Per tanggal 2 Februari 2021, Indonesia, khususnya Pulau Jawa sedang merasakan
kehangatan yang tidak biasa. Padahal, cuaca harian lebih sering membawa angin
dingin dan awan hujan. Ternyata, saat ini terdapat dua gunung api yang sedang
bersahutan satu sama lainnya, yakni Semeru dan Raung.
Eits, jangan terlalu serius gitu dong. Informasi ini tujuannya bukan buat nakutin
kamu kok, jadi tetap tenang dan jangan panik ya hehe. Ngomongin tentang gunung
api, tentunya kita pasti mengaitkan peristiwa ini dengan fenomena vulkanisme
dong. Kira-kira kamu udah khatam belum nih seputar vulkanisme? Yuk, simak
bahasanku kali ini seputar vulkanisme ya!
Vulkanisme
Apa sih vulkanisme itu? Vulkanisme adalah segala peristiwa yang berhubungan
dengan magma yang keluar menuju permukaan bumi melalui rekahan dalam
kerak bumi. Magma ini bentuknya cair dan berpijar. Magma bergerak naik ke
permukaan bumi melalui diatrema, yaitu saluran yang mirip pipa. Jika sudah
sampai di permukaan bumi, magma berubah nama, lho! Hayo tebak, namanya jadi
apa? Yap, betul banget, namanya berubah menjadi lava.
Nah, jadi, faktor utama pada gejala vulkanisme ini adalah magma ya, gais. Karena
aktivitas magma itu beragam, maka dapat menimbulkan gejala vulkanik yang
beragam juga loh, seperti tipe erupsinya, bentuk gunung api, dan aktivitasnya.
Gejala Vulkanisme
Peristiwa vulkanisme memiliki gejala yang dapat diamati loh gais, yakni gejala
sebelum terjadinya vulkanisme (pravulkanisme) dan gejala sesudah terjadinya
vulkanisme (pascavulkanisme).
1. Gejala pravulkanisme
Gejala pravulkanisme atau ciri-ciri dari gunung api yang akan meletus antara lain
adalah:
2. Gejala pascavulkanisme
Sedangkan untuk gejala pascavulkanisme yang muncul setelah gunung api selesai
meletus adalah:
Erupsi eksplosif adalah erupsi dengan tekanan yang sangat kuat, hingga
menghasilkan letusan yang besar atau ledakan. Ini karena magma di bawah
gunung memiliki kandungan gas yang sangat tinggi, sehingga memiliki tekanan
yang tinggi dan menghasilkan ledakan besar yang biasanya hanya satu kali.
Nah, kalo erupsi efusif adalah erupsi dengan tekanan yang kecil, sehingga hanya
berupa lelehan yang berangsur keluar. Ini terjadi karena magma di dalamnya
bersifat basa dan memiliki kandungan gas yang sedikit ya gais. Jadi biasanya
erupsi tipe ini tidak menghasilkan ledakan yang dahsyat.
Nah karena dua tipe erupsi ini, gunung-gunung api yang tersebar di bumi
memiliki bentuk yang berbeda loh gais. Secara umum, ada 3 jenis gunung api yang
perlu kamu ketahui, yaitu gunung api perisai, maar, dan strato.
1. Tingkat aktivitas gunung api ini bukan sebagai predikat suatu gunung aja
loh gais, tapi ini juga digunakan aparat dan masyarakat sekitar sebagai
arahan ketika sedang dalam keadaan genting. Tindakan yang diambil oleh
aparat dan warga nantinya akan disesuaikan dengan masing-masing level
gunung tersebut, sehingga bisa terwujud mitigasi bencana yang efektif dan
efisien.
2. Waspada
3. Siaga
Pada status Siaga ada peningkatan seismik yang didukung dengan pemantauan
vulkanik lainnya, serta terlihat jelas perubahan baik secara visual maupun
perubahan aktivitas kawah. Berdasarkan analisis data observasi, kondisi itu akan
diikuti dengan letusan utama. Artinya, jika peningkatan kegiatan gunung api terus
berlanjut, kemungkinan erupsi besar mungkin terjadi dalam kurun dua pekan.
4. Awas
Status Awas adalah kondisi paling memungkinkan terjadinya erupsi. Status Awas
merujuk letusan utama yang dilanjutkan dengan letusan awal, diikuti semburan
abu dan uap. Setelah itu akan diikuti dengan erupsi besar. Dalam kondisi
ini,kemungkinan erupsi besar akan berlangsung dalam kurun 24 jam.
2. Ekstrusi magma, yaitu proses keluarnya magma dari dalam Bumi dan sampai ke
permukaan Bumi. Beberapa material yang dikeluarkan dari aktivitas ekstrusi
magma antara lain:
● Lava, yaitu magma yang keluar sampai ke permukaan Bumi dan mengalir
hingga ke permukaan Bumi;
● Lahar, yaitu material campuran antara lava dengan materi- materi yang
terdapat di permukaan Bumi berupa pasir, kerikil atau debu dengan air
sehingga membentuk lumpur;
● Eflata dan piroklastika, yaitu material-material padat berupa bom, lapili,
kerikil, dan juga debu vulkanik;
● Ekhalasi atau gas, yaitu material-materi berupa gas asam arang, seperti
fumarol, solfatar atau sumber gas belerang, dan mofet (gas asam arang).