Anda di halaman 1dari 33

Kristalografi

Mineralogi
#4. Asosiasi dan
Genesa Mineral
DR. I Wayan Warmada
Lab. Sumberdaya Mineral
Jurusan Teknik Geologi,
Fakultas Teknik UGM
E­mail: warmada@yahoo.com
URL: http://warmada.staff.ugm.ac.id 
HP: +62­813­2809­5522
Asosiasi dan Genesa Mineral
 Sistem magmatik
 Sistem pegmatik granitik
 Sistem hidrotermal dan fumarolik
 Sistem air permukaan dan air bawah tanah
 Sistem metamorfik dan parametamorfik
Sistem magmatik
 Komposisi magma
 Pelelehan sebagian (partial melting) batuan asal
 Pelelehan batuan asal disebabkan oleh 3 hal: 1)
pemanasan, 2) masuknya air pada suhu bawah
pelelehan kering, 3) penekanan kembali batuan di
bawah suhu awal pelelehan.
 Magma merupakan material mobil (mudah
berpindah), sehingga sangat mudah lepas dari
sumbernya.
Sistem magmatik
 Perubahan komposisi magma
 Perubahan difusional, terjadi pada sisa magma
dalam kamar magma. Misalnya, pengayaan alkali-
feldspar pada bagian atas suatu pluton, terjadi
akibat difusi alkali ion (K, Na)
 Kristalisasi sebagian (fractional crystallization)
→ diferensiasi magma
 Percampuran magma (magma mixing)
 Asimilasi, masuknya material asing
Sistem magmatik
 Kristalisasi magma
 Alasan magma mengalami pemadatan: hilangnya
panas dan/atau hilangnya fase cair.
 Kristalisasi sebagian kristalisasi terjadi bertahap,
misalnya pembentukan tekstur porfiri diawali oleh
pertumbuhan fenokris, dan terakhir massa dasar.
 Urutan kristalisasi mineral pada batuan beku
dapat dilihat pada gambar berikut:
Sistem magmatik

Deret reaksi Bowen pada kristalisasi magma


Sistem magmatik
 Suhu dan tekanan
 Mineral-mineral magmatik mempunyai variasi
suhu pembentukannya.
 Ada dua faktor yang berpengaruh terhadap
ketergantungan suhu: (1) level suhu, dan (2) laju
pendinginan mineral.
 Awal pengkristalan sistem granitik kering
memiliki suhu relatif tinggi, membentuk sanidin
atau ortoklas, sedangkan pada granitik basah,
suhu lebih rendah, membentuk ortoklas.
Sistem magmatik

Mineral pada batuan


beku (rock-forming
mineral)
Sistem pegmatik granitik
 Pegmatit granitik adalah tubuh batuan mengandung
kristal besar dari kuarsa dan feldspar yang terbentuk
oleh proses magmatik
 Ada 6 karakteristik: (1) kristal sangat besar, (2)
penzonaan dan perlapisan, (3) kuarsa-feldspar saling
tumbuh, (4) “cleavelanditic albite”, (5) mineral-
mineral unsur jarang, (6) kehadiran aplit.
 Ukuran kristal bias mencapai 15 meter.
Sistem pegmatit granitik
Aspek ekonomi
 Beberapa pegmatit mengandung kumpulan mineral-
mineral unsur jarang, seperti alanit (Ce), ambligonit
(Li), autunit (U), spodumen (Li), topaz (F), turmalin
(Li, B), bavenit (Be), berilonit (Be), euklas (Be),
litiofilit (Li), mikrolit (Ta, Nb), penakit (Be), polucit
(Ce), tobernit (U), trifilit (Li), dan uraninit (U).
 Juga mengandung kumpulan fosfat, seperti
fluorapati.
Sistem pegmatit granitik
Distribusi mineral
 Berhubungan dengan cara pemadatan lelehan
magma: (1) distribusi mineral berzona, dan (2)
orientasi kristal-kristal panjang.
 Penzonaan pada pegmatit (konsentris) terdiri atas: (a)
zona basa, biasanya terisi oleh aplit dengan
plagioklas-Na dan kuarsa; (b) zona dinding,
mengandung kristal mika besar, juga pertit, kuarsa
dan plagioklas-Na; (c) zona menengah, mengandung
kristal besar pertit, dan (d) zona inti, terdiri dari
kuarsa dan REE.
Sistem pegmatit granitik
Sistem pegmatit granitik
Sistem hidrotermal dan fumarolik
Proses hidrotermal
 Dihasilkan oleh presipitasi larutan airpanas
(hidrotermal).
 Larutan hidrotermal bisa berupa air magmatik, air
meteorik atau air magmatik bercampur dengan air
meteorik.
 Contoh mineral hidrotermal: kalsit
 Kalsit terbentuk melalui 2 tahap secara berulang-
ulang: (1) pelarutan Ca2+ dan CO32- ke dalam larutan,
(2) presipitasi (kristalisasi) kalsit [CaCO3] dari
larutan.
Sistem hidrotermal
Paragenesa mineral
 Menggambarkan presipitasi sekuensial dari suatu
mineral hidrotermal.
 Paragenesa mineral dapat dibedakan berdasarkan: (1)
warna kristal, (2) morfologi kristal, (3) asosiasi fisik
dengan mineral lain, (4) suhu, (5) salinitas, dan (6)
isotop stabil.
 Waktu kristalisasi dapat dibagi menjadi: (1)
sekuensial, (2) simultan, (3) kedua-duanya.
Sistem hidrotermal
Lingkungan aktivitas hidrotermal
 Dapat dikelompokkan berdasarkan proses
pembentukan kumpulan mineralnya: (1) fumarol, (2)
mataair panas, (3) ekshalasi bawah air (laut), (4)
bawah permukaan dangkal, (5) vulkanik
endomagmatik, dan (6) sub-vulkanik.
 Lingkungan fumarol: mineral terbentuk oleh proses:
(1) sublimasi dari pendinginan gas vulkanik, (2)
sublimasi dari pendinginan gas vulkanik yang
bercampur dengan udara, dan (3) pada permukaan
batuan vulkanik.
Sistem hidrotermal
Lingkungan aktivitas hidrotermal
 Lingkungan mataair panas banyak dijumpai di dekat
gunungapi aktif atau geotermal. Contoh mineralnya:
sinabar (HgS), emas, silika, belerang (solfatara), dll.
 Lingkungan ekshalatif bawah air (laut), terjadi
dibawah laut (submarine exhalative), misalnya
white smokers menghasilkan mineral kalsium sulfat
(barit) dan silika koloid; sedangkan black smokers
menghasilkan mineral sulfida.
Sistem hidrotermal
Lingkungan aktivitas hidrotermal
 Lingkungan bawah permukaan dangkal (istilah
geologi ekonomi, lingkungan epitermal).
Lingkungan ini menghasilkan endapan-endapan yang
ekonomis, seperti emas, perak, seng, dan timbal.
 Lingkungan vulkanik endomagmatik adalah
lingkungan hidrotermal vesicles, vesicular cavities,
amygdules. Lingkungan ini banyak menghasilkan
mineral zeolit, tembaga murni, ametis.
Sistem hidrotermal
Lingkungan aktivitas hidrotermal
 Lingkungan sub-vulkanik, berasosiasi dengan: (1)
pluton dangkal, (2) pluton dalam, (3) komplek
migmatik atau anateksis. Endapan yang sering
dijumpai berupa endapan sulfida atau oksida dari
tembaga porfiri atau skarn, misalnya: pirit [FeS2],
kalkopirit [CuFeS2], magnetit [Fe3O4], atau mineral-
mineral alterasi seperti kaolin, montmorilonit, dll.
Sistem air permukaan
 Lingkungan air permukaan dapat dibagi
menjadi:
 Freshwater lacustrine,
 Alkaline/saline lacustrine,
 Open marine,
 Restricted marine, dan
 Groundwater/formational water of the basinal,
phreatic, and vadose zones.
Sistem air permukaan
Kelompok mineral

 chloride/sulfate/borate,
 carbonate,
 phospate,
 siliceous,
 aluminous,
 ferruginous,
 manganiferous.
 sulfate
Sistem air permukaan
Freshwater lacustrine
 Relatif rendah akan karbonat dan klorida,
 Kalau pakan cukup (nitrogen dan fosfor), fauna yang
mengandung karbonat, seperti ostrakoda dan snails
dapat terbentuk,
 Masukan silika dalam bentuk abu vulkanik
menyebabkan pembentukan diatomae dari opal-A.
Sistem air permukaan
Saline and alkaline lacustrine
 Evaporasi air danau pada sistem tertutup atau semi-
tertutup,
 Material klorida/sulfat/borat
 brines → halit [NaCl]
 larutan kalsium/Na-sulfat/karbonat → gipsum
[CaSO4·2H2O], glauberit, sulfohalit
[Na6(SO4)2·FCl].
 larutan soda dan/atau kalsium → borak, hanksit,
uleksit, colemanit.
Sistem air
permukaan

Kristal borak
yang terlingkupi
oleh tinkalkonit.
Panjang kristal
mencapai 3 cm.
Sistem air permukaan
Saline and aklaline lacustrine
 Material karbonat
 Kalsium – karbonat – air → ikait
Ca2+ + HCO3- + 5H2O + OH- → CaCO3·6H2O
 Air alkali → trona/nahkolit [NaHCO3]/gaylusit/
nortupit [Na3Mg(CO3)2Cl]
3Na+ + 2HCO3- + H2O + OH- →
Na3H(CO3)2·2H2O
Sistem air permukaan
Open marine (laut terbuka)
 Material karbonat:
 larutan → aragonit/kalsit/dolomit
Ca2+ + 2HCO3- → CaCO3 + H2O + CO2
 Material fosfat:
 Karbonat-fluorapatit → larutan → karbonat-
fluorapatit
5Ca2+ + 5PO53- + 2HCO3- + F- →
Ca(PO4,CO3)3(F,OH) + CO2 + OH-
Sistem air permukaan
Open marine (laut terbuka)
 Material silika
 opal-A (biogenik) → gel silika + air → larutan
silika asam
 larutan silika asam → gel silika + air → opal-A
SiO2·2HO == H4SiO4(aq)
 Pelarutan silika biogenik yang berasal dari cangkang
radiolaria, diatom terkayakan oleh larutan silika
asam → chert.
Sistem air permukaan
Restricted marine
 Material klorida/sulfat
 Larutan → gipsum
Ca2+ + SO42- + 2H2O → CaSO4·2H2O
 Pembentukan gipsum dan anhidrit masing-masing
memiliki koefisien presipitasi (Ksp):
Ksp(gyp) = 10-45 dn Ksp(anh) = 10-46.
Sistem air
permukaan

Gambar sebelah: SEM


dari kristal gibsit di dalam
bauksit, merupa-kan salah
satu dari bahan untuk
logam aluminium
Sistem air permukaan
SEM kristal klinoptilolit
Sistem air permukaan
SEM kristal kasolit
Sistem air permukaan
SEM kristal platnerit (PbO2)
Sistem air permukaan
SEM kristal ferimolibdit

Anda mungkin juga menyukai