Anda di halaman 1dari 20

Analisis Kualitatif Senyawa

Organik

Nama kelompok :

1.Sri Yuninta Wulandari (F1C420004)


2.Citra Amelia Purba (F1C420010)
3.Juni Harlin Anggraini (F1C420015)
4.Uslidhia Alfiana Nasution (F1C420021)
Landasan Teori
Senyawa organik atau bisa disebut dengan senyawa karbon berasal dari makhluk hidup dan
memiliki manfaat dalam kehidupan manusia. Contoh senyawa organik seperti obat-
obatan,jenis plastik, kosmetik, bisa berupa makanan dan bahan sandang (Estevanus, 2007).

Analisis kualitatif senyawa organik adalah suatu pengidentifikasi untuk mengetahui


keberadaan zat organik yang belum diketahui. Dengan cara pertama menentukan sifat fisika,
dengan mengamati titik leleh dan bentuk kristal untuk zat padat sedangkan titik didih dan
indeks bias untuk zat cair. Selanjutnya identifikasi gugus fungsional dengan melakukan
beberapa tes, yaitu tes Baeyer dan tes Bromin untuk mendeteksi ketidakjenuhan, tes asap
untuk mendeteksi aromatis, tes asetil klorida untuk mendeteksi gugus hidroksit, tes Tollen
untuk mendeteksi gugus aldehid, dan tes pembentukkan ester untuk mendeteksi gugus
karboksil. Apabila setelah melakukan serangkaian tes maka akan didapat hasil uji yang
menunjukkan senyawa tersebut (Pandu Setiawan, 2015).

Bentuk dari senyawa organik adalah kumpulan – kumpulan atom yang melekat pada
senyawa dan memilliki fungsi memberikan sifat yang khas pada sifat fisik serta kimia
(Prasojo, 2010).
Alat dan Bahan
Alat Bahan

● Cawan porselin ● 1 sampai 2 serbuk CuO


● Bunsen ● Guls
● Tabung reaksi dan sumbat ● Lsrutan Ca(OH)2
● Pipa pengalir gas ● Kawat tembaga
● Tabung reaksi kecil ● Ccl4
● 5 sampai 10 ml aquades
● HNO3
● Larutan AgNO3 encer (5-10%)
● Cuplikan S,N,Halogen
● Larutan CH3COOH 3 ml
● Pb asetat 100%
● Larutan Na. Nitroprosido
● Larutan FeSo4
● Larutan FeCl3
● Larutan KF 10%
● Larutan NaOH 10%
Skema Kerja
1.Tes Beil stein  
Kawat Tembaga

-> Dipanaskan sampai kemerah-merahan.


-> Didinginkan dan diteteskan dengan 2 tetes ccl4.
-> Dipijarkan dan diamati nyala yang ditunjukkan dengan uap Cu halida.

Hasil

 
2. Tes CaO
CaO bebas kandungan halogen

-> Dipanaskan sampai suhu tinggi .


-> Ditambahkan 2 tetes ccl4 dan didinginkan .
-> Didihkan dengan 5-10 ml aquades.
-> Dituangkan kedalam gelas kimia 100 ml dan HNO3 encer .
-> Disaring dengan kertas saring jika tidak jernih .
-> Ditambahkan larutan AgNO3 encer 5-10 %.

Hasil
 
3 . Tes Karbon dan Hidrogen  
Serbuk CaO kering

-> Dipanaskan 1-2 gram kedalam cawan perselin.


-> Dikeringkan diatas bunsen.
-> Dicampurkan dengan sejumlah gula dan sejumlah CaO.
-> Dipindahkan kedalam tabung reaksi dengan dilengkapi sumbat dan pipa
pengalir gas.

Tabung pengalir gas


 
-> Disusun hingga bisa masuk dalam tabung berisi 10 ml Ca(OH)2.
-> Dipanaskan campuran .

Hasil
 
4. Tes Halogen  
Larutan L

-> Ditambahkan 3 ml larutan L dengan HNO3 encer selama 5-10 menit .


-> Ditambahkan 5 ml larutan AgNO3 encer 5-10% .
-> Didihkan sampai mendidih.

Hasil

 
5 . Tes Belerang  
Larutan L

-> Ditambahkan 1-2 ml larutan NaOH pada 5 ml


FeSO4
->Dipanaskan sampai mendidih

Endapan
  
-> Disaring dan diasamlan dengan H2SO4 encer
->Ditambahkan 5 tetes larutan KF 10% dan 1 tetes
larutan FeCl3

Hasil
  
 
6.Tes Nitrogen  
Larutan L

-> Ditambahkan 3 ml larutan L dengan 5 tetes


larutan FeSO4, 1 tetes FeCl3, dan 5 tetes larutan
KF 10%
-> Ditambahkan ± 1,2 ml larutan NaOH 10%
-> Didihkan kemudian didinginkan
-> Diasamkan dengan larutan H2SO4 encer

Hasil
 
Hasil Analisis Video
1. ANALISIS UNSUR KARBON DAN HIDROGEN
Menggunakan serbuk CuO sebagai sampel. Tempatkan 1 - 2 gram serbuk CuO
kering kedalam cawan porselen. Serbuk CuO dikeringkan diatas pemanas
Bunsen, sampai CuO hangat. Lalu campurkan gula lebih kurang 1/10 dari
jumlah CuO, setelah merata pindahkan ke dalam tabung reaksi Pyrex dengan
dilengkapi sumbat dan pipa pengalir gas. Hasilnya tampak air yang
mengembun di atas tabung reaksi menandakan adanya unsur karbon dan
hidrogen.

2. ANALISIS UNSUR HALOGEN


- TES BOILSTEIN
Pada percobaan ini, dipanaskan kawat tembaga hingga kemerah - merahan.
setelah itu dinginkan kawat tembaga, tetesi dengan 2 tetes ccl4 kemudian
pijarkan kembali, warna oranye menandakan adanya unsur halogen.
-TES CaO

Pada percobaan ini menggunakan cangkang telur. Panaskan cangkang


telur, ketika masih panas tambahkan 2 tetes ccl4. setelah dingin, didihkan dengan
5 ml air suling lalu ditambahkan HNO3 encer. Dan menghasilkan gelembung-
gelembung yang menandakan adanya unsur halogen.

3. ANALISIS UNSUR BELERANG


02
Percobaan ini menggunakan putih telur yang dicampurkan dengan 1,5 mL HCL
pekat. Kertas saring dibasahkan dengan Pb-asetat 10%. Panaskan kembali, akan
tercium bau belerang selama pemanasan yang menandakan adanya unsur
belerang. Ditetesi dengan 2 tetes larutan NA nitroprosida, dan menghasilkan
gumpalan-gumpalan berwarna putih.
4. ANALISIS UNSUR HALOGEN
Putih telur diasamkan menggunakan HNO3 encer sebanyak 3ml,lalu didihkan
untuk menghilangkan bau HCN atau H2S. jika bau telah hilang, maka tambahkan
5 mL AgNO3 encer, didihkan kembali. Hasilnya terdapat endapan yang banyak
berwarna coklat maka menandakan adanya unsur halogen.
5. KELARUTAN DALAM ETER
Percobaan ini menggunakan 0,1 gr gula yang dicampur dengan 3 mL air suling dan
dikocok kuat-kuat. Hasilnya larutan menjadi jernih.
Deteksi Sulfur Nitrogen dan Halogen
Ekstrak etana ini dapat digunakan untuk mendeteksi nitrogen,sulfur dan
hologen seperti klorida, bromida dan iodida hadir dalam senyawa
organik.Reaksi Kimia yang Terlibat dalam Penentuan Nitrogen dalam
Senyawa Organik.
Reaksi Kimia Selama Ekstrak Sodium Fusion
Na + C+N = NaCN
Reaksi Kimia Libatkan dalam pengujian
FeO4 + NaOH = FE(OH)2+Na2SO4
6 NACL+Fe(OH)2 = Na4[FE(CN)6]+2NaOH
3Na4 [Fe (CN)2]4Fe+++ = Fe4[Fe(CN)6]3
.
Sekarang pindahkan sejumlah kecil ekstrak ini ke dalam tabung reaksi baru,
seperti yang bisa kita bisa lihat dalam praktikum.Dengan bantuan tempat
tabung reaksi bisa terlihat seperti curah hujan sedang terjadi yaitu kostum
endapan etana biru Persia yang menunjukkan nitrogen hadir dalam
senyawa organik.

Reaksi Kimia yang Terlibat dalam Penentuan Sulfur Senyawa Organik


 
Reaksi Kimia Selama Ekstrak Sodium Fusion
2Na +S = Na2S (Garam Larut)
Reaksi Kimia terlibat dalam pengujian
Na2S+Na[Fe (CN)5NO] = Na4[Fe(CN)5NOS]
Na2S+Pb(CH3COO)2 = PbS+2CH3COONa
x berikutnya di tes, kita akan melakukan deteksi belerang bersama menggunakan
timbal asetat untuk hal yang sama kami akan mentransfer sebagian kecil Power
Sonik atau natrium ekstrak ke dalam tabung reaksi dan akan dibiarkan beberapa
tetes esetat setelah menambahkan beberapa tetes asetat ke tabung tabung reaksi
dalam pengujian ini, lalu campuran tabung reaksi ini akan terlihat pondasi
endapan-endapan pilar berwarna coklat kehitaman menunjukkan adanya belerang
di dalamnya.

Organik berasal dari Reaksi Kimiawi yang Terlibat dalam Minasi Sulfur &
Nitrogen dalam Senyawa Organik (Fusi Tidak Tepat)

Reaksi Kimia Selama Ekstrak Sodium Fusion


 2Na + C + N + S (Jumlah Sodium yang digunakan tidak tepat) = NaSCN
(Garam Larut)
Tes Beil Stein ( menguji Halida dalam senyawa Organik)
Dalam pengujian Bio Stein yang diperlukan adalah pembakar bunsen,
kawat ,tembaga, penjepit untuk menahan kawat dan piring untuk menahan
sampel selain itu pengujian dilakukan dalam kondisi cahaya redup.Terlebih
dahulu, pembakar bunsen dinyalakan dan kabel tembaga dipanaskan dalam
nyala api yang berderu deru sampai tidak ada warna nyala hijau yang dapat
diamati lagi .berhati-hatilah agar tidak ada jumlah senyawa terhalogenasi yang
lebih tinggi di udara, seperti misalnya asam klorida atau pelarut karena panas
tembaga bereaksi membentuk tembaga menjadi oksida sesuai dengan protokol
sampel.
2Cu+O2 = 2CuO.
Kemudian ditempatkan pada kawat pijar di mana kemungkinan besar
senyawa cair,jangan sampai menempel pada permukaan yang panas
sehingga dibiarkan dingin pada cairannya. Praktis kawat juga bisa
dibiarkan dingin sebelum dicelupkan ke dalam sampel tetapi ada sedikit
resiko terkontaminasi dan partikel debu di dalamnya. Di udara pada
awalnya kemudian aldehida diuji yang seharusnya memberikan negatif dan
hasilnya membuktikan bahwa itu secara industri dibuat dengan hidrolisis
benzil klorida, namun meskipun begitu, masih bisa dikatakan cukup murni.
Serbuk sari selanjutnya diuji yaitu karet yang diklorinasi dengan klorin
konten 68% ini jelas berhasil memberikan hasil positif juga digunakan di
kembang api untuk mengintensifikasikan pewarnaan nyala api dalam
penguraian senyawa terhalogenasi zat yang berbeda terbentuk dimana
beberapa seperti hidrogen klorida dapat bereaksi dalam oksida tembaga.
CuO+2HCI=CuCl +H2O.

Bentuk tembaga lampu ini bisa menguap mengarah ke nyala api


pewarnaan tembaga .Untuk menguji perbedaan, bromobenzena digunakan
di sini juga memberikan hasil yang positif.
Tidak ada senyawa yodium organik yang tersedia sebagai pengganti
unsur. Yodium di uji karena dapat juga bereaksi dengan tembaga
membentuk tembaga iodida.
2Cu+L2=2Cul.

Senyawa yang sangat mudah menguap dan mudah diuji adalah


diklorometana dengan titik didih 39,7 °c digunakan untuk hologen .
 
 
Kesimpulan
● Prinsip dasar dalam analisa kualitatif didalam kimia organik yaitu
menganalisa dengan menggunakan teknik tertentu seperti
pemisahan,warna nyala, pengendapan, dll dengan begitu dapat
diidentifikasiunsur apa saja yang terdapat dalam sampel.
● Tahapan kerja analisa senyawa kimia organik dari karbon dan hidrogen
adalah dengan pembakaran gula kemudian ditambahkanCuO. Sedangkan
untuk analisa belerang yaitu dengan menambahkan larutan tertentu
kedalam sampel sehingga muncul warna kuning yang berarti terdapat
belerang dalam sampel. Untuk analisa nitrogen yaitu dengan
menambahkan larutan tertentu yang ditandai dengan adanya warna biru
berlin. Sedangkan untuk analisa halogen ada dua tes yaitu tes beilstein
dan tes CaO, setelah itu untuk tes kelarutan dilakukan dengan menambkan
zat terlarut kedalam pelarut lalu dikocok dan diamati.
Referensi
Estevanus K. H. San Satria Bijaksana. 2017. Identifikasi Mineral magnetik
pada Lindi (Leachate). Jurnal Geofisika. Vol. 2 No. 1 : 1-13.
Prasojo. 2010. Kimia Organik 1. Gajah Mada Press. Yogyakarta.
Pandu Setiawan. 2015. Analisis Kualitatif Zat Organik. Artikel Pendidikan :
1-2.

Anda mungkin juga menyukai