Anda di halaman 1dari 17

Vulkanologi

Aktivitas dan Sumber Daya


Gunung Api
Outline
Sub-Bab

Status Gunung Api Subvulkanik

Aktivitas Gunung Api Vulkanik

Dampak Positif Letusan


Gunung Api Material Gunung Api
Next

Status Gunung Api di Indonesia

Portalkudus.com

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)


mencatat satu gunung api berstatus level IV atau ‘Awas,’ yaitu
Gunung Sinabung.
1. TINGKAT STATUS LEVEL 1 (NORMAL ):
Artinya aktivitas gunung api berdasarkan
pengamatan hasil visual, kegempaan, dan gejala
vulkanik lain, tidak memperlihatkan adanya
kelainan.
2. TINGKAT STATUS LEVEL II (WASPADA):
Artinya peningkatan kegiatan berupa kelainan
yang tampak secara visual atau hasil pemeriksaan
kawah, kegempaan, dan gejala vulkanik lain.
3. TINGKAT STATUS LEVEL III (SIAGA):
Artinya peningkatan semakin nyata hasil
pengamatan visual atau pemeriksaan kawah,
kegempaan, dan metode lain saling mendukung.
4. TINGKAT STATUS LEVEL IV (AWAS):
Artinya, tingkatan yang menunjukkan jelang
letusan utama, letusan awal mulai terjadi beruba
abu atau asap.

Sumber gambar: bnpb.go.id


Vulkanik

Batuan vulkanik (sering disingkat menjadi gunung api dalam


konteks ilmiah) adalah batuan yang terbentuk dari magma yang
meletus dari gunung berapi. Dengan kata lain, itu berbeda dari batuan
beku lainnya dengan menjadi asal vulkanik. Seperti semua jenis
batuan, konsep batuan vulkanik adalah buatan, dan di alam kelas
batuan vulkanik menjadi batuan hypabyssal dan metamorf dan
merupakan elemen penting dari beberapa sedimen dan batuan
sedimen.
Batuan vulkanik Indeks warna suatu metode
pengklasifikasian oleh (jumlah mineral mafik) juga
sering digunakan. Banyak batuan vulkanik yang tidak
merata. ini adalah Belang Mineral besar yang disebut
Dasar batu Ini adalah struktur yang tersebar di kristal
halus yang disebut kaca atau kaca.

gambar: pixabay.com
SubVulkanik
Hasil Aktivitas
Gunung Api

Sebuah batuan subvulkanik, juga dikenal sebagai batuan


hypabyssal, adalah batuan beku intrusif yang
dilemparkan pada kedalaman sedang hingga dangkal (> 2
km) di dalam kerak, dan memiliki ukuran butir
menengah dan sering tekstur porfiritik
antara batuan vulkanik dan plutonik. Batuan subvolkanik
termasuk diabas (juga dikenal sebagai dolerit) dan
porfiri. Contoh umum dari batuan subvolkanik adalah
diabas, kuarsa-dolerit, mikro-granit dan diorit.
Material Letusan Gunung Api
Sumber daya yang dihasilkan
dari aktivitas gunung api

Erupsi gunung api, akan mengeluarkan


berbagai macam material baik yang berasal
dari dalam dapur magma maupun material di
sekitar kawah. Wujud material letusan gung
apai mencakup 3 yaitu material berwujud
padat/eflata, berwujud cair dan dan berwujud
gas.
Material padat / eflata
-> Berupa material letusan gunung api
berwujud padat. Ada dua macam yaitu eflata
autogen dan eflata alogen. Eflata autogen
berupa material padat yang berasal dari dapur
magma yang terbawa bersama lava yang
keluar saat letusan terjadi, sedangkan eflata
alogen berupa material padat yang berasal
dari material di sekitar kawah yang ikut
terlontar saat letusan

Bom, merupakan metrial padat berupa bongkahan batu-batu Material bom gunung Merapi
yang besar. Material seperti ini sering di manfaat sebagai bahan
bangunan sebgai pondasinya. Gambar:
m-edukasi.kemdikbud.go.id
Lapili, merupakan material padat berupa
batu-batu kerikil yang lebih kecil. Material ini
juga bangyak di manfaatkan sebagai bahan
bangunan

Gambar. Lapili

Gambar:
m-edukasi.kemdikbud.go.id
Tuff atau sering di kenal dengan istilah ash atau abu
vulkanik. Berwujud butiran halus yang banyak
mengandung silika. Abu vulkanik berbahaya dapat
menggangu pernafasan dan infeksi saluran pernafasan
namun bagi pertania material ini sangat baik untuk
menyuburkan lahan pertanian karena banyak
mengandung unsur hara.

Gambar. Hujan abu vulkanik

Gambar:
m-edukasi.kemdikbud.go.id
Material cair / efusifa
-> Hasil letusan gunung api berupa material
cair meliputi lava dan lahar, baik lahar
dingin maupun lahar panas.

Lava, merupakan magma yang


meleleh. Lava yang mengalami
pendinginan dan mengeras akan
menjadi batuan beku/basaltis.

Gambar:
Gambar Lava m-edukasi.kemdikbud.go.id
Lahar, merupakan lava yang sudah
Gambar:
bercampur dengan material lain yang
m-edukasi.kemdikbud.go.id ada disekitar kawah gunung api. Lahar
panas terbentuk saat gunung sedang
erupsi, sedangkan lahar dingin (lahar
hujan) terjadi saat gunung sedang
tidak erupsi yaitu berupa material hasil
letusan yang berada di puncak atau
sekitar kawah kemudian tererosi akibat
hujan.

Gambar Lahar
Kawah Ciwidey Jawa Barat
Material gas /
ekshalas

Fumarol (H2O), berupa uap air yang


Uap air panas Cisolok panas

Mofet (CO2), berbahaya bagi kehidupan


karena bersifat racun.Gas CO2 atau
karbondiosida yang dikeluarkan kawah
gunung api bersifat konsentrasi dengan
permukaan bumi. Gas ini sangat dianjurkan
untuk dihindari karena bisa mematikan
Solfatar (H2S), merupakan gas belerang,
berbahaya jika terlalu pekat karena dapat
meninmbulkan keracunan

Awan panas, merupakan asap yang keluar saat


gunung api meletus dengan temperatur yang
tinggi dan daya luncur menuruni lereng hingga
mencapai 200 km/jam
Dampak Positif Gunung Api

Dampak negative akibat aktifitas


gunung berapi ini sering disebut
bencana gunung berapi. Tapi
dibalik peristiwa letusan gunung
Kesuburan Tanah Obyek Wisata berapi terdapat dampak
dan Banyak Cuaca Berubah Yang Indah positipnya
Bahan Tambang
Thanks
Every small action counts.
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Let’s protect the environment
Flaticon and infographics & images by Freepik.
together!

Anda mungkin juga menyukai