Anda di halaman 1dari 22

GUNUNG BERAPI

Mata kuliah : Fisika Bumi


Dosen : Bapak Abdul Basid , M.Si

Oleh :
1. Dewi putri silvia wahyuni_210604110031
2. Annisa Rizka Fatihah _210604110016
3. Alief Rahmadhany Alghifari_210604110084
4. Amalia Fitriani_210604110035
TERBUAT DARI APAKAH GUNUNG BERAPI ITU?
Gunung berapi merupakan bukaan, atau ventilasi
tempat  lava,  tephra  (batu kecil), dan uap yang meletus ke permukaan
bumi. Sebenarnya, istilah gunung berapi berarti lubang tempat magma
dan zat lain meletus ke permukaan, tetapi bisa juga merujuk pada
 bentuk lahan yang tercipta oleh akumulasi lava padat dan puing-puing
gunung berapi di dekat lubang tersebut.Banyak gunung terbentuk oleh
lipatan, patahan, pengangkatan, dan erosi  kerak bumi. Medan vulkanik,
bagaimanapun dibangun oleh akumulasi lava yang meletus secara
lambat. Kawah  dapat terlihat sebagai depresi mangkuk berbentuk kecil
di puncak kerucut atau gunung perisai berbentuk. Melalui serangkaian
retakan di dalam dan di bawah gunung berapi, lubang tersebut
menghubungkan ke satu atau lebih area penyimpanan terkait batuan
cair atau sebagian cair (magma). Hubungan ke magma segar ini
memungkinkan gunung berapi meletus berulang kali di lokasi yang
sama. Dengan cara ini, gunung berapi tumbuh semakin besar, hingga
tidak lagi stabil. Potongan-potongan gunung berapi runtuh saat batu
jatuh atau tanah longsor.
Lava or Tephra
Tephra Lava
Lava or Tephra
Tephra Lava

Tephra adalah istilah umum untuk bahan Lava, merupakan magma (batuan cair) muncul
piroklastik di udara yang dikeluarkan selama letusan sebagai cairan ke bumi permukaan. Istilah
gunung berapi (Thorarinsson, 1981). lava juga digunakan untuk batuan padat yang
Lapisan Tephra berasal dari letusan gunung berapi dibentuk oleh pendinginan suatu lelehanaliran
eksplosif yang menyuntikkan partikel (piroklast) ke lava . Suhu lava cair berkisar dari sekitar 700
 troposfer (yaitu, hingga ketinggian 20 km) dan hingga 1.200 ° C (1.300 hingga 2.200 ° F).
bahkan stratosfer (yaitu, hingga ketinggian Bahannya bisa sangat cair, mengalir hampir
50 km). Partikel dibawa ke atas oleh kolom letusan seperti sirup, atau bisa sangat kaku, hampir
yang terdiri dari wilayah dorong gas bagian bawah tidak mengalir sama sekali. Semakin tinggi
dan wilayah konvektif atas. Kolom Tephra terus kandungan silika lava , semakin tinggi
meninggi secara konvektif sampai densitasnya sama viskositasnya.
dengan atmosfer sekitarnya. Pada titik itu mereka
berkembang secara lateral tetapi juga terus
meningkat karena momentum kenaikan. 
GUNUNG BERAPI DAN BENTANG ALAM
VULKANIK LAINNYA

Gunung Berapi
Gunung api merupakan lubang kepundan atau rekahan
dalam kerak bumi, yaitu sebagai tempat keluarnya cairan magma
atau gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi. Matrial yang
dierupsikan ke permukaan bumi umumnya membentuk kerucut
terpancung. Gunung berapi adalah suatu keretakan di kerak
objek planet-massa, seperti Bumi, yang memungkinkan lava
panas, abu vulkanik, dan gas untuk melarikan diri dari ruang
magma di bawah permukaan. Vulcanological Survey of Indonesia,
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral
Kubah Lava
Dalam vulkanologi, kubah lava atau kubah
vulkanik adalah tonjolan berbentuk lingkaran yang
dihasilkan dari ekstrusi lambat lava kental dari gunung
berapi. Ledakan bangunan kubah sering terjadi,
terutama dalam pengaturan batas lempeng konvergen.
Sekitar 6% letusan di bumi adalah pembentukan kubah
lava. Bentuk kubah karakteristik dikaitkan dengan
tinggi viskositas yang mencegah lava mengalir sangat
jauh. Viskositas tinggi ini dapat diperoleh dengan dua
cara: dengan tingkat silika yang tinggi dalam magma,
atau dengan degassing magma cairan. Karena viscous
basaltic dan andesitic kubah cuaca cepat dan mudah
pecah oleh masukan lebih lanjut dari lava cairan,
sebagian besar kubah diawetkan memiliki kandungan
silika yang tinggi dan terdiri dari riolit atau dasit.
Dataran Tinggi Vulkanik
Dataran vulkanik adalah  dataran tinggi dataran tinggi yang dihasilkan oleh
aktivitas gunung berapi. Ada dua tipe utama: dataran tinggi lava dan dataran
tinggi piroklastik. Dataran tinggi piroklastik juga disebut dataran tinggi lava.
Dataran tinggi dibuat oleh aliran lava. Secara khusus, sering mengacu pada
dataran tinggi yang terbuat dari banyak aliran lava basaltik hampir
horizontal. Sebagai contoh, seperti Deccan Plateau dan North America of
Columbia Plateau, suatu daerah beberapa ratus ribu km 2, skala yang melebihi
ketebalan 2000m. Hal ini dibedakan dari satu dengan letusan retakan besar dan
kasus mengalir keluar dari banyak kawah
Ash Falls Ash Flows

Debu yang jatuh dari semburan partikel Aliran piroklastik, dalam letusan
vulkanik halus yang terus-menerus gunung berapi, campuran terfluidisasi
meledak menjadi awan abu tinggi dari fragmen batuan panas, gas panas,
umumnya tidak menyebabkan kematian dan udara yang terperangkap yang
langsung. Namun, jika abu menumpuk bergerak dengan kecepatan tinggi
lebih dari beberapa sentimeter, atap dalam awan tebal bergolak abu-abu
yang runtuh dan gagal panen adalah hingga hitam yang menutupi tanah.
bahaya sekunder utama. Ash Falls
and
Ash Flows
Sisa-sisa Erosi dari Bentuk Lahan Vulkanik (Bentang
Alam Gunung Api)

Volcanic Landform (Morfologi Volcanic Footslope Landform

01 gunung api) 02 (Morfologi kaki gunung api)


Shield Volcano

Strato Volcano
Crater Landform
04 Caldera Landform

03 (Kawah gunungapi ) (Morfologi kaldera gunungapi)


Volcanic Neck Landform Parasit Cone Landform (Morfologi

05 (Morfologi leher gunungapi) 06 gunungapi parasit)

Morfologi Maar
08

07
 Lava Plug Landform (Morfologi
sumbat lava) 09 Volcanic Remnant Landform
(Morfologi sisa gunungapi)
GUNUNG BERAPI DAN MANUSIA, BAHAYA DAN MANFAAT

Dampak Negatif Dampak Positif

1) Abu vulkanik yang panas akan merusak segala yang 1) Abu vulkanis membuat tanahnya menjadi subur
dilewatinya. 2) Pembangkit listrik baik didirikan di wilayah yang sering
2) Pencemaran udara. mengalami letusan gunung.
3) Melumpuhkan semua kegiatan masyarakat sekitar, 3) Timbulnya mata air yang mengandung banyak mineral.
4) Bermacam material yang dikeliarlan gunung berapi 4) Membuka lapangan pekerjaan baru untuk warga sekitar
dapat memicu munculnya bibit penyakit pegunungan
5) Pariwisata sekitar gunung akan terhenti, pemasukan 5) Jenis jenis hutan yang rusak akibat letusan, akan cepat
dari wisata pun berhenti digantikan dengan pepohonan baru
6) Terjadinya kecelakaan akibat jalan licin berdebu, 6) Berpotensi terjadi hujan orografis di daerah vulkanis.
makanan terkontaminasi racun 7) Batu yang meluap berguna untuk bahan bangunan.
7) Hujan debu menghalangi pandangan dan mencemari 8) Munculnya geyser atau sumber mata air panas
udara sekitar 9) Menjadikan tanah sekitar letusan gunung tambah
8) Lahar panas mengakibatkan kebakaran hutan, subur
9) Bahaya tak langsung seperti terjadinya polusi udara 10) Menghasilkan batu dan pasir bermutu
oleh zat beracun, air tercemar, lahan rusak. 11) Energi panas berguna untuk pembangkit tenaga listrik
10) Gunung api yang terletak di dasar laut apabila meletus 12) Sumber mineral, diantaranya gypsum, belerang, zeolit
bisa memicu timbulnya bencana tsunami. dan lainnya
11)Letusan gunung api yang dahsyat terkadang memicu 13) Sumber mata air bagi pertanian, peternakan, dan
terjadinya gempa besar sebagainya
LETUSAN GUNUNG HELENS 1980
Pada 18 Mei, 1980, sebuah letusan gunung berapi terjadi di Gunung St. Helens,
sebuah gunung berapi yang berlokasi di negara bagian Washington, Amerika Serikat.
Letusan tersebut adalah satu-satunya letusan signifikan yang terjadi di daratan
Amerika Serikat yang terdiri dari 48 negara bagian sejak letusan gunung berapi Lassen
Peak di California tahun 1915. Letusan tersebut didahului oleh masa dua bulan berupa
gempa bumi dan keluarnya uap, disebabkan oleh keluarnya magma di kedalaman
dangkal di bawah gunung berapi yang menciptakan tonjolan besar dan sistem kekar di
lereng gunung bagian utara.
Sebuah gempa bumi yang terjadi pada pukul 8:32:17 pagi PDT (UTC−7) pada
hari Minggu, 18 Mei, 1980, mengakibatkan seluruh sisi utara gunung longsor yang
menjadikannya longsoran terbesar yang pernah tercatat. Hal ini juga mengakibatkan
terbukanya bebatuan yang separuh leleh dan kaya akan gas dan uap sehingga menjadi
bertekanan rendah. Bebatuan itu kemudian bereaksi dengan cara meledakkan
campuran lava panas dan menghancurkan bebatuan lama yang kemudian mengarah
menuju Danau Spirit dengan sangat cepat mendahului longsoran sisi utara gunung.
Kolom erupsi naik setinggi 24 kilometer ke atmosfer dan menjatuhkan abu di
11 negara bagian A.S..[ Harden, Blaine, 2005] Di saat bersamaan, salju, es dan gletser-
gletser di sekitar gunung berapi meleleh, menghasilkan banjir lahar besar yang
mencapai Sungai Columbia, sejauh 80 kilometer di barat daya. Letusan-letusan kecil
terus berlangsung sampai esok hari, yang kemudian diikuti oleh letusan besar
berikutnya pada tahun sama, namun tidak lebih besar.
GUNUNG BERAPI SEBAGAI PETUNJUK PROSES
INTERNAL
Gunung terjadi karena adanya proses gaya tektonik yang bekerja dalam bumi yang disebut
dengan orogenesis dan epeirogenesis. Dalam proses orogenesis ini sedimen yang terkumpul
menjadi berubah bentuk karena mendapat gaya tekan dari tumbukan lempeng tektonik. Ada tiga
tipe tumbukan lempeng tektonik, antara lempeng busur kepulauan dan benua, lautan dan benua,
dan antara benua dengan benua.

Tumbukan lempeng lautan dan benua menimbulkan deposit sedimen laut terhadap tepi
lempeng benua. Tumbukan antara lempeng busur kepulauan dengan benua berakibat lempeng
lautan menyusup ke lapisan asthenosfir dan batuan vulkanik dan sedimen menumpuk pada sisi
benua. Sedangkan tumbukan lempeng benua dengan benua merupakan proses pembentukan
sistem pegunungan Himalaya dan Ural.

Sedangkan dalam proses epeirogenesis merupakan gerakan yang membentuk benua yang
bekerja sepanjang jari-jari bumi. Pembentukan dataran rendah (graben) dan dataran tinggi (horts)
adalah salah satu contoh proses epeirogenesis. Proses pembentukan gunung berlangsung menurut
skala tahun geologi yaitu berkisar antara 45 – 450 juta tahun yang lalu.
Mantel Bumi
Komposisi Mantel
Selimut Bumi (Mantle)Selimut atau selubung bumi merupakan lapisan yang letaknya di bawah lapisan
kerak bumi. Sesuai dengan namanya, lapisan ini berfungsi untuk melindungi bagian dalam bumi. Selimut bumi
tebalnya mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan yang padat yangmengandung silikat dan
magnesium. Suhu di bagian bawah selimut mencapai 3.000 °C, tetapi tekananannya belum mempengaruhi
kepadatan batuan.Inti bumi dibungkus oleh mantel yang berkomposisi kaya magnesium. Mantel Bumi
kebanyakannya terdiri daripada peridotit, perovskit dan eklogit. Di samping itu, terdapat batu-batu yang tidak ada
di kerak bumi. Komposisi kimia mantel dikuasai oleh unsur-unsur seperti oksigen, magnesium, besi, silikon, dan
kalsium.

Selimut bumi dibagi menjadi 3 bagian,


1. Litosfer merupakan lapisan terluar dari selimut bumi dan tersusun atas
materi-materi padatterutama batuan. Lapisan litosfer tebalnya mencapai
50-100 km. Tersusun atas dua lapisan utama, yaitu lapisan sial
sertalapisan sima.
2. Astenosfer merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan litosfer.
Lapisan yang tebalnya100-400 km ini diduga sebagai tempat formasi
magma (magma induk).
3. Mesosfer merpakan lapisan yang terletak di bawah lapisan astenosfer.
Lapisan ini tebalnya2.400-2.700 km dan tersusun dari campuran batuan
basa dan besi
Batu Basal

Batu basal merupakan salah satu jenis batuan beku yang


terbentuk dari pembekuan magma di permukaan bumi yang
bersifat basa. Pengertian lain dari batu basal adalah batuan beku
ekstrusif yang memiliki butiran kristal halus, warna gelap dan
mempunyai komposisi utama berupa mineral olivin. Sedangkan
pengertian batu basal menurut ahli adalah batuan beku
aphanitic yang mempunyai kandungan kuarsa tidak lebih dari 20
persen, kadar feldspathoid kurang dari 10 persen dan
prosentase mineral felspar dalam bentuk plagioklas sebesar 65
persen.
Batu basal berwarna abu- abu hingga hitam, bersifat keras
dan padat (masif). Selain itu juga mempunyai tekstur afanatik
yang tersusun dari mineral piroksin, amfibol, plagioklas dan gelas
vulkanik (baca : Pengertian Vulkanisme). Keberadaan mineral
gelas vulkanik hanya terdapat pada pada batu basal dengan
nama gabbro.
PROSES TERBENTUKNYA BATU BASAL
1. Pada awalnya, magma yang merupakan asal dari segala
jenis batuan melakukan pergerakan menuju ke permukaan
bumi.
2. Gas- gas yang berada pada perut bumi selanjutnya
memberi tekanan pada magma.
3. Magma yang tertekan akan menerobos celah - celah pada
kerak bumi sehingga keluar ke permukaan bumi. Proses
keluarnya magma tersebut dikenal dengan istilah erupsi.
Erupsi tersebut dapat berupa letusan gunung berapi.
4. Material erupsi dapat terlontar ke daratan maupun lautan.
Sedangkan magma atau lava pembentuk batu basal yang
ditemukan di bawah permukaan air sungai, danau maupun
laut disebut dengan pillow lava.
5. Setelah terjadi letusan, magma yang berada di atas
permukaan bumi akan mengalami pembekuan. Pembekuan
tersebut berlangsung sangat cepat dan disertai dengan
terlepasnya gelembung gas karbondioksida yang berada
pada magma.
6. Pada akhirnya hasil pembekuan magma tersebut akan
menjadi batu basal dan batuan beku ekstrusif lainnya.
Terbentuknya batu basal juga dapat dikategorikan berdasarkan lingkungan
pembentuknya.

PADA BATAS DIVERGEN PADA HOTSPOT KERAK


PADA HOTSPOT OCEANIC
OCEANIC BENUA

Batu basal dihasilkan di batas Persebaran hotspot tidak Sebagian besar lava pembentuk
lempeng pada pematang teratur tetapi juga tidak secara batu bas`al (lava basaltik) hasil
tengah samudera (mid ocean acak. Hotspot banyak letusan yang terjadi pada celah
ridges). Lempeng tersebut ditemukan di batas lempeng batuan disalurkan oleh hotspot
saling tarik menarik dan divergen dan tidak ditemukan menuju permukaan bumi
bergesekan kemudian pada batas lempeng konvergen melalui kerak benua. Aktivitas
menyebabkan terjadinya (subduction zones). tersebut menghasilkan aliran
letusan di dasar laut (submarine Hotspot yang tersustensi akan lava terbesar yang terjadi di
fissure). Submarine fissure yang menyebabkan letusan bawah kerak benua.
terjadi berulang-ulang akan laut yang terjadi berulang- Aliran lava yang terjadi berkali
membentuk host atau tubuh ulang . Material hasil letusan kali jutaan tahun yang lalu
pegunungan berapi di tengah kemudian membentuk kerucut menghasilkan lapisan batu
laut. Lava yang keluar dari vulkanik yang besar dan terus basal yang menumpuk secara
letusan bawah laut tersebut membesar hingga membentuk vertikal.
menghasilkan jenis batu basal suatu pulau. Pulau tersebut
bantal atau pillow basalt. tersusun dari lapisan batu
basal.
JENIS –JENIS BATU BASAL

Batu Basal Alkali Batu Basal Tholeitik


Batu basal jenis alkali memiliki Kadar Na2O dan K2O pada batu basal
kandungan Na2O dan K2O yang lebih tholeitik jauh lebih sedikit dari pada
besar dari batu basal tholeitik. Basal batu basal alkali. Basal tholeitik
alkali juga mengandung titanium augit, bersifat oversaturated dan memiliki
fenokris olivin, oksida besi, nephelin kandungan pigeonit, augit subklasik,
dan plagioklas-Ca. Batu basal akali dan interstitial glass. Batu basal
bersifat underaturated. Batuan ini tholeitik dapat ditemukan sebagai lava
banyak ditemukan di rifted continental atau magma esktrusi yang sangat
crust atau daerah kerak benua yang besar.
mengalami rifting.
DISTRIBUSI GEOGRAFI GUNUNG BERAPI

Gunung berapi terdapat di seluruh dunia, tetapi Oleh itu, sukar untuk menentukan keadaan
lokasi gunung berapi yang paling dikenali adalah gunung sebenarnya sesuatu gunung berapi itu, apakah
berapi yang berada di sepanjang busur Cincin Api sesebuah gunung berapi itu berada dalam keadaan
Pasifik (Pacific Ring of Fire). Busur Cincin Api Pasifik padam atau telah mati.
merupakan garis bergeseknya antara dua lempengan
Apabila gunung berapi meletus, magma yang
tektonik.
terkandung di dalam kamar magmar di bawah gunung
Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk berapi meletus keluar sebagai lahar atau lava. Selain
sepanjang masa hidupnya. Gunung berapi yang aktif daripada aliran lava, kemusnahan oleh gunung berapi
mungkin bertukar menjadi separuh aktif, menjadi disebabkan melalui berbagai cara seperti berikut:
padam, sebelum akhirnya menjadi tidak aktif atau mati. 1. Aliran lava.
Bagaimanapun gunung berapi mampu menjadi padam 2. Letusan gunung berapi.
3. Aliran lumpur.
dalam waktu 610 tahun sebelum bertukar menjadi aktif 4. Abu.
semula. 5. Kebakaran hutan.
6. Gas beracun.
7. Gelombang tsunami.
8. Gempa bumi.
GUNUNG BERAPI DALAM AL QURAN

Di dunia banyak gunung berapi yang tumbuh di Firman Allah swt dalam Al-Qur’an mengenai gunung
lautan, bahkan para saintis beberapa tahun lalu pernah berapi bawah laut.
mendapati aktivitas vulkanik yang sangat besar di dasar
laut. Berasal dari celah panjang yang berada pada Sesungguhnya, Allah Swt yang Maha Mengetahui
kedalaman 2.500 meter di bawah permukaan laut. Apabila segala yang tersembunyi dan yang memberitahu kita
letusan kuat terjadi, diperkirakan cairan lava berkumpul tentang nyala api dalam lautan dan menjelaskan tentang
dan kemudian naik membentuk awan berapi setinggi 250 laut di masa depan ketika api masih menyala: 
meter di permukaan laut dan ledakan ini akan memanaskan ْ ۖ ‫َواِ َذا ْالبِ َحا ُر سُجِّ َر‬
‫ت‬
air laut secara drastis. "Dan apabila lautan dijadikan meluap."
Letusan ini akan terus berulang beberapa waktu (QS. At-Takwir: 6)
tertentu hingga tampak seperti laut terbakar yang tidak
akan padam. Fakta ini jauh-jauh hari telah diungkap oleh
Al-Qur'an: 
‫َو ْٱلبَحْ ر‬
"Dan laut yang di dalam tanahnya ada api"
(QS. Ath-Thur: 6)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai