DITEMUKAN BENTUK
PUNGGUNG RAKSASA YANG
MEMBENTANG DARI UTARA-
SELATAN DAN MEMBELAH
BENUA
DISEBUT :
“MID ATLANTIC RIDGE”
SESAR-SESAR DENGAN
UKURAN DAN JARAK
PERGESERAN YANG BESAR
YANG
MEMOTONG PUNGGUNG
DAN LANTAI SAMUDRA
Divergent Oceanic-Oceanic Plate Boundary
A Modern-Day Example: The MOR
Structure
1. Core
2. Mantle
3. Crust
Asthenes yang berarti lemah dan sphere yang berarti lapisan
Litos (batu) sphere lapisan
What do we
mean by the
Outer Part of
the Earth?
Three Layers:
Based on Composition
Layer Composition
e. Pumice
Lava yang membeku dan amat
banyak mengandung gas, se-
hingga ber-lubang2, berasal
dari magma yang asam.
f. Obsidian
Pembekuan lava yg tiba-tiba menyebabkan lava tidak dapat membentuk kristal
dan langsung berubah menjadi gelas (amorf).
Obsidian
Batuan Gunungapi
1. Obsidian
Jenis batuan beku luar, hasil pembekuan magma yang kaya silika.
Pembekuan terjadi dengan cepat sehingga mineral
pembentukannya tidak beraturan.
Obsidian kebanyakan berwarna putih kea abu-abuan hingga hitam,
Kekerasan lebih dari 6 (Skla Mohs)
Pecahan konkoidal (bila memperlihatkan gelombang yang
melengkung di permukaan).
Batuan Gunungapi
2. Perlit
Perlit terbentuk kerena pembentukan magma masam yang tiba-tiba dengan
tekanan yang tinggi dalam suasana basah.
Komposisi adalah mineral silikat berbutir sangat halus.
Warnanya abu-abu muda hingga abu-abu kehitaman.
Perlit bila dipanaskan bertahap hingga mencapai suhu antara 950 C – 1050 C,
akan mencapai perkembangan isi yang tetap dan maksimum.
Perlit yang baik mengandung SiO2 70%, air 2 – 5%, Na dan K sebanyak 5 – 8
%.
Banyaknya air yang dikandungnya akan berpengaruh terhadap pemuaian,
kandungan air yang terlalu banyak akan mengakibatkan desintegrasi.
Beratjenis perlit sebelum diolah/dipanaskan antara 1,10 - 2,50, setelah
Batuan Gunungapi
3. Pumice/Batu Apung
Pumice terjadi bila magma asam mucul ke permukaan dan bersentuhan
dengan udara luar secara tiba-tiba.
Pumice umumnya terdapat sebagai fragmen yang terlempar pada saat
letusan gunungapi dengan ukuran dari kerikil sampai bongkah.
Pumice umumnya terdapat sebagai leleran atau aliran permukaan, bahan
lepas atau fragmen dalam breksi gunungapi.
Pumice berwarna putih abu-abu, kekuningan sampai merah, tekstur
vesikuler dengan ukuran lubang,
Pumice/Batu Apung
Batuan Gunungapi
4. Tras
Tras/pozolan merupakan yang cukup banyak mengandung
silikat amorf yang dapat larut atau dalam larutan masam.
Tras pada umumnya terbentuk dari batuan volkanik yang
banyak mengandung feldpar dan silika, antara lain breksi
andesit, granit, rhyolit yang terlah mengalami pelapukan lebih
lanjut.
Batuan Gunungapi
5. Belerang
Belerang atau sulfur didapatkan dalam 2 bentuk yaitu sebagai senyawa
sulfida dan sebagai belerang alam.
Senyawa sulfida didapatkan dalam bentuk Gelena-PbS, Kalkopirit-CuFeS 2
dan Pirit FeS.
Hidrotermal
Sublimasi
Kristal bercampur lumpur atau merupakan hasil sublimasi. Endapan
belerang ini terbentuk akibat kegiatan sulfatara, fumarola atau sebagai
akibat dari larutan yang mengandung belerang keluar dari perut bumi
melalui rekahan-rekahan, serat selalu berkaitan dengan rangaian gunung
Belerang
Batuan Gunungapi
6. Trakhit
Trakhit merupakan batuan beku luar, kristalnya relatif kecil
mempunyai komposisi mineral seperti granit tetapi tanpa
mineral kuarsa, utamanya adalah mineral feldsfar jenis
ortoklas.
Berwarna kuning muda hingga abu-abu, berat jenis 2,1 – 2,3.
Mineral feldsparnya sangat dominan sehingga apabila
mengalami pelapukan feldsfar tersebut akan berubah menjadi
kaolin.
Batuan Gunungapi
8. Opal
Opal dengan rumus kimia SiO2 n H2O terbentuk sebagai akibat
pengerasan dari agar-agar silika (silica gel) yang berasal dari
batuan piroklastik.
Larutan silica tersebut, karena pengaruh air tanah selanjutnya
dilarutkan dalam pori-pori, rongga atau rekahan batuan yang
bersifat kedap air.
Opal
Batuan Gunungapi
9. Kalsedon
Kalsedon merupakan salah satu variasi mineral silika yang
terbentuk oleh pengendapan bertahap hingga memberikan
kenampakan berlapis dari larutan silika koloid tidak jenuh di
dalam rongga atau celah-celah batuan perangkap.
Silika koloid (agar-agar silika) tersebut berasal dari mineral
lempung atau batuan piroklastik yang mengalami proses
diagnese khususnya karena pengaruh air tanah.
Kalsedon
Batuan Gunungapi