Anda di halaman 1dari 5

Nama : Muhammad Aria Suriakusumah

NPM : 270110190066
Kelompok :5

Resume Responsi Mineralogi

Mineralogi : Ilmu yang mempelajari sifat kimia, struktur kristal, dan fisika (termasuk
optik) dari mineral. Studi ini juga mencakup proses awal pembentukan dan juga
perubahan mineral.

Mineral : Padatan yang terbentuk secara alami baik melalui proser geokimia dan
geofisika , dan terbentuk di dalam manpun di luar bumi

Kristal : Suatu padatan yaitu atom, molekul, atau ion penyusunnya terkemas secara
teratur dan polanya berulang melebar secara tiga dimensi

Kristalografi : Ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat geometri dari kristal


terutama perkembangan,pertumbuhan dan kenampakan bentuk luar

Sistem Kristal

1. Sistem isometrik : Sistem kristal yang paling simetri dalam ruang tiga dimensi.
Sistem ini tersusun atas tiga garis kristal berpotongan yang sama panjang dan sama
sudut potong satu sama lain,

2. Sistem Tetragonal : sistem kristal ini mempunyai tiga sumbu kristal yang masing-
masing saling tegak lurus. Sumbu a1 dan a2 mempunyai satuan panjang sama,
sedangkan sumbu c berlainan, dapat lebih panjang atau lebih pendek. Tapi pada
umumnya lebih panjang

3. Sistem Trigonal : Sistem yang terbentuk segienam, kemudian dibentuk segitiga


dengan menghubungkan dua titik sudut yang melewati satu titik sudutnya.

4. Sistem Hexagonal : Sistem ini mempunyai 4 sumbu kristal, dimana sumbu c tegak
lurus terhadap ketiga sumbu lainnya. Sumbu a, b, dan d masing-masing membentuk
sudut 120˚ terhadap satu sama lain. Sambu a, b, dan d memiliki panjang sama.
Sedangkan panjang c berbeda, dapat lebih panjang atau lebih pendek (umumnya lebih
panjang).

5. Sistem Ortorombik : Sistem kristal ortorombik terdiri atas 4 bentuk, yaitu :


ortorombik sederhana, body center (berpusat badan) (yang ditunjukkan atom dengan
warna merah), berpusat muka (yang ditunjukkan atom dengan warna biru), dan
berpusat muka pada dua sisi ortorombik (yang ditunjukkan atom dengan warna
hijau). Panjang rusuk dari sistem kristal ortorombik ini berbeda-beda (a ≠ b≠ c), dan
memiliki sudut yang sama (α = β = γ) yaitu sebesar 90°.

6. Sistem Monoklin : Monoklin artinya hanya mempunyai satu sumbu yang miring
dari tiga sumbu yang dimilikinya. Sumbu a tegak lurus terhadap sumbu n; n tegak
lurus terhadap sumbu c, tetapi sumbu c tidak tegak lurus terhadap sumbu a.

7. Sistem Triklin : Sistem ini mempunyai 3 sumbu simetri yang satu dengan yang
lainnya tidak saling tegak lurus. Demikian juga panjang masing-masing sumbu tidak
sama.

Cara Terbentuknya Mineral


1. Larutan
2. Magma
3. Sublimasi
4. Metamorfisme

Golongan Mineral
1.    Mineral Silika: Hampir 90% mineral pembentuk batuan adalah dari kelompok
ini, yang merupakan persenyawaan antara silikon dan oksigen dengan beberapa unsur
metal.
2. Mineral oksida : Kelas mineral yang agak beragam. Terbentuk sebagai akibat
persenyawaan langsung antara oksigen dan unsur tertentu.

3. Mineral Sulfida :Kelompok sulfida merupakan kombinasi antara logam atau


semilogam dengan belerang (S). Biasanya terbentuk disekitar wilayah gunung api
yang memiliki sulfur yang tinggi.
4. Mineral sulfat : Salah satu dari grup mineral non silikat dan memiliki kation
sulfur yang berikatan dengan 4 anion oksigen membentuk (SO42-).
5. Mineral Karbonat : Merupakan persenyawaan dengan ion (CO3)2- , dan disebut
karbonat. Seumpama persenyawaan Ca dinamakan kalsium karbonat CaCO 3 dikenal
sebagai menirel kalsit. Merupakan mineral utama pembentuk batuan sedimen.
6. Mineral Klorida : Kelompok ini dicirikan oleh adanya dominasi dari ion halogen
elektronegatif seperti : F- , Cl- , Br- dan I- . Pada umumnya memiliki berat jenis yang
rendah ( < 5 ). Contoh mineralnya adalah Fluorit (CaF2) , Halit (NaCl) , Silvit (KCl) ,
dan Kriolit (Na3AlF6).
7. Mineral Fosfat : Mineral fosfat umumnya dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu
:Fosfat Primer,Fosfat Sedimenter,Fosfat Guano
8. Mineral Native Element : Native element atau unsur murni ini adalah kelas
mineral yang dicirikan dengan hanya memiliki satu unsur atau komposisi kimia saja.
Mineral pada kelas ini tidak mengandung unsur lain selain unsur pembentuk
utamanya

Genesa Batuan
Batuan Beku
Batuan beku berasal dari magma yang mengalami pembekuan. Magma yang
berbentuk cair akan berubah menjadi padat sehingga dinamakan batuan beku. Proses
terbentuknya batuan beku dari magma dapat terjadi sebagai batuan intrusif (plutonik)
di bawah permukaan bumi.

Batuan beku intrusif : Batuan yang terbentuk di dalam permukaan bumi


Diskordan adalah salah satu tipe intrusi batuan beku dimana intrusi ini memotong
perlapisan batuan di sekitarnya
Konkordan adalah tubuh batuan beku intrusif yang sejajar dengan perlapisan batuan
di sekitarnya.

Batuan beku ekstrusif : Batuan yang terbentuk di luar permukaan bumi

Deret Bowen
Klasifikasi Batuan Beku

Berdasarkan Kandungan Silika:


a. Batuan beku asam: Batuan beku yang memiliki kandungan silika > 65%
b. Batuan beku menengah: Batuan beku yang memiliki kandungan silika 52-65%
c. Batuan beku basa: Batuan beku yang memiliki kandungan silika 45-52%
d. Batuan beku ultrabasa: Batuan beku yang memiliki kandungan silika < 45%

Berdasarkan Kandungan Indeks Warna:

a. Leucrocratic: Batuan beku yang memiliki komposisi mineral mafic sekitar 0-30%
b. Mesocratic: Batuan beku yang memiliki komposisi mineral mafic sekitar 30-60%
c. Melanocratic: Batuan beku yang memiliki komposisi mineral mafic sekitar 60-90%
d. Hypermelanic: Batuan beku yang memiliki komposisi mineral mafic sekitar 90-
100%

Deskripsi Batuan Beku

1. Warna : Warna segar dan lapuk

2. Tekstur : Fenerik ( Halus,sedang,kasar,sangat kasar)


Afanitik ( Mikrokristalin,Kriptokristalin,Holohialin)

3. Struktur : Masif, vesikuler, skoria ,amygdaloidal,xenolitis

Anda mungkin juga menyukai