat penting dalam
mengetahui komposisi mineral, tekstur penelitian yang berbasis batuan atau
batuan, sifat optis mineral, dan informasi material, pembuatan sayatan tipis batuan
mikroskopis lainnya. Sayatan tipis batuan yang berkualitas dan memiliki standar riset
merupakan objek yang paling efektif dalam mutlak dibutuhkan dalam setiap kegiatan

378
PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-9
PERAN PENELITIAN ILMU KEBUMIAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
6 - 7 OKTOBER 2016; GRHA SABHA PRAMANA
penelitian. Secara khusus, teknik pembuatan 8. Kaca poles
sayatan tipis telah dibahas oleh Hutchison 9. Air blower karet
(1974), Humphries (1992), dan Nesse 10. Stik oles
(2013). Masing-masing penulis memiliki 11. Pensil dengan ujung penghapus
metode dan teknik tersendiri tergantung alat 12. Mesin potong batu dengan cakram
dan bahan yang dimiliki oleh laboratorium. berukuran halus (fine blade saw) dengan
Kesamaan diantara mereka adalah jenis sistem berpenghisap (vakum) (Gambar
media untuk merekatkan batuan pada kaca 1F)
preparat haruslah memiliki standar indeks 13. Cutter
refraksi yang mendekati Canada balsam 14. Gerinda putar datar (lapidary) dengan
yaitu 1.54–1.55 dan ketebalan hasil haruslah permukaan magnet (Gambar 1G)
± 0.03 mm.
Bahan-bahan yang diperlukan adalah:
Pembuatan sayatan tipis membutuhkan
ketrampilan, ketekunan, seni, pengalaman, 1. Lem epoxy: Petropoxy 154 atau
dan pengetahuan tentang geologi. Specifix-20 (Gambar 2A)
Laboratorium pembuat sayatan tipis batuan 2. Alumunium foil
bisa jadi memiliki alat, bahan, metode, dan 3. Abrasive grit: #150, #220, #400, #600,
teknik yang berbeda-beda. Khusus di #1000, #3000 (Gambar 2C)
Laboratorium Pusat, Departemen Teknik 4. Kaca preparat
Geologi, FT. UGM menggunakan bahan dan 5. Tisu
peralatan standar yang dikerjakan secara 6. Ethanol
manual oleh teknisi yang sudah 7. Kaca penutup
berpengalaman dan terlatih dengan supervisi 8. Cakram diamond cloth #6 mikron,
ahli yang kompeten di bidang pembuatan #3mikron dan #1mikron
sayatan tipis dan petrografi. Peralatan yang 9. Diamond paste #6 mikron, #3mikron dan
digunakan menggabungkan peralatan #1mikron (Gambar 2D)
manufaktur lokal dan peralatan jadi dari 10. Pelumas diamond paste berbahan dasar
distributor alat pembuat sayatan tipis. Artikel minyak (Gambar 2E)
ini menjelaskan secara detil teknik
pembuatan sayatan tipis di Laboratorium TAHAP 1. MEMOTONG BATUAN
Pusat, Departemen Teknik Geologi, FT. (MEMBUAT SLAB)
UGM. Slab adalah lempengan potongan batuan
dengan ketebalan 2–3 cm.
II. PROSES PEMBUATAN SAYATAN
TIPIS BATUAN Alat dan Bahan
Proses pembuatan sayatan tipis batuan di 1. Mesin pemotong batu ukuran besar
Laboratorium Pusat, Departemen Teknik (diameter 36 cm)
Geologi, FT. UGM terbagi menjadi 9
tahapan. Masing-masing tahapan akan Prosedur
dijelaskan secara detil termasuk alat dan
bahannya. Peralatan yang digunakan dalam 1. Pastikan diameter batu yang akan
pembuatan sayatan tipis yaitu: dipotong kurang dari 20 cm. Apabila
diameter batu lebih dari 20 cm, perkecil
1. Mesin pemotong batu ukuran besar ukuran batu menggunakan palu geologi.
(diameter 36 cm) (Gambar 1A) 2. Berikan informasi dan tanda pada
2. Mesin pemotong batu ukuran sedang orientasi batu yang akan dipotong atau
(diameter 8 inchi) (Gambar 1B) target area yang akan diamati pada
3. Hot plate (Gambar 1C) sayatan tipis (Gambar 3A).
4. Mesin vakum 3. Potong batu menggunakan mesin
5. Ultrasonic bath/washing machine pemotong batu mengikuti tanda yang
(Gambar 1D) diberikan hingga membentuk slab
6. Desiccator dengan tebal ±2–3 cm (Gambar 3B;
7. Gerinda putar datar (lapidary) (Gambar tergantung kondisi sampel). Tebal slab
1E) ±2–3 cm selain dimaksudkan untuk
379
PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-9
PERAN PENELITIAN ILMU KEBUMIAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
6 - 7 OKTOBER 2016; GRHA SABHA PRAMANA
dokumentasi juga diperlukan apabila 3. Tuliskan kembali kode sampel batuan
pembuatan sayatan tipis mengalami pada chip yang telah dibuat agar tidak
kegagalan dapat dibuat kembali tertukar dengan sampel batu yang lain.
menggunakan slab atau chip yang sama. 4. Chip batuan dengan kondisi khusus
4. Tuliskan kembali kode sampel batuan seperti berpori, lunak dan material lepas
pada slab yang telah dibuat agar tidak membutuhkan penanganan khusus yaitu
tertukar dengan sampel batu yang lain. proses impregnation (lihat tahap 3). Chip
5. Slab yang sudah jadi dapat langsung batuan yang keras dan tidak berpori
ditandai untuk dibuat chip atau bisa langsung menuju proses tahap 4.
dihaluskan permukaannya dengan
gerinda putar datar untuk keperluan TAHAP 3. IMPREGNATION CHIP
fotografi struktur dan tekstur batuan (KHUSUS BATUAN
(Gambar 3B). BERPORI, LUNAK DAN
MATERIAL LEPAS-LEPAS)
TAHAP 2. MEMBUAT CHIP Impregnation chip diperlukan pada batuan
Chip adalah orientasi potongan batuan dari berpori, lunak dan material lepas-lepas.
slab. Teknik ini pada dasarnya adalah merendam
batuan tersebut ke dalam epoxy agar pori
Alat dan Bahan terisi oleh epoxy dan material lepas-lepas
diikat menggunakan epoxy.
1. Mesin pemotong batu ukuran sedang
(diameter 8 inchi) Alat dan Bahan
Prosedur 1. Chip batuan atau material lepas-lepas
2. Lem epoxy
1. Berikan informasi dan tanda pada slab 3. Alumunium foil
yang telah dibuat sebelumnya sebagai 4. Hot plate
panduan memotong slab menjadi chip. 5. Mesin vakum
Ukuran chip mengikuti kaca preparat 6. Ultrasonic bath / washing machine
mikroskop yang digunakan (Gambar 7. Desiccator
3B).
Kaca preparat yang umum dijumpai dan Prosedur
mudah didapatkan di Indonesia
1. Cuci bersih chip atau material lepas-
berukuran 2.5 x 7.6 cm2. Beberapa
lepas menggunakan air mengalir atau
instansi menggunakan kaca preparat
ultrasonic bath selama 2 menit.
yang berukuran lebih besar yaitu 3.7 x
2. Buat kontainer atau wadah
7.6 cm2 (Gambar X). Analisis langsung
menggunakan alumunium foil (Gambar
dari permukaan sayatan tipis dapat
3E) seukuran dengan chip. Pastikan
dilakukan menggunakan dengan mesin-
tidak ada kebocoran pada kontainer
mesin analitik kimia mineral
tersebut.
menggunakan sinar-X (SEM EDS,
3. Letakkan chip yang telah dibuat dari
EPMA, Raman, dll.) dengan ukuran kaca
batuan berpori dan lunak atau material
preparat khusus tergantung spesifikasi
lepas-lepas ke dalam kontainer tersebut
sample holder (mesin SEM EDS dan
(Gambar 3E).
EPMA di Earth and Environmental
4. Panaskan alumunium kontainer bersama
Science Division, Kyushu University
dengan chip tersebut di atas hot plate
menggunakan sample holder sayatan
dengan suhu 110 °C selama 1 jam
tipis berukuran 2.7 x 4.6 cm2). Bila perlu,
supaya kandungan air lepas.
kaca preparat harus dimodifikasi
5. Setelah kering, letakkan ke dalam
ukurannya agar bisa digunakan untuk
desiccator selama 30 menit supaya chip
analisis kimia mineral.
tetap dalam kondisi kering tetapi tidak
2. Potong slab dengan menggunakan mesin
panas.
pemotong batu mengikuti tanda yang
6. Selama menunggu, campurkan resin dan
telah diberikan sebelumnya (Gambar
curing agent pada epoxy mengacu pada
3B,C) menjadi chip (Gambar 3D).
380
PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-9
PERAN PENELITIAN ILMU KEBUMIAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
6 - 7 OKTOBER 2016; GRHA SABHA PRAMANA
spesifikasi dari distributor sesuai mengurangi gesekan dan debu. Chip
dengan kebutuhan. Merek Petropoxy ditekan di permukaan lapidary yang
154 memiliki perbandingan resin dan berputar yang sebelumnya sudah ditaburi
curing agent 10 : 1 dengan lama bubuk grit dan air (Gambar 4A). Putaran
pengerasan selama 30 menit dengan lapidary dapat dikontrol kecepatannya
suhu 120 °C. Sedangkan merek untuk keamanan dan kualitas hasil.
Specifix-20 memiliki perbandingan 2. Kaca poles digunakan untuk
resin dan curing agent 7 : 1 dengan lama menghaluskan permukaan chip
pengerasan selama 2 jam dengan suhu menggunakan grit dengan ukuran #1000
65 °C. Lem epoxy dapat dicampur dan #3000. Semakin halus dan rata
dengan ethylene blue (blue dye) untuk permukaan chip maka kualitas sayatan
tujuan analisis perhitungan porositas tipis akan semakin baik.
pada sayatan tipis. 3. Chip yang telah halus permukaannya
7. Setelah kondisi chip tidak panas, kemudian dicuci dengan sikat dan air
letakkan chip ke dalam ruang vakum. mengalir. Untuk hasil yang lebih baik
Set kondisi vakum dengan tekanan 7.5 lagi, gunakan ultrasonic bath selama 2
Psi selama 20 menit (Gambar 3F). menit atau sampai chip bersih dari sisa
Tuangkan larutan epoxy ke dalam grit yang menempel pada pori batuan.
kontainer dalam kondisi vakum. Ulangi 4. Pastikan kembali untuk menandai nomor
hingga beberapa kali dengan tujuan sampel pada chip yang telah dihaluskan
seluruh larutan epoxy mengisi pori-pori untuk menghindari tertukarnya sampel
batuan. batuan.
8. Setelah chip jenuh dengan epoxy,
letakkan kembali di atas hot plate TAHAP 5. MENGERINGKAN CHIP
supaya epoxy mengeras. Petropxy 154 DAN MENEMPELKAN
membutuhkan waktu 30 menit pada PADA KACA PREPARAT
suhu 120 °C sedangkan Spesifix-20 Alat dan Bahan
membutuhkan waktu 2 jam pada suhu
65 °C. 1. Hot plate
9. Setelah epoxy pada chip mengeras, 2. Aluminium foil
tahap berikutnya adalah menghaluskan 3. Kaca preparat
permukaan chip. 4. Tisu
5. Air blower karet
TAHAP 4. MENGHALUSKAN 6. Pensil dengan ujung penghapus
PERMUKAAN CHIP 7. Stik oles
Alat dan Bahan 8. Ethanol
9. Lem epoxy
1. Gerinda putar datar (lapidary)
2. Kaca poles Prosedur
3. Ultrasonic bath/washing machine 1. Chip yang telah dibersihkan kemudian
4. Abrasive grit (silicone atau alumina dikeringkan menggunakan hot plate
carbide) ukuran #150, #220, #400, #600, dengan suhu 110 °C selama 1 jam yang
#1000, #3000 sebelumnya telah dialasi dengan
Prosedur alumunium foil. Lapisan alumunium foil
bertujuan untuk menghindari kelebihan
1. Chip yang telah dibuat kemudian lem epoxy yang menempel pada
dihaluskan secara manual menggunakan permukaan hot plate. Pastikan kode
gerinda putar datar atau lapidary. Ukuran sampel batuan tidak hilang
grit yang digunakan dimulai dari angka 2. Setelah 1 jam atau chip telah kering,
grit yang paling kecil (#150) atau grit turunkan suhu hot plate menjadi 65 °C
ukuran butir paling kasar berturut-turut dan diamkan selama kurang lebih 15
hingga grit berukuran halus (#600). menit.
Selama proses penghalusan permukaan 3. Selama menunggu, bersihkan
haruslah ditambahkan air untuk permukaan chip menggunakan tisu yang
381
PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-9
PERAN PENELITIAN ILMU KEBUMIAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
6 - 7 OKTOBER 2016; GRHA SABHA PRAMANA
diolesi dengan ethanol. Tiup permukaan semakin cepat. Pada proses ini,
dengan air blower untuk membersihkan umumnya sisa chip yang menempel
sisa tisu atau debu yang tertinggal. usahakan ± 1 mm.
4. Siapkan kaca preparat sejumlah chip 5. Simpan sisa chip yang dipotong untuk
yang sebelumnya telah dibersihkan dokumentasi atau cadangan apabila
permukaannya menggunakan tisu ber- proses pembuatan sayatan tipis harus
ethanol. Tiup permukaan dengan air diulang.
blower untuk membersihkan sisa tisu
atau debu yang tertinggal. Letakkan kaca TAHAP 7. MENGHALUSKAN
preparat di tempat yang bersih dan SAYATAN TIPIS
kering. Alat dan Bahan
5. Oleskan lem epoxy tipis-tipis pada
permukaan chip dan tunggu hingga lem 1. Gerinda putar datar (lapidary)
meresap pada pori-pori batuan. 2. Kaca poles
6. Setelah dipastikan tidak ada lagi epoxy 3. Abrasive grit (silicone atau alumina
yang meresap pada pori, letakkan kaca carbide) ukuran #150, #220, #400, #600,
preparat yang sebelumnya telah #1000, #3000
disiapkan dengan berlahan pada
Prosedur
permukaan chip agar tidak ada
gelembung udara yang terjebak di antara 1. Sayatan tipis yang dihasilkan dari mesin
kaca preparat dan chip. Lakukan pemotong belum memenuhi standar
sebanyak jumlah chip yang dibuat. sayatan tipis yang memiliki ketebalan
7. Kontrol permukaan chip agar tidak ada 0.03 mm atau 3 mikron. Tipiskan
gelembung udara yang muncul. Apabila kembali sayatan tipis dengan
muncul gelembung udara, tekan berlahan menggunakan gerinda putar
permukaan kaca menggunakan ujung menggunakan abrasive grit dan air yang
pensil berpenghapus hingga gelembung dimulai dari ukuran #150 hingga #600.
keluar dari chip. Kontrol ketebalan jangan sampai sisa
batuan tergerus habis ketika proses
TAHAP 6. MEMOTONG SISA CHIP
penghalusan.
YANG MENEMPEL PADA
2. Lanjutkan penghalusan permukaan
KACA PREPARAT
sayatan tipis dengan menggunakan kaca
Alat dan Bahan poles seperti pada tahap 3 menggunakan
abrasive grit dengan ukuran #1000 dan
1. Mesin potong batu dengan cakram #3000 (Gambar 4C).
berukuran halus (fine blade saw) dengan 3. Kontrol ketebalan dengan menggunakan
sistem berpenghisap (vakum) mikroskop polarisasi. Kuarsa dan
2. Cutter plagioklas merupakan mineral indeks
Prosedur yang paling mudah untuk menentukan
ketebalan sayatan tipis telah mencapai 3
1. Pastikan kaca preparat telah menempel mikron. Kuarsa dan plagioklas akan
sempurna pada chip dan tidak ada berwarna abu-abu orde 1 pada diagram
gelembung di antaranya. Michael-Levi ketika mencapai ketebalan
2. Bersihkan kelebihan lem epoxy dengan 3 mikron. Mineral indeks lain juga dapat
menggunakan cutter pada permukaan digunakan tergantung dari jenis batuan
kaca atau sekitar chip. yang disayat.
3. Letakkan chip dengan kaca preparat pada 4. Perhatikan dan kontrol kualitas sayatan
mesin pemotong dengan air yang terutama pada bagian tepi sayatan agar
mengalir. tidak terlalu tipis atau tergerus habis.
4. Potong dan sisakan setipis mungkin chip 5. Apabila telah mencapai ketebalan 3
yang menempel pada kaca preparat mikron, hentikan proses penghalusan.
(Gambar 4B). Semakin tipis sisa chip Proses selanjutnya adalah penempelan
yang menempel pada kaca preparat maka kaca penutup. Pengamatan sayatan tipis
waktu penipisan sayatan juga akan tanpa menggunakan kaca penutup dapat
382
PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-9
PERAN PENELITIAN ILMU KEBUMIAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
6 - 7 OKTOBER 2016; GRHA SABHA PRAMANA
dilakukan dengan mengoleskan minyak Prosedur
immersi pada permukaan sampel.
Sayatan tipis yang akan di analisis lanjut 1. Sayatan tipis standar dengan ketebalan
menggunakan mesin microprobe tidak #3 mikron terlebih dahulu dipoles
perlu ditempel kaca penutup dan menggunakan lapidary magnet
berlanjut pada tahap 9. menggunakan diamond cloth berukuran
#6 mikron dan sudah diberikan 3 tetes
TAHAP 8. MENEMPELKAN KACA diamond paste dengan ukuran #6 mikron
PENUTUP (PILIHAN) dengan menggunakan pelumas. Dilarang
menyentuh permukaan diamond cloth
Alat dan Bahan untuk menghindari kontaminasi
(Gambar 4D).
1. Kaca penutup 2. Poles di atas gerinda putar dengan
2. Ultrasonic bath/washing machine putaran lambat hingga sedang untuk
3. Tisu hasil yang maksimal.
4. Stik oles 3. Setelah kurang-lebih 30–60 menit waktu
5. Ethanol poles menggunakan diamond cloth dan
6. Lem epoxy paste #6 mikron, berpindah kepada
Prosedur diamond cloth dan paste dengan ukuran
lebih halus yaitu #3 mikron dan terakhir
1. Sayatan tipis yang telah ditipiskan #1 mikron dengan waktu poles yang
permukaannya hingga 3 mikron terlebih sama (30 – 60 menit untuk masing-
dahulu dibersihkan menggunakan masing ukuran). Lama waktu poles juga
ultrasonic bath selama 1 menit agar sisa tergantung dari jenis sampel.
grit benar-benar hilang. 4. Sayatan tipis telah selesai dipoles dengan
2. Keringkan permukaan dengan diamond paste akan memiliki
menggunakan tisu dan ethanol. permukaan halus seperti kaca dan siap
3. Oleskan tipis-tipis pada permukaan untuk dilakukan prosedur analisis
sayatan dengan larutan epoxy microprobe.
menggunakan stik oles.
4. Segera tempelkan kaca penutup sayatan III. DISKUSI
tipis dan diamkan selama kurang lebih 2
Proses pembuatan sayatan tipis yang telah
jam untuk hasil yang maksimal. Pastikan
dijelaskan sebelumnya merupakan proses
tidak ada gelembung udara yang terjebak
standar pada batuan yang tidak sensitif
di antaranya.
terhadap panas atau air. Beberapa batuan
5. Sayatan tipis standar selesai pada tahap
memiliki karakteristik dan perlakuan
ini.
tersendiri dalam pembuatan sayatan tipis.
TAHAP 9. MENGHALUSKAN SAYATAN Jenis lem epoxy juga mempengaruhi teknik
DENGAN DIAMOND PASTE pembuatan sayatan tipis karena waktu dan
(TAMBAHAN PROSEDUR suhu pengerasan bervariasi. Faktor
ANALISIS MICROPROBE) terpenting dalam pembuatan sayatan tipis
adalah pemilihan lem epoxy haruslah
Alat dan Bahan memiliki refraktif indeks yang mendekati
Balsam Kanada yaitu 1.54 – 1.55. Hal
1. Gerinda putar datar (lapidary) dengan
tersebut menjadi dasar minimal dalam
permukaan magnet
pembuatan sayatan tipis karena standar
2. Cakram diamond cloth #6 mikron, #3
deksripsi sifat optis mineral pertama kali
mikron dan #1 mikron
telah ditentukan menggunakan mounting
3. Diamond paste #6 mikron, #3 mikron
agent Balsam Kanada.
dan #1 mikron
4. Pelumas diamond paste berbahan dasar Untuk menghasilkan kualitas yang
minyak sempurna, pembuatan sayatan tipis
memerlukan teknik, peralatan standar dan
pengalaman. Semakin sering sesorang dalam
membuat sayatan tipis dengan tingkat
383
PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-9
PERAN PENELITIAN ILMU KEBUMIAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
6 - 7 OKTOBER 2016; GRHA SABHA PRAMANA
kesulitan yang berbeda-beda maka akan IV. ACKNOWLEDGEMENT
semakin mahir untuk menghasilkan kualitas
sayatan tipis yang sempurna. Kunci utama Terimakasih diucapkan kepada Earth and
adalah ketekunan, kesabaran, pengalaman, Environmental Science Division, Kyushu
seni dan sedikit keberuntungan untuk University, Jepang atas kesempatan yang
memperoleh hasil yang maksimal. Masing- diberikan untuk menambah pengalaman
masing laboratorium pembuat sayatan tipis dalam pembuatan sayatan tipis. Terimakasih
dapat mengembangan metode yang berbeda- juga diucapkan kepada Departemen Teknik
beda. Geologi UGM melalui Laboratorium Pusat
untuk support pengembangan berkelanjutan
bagian preparasi batuan.

DAFTAR PUSTAKA
Humphries, D.W., 1992. Preparation of thin sections of rocks, minerals, and ceramics. Oxford
University Press, Oxford, 83 pp.
Hutchison, C.S, 1974. Laboratory handbook of petrographic techniques. Wiley, New York, 527 pp.
Nesse, W.D., 2013. Introduction to Optical Mineralogy 4th Ed. Oxford University Press, Oxford, 361
pp.

384
PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-9
PERAN PENELITIAN ILMU KEBUMIAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
6 - 7 OKTOBER 2016; GRHA SABHA PRAMANA

GAMBAR

Gambar 1. [A] Mesin pemotong batu berukuran besar dengan diameter 36 cm. [B] Mesin pemotong
batu berukuran sedang dengan diameter 8 inchi. [C] Hot plate, [D] ultrasonic bath/washing
machine. [E] Gerinda putar datar (lapidary). [F] Mesin potong batu dengan cakram
berukuran halus dengan sistem berpenghisap (vakum). [G] Gerinda putar datar dengan
permukaan magnet.

385
PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-9
PERAN PENELITIAN ILMU KEBUMIAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
6 - 7 OKTOBER 2016; GRHA SABHA PRAMANA

Gambar 2. [A] Petropoxy 154 (Sumber gambar: www.burnhampetrographics.com), [B] Specifix-20,


[C] abrasive grit dengan variasi ukuran butir, [D] diamond paste dengan ukuran 1 mikron
dan [E] pelumas untuk poles menggunakan diamond paste.

386
PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-9
PERAN PENELITIAN ILMU KEBUMIAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
6 - 7 OKTOBER 2016; GRHA SABHA PRAMANA

Gambar 3. [A] Tanda diberikan pada batu untuk dipotong menjadi slab [B]. Pada slab juga diberikan
tanda untuk dipotong menjadi chip [B, C, D] (Sumber gambar A dan B
www.burnhampetrographics.com). [E] Kontainer yang dibuat menggunakan alumunium
foil yang telah diisi dengan chip. [F] Proses perendaman chip yang porous, lunak dan lepas-
lepas menggunakan mesin vakum.

387
PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-9
PERAN PENELITIAN ILMU KEBUMIAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
6 - 7 OKTOBER 2016; GRHA SABHA PRAMANA

Gambar 4. [A] Proses penghalusan permukaan chip menggunakan gerinda putar dengan
mendambahkan abrasive grit berbagai ukuran dengan air. [B] Proses pemotongan chip
yang menempel pada kaca preparat. Sisa chip dapat disimpan kembali. [C] Proses
penipisan sayatan tipis menggunakan kaca poles dengan menambahkan grit berbagai
ukuran dengan air. [D] Proses poles menggunakan diamond paste dan diamond cloth
berbagai ukuran dengan pelumas.

388

Anda mungkin juga menyukai