Dosen Pembimbing
Dr. Sc. Yayu Indriati Arifin M.Si
Disusun oleh:
Fitria Maharani Putri Iwan Noho
471420026
Kelas A
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat
rahmat dan hidayah-Nyalah, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
laporan Rekonstruksi Sejarah Geologi ini dengan baik tanpa mengalami suatu
gangguan apapun. Penulisan laporan Rekonstruksi Sejarah Geologi ini disusun
sebagai salah satu persyaratan akademik yang telah ditentukan oleh Program Studi
Teknik Geologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Negeri Gororntalo untuk mendapatkan nilai UAS. Terselesaikannya laporan
Rekonstruksi Sejarah Geologi ini tidak lepas dari peran dan dukungan serta
motivasi dari berbagai pihak, maka dari itu penulis mengucapkan terima kasih.
Menyadari tidak adanya manusia yang sempurna di dunia ini, begitu pula dalam
penulisan laporan Rekonstruksi Sejarah Geologi, apa yang tertulis di dalamnya
masih terdapat banyak kekurangan. Penulis mengharapkan adanya saran dan kritik
yang bersifat membangun, agar tercapainya kesempurnaan dalam penulisan
ilmiah ini. Semoga laporan ini dapat berguna bagi kita semua khususnya bagi
penulis sendiri dan para pembaca pada umumnya.
2
DAFTAR ISI
Table of Contents
BAB 1 ....................................................................................................................................... 6
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 6
BAB 2 ....................................................................................................................................... 8
BAB 3 ..................................................................................................................................... 12
METODOLOGI ..................................................................................................................... 12
BAB 4 ..................................................................................................................................... 14
3
4.3 SEJARAH GEOLOGI ..................................................................................................... 17
BAB 5 ..................................................................................................................................... 18
PENUTUP .............................................................................................................................. 18
LAMPIRAN ........................................................................................................................... 20
4
DAFTAR GAMBAR
5
BAB 1
PENDAHULUAN
6
1. Mahasiswa dapat mengetahui litologi dalam lokasi praktikum
2. Mahasiswa dapat mengetahui perbandingan data geologi di
lapangan dengan data geologi regional
7
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
8
2.2 Stratigrafi regional
9
Batugamping Klastika tersusun atas batuan kalkarenit, kalsirudit, dan
batugamping koral. Kalkarenit dan kalsirutit berwarna putih, kompak,
dan mengandung fosil ganggang dan moluska. Batugamping koral
berwarna putih dan pejal.
4. Endapan Danau (Qpl)
Formasi Endapan Danau berumur kuarter tersusun atas endapan ini
tersusun atas batulempung, batupasir dan kerikil. Batuan ini terutama
menempati sekitar Danau Limboto dengan ketebalan mencapai 94 m.
2.3 Struktur geologi regional
Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari tentang
bentuk (arsitektur) batuan sebagai hasil dari proses deformasi. Adapun
deformasi batuan adalah perubahan bentuk dan ukuran pada batuan sebagai
akibat dari gaya yang bekerja di dalam bumi. Secara umum pengertian geologi
struktur adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk arsitektur batuan sebagai
bagian dari kerak bumi serta menjelaskan proses pembentukannya. Gorontalo
merupakan jalur magmatik yang tersusun oleh batuan gunung api Eosen-
Pliosen dan batuan terobosan. Pembentukan gunungapi akibat dari kegiatan
tektonik yang berlangsung sejak eosen sampai oligosen yang menghasilkan
Satuan Gabro. Selain itu juga mengalami pemekaran dasar sumudra yang
menghasilkan lava bantal. Kegiatan tersebut mengakibatkan terjadinya retas-
retas yang umumnya menghasilakn susunan basa yang menerobos Formasi
Tinombo.
Kegiatan magmatik terjadi pada umur Miosen yang menghasilkan Diorit
Bone dan terjadinya pengendapan Formasi Randangan dan Formasi Dolokapa.
Kegiatan tersebut diduga sebab dari proses penunjaman yang dari Utara kearah
Selatan yang dikenal sebagai Jalur Tunjaman Sulawesi. (Simanjundtak, 1983).
Pada Miosen Tengah kegiatan magmatik Diorit Bone dilanjutkan kegiatan
magmatik Boliohuto dan terjadi pengangkatan bersamaan dengan magmatik
tersebut pada Miosen Akhir.
Daerah penelitian termasuk dalam wilayah Gorontalo dan berdasarkan
Geologi Lembar Tilamuta. Struktur geologi yang utama di daerah tersebut yaitu
sesar, berupa sesar normal dan sesar jurus normal. Sesar Normal yang terdapat
10
di Gunung Boliohuto menunjukan pola memancar, sedang sesar jurus mendatar
umumnya bersifat menganan, tetapi ada juga yang mengiri. Sesar tersebut
memotong batuan yang tua (Formasi Tinombo) hingga batuan yang berumur
muda (satuan Batugamping Klastik).
11
BAB 3
METODOLOGI
12
Membuat dan Menyusun laporan hasil praktikum
Tahap Pengolahan
1. Analisis data lapangan
Penyusunan Data
2. Pembuatan peta lokasi praktikum
Penyusunan laporan
Tahap Akhir
13
BAB 4
14
4.1.2 Stasiun 2
15
Gambar 5 Kenampakan Singkapan Stasiun 3
Stasiun 3 berada di wilayah GORR dengan titik koordinat N 0°38’3,76” E
123°1’1,66” dengan kondisi cuaca cerah.
Singkapan berada di bagian utara ruas jalan GORR, berupa bukit sedimen
dengan dimensi P : 30 m dan L : 8 m, kondisi singkapan segar.
1. Batu Dasit
Warna hijau gelap, tekstur porfiritik, mineral dominan kuarsa, nama
batuan porfiri dasit, batuan ini mengintrusi batuan basalt yang telah
terbentuk terlebih dahulu
2. Batu Basalt
Abu-abu kehitaman dengan tekstur porfiritik struktur masif
4.2 Kesebandingan Geologi
Pada stasiun 1 desebandingkan dengan peta geologi regional (Afandi
Bachri 1993) bahwa formasi di lokasi praktikum yaitu formasi batugamping
klastik (TQl) sesuai dengan lokasi stasiun 1 bahwa adanya batuan
batugamping klastik yang dicirikan jenis batuan kalkarinit dan kalsilutit.
Batuan ini berumur Pliosen-Pleistosen
Pada stasiun 2 disebandingkan dengan peta geologi regional (Afandi
Bachri 1993) litilogi di lokasi praktikum tidak sesuai dengan dengan formasi
dari geologi regional Tilamuta dikarenakan lokasi praktikum terdapat
16
batuansedimen klastik yang merupakan formasi dari endapan danau (Qpl)
yang berumur Pleistosen-Holosen
Pada stasiun 3 disebnadingkan dengan peta geologi regional (Afandi
Bachri 1993) bahwa formasi di lokasi praktikum tidak sesuai dengan formasi
Diorit Bone (Tmb) dikarenakan litologi di lokasi praktikum terdapat batuan
dasit yang mengintrusi batuan basalt. Batuan ini berumur Miosen awal-
Miosen tengah.
4.3 Sejarah Geologi
Berdasarkan geologi regional lembar Tilamuta (Bachri, 1993), susunan
stratigrafi dari tua ke muda di daerah penelitian adalah formasi batuan gunung
api Bilungala (Tmbv) yang berumur Miosen tengah-miosen akhir, formasi
yang kedua adalah formasi batugamping klastik (TQl) yang berumur Pliosen-
Pleistosen. Formasi yang ketiga adalah formasi endapan danau Qpl) yang
berumur
17
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan laporan di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa
1. Pada stasiun 1 terdapat batuan gamping klastik, stasiun 2 terdapat
batuan sedimen dan pada stasiun 3 terdapat batuan beku.
2. Pada stasiun 1 disebandingkan dengan peta geologi regional (Afandi
Bachri 1993) bahwa formasi di lokasi praktikum yaitu formasi
batugamping klastik (TQl) sesuai dengan lokasi stasiun 1 bahwa
adanya batuan batugamping klastik yang dicirikan jenis batuan
kalkarinit dan kalsilutit. Batuan ini berumur Pliosen-Pleistosen. Pada
stasiun 2 disebandingkan dengan peta geologi regional (Afandi Bachri
1993) litilogi di lokasi praktikum tidak sesuai dengan dengan formasi
dari geologi regional Tilamuta dikarenakan lokasi praktikum terdapat
batuansedimen klastik yang merupakan formasi dari endapan danau
(Qpl) yang berumur Pleistosen-Holosen. Pada stasiun 3
disebnadingkan dengan peta geologi regional (Afandi Bachri 1993)
bahwa formasi di lokasi praktikum tidak sesuai dengan formasi Diorit
Bone (Tmb) dikarenakan litologi di lokasi praktikum terdapat batuan
dasit yang mengintrusi batuan basalt. Batuan ini berumur Miosen
awal-Miosen tengah.
5.2 Saran
Setelah melakukan penelitian ini diharapkan untuk melakukan penelitian
lebih lanjut terkait daerah GORR (Gorontalo Outer Ring Road) agar hal-
hal yang belum ada pada penelitian ini dapat terungkap.
18
DAFTAR PUSTAKA
Badaru, A. W. W., Lihawa, F., & Manyoe, I. N. (2019). Geologi Daerah Dimito
dan Sekitarnya Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo. Jambura
Geoscience Review, 1(1), 13-21.
Bachri, S., Sukido., & Ratman, N. 1994. Geologi Lembar Tilamuta. Pusat
Penelitian dan Pengembangan Geologi: Bandung.
Bachri, S., Sukido., & Ratman, N. 1993. Geologi Lembar Tilamuta. Pusat
Penelitian dan Pengembangan Geologi: Bandung.
Surmont, J., Laj, C., Rangin, C., Bellon, H. and Priadi, B. 1994. New
paleomagnetic constraints on the Cenozoic tectonic evolution of the North
Arm of Sulawesi, Indonesia. Earth and Planetary Science Letters. 121
(1994) : 629-638
19
LAMPIRAN
20