Anda di halaman 1dari 20

BATUAN SEDIMEN

(Laporan Praktikum Batuan Sedimen)

Oleh
Alyaa choirunnisaa putri
1955051013

LABORATORIUM TEKNIK GEOFISIKA


JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
Judul Praktikum : Mengidentifikasi Batuan Sedimen

Tanggal Percobaan : 30 September 2019

Tempat Percobaan : Ruang Kelas Teknik Geofisika 3

Nama : Alyaa Choirunnisaa Putri

NPM : 1955051013

Fakultas : Teknik

Jurusan : Teknik Geofisika

Kelompok : 6 (Enam)

Bandar Lampung, 30 September 2019


Mengetahui
Asisten

Masrul Hidayat
NPM.1815051001

i
BATUAN SEDIMEN

Oleh

Alyaa Choirunnisaa Putri

ABSTRAK

Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk karena proses pengendapan materi
hasil erosi, yang terangkut ke lokasi pengendapan tanah. Batuan sedimen juga
dapat terbentuk oleh penguapan larutan kalsium karbonat, siliki, garam dan
material lainnya. Batuan yang paling banyak di permukaan bumi adalah batuan
sdimen yaitu sebesar 70%. Praktikum ini dilakukan untuk mengidentifikais jenis
batuan sedimen dan mengamati struktur, tekstur, warna, mineral, dan komposisi
batuan tersebut. Sebelum melakukan praktikum asisten dosen terlebih dahulu
memberikan materi tentang batuan sedimen agar memudahkan praktikan dalam
mengidentifikasi sampel batuan sedimen. Dari hasil praktikum batuan sedimen
memiliki bentuk dan ukuran butir yang berbeda.

ii
DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ i

ABSTRAK ...................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... iv

DAFTAR TABEL .......................................................................................... v

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................... 1
B. Tujuan Praktikum ................................................................ 1

II. TORI DASAR

III. METODOLOGI PRAKTIKUM


A. Alat dan Bahan .................................................................... 4
B. Diagram alir ......................................................................... 6

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Pengamatan ................................................................ 7
B. Pembahasan ........................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1 Alat Tulis ....................................................................................... 4

Gambar 2 Loop ............................................................................................... 4

Gambar 3 Sampel Batuan Sedimen ................................................................ 4

Gambar 4 komparator ..................................................................................... 4

Gambar 5 Diagram Alir Pengamatan ............................................................. 5

iv
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Hasil Pengamatan ............................................................................... 6

v
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari akumulasi material lepas
yang sudah ada atau hasil aktivitas kimia maupun organisme yang diendapkan
lapis demi lapis pada permukaan bumi ataupun batuan beku yang mengalami
sedimentasi. Proses sedimentasi ini meliputi pelapukan, erosi, transportasi, dan
deposisi. Sekitar 80% permukaan benua tertutup oleh batuan sedimen. Materi
hasil erosi terdiri atas berbagai jenis partikel, ada partikel yang halus, kasar,
berat dan ringan.

Proses pembentukkan batuan sedimen adalah diagenesa yaitu proses pemadatan


dan juga pengompakan dari bahan endapan sehingga menjadi batuan sedimen.
Proses ini terjadi pada suhu 300 derajat celcius. Ada 3 macam diagenasa yaitu,
diagenesa eogenik, diagenesa mesogenik, diagenesa telogenik. Ilmu yang
mempelajari batuan sedimen disebut dengan sedimentologi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya sedimen adalah iklim,


topografi, vegetasi, dan juga susunan yang ada dari batuan, sedangkan
faktornya yang mempengaruhi pengangkutan sedimen adalah air, angin, dan
juga gaya gravitasi.

B. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini adalah:


1. Dapat mengetahui proses terbentuknya batuan sedimen.
2. Mampu menentukan dan mendeskripsikan batuan sedimen.
3. Mampu mengetahui proses sedimen sebagai proses pembentukan bantuan
sedimen
II. TEORI DASAR

Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari proses sedimentasi baik
secara mekanik, kimiawi maupun organik. Batuan sedimen yang diendapkan
secara mekanik akan menghasilkanatuan sedimen detritus atau batuan sedimen
klastik, batuan ini terbentuk dari akumulasi mineral-mineral dan fragmen
batuan(alogenik). Batuan sedimen yang diendapkan secara kimiawi akan
menghasilkan batuan sedimen kimia, beberapa jenis proes kimia yang
membentuk batuan sedimen antara lain: pelepasan materialanorganik/karbon
dioksida dan evaporation yaitu pembentuka material sedimen akibat pengaruh
penguapan. Dan batuan sedimen organik adalah batuan sedimen yang terbentuk
dengan bantuan organisme, bebrapa proses yang membentuk sedimen organic
yaitu : akumulasi sisa skeletal organisme dan kegiatan dari organism seperti
fotosintesis. (Muhammad chaerul, 2014)

Asal mula batuan sedien melibatkan 4 proses yaitu: Pelapukan, Transportasi,


Pengendapan dan pemadatan. Pelapukan adalah pemecahan batu, tanah, dan
mineral melalui kontak dengan atmosfer bumi, perairan, dan organisme
biologis. Pelapukan melibatkan pergerakan batuan dan mineral oleh air, angin,
ombak dan gravitasi lalu diangkut dan disimpan di lokasi lain. Komponen
dalam proses transportasi berupa gravitasi, angin, gletser, air. Deposisi
(pemgendapan) adalah proses geologi dimana sedimen yang dihasilkan oleh
proses pelapukan ditambahkan ke suatu lahan yang daratannya lebih rendah.
Pemadatan terjadi ketika sedimen terkubur dalam-dalam. Sehingga mereka
tertekan ke bawah karena berat lapisan diatasnya. (islami, 2018)

Proses sedimentasi pada batuan sedimen ada 2 proses yaitu, proses sedimentasi
secara mekanik dan secara kimiawi. Sedimentasi secara mekanik terjadi
dimana butir-butir sedimen tertransportasi hingga diendapkan. Proses secara
kimiawi terjadi karena pori-pori yang berisi fluida mengisi pori-pori batuan.
(kolumba,2014)
3

Batuan sedimen dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu menurut tenaga yang


mendapatkannya, cara pengendapannya dan tempat pengendapannya. Menurut
tenaga yang mengendapkan ada 3 jenis batuan sedimen yaitu, batuan sedimen
akuatis, batuan sedimen erolis dan batuan sedimen glacial. Menurut cara
mendapatkan ada 3 yaitu, batuan sedimen mekanik, batuan sedimen kimiawi dan
batuan sedimen organik. Menurut tempat pengendapannya 5 jenis yaitu, batuan
sedimen teristris, batuan sedimen marine, batuan sedimen limnis, batuan sedimen
fluvial dan batuan sedimen glasial. (samadi, 2007)
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut:

Gambar 1 alat tulis

Gambar 2 loop

Gambar 3 sampel batuan

Gambar 4 komprator
5

B.Diagram Alir Praktikum


Adapun diagram air praktikum sebagai berikut

Mulai

Melakukan pengamatan terhadap batuan dari segi fisik

Menentukan granulitas, struktur, tekstur, dan


genesa masing-masing batuan

Menentukan nama masing-masing batuan

Menuliskan hasil pengamatan di lembar


kerja

Selesai

Gambar 5 diagram alir


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
Adapun tabel hasil pengamatan terlampir pada lampiran.

B. Pembahasan

Batuan yang baik menghantarkan porositas adalah batuan pasir dan batuan
gamping, tetapi tidak semua batuan gamping dapat menghantarkan porositas
seperti batu gamping pejal. Presentase batu pasir dalam menghantarkan
porositas sebesar 10-20% dan batuan gamping sebesar 1-10%

Proses terjadinya batuan sedimen yaitu transportasi Batuan sedimen


terbentuk ketika sedimen diendapkan dari udara, es, angin, gravitasi, atau air
mengalir yang membawa partikel dalam bentuk suspensi. Sedimen ini sering
terbentuk ketika pelapukan dan erosi memecah batuan di daerah sumber
(provenans) menjadi material. Material kemudian diangkut dari daerah
sumber ke daerah pengendapan. Diagenesis digunakan untuk
menggambarkan semua perubahan kimia, fisik, dan biologis, termasuk
sementasi, yang dialami oleh sedimen setelah deposisi awal, eksklusif pada
pelapukan permukaan. Beberapa dari proses ini menyebabkan sedimen
terkonsolidasi: membentuk substansi solid dan kompak dari material lepas.
Ketika deposisi sedimen terjadi, pembebanan (overburden) menyebabkan
tekanan meningkat, dan proses yang dikenal sebagai litifikasi berlangsung.
Batuan sedimen sering terjenuhkan dengan air laut atau air tanah, di mana
mineral dapat terlarut atau terendapkan. Mengendapnya mineral mengurangi
ruang pori dalam batuan, proses yang biasa disebut sementasi. Karena
penurunan ruang pori, cairan bawaan asli terusir atau dikeluarkan. Seiring
sedimentasi berlangsung, lapisan batuan yang lebih tua menjadi terkubur
lebih dari sebelumnya. Tekanan litostatik dalam batuan
7

meningkat seiring meningkatnya beban dari sedimen di atasnya. Hal ini


menyebabkan Kompaksi (pemadatan), sebuah proses di mana butir-butir
klas ter-reorganisasi. Kompaksi adalah proses diagenesa yang penting dalam
pembentukan.

Jelaskan batuan sedimen klastik dan non klastik!Batuan sedimen klastik


adalah batuan sedimen yang terbentuk dari pengendapan kembali detritus
atau pecahan batuan asal yang berupa batuan metamorf, batuan beku atau
batuan sedimen itu sendiri. Batuan sedimen klastik dihasilkan dari proses
pengendapan atau sedimentasi batuan beku atau material padat lainnya yang
mengalami pelapukan mekanik. Contoh batuannya adalah konglomerat,
breksi, batu pasir, dan batu serpih. Batuan sedimen non klastik adalah
batuan sedimne yang terbentuk dari proses hasil penguapan suatu lauratan.
Proses pembentukkan batuan sedimen bisa secara kimiawi, biologi dan
kombinasi keduannya. Batuan sedimen yang terbentuk secara kimiawi terjadi
karena proses pengendapan kimiawi, seperti pengikisan oleh air. sedangkan
Batuan sedimen organic terjadi karena aktivitas organisme. Contoh batuan
sedimen non klastik adalah batu gamping dan batu bara.
Jelaskan identifikasi batuan sedimen?Identifikasi batuan merupakan suatu
kegiatan membuat deskripsi tentang suatu batuan tertentu. Setelah
identifikasi dilakukan, maka kita dapat dengan jelas memberi nama batuan
tersebut. Sifat fisika dan kimia yang umum dikenal dalam mengidentifikasi
batuan biasanya dibagi dalam 4 kategori sifat, yaitu : warna, tekstur, struktur
dan komposisi mineral pembentuk batuan. Warna ada beberapa ciri warna
seperti, kwarsa yaitu berwana putih jernih tidak memilki belahan, mika yaitu
berawarna putih diberi nama muskovit bila berwarna hitam diberi nama
biotit keduanya memiliki belahan seperti lembaran, feldspar yaitu berwarna
merah daging diberi nama ortoklas bila berwarna putih abu-abu diberi nama
plagioklas, karbonat yaitu mineral yang diberi nama kalsit dan dolomit.
Tekstur pada batuan sedimen kalstik dan non klastik berbeda, pada tekstur
klastik menggunakan skala W.Wentworth, sedangkan pada tekstur non
klastik cirinya adanya Kristal-kristal yang saling menjari, tidak ada ruang
pori-pori antarbutir dan umumnya memilikii satu mineral saja. Struktur pada
batuan sedimen ada 3 yaitu, berlapis ketebelan lebih dari 1 cm, berdegradasi
yaitu butiran dalam batuan semakin halus dari bagian atas hingga bawah,
silang siur yaitu satu seri perlapisan saling memotong dalam tubuh batuan.
Komposisi mineral batuan sedimen biasanya terdiri dari kwarsa, mika,
karbonat dan mineral lempung.
Hubungan porositas dan pormeabilitas batuan sedimen terhadap potensi
migas dan panas bumi?Batuan reservoir adalah wadah di bawah permukaan
bumi yang mengandung minyak dan gas, sedangkan bila berisi air disebut
aquifer. Rata-rata batuan reservoir adalah batu pasir dan batugmpng.
Batupasir merupakan batuan yang penting pada reservoar maupun aquifer.
Sekitar 60 % dari reservoar minyak terdiri atas batupasir dan 30 % terdiri
atas batugamping dan sisanya batuan lain. Porositas adalah kemampuan
untuk menyimpan , sedangkan pormeabilitas atau kelulusan yaitu
8

kemampuan untuk melepaskan fluida tanpa merusak partikel pembentuk atau


kerangka batuan. Porositas dan permeabilitas sangat erat hubungannya
sehingga dapat dikatakan bahwa permeabilitas tidak mungkin ada tanpa
adanya porositas. Sehingga porositas dan pormeabilitas sangat berhubungan
terhadap potensi migas.

Pada batuan s1 memiliki warna abu-abu muda dengan grain size 64mm- 256,
grain shape angular, struktur gelembur gelombang, komposisi fosil
tumbuhan dan binatang laut, nama batuan tersebut adalah batu karang.
Batuan s 2 memiliki warna putih tulang dengan grain size 1/16 mm – 1/8
mm, grain shape very fine sand, struktur groove cast, komposisi kuarsa
dengan nama batuan batu pasir kuarsa. Batuan s3 berwarna putih dengan
grain size silt/ fine sand, grain shape sub rounded, struktur masif, nama
batuannya batu gamping. Batuan s4 berwarna putiih susu memiliki grain size
medium course grained, grain shape sub rounded, struktur foliated (
gneissic), komposisi kuarsa, feldspar, mika, nama batuannya batu gneiss.
Batuan s5 berwarna gelap memiliki grain size coase sand, grains shape sub
angular, struktur fosil ifieus, kompisisi karbon, hidrogen, dan oksigen nama
batuannya batu bara Batuan s6 berwarna putih abu memiliki grain size
granute grain shape well roundness, komposisi kuarsa nama batuannya batu
pasir Batuan s7 berwarna putih susu memiliki grain size 1/16 mm- 1/8 mm
grain shape sub rounded struktur closs bending komposisi cac03 nama
batuannya batu gamping Batuan s8 berwarna merah tua grain size well
sorried, grain shape sub rounded struktur masif, komposisi mono mineralik
nama batuannya batu rijang
V. KESIMPULAN

1. Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk karena proses


pengendapan materi hasil erosi, yang terangkut ke lokasi pengendapan
tanah. Dalam proses pembentukkannya mengalami beberapa proses
yaitu mekanik, kimia, ataupun organik.
2. Proses terjadinya sedimen yaitu: batuan menjadi sedimen, sedimentasi
sedimen, sedimen menjadi batuan.
3. Ada beberapa struktur sedimen yaitu perlapisan, perlapisan bersusun,
perlapisan silang siur, gelembur gelombang, flute cast dan load cast.
4. Batuan sedimen dibagi menjadi dua, yaitu batuan sedimen klastik dan
batuan sedimen non klastik. Batuan sedimen klastik adalah batuan
yang terbentuk dari pengendapan kembali hasil rombokan batuan yang
telah ada dengan temperature yang rendah. Batuan sedimen non klastik
adalah batuan sedimen yang erbentuk oleh pross kimiawi atau aktivitas
organisme.
5. Dalam menentukan batuan batuan sedimen dibutuhkan pengetahuan
warna, struktur, ukuran butir, sehingga dapat menyimpulkan batuan
sedimen tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Chaerul, Muhammad.2014. pengantar ilmu batuan.YCAB:Publisher

Islami, Nur. 2018. Fisika bumi. Pekanbaru:UNSRI

Kulumba, Maria. 2014. Batuan sedimem. Yogyakarta: SSTNAS

Samadi. 2007. Geografi. Jakarta:yudistira


LAMPIRAN
12

Soal pembahasan;

1. Sebutkan dan jelaskan batuan yang baik mengantarkan porositas beserta


presentasenya?
2. Jelaskan proses terjadinya batuan sedimen!
3. Jelaskan batuan sedimen klastik dan non klastik!
4. Jelaskan identifikasi batuan sedimen!
5. Hubungan porositas dan pormeabilitas batuan sedimen dengan potensi migas
dan panas bumi?
6. Identifikasi batuan!

Tugas

1. Skala mohs
13

gambar 6 batu karang

gambar 7 batu pasir kuarsa

gambar 8 batu gamping

gambar 9 batu gneiss


14

gambar 10 batu bara

gambar 11 batu pasir

gambar 12 batu gamping

gambar 13 batu rijang

Anda mungkin juga menyukai