Anda di halaman 1dari 13

TUGAS PENDAHULUAN

PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK 2022

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNOLOGI EKSPLORASI DAN
PRODUKSI UNIVERSITAS PERTAMINA
2022
JAWABAN NO. 1

1. Bentuk Kristal
Pada wujudnya sebuah kristal itu seluruhnya telah dapat ditentukan secara ilmu
ukur, dengan mengetahui susut-sudut bidangnya. Hingga saat ini baru terdapat 7
macam sistem kristal.
- SIstem isometrik, jumlah sumbu kristalnya 3 dan saling tegak lurus satu dengan yang
lainnya. Masing-masing sumbu sama panjangnya.
- Sistem tetragonal, sistem ini mempunyai 3 sumbu kristal yang masing-masing saling
tegak lurus. Sumbu a dan b mempunyai satuan panjang yang sama. Sedangkan sumbu c
berlainan, dapat lebih panjang atau lebih pendek (umumnya lebih panjang).
- Sistem rombis, Sistem ini disebut juga orthorombis dan mempunyai 3 sumbu kristal yang
saling tegak lurus satu dengan yang lain. Ketiga sumbu kristal tersebut mempunyai
panjang yang berbeda.
- Sistem heksagonal, Sistem ini mempunyai empat sumbu kristal, dimana sumbu c tegak
lurus terhadap ketiga sumbu yang lain. Sumbu a, b, dan d masing-masing saling
membentuk sudut 120o satu terhadap yang lain. Sumbu a, b, dan d mempunyai panjang
yang sama. Sedangkan panjang c berbeda, dapat lebih panjang atau lebih pendek
(umumnya lebih panjang).
- Sistem trigonal, setelah terbentuk bidang dasar, yang berbentuk segienam kemudian
dibuat segitiga degnan menghubungkan dua titik sudut yang melewati satu titik sudutnya.
- Sistem monoklin, Monoklin artinya hanya mempunyai satu sumbu yang miring dari tiga
sumbu yang dimilikinya. Sumbu a tegak lurus terhadap sumbu b; b tegak lurus terhadap
c, tetapi sumbu c tidak tegak lurus terhadap sumbu a. Ketiga sumbu tersebut mempunyai
panjang yang tidak sama, umumnya sumbu c yangpaling panjang dan sumbu b yang paling
pendek.

2. Warna
Warna mineral dap at dibedakan menjadi dua, yaitu idiokromatik, bila warna mineral
selalu tetap, umumnya dijumpai pada mineral-mineral yang tidak tembus cahaya (opak),
seperti galena, magnetit, pirit; dan alokromatik, bila warna mineral tidak tetap,
tergantung dari material pengotornya. Umumnya terdapat pada mineral-mineral yang
tembus cahaya, seperti kuarsa, kalsit.

3. Kilap
Adalah kesan mineral akibat pantulan cahaya yang dikenakan padanya. Kilap dibedakan
menjadi dua, yaitu kilap logam dan kilap bukanlogam. Kilap logam memberikan kesan
seperti logam bila terkena cahaya. Kilap bukan-logam tidak memberikan kesan seperti
logam jika terkena cahaya. Kilap bukan-logam dibedakan menjadi :
- Kilap kaca (vitreous luster)
- Kilap intan (adamantine luster)
- Kilap sutera (silky luster)
- Kilap damar (resinous luster)
- Kilap mutiara (pearly luster)
- Kilap lemak (greasy luster)
- Kilap tanah (earthy) atau kilap guram (dull)
4. Kekerasan
1. Adalah ketahanan mineral terhadap suatu goresan. Secara relatif sifat fisik ini
ditentukan dengan menggunakan skala Mohs (1773 – 1839), yang dimulai dari
skala 1 yang paling lunak hingga skala 10 untuk mineral yang paling keras. Skala
Mohs tersebut meliputi (1) talk, (2) gipsum, (3) kalsit, (4) fluorit, (5) apatit, (6)
feldspar, (7) kuarsa, (8) topaz, (9) korundum, dan (10) intan. Untuk pengukuran
kekerasan ini, dapat digunakan alat sederhana, seperti terlihat pada tabel berikut
:

5. Gores
Adalah warna mineral dalam bentuk bubuk. Gores / Cerat dapat sama atau berbeda
dengan warna mineral. Umumnya warna gores tetap.

6. Belahan
Adalah kenampakan mineral berdasarkan kemampuannya membelah melalui bidang-
bidang belahan yang rata dan licin. Belahan dibagi berdasarkan bagus tidaknya
permukaan bidang belahan, yaitu :
- Sempurna (perfect), bila bidang belahan sangat rata, bila pecah tidak melalui bidang
belahan agak sukar.
- Baik (good), bidang belahan rata, tetapi tidak sebaik yang sempurna, masih dapat
pecah pada arah lain
- Jelas (distinct), bidang belahan jelas, tetapi tidak begitu rata, dapat dipecah pada arah
lain dengan mudah
- Tidak jelas (indistinct), dimana kemungkinanuntuk membentuk belahan dan pecahan
akibat adanya tekanan adalah sama besar
- Tidak sempurna (imperfect), dimana bidang belahan sangat tidak rata

7. Pecahan
Adalah kemampuan mineral untuk pecah melalui bidang yang tidak rata dan tidak
teratur. Pecahan dapat dibedakan menjadi :
- Konkoidal
- Berserat/fibrus
- Tidak rata
- Rata
- Runcing
- Tanah

Bentuk mineral dapat dikatakan kristalin, bila mineral tersebut mempunyai bidang
kristal yang jelas dan disebut amorf, bila tidak mempunyai batasbatas kristal yang jelas.
Srtruktur mineral dapat dibagi menjadi beberapa, yaitu :
- Granular atau butiran: terdiri atas butiran-butiran mineral yang mempunyai dimensi
sama, isometrik.
- Struktur kolom, biasanya terdiri dari prisma yang panjang dan bentuknya ramping.
- Struktur lembaran atau lamelar, mempunyai kenampakan seperti lembaran. Struktur
ini dibedakan menjadi: tabular, konsentris, dan foliasi.
- Struktur imitasi, bila mineral menyerupai bentuk benda lain, seperti asikular, _liformis,
membilah, dll.

8. Cerat
Adalah warna sebenarnya dalam suatu mineral. Warna cerat kadang-kadang berbeda
dengan warna mineralnya.

9. Tenacity
Adalah reaksi mineral terhadap gaya yang mengenainya, contoh: rapuh (brittle), dapat
dipotong (sectile), dapat dipintal (ductile), dapat ditempa (malleable), kenyal /
lentur (plastic) dan fleksibel (dapat dibentuk sebagai apa pun).

10. Kemagnetan
Beberapa mineral memiliki sifat kemagnetan, contohnya mineral logam

11. Sentuhan
beberapa mineral seperti talk dan grafit, berasa berminyak atau licin saat digosok jari.
JAWABAN NO. 2

1. Oksida
a. Corundum atau Alumunium Oksida (Al2O3)
b. Hematite atau Oksida Besi (Fe2O3)

2. Sulfida
a. Pyrit atau Besi Sulfida (FeS2)
b. Galena atau Timbal (II) Sulfida (PbS)

3. Silikat
a. Kuarsa (SiO2)
b. Olivin (Mg.Fe)2SiO4

4. Karbonat
a. Kalsit (CaCO3)
b. Dolomit (CaMg(CO3)2
JAWABAN NO. 3

Seri Reaksi Bowen adalah penemuan oleh Norman Bowen yang menyatakan
bahwa mineral mengkristal secara berbeda saat mereka mendingin. Hasil
penelitiannya memberikan kita pemahaman tentang seri reaksi Bowen yang
merupakan rangkaian kristalisasi magma saat pendinginan terjadi.

Saat Bowen menggali pemahamannya tentang proses kristalisasi, dia menyadari


bahwa ada dua urutan yang dapat terjadi pada sebuah mineral. Ini disebut seri
kontinyu dan seri tidak kontinyu.

Diagram Seri Reaksi Bowen

seri terputus-putus ada di sebelah kiri dan mengandung mineral yang tinggi
kadar besi dan magnesium, rangkaian reaksi ini berkembang selama penurunan
suhu.

Seri reaksi kontinyu terjadi bersamaan dengan seri diskontinyu. Dengan cabang
yang terus-menerus, reaksi tersebut memiliki lebih banyak reaksi aliran atau
berkelanjutan.
JAWABAN NO. 4

1. Tekstur Batuan Beku


a. Tekstur glassy
Batu bertekstur kaca tidak berkristal. Diproduksi dengan pendinginan yang
sangat cepat sehingga mineral tidak punya waktu untuk mengkristal.

b. Tekstur Aphanitik
Waktu untuk pendinginan lebih lambat daripada tekstur kaca. Semua butir berukuran
kurang dari 1/4 mm. Mungkin ada kristal besar yang lebih besar, tapi jika kristal yang
lebih besar tidak mencapai lebih dari sekitar 5% atau 10% volume batuan, teksturnya
mungkin masih dianggap aphanitik.

c. Tekstur Phaneritic
Memiliki ukuran kristal yang besar untuk dilihat dengan mata tanpa bantuan. Ini
menunjukkan tingkat pendinginan magma sangat lambat.
d. Tekstur Porfiritik
Memiliki butiran dari dua ukuran yang berbeda, kristal yang lebih besar (disebut
fenokris) disisipkan dalam matriks kristal yang lebih kecil (disebut groundmass).
Ini menunjukkan telah terjadi dua langkah pendinginan mineral pada suhu yang
berbeda serta tingkat kecepatan pendinginan yang berbeda.

e. Tekstur Pyroclastic
Tekstur ini terlihat seperti pecahan pecahan dan bukan kristal yang saling terkait.
Diproduksi saat letusan gunung api dan mengeluarkan abu, dan abu ini
terendapkan dan mungkin mengalami proses sementasi bersamaan dalam
proses pendinginan (setelah partikel jatuh)
JAWABAN NO. 5
Asal mula batuan sedimen melibatkan empat proses utama: Pelapukan,
Transportasi, Pengendapan (Deposition) dan Pemadatan.

Pelapukan adalah pemecahan batu, tanah, dan mineral serta bahan kayu dan buatan
melalui kontak dengan atmosfer bumi, perairan, dan organisme biologis.

Agen proses transportasi dapat berupa Gravitasi (jarak pendek dan lereng curam), Angin
(partikel kecil saja), Gletser, Air

Deposisi/Pengendapan adalah proses geologi di mana sedimen yang dihasilkan oleh


proses pelapukan, ataupun tanah dan batuan ditambahkan ke suatu lahan yang dataran
lebih rendah yang di tansportasikan oleh angin, es, air, dan gravitasi.

Berdasarkan pembentukannya, batu sedimen terbagi menjadi :


- Batu Klastik
- Batu Non-Klastik
JAWABAN NO. 6
Batuan sedimen biasanya menunjukkan layering (berlapis) dan struktur lainnya yang
terbentuk karena sedimen dipindahkan, disortir, dan diendapkan oleh arus. Fitur ini
disebut struktur sedimen primer. Struktur sedimen yang paling penting adalah
Stratifikasi (Stratification), Pelapis silang (Cross Bedding), Lapisan Beriak (Ripple Mark),
Perlapisan bertingkat (Graded Bedding) Retakan lumpur (Mud Cracks)
JAWABAN NO. 7

Batuan metamorf terbentuk dari proses tektonik seperti benturan kontinental,


yang menyebabkan tekanan horisontal, gesekan dan distorsi. Batu Metamorf
juga terbentuk saat batuan dipanaskan oleh intrusi batuan cair panas yang
disebut magma yang berasal dari interior bumi.
JAWABAN NO. 8

1. Struktur Batuan Metamorf


a. Struktur foliasi
Foliasi ini dapat terjadi karena adnya penjajaran mineral-mineral menjadi lapisan-
lapisan (gneissoty), orientasi butiran (schistosity), permukaan belahan planar
(cleavage) atau kombinasi dari ketiga hal tersebut
b. Struktur non-foliasi
Terbentuk oleh mineral-mineral equidimensional dan umumnya terdiri dari butiran-
butiran (granular).

2. Bentuk Batuan Metamorf


Merupakan kenampakan batuan yang berdasarkan pada ukuran, bentuk dan orientasi
butir mineral dan individual penyusun batuan metamorf.
a. Tekstur Berdasarkan Ketahanan Terhadap Proses Metamorfosa
- Relict/Palimset/Sisa
- Kristaloblastik
b. Tekstur Berdasarkan Ukuran Butir
- Fanerit, bila butiran kristal masih dapat dilihat dengan mata
- Afanitit, bila ukuran butir kristal tidak dapat dilihat dengan mata.
c. Tekstur berdasarkan bentuk individu kristal
- Euhedral, bila kristal dibatasi oleh bidang permukaan bidang kristal itu sendiri.
- Subhedral, bila kristal dibatasi oleh sebagian bidang permukaannya sendiri dan sebagian
oleh bidang permukaan kristal disekitarnya.
- Anhedral, bila kristal dibatasi seluruhnya oleh bidang permukaan kristal lain
disekitarnya.
d. Tekstur Berdasarkan Bentuk Mineral
- Lepidoblastik, apabila mineralnya penyusunnya berbentuk tabular.
- Nematoblastik, apabila mineral penyusunnya berbentuk prismatic.
- Granoblastik, apabila mineral penyusunnya berbentuk granular, equidimensional, batas
mineralnya bersifat sutured (tidak teratur) dan umumnya kristalnya berbentuk anhedral.

Selain tekstur yang diatas terdapat beberapa tekstur khusus lainnya diantaranya adlah
sebagai berikut:

- Perfiroblastik, apabila terdapat mineral yang ukurannya lebih besar tersebut sering
disebut porphyroblasts.
- Poikloblastik/Sieve texture, tekstur porfiroblastik dengan porphyroblasts tampak
melingkupi beberapa kristal yang lebih kecil.
- Mortar teksture, apabila fragmen mineral yang lebih besar terdapat padamassadasar
material yang barasal dari kristal yang sama yang terkena pemecahan (crhusing).
- Decussate texture yaitu tekstur kristaloblastik batuan polimeneralik yang tidak
menunjukkan keteraturan orientasi.
- Saccaroidal Texture yaitu tekstur yang kenampakannya seperti gula pasir.
Batuan mineral yang hanya terdiri dari satu tekstur saja, sering disebut berstektur
homeoblastik.
REFERENSI

Nurhakin. (2017). Dasar-dasar Mineralogi. Bahan Galian Industri, 1-7.

Mulyaningsih, S. (2018). KRISTALOGRAFI & MINERALOGI Edisi 1 2018. Yogyakarta:


AKPRIND PRESS.

Geografi, G. (2017, April 27). Seri Reaksi Bowen dan Kristalisasi Magma. Retrieved from
Guru Geografi: https://www.gurugeografi.id/2017/04/seri-reaksi-bowen-dan-
kristalisasi-magma.html

Islami, N. (2018). Batuan Beku. Fisika Bumi, 105-130.

Islami, N. (2018). Batuan Sedimen. Fisika Bumi, 131-156.

Setyobudi, P. T. (2012, April 12). STRUKTUR DAN TEKSTUR BATUAN METAMORF.


Retrieved from Mengenal Geologi dan Bumi:
https://ptbudie.wordpress.com/2012/04/11/struktur-dan-tekstur-batuan-
metamorf/

Anda mungkin juga menyukai