dalam makhluk hidup, mulai makhluk hidup bersel satu yang sangat
sederhana seperti bakteri, protozoa, jamur, tumbuhan, hewan; sam-
pai makhluk yang susunan tubuhnya kompleks seperti manusia. Di
dalam proses ini, makhluk hidup mendapat, mengubah dan memakai
senyawa kimia dari sekitarnya untuk mempertahankan hidupnya.
Secara umum pertukaran zat yang terjadi pada mahluk hidup
disebut metabolisme, yang mencakup reaksi-reaksi kimia. Metabo-
lisme dapat dibedakan atas dua yaitu: anabolisme dan katabolisme.
Anabolisme merupakan proses sintesis senyawa kimia yang kompleks
dari senyawa kimia yang sederhana dan membutuhkan energi.
Katabolisme adalah reaksi kimia yang merombak senyawa organik
yang kompleks menjadi senyawa kimia sederhana dan membebaskan
sejumlah energi.
1. Anabolisme
Proses anabolisme adalah proses sintesis maka sering disebut
asimilasi dan karena memerlukan energi maka reaksinya disebut
reaksi endergonik. Beberapa contoh proses anabolisme:
- pembentukan protein dari asam amino
- pembentukan asam nukleat dari nukleotida
- pembentukan polisakarida dari monosakarida
- proses fotosintesis pada tumbuhan
Fotosintesis adalah suatu proses pengambilan energi surya oleh
organisme fotosintetik atau organisme berklorofil (zat hijau
daun]dan mengubah menjadi energi biomasa. Tanaman fotosin-
tetik menangkap energi surya dalam bentuk ATP dan NADPH
yang digunakan dalam pembentukan karbohidrat dan kompo-
nen organic lainnya.
Organisme fotosintetik dibedakan atas organisme yang mampu
menghasilkan O2 dan yang tidak mampu menghasilkan O2. Sel
hijau daun untuk tanaman tingkat tinggi adalah penghasil oksi-
gen. Organisme ini air merupakan pemberi hydrogen untuk me-
reduksi CO2, melalui proses ini menghasilkan O2, contoh reak-
sinya:
2. Katabolisme
Katabolisme merupakan proses pembebasan energi, proses ini
lebih umum dikenal sebagai proses oksidasi. Dalam peristiwa ini
glukosa mengalami oksidasi sempurna akan menjadi CO2 dan H2O
serta menghasilkan 686 kkal energi bebas. Reaksinya:
Fotosintesis
Pada hakekatnya, semua kehidupan di atas bumi ini tergantung
bngsung dari adanya proses asimilasi CO2 menjadi senyawa kimia
organik dengan energi yang didapat dari sinar matahari. Dalam
proses ini energi sinar matahari (energi foton) ditangkap dan diubah
menjadi energi kimia dengan proses yang disebut fotosintesis. Proses
ini berlangsung di dalam sel pada tumbuhan tinggi, tumbuhan pakis,
hunut, ganggang (ganggang hijau, biru, merah dan cokelat) dan ber-
bagai jasad renik (protozoa golongan euglena, bakteri belerang ungu,
dan bakteri belerang biru).
Energi matahari yang ditangkap pada proses fotosintesis meru-
pakan lebih dari 90% sumber energi yang dipakai oleh manusia untuk
pemanasan, cahaya dan tenaga. Gambar 6 berikut ini menunjuk-kan
sebaran pemakaian energi matahari oleh bumi dan atmosfer.
Sinar matahari
23% diserap oleh bumi dan atmosfer dipakai untuk penguapan, angin
dan seba-gainya. Energi disimpan dalam bentuk air dan es
Kurang dari 1% ditangkap oleh klorofil
yang terdapat dalam tumbuhan hijau
daun dan berbagai jasad. Dipakai da-
lam proses fotosintesis, dimana energi
matahari diubah menjadi energi kimia
Keseluruhan proses fotosintesis yang melibatkan berbagai ma-
cam enzim dituliskan dengan persamaan reaksi:
hv
SI
FSII
Energi matahari
co2 H2O
A. Metabolisme Karbohidrat
Karbohidrat diserap oleh sel dalam bentuk monosakarida
seperti glukosa dan fruktosa, selanjutnya melalui reaksi kimia
yang melibatkan beberapa enzim hidrolisis yang disebut
glikolisis. Selanjutnya asam piruvat masuk ke dalam mitokondri
untuk oksidasi sempurna menjadi CO2 dan H2O dengan melepas
energi dalam ben-
tukATP.
Pada metabolisme karbohidrat pada manusia dan hewan
secara umum, setelah melalui dinding usus halus sebagian besar
monosakarida dibawa oleh aliran darah ke hati. Di dalam hati,
monosakarida mengalami sintesis menghasilkan glikogen,
oksidasi menjadi CO2 dan H2O atau dilepaskan untuk dibawa
dengan aliran darah kebagian tu-buh yang memerlukannya
sebagaimana digambarkan pada Gambar di bawah ini.
Sebagian lain monosakarida dibawa langsung ke sel jaringan or-
gan tertentu dan mengalami proses metabolisme lebih lanjut. Karena
pengaruh berbagai faktor dan hormon insulin yang dihasilkan oleh
kelenjar pankreas, maka hati dapat mengatur kadar glukosa dalam
darah. Bila kadar glukosa dalam dara: meningkat sebagai akibat
naiknya proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat, sintesis
giikogen dari glukosa oleh hati akan naik. Sebaliknya bila kadar glu-
kosa menurun, misalnya akibat latihan olahraga, giikogen diuraikan
menjadi glukosa yang selanjutnya mengalami proses katabolisme
menghasilkan energi (dalam bentuk energi kimia, ATP) yang dibu-
tuhkan oleh kegiatan olahraga tersebut.
Kadar glukosa dalam darah merupakan faktor yang sangat
penting untuk kelancaran kerja tubuh. Kadar normal glukosa dalam
darah adalah 70-90 mg/100 ml. Keadaan dimana kadar glukosa ber-
ada di bawah 70mg/100ml disebut hipoglisemia, sedangkan diatas
90mg/100ml disebut hiperglisemia. Hipoglisemia yang ekstrem da-
pat menghasilkan suatu rentetan reaksi guncangan yang ditunjukkan
oleh gejala gemetarnya otot, perasaan lemah badan dan pucatnya
warna kulit Hipoglisemia yang serius dapat menyebabkan kehilang-an
kesadaran sebagai akibat kekurangan glukosa dalam otak yang
diperlukan untuk pembentukan energi, sehingga pada akhirnya da-
pat menyebabkan kematian.
Kadar glukosa yang tinggi merangsang pembentukan glikogen
dari glukosa, sintesis asam lemak dan kolesterol dari glukosa. Kadar
glukosa antara 140 dan 170 mg/100 ml disebut kadar ambang ginjal,
karena pada kadar ini glukosa diekskresi dalam kemih melalui ginjal.
Gejala ini disebut glukosuria yaitu keadaan ketidakmampuan ginjal
untuk menyerap kembali glukosa yang telah mengalami filtrasi me-
lalui sel tubuh.
Kadar glukosa dalam darah diatur oleh beberapa hormon. Insulin
dihasilkan oleh kelenjar pankreas menurunkan kadar glukosa dengan
menaikkan pembentukan glikogen dari glukosa. Adrenalin
(epineprin) yang juga dihasilkan oleh pankreas, dan glukagon berpe-
ran dalam menaikkan kadar glukosa dalam darah. Semua faktor ini
bekerjasama secara terkoordinasi mempertahankan kadar glukosa
tetap normal untuk menunjang berlangsungnya proses metabolisme
secara optimum.
2. Glikogenesis
Gugus fosfat dan energi yang diperlukan dalam reaksi pem-
bentukan glukosa 6-fosfat disari glukosa diberikan oleh ATP
yang berperan sebagai senyawa kimia berenergi tinggi. Sedang
enzim yang mengkatalisnya adalah glukokinase. Selanjutnya,
dengan fosfogluko mutase, glukosa 6-fosfat mengalami reaksi
isomerase menjadi glukosa 1-fosfat
Glukosa 1-fosfat bereaksi dengan uridin tri fosfat (UTP) di-
katalis oleh glukosa 1-fosfat uridil transferase menghasilkan
uridin difosfat glukosa (UDP-glukosa) dan pirofosfat (PPi).
Mekanisme reaksi glikogenesis juga merupakan jalur meta-
bolisme umum untuk biosintesis disakarida dan polisakarida.
Dalam berbagai tumbuhan seperti tanaman tebu, disakarida su-
krosa dihasilkan dari glukosa dan fruktosa melalui mekanisme
biosintesis tersebut. Dalam hal ini UDP-glukosa abereaksi dengan
fruktosa 6-fosfat, dikatalis oleh sukrosa fosfat sintase,
membentuk Sukrosa 6-fosfat yang kemudian dengan enzim su-
krosa fosfatase dihidrolisis menjadi sukrosa.
3. Glikolisis
Proses penguraian karbohidrat menjadi piruvat Juga disebut
jalur metabolisme Emden-Meyergoff dan sering diartikan pula
sebagai penguraian glukosa menjadi piruvat Proses ini terjadi
dalam sitoplasma. Glikolisis anaerob: proses penguraian
karbohidrat menjadi laktat melalui piruvat tanpa melibatkan ok-
sigen.
Proses penguraian glukosa menjadi CO2 dan air seperti juga
semua proses oksidasi. Energi yang dihasilkan dari proses peng-
uraian glukosa ini adalah 690 kilo-kalori (kkal).
1. Sintesis Protein
Proses sintesis protein dari sandi genetik melibatkan
bebe-rapa langkah. DNA pada dasarnya adalah penyimpan
informasi yang pasif, mirip dengan cetak biru (blue print)
untuk denah ru-mah. Aktivitas pembuatan protein terjadi
pada suatu situs khu-sus dalam sel yang disebut ribosom.
Oleh karena itu, langkah pertama dalam sintesis protein
adalah menyampaikan informasi dari DNA ke ribosom.
Untuk melakukan hal ini enzim-enzim se-luler membuat
salinan kopi gen sehingga dapat dibaca oleh ribosom.
Salinan kopi gen ini disebut RNA duta (messenger RNA =
mRNA). mRNA membawa sandi genetik yang dipakai
langsung untuk sintesis protein di ribosom. Tahap ini
disebut dengan tahap transkripsi. Dalam tahap berikutnya
kodon pada mRNA ha-rus dapat dikorelasi dengan asam
amino yang seharusnya. Ta-hapan ini dilakukan molekul
RNA lain, yaitu RNA transfer, (transfer RNA = tRNA) yang
dikenal dengan tahap translasi. Ak-hirnya asam amino harus
disambungkan untuk membentuk rantai protein fungsional
(tahap sintesis). Ribosom yang terdiri dari RNA dan protein,
melakukan fungsi tersebut. Bila rantai protein sudah
lengkap, suatu tanda berhenti (stop sign) mempengaruhi
ribosom sehingga ribosom melepas protein baru tersebut ke
dalam sel.
C. Metabolisme Lemak
Lemak atau lipid terdapat pada semua bagian tubuh
manusia terutama pada bagian otak, mempunyai peran yang
sangat penting dalam proses metabolisme secara umum.
Sebagian lipid jaringan ter-sebar sebagai komponen utama
membran sel dan berperan mengatur jalannya metabolisme di
dalam sel.
Sebelum diserap oleh sel, lipid (lemak) terlebih dahulu
dihidro-lisis oleh enzim lipase menjadi gliserol dan asam lemak.
Proses hi-drolisis terjadi dalam saluran pencernaan, selanjutnya
gliserol dan asam lemak berdifusi kedalam sistem darah.
Selanjutnya darah mengangkut molekul ini ke alam sel, lalu
diubah menjadi fosfoglise-raldehid (PGAL).
Beberapa peranan biologi yang penting dari lipid adalah
sebagai berikut:
• Komponen struktur membran.
• Lapisan pelindung pada beberapa jasad.
• Bentuk energi cadangan.
• Komponen permukaan sel yang berperan dalam proses
interaksi antara sel dengan senyawa kimia di luar sel, seperti
dalam proses kekebalan jaringan.
• Sebagai komponen dalam proses pengangkutan melalui
membran.
1. Biosintesis Asam Lemak
Biosintesis asam lemak sebagai bagian dari biosintesis
lipid adalah suatu proses metabolisme yang penting dalam
jasad hidup. Hal ini benar jika diingat jaringan hewan
mempunyai ke-mampuan terbatas untuk menyimpan energi
dalam bentuk karbohidrat Dalam hal ini sebagian dari
polisakarida dirombak melalui proses glikolisis menjadi
asetil ko-A, yang merupakan prazat untuk biosintesis asam
lemak dan triasilgliserol. Senyawa lipid ini mempunyai
kandungan energi yang lebih tinggi bila di-bandingkan
dengan karbohidrat dan dapat disimpan sebagai ca-dangan
energi yang besar di dalam jaringan lemak. Di dalam
tumbuhan, senyawa lipid disimpan sebagai cadangan energi
yang cukup besar di dalam biji dan buah.
Biosintesis asam lemak dari asetil ko-A terjadi di
hampir semua bagian tubuh hewan, terutama di dalam
jaringan hati, jaringan lemak dan kelenjar susu. Biosintesis
ini berlangsung dalam sitoplasma, membutuhkan asam
sitrat sebagai kofaktor dan membutuhkan CO2 sebagai faktor
pembantu dalam mekanisme pemanjangan rantai asam
lemak, meskipun CO2 tidak tergabung ke dalam asam lemak
tersebut
MATERIAL GENETIK
Kromosom dan gen sebagai pembawa sifat
Sifat-sifat suatu mahluk hidup diwariskan melalui sel kelamin
BDtan dan sel kelamin betina. Bagian sel yang bertanggungjawab
terhadap penurunan sifat ini terdapat di bagian inti sel (nucleus). Di
aabm inti sel terdapat benang-benang halus yang tampak jelas pada
saat sel sedang membelah, benang-benang halus tersebut dinamakan
kromosom. Di dalam kromosom terdapat material pembawa sifat
aeturunan yang terdiri atas senyawa tertentu yang disebut gen.
Setiap inti sel mahluk hidup memiliki dua jenis kromosom, yaitu
kromosom tubuh (autosom) dan kromosom kelamin (gonosom).
Kromosom tubuh bertanggungjawab dalam menentukan sifat-sifat
suatu organisme dan sering dilambangkan dengan A. Adapun kromo-
som kelamin bertanggungjawab terhadap penentuan jenis kelamin,
umumnya kromosom kelamin betina dilambangkan dengan XX, se-
dangkan kelamin jantan XY.
Gen terdapat dalam kromosom sebagai pembawa sifat. Kompo-
sisi dan Susunan gen setiap mahluk hidup berbeda-beda. Komposisi
dan susunan gen di dalam tubuh mahluk hidup disebut genotype.
Hukum Mendel
Setelah melakukan sekian percobaan tentang persilangan, maka
Mendel menarik kesimpulan terhadap teori keturunan (teori gen)
sebagai berikut:
L Pewarisan cirri ditentukan oleh gen-gen.
4. Dalam zigot dan individu yang berkembang dari zigot itu, gen-gen
yang mengendalikan cirri tertentu terdapat secara berpasangan.
Setiap pasangan gen mungkin terdiri dari dua gen yang sama
atau berbeda.
3. Dalam garnet hanya terdapat satu gen dari Setiap pasangan
gen. Pada saat pembuahan gamet-gamet berpadu secara acak,
sehingga menghasilkan perbandingan timbulnya cirri dalam zuriat
yang dapat diramalkan.
4. Prinsip dominasi: kalau gen-gen yang mengendalikan suatu
cirri tertentu (alel-alel) berlawanan, pengaruh satu gen akan
terlihat (dominant) sedang pengaruh gen yang lain akan
tersembunyi (re-sisip).
TerminoJogi
Sebelum meninjau ketiga hukum, akan sangat membantu untuk
mendeflnisikan beberapa istilah yang dlgunakan dalam berbicara
tentang hukum warisan Mendel. Sebagian besar istilah-istilah ini ti-
dak diciptakan oleh Mendel, tetapi oleh para ahli biologi beberapa
tahun setelah penelitiannya awalnya diterbitkan.
Gen adalah unit di mana karakteristik diwariskan dari satu ge-nerasi
ke generasi berikutnya. Sebagai contoh, sebuah tanaman de-ngan
bunga merah harus membawa gen untuk karakteristik itu.
Sebuah gen untuk setiap karakteristik yang diberikan dapat ter-jadi di
salah satu dari dua bentuk, disebut alel (diucapkan uh-LEELZ) gen itu.
Sebagai contoh, gen untuk warna dalam kacang tanaman da-pat
terjadi dalam bentuk (alel) untuk bunga putih atau dalam bentuk
(alel) untuk warna merah.
Langkah pertama yang terjadi dalam reproduksi adalah untuk sel
seks di tanaman untuk membagi menjadi dua bagian, garnet disebut.
Langkah berikutnya adalah untuk garnet dari pabrik laki-laki untuk
mengombinasikan dengan tanaman garnet betina memproduksi telur
dibuahi. Itu telur dibuahi disebut zigot. zigot berisi informasi genetik
dari kedua orang tua.
Sebagai contoh, zigot mungkin berisi salah satu alel untuk bunga putih
dan satu alel untuk bunga merah. Tanaman yang berkembang dari
zigot yang akan dikatakan bahwa sifat heterozigot untuk sejak gen
untuk warna bunga memiliki dua alel yang berbeda. Jika zigot berisi
gen dengan dua alel identik, itu dikatakan homozigot
Hukum segregasi Mendel menjelaskan apa yang terjadi pada alel
yang membentuk gen selama pembentukan garnet Misalnya, tanaman
kacang yang berisi gen untuk warna bunga yang baik kode alel untuk
warna merah. Salah satu cara untuk mewakili kondisi yang menulis
RR, yang menunjukkan bahwa kedua alel (R dan R) kode untuk warna
merah. Gen lain mungkin memiliki kombinasi alel yang berbeda,
seperti dalam Rr. Dalam hal ini, simbol R berdiri untuk warna merah
dan r untuk "tidak merah" atau, dalam hal ini, putih. Hukum segregasi
Mendel mengatakan bahwa alel yang menyusun gen yang terpisah
dari satu sama lain, atau memisahkan, selama pembentukan garnet
Kenyataan itu dapat diwakili oleh persamaan sederhana, seperti: RR
-> R R atau R -» R r.
Hukum kedua Mendel disebut hukum assortment independen.
Hukum itu mengacu pada fakta bahwa menanam berisi berbagai ma-
cam gen. Satu gen menentukan warna bunga, suatu gen kedua me-
nentukan panjang batang, sebuah gen ketiga menentukan bentuk ka-
cang polong, dan sebagainya. Mendel menemukan bahwa cara yang
alel dari gen yang berbeda yang terpisah dan kemudian bergabung
kembali adalah tidak terkait dengan gen lain. Yaitu, anggaplah bahwa
tanaman mengandung gen untuk warna (RR) dan untuk bentuk po-
long (TT). Lalu Mendel hukum kedua mengatakan bahwa kedua gen
akan memisahkan secara mandiri, seperti:
Prediksi Sifat-sifat
Penerapan tiga Mendel hukum memungkinkan untuk mempre-
diksi karakteristik keturunan yang dihasilkan oleh orang tua kompo-
sisi genetik dikenal. Gambar di 1248 halaman, misalnya, menunjuk-
kan perpotongan antara tanaman kacang manis dengan bunga-bunga
merah (RR) dan satu dengan bunga putih (rr). Perhatikan bahwa gen
dari kedua orang tua akan memisahkan untuk menghasilkan alel yang
sesuai: RR -» R -» R dan r rr r.
Ada, kemudian, empat cara di mana mereka alel dapat bergabung
kembali, seperti ditunjukkan pada gambar yang sama. Namun,
Semua empat kombinasi menghasilkan hasil yang sama; R r -» Rr.
Dalam setiap kasus, gen terbentuk akan terdiri dari alel untuk warna
merah (R) dan alel untuk "tidak merah" (r).
Sekali lagi, alel dapat bergabung kembali dalam empat cara. Dalam hal
ini, namun, hasil berbeda dari orang-orang dalam generasi pertama.
Hasil yang mungkin timbul dari kombinasi dua Rr kombinasi, satu
kombinasi RR, dan satu kombinasi rr. Karena R dominan atas r, tiga
dari empat kombinasi akan menghasilkan tanaman dengan bunga
merah dan satu (pilihan rr) tanaman produk akan dengan non-merah
(putih) bunga.
Ahli biologi telah menemukan bahwa hukum Mendel adalah pe-
nyederhanaan proses yang kadang-kadang jauh lebih kompleks dari-
pada contoh yang diberikan di sini. Namun, hukum-hukum masih
merupakan fondasi penting bagi ilmu genetika.
p*>nt«<
\ ff benang**"
Dasar Hereditas
Hereditas atau pewarisan sifat sampai kini merupakan persoal-an
yang paling banyak menarik perhatian. Setiap bayi lahir selalu
disambut oleh penengoknya dengan pernyataan "mirip siapa dia?",
Semua empat kombinasi menghasilkan hasil yang sama: R r -* Rr. Dalam setiap kasus, gen
terbentuk akan terdiri dari alel untuk warna merah (R) dan alel untuk "tidak merah" (r).
Sekali lagi, alel dapat bergabung kembali dalam empat cara. Dalam hal ini, namun, hasil berbeda
dari orang-orang dalam generasi pertama. Hasil yang mungkin timbul dari kombinasi dua Rr
kombinasi, satu kombinasi RR, dan satu kombinasi rr. Karena R dominan atas r, tiga dari empat
kombinasi akan menghasilkan tanaman de-ngan bunga merah dan satu (pilihan rr) tanaman
Ahli biologi telah menemukan bahwa hukum Mendel adalah pe-nyederhanaan proses
yang kadang-kadang jauh lebih kompleks dari-pada contoh yang diberikan di sini. Namun,
parent^
I * ■ ; RR [ Rr \
Dasar Hereditas
Hereditas atau pewarisan sifat sampai kini merupakan persoal-an yang paling banyak
menarik perhatian. Setiap bayi lahir selalu disambut oleh penengoknya dengan pernyataan
tentang pewarisan sifat sejak lama dite-liti oleh banyak ahli, salah satu diantaranya adalah G.
Mendel (1865) sebagai bapak genetika telah merumuskan satu teori tentang gen. Para ilmuwan
saat itu belum dapat menerima prinsip bahwa peris-tiwa biologis dapat jelaskan dengan
menggunakan pendekatan ma-tematis atau kuantitatif seperti yang dikemukakan oleh Mendel
(teori Mendel). Pada tahun 1900 Hugo de Vries (belanda), Carl Correns (Jerman) dan Von
Tscermak (Austria) melakukan eksperimen dan membenarkan teori Mendel dan hukum Mendel
Perkembangan pengetahuan tentang pewarisan sifat tidak lepas dari pemahaman kita
tentang gen. sejak dulu sampai sekarang ilmu genetika berkembang sangat pesat, arah penelitian
Studi tentang genetika adalah relevan, tidak hanya bagi biologi-wan, tetapi bagi anggota
masyarakat teknologi yang kompleks, ter-utama para pengambil keputusan dalam bidang
Pembelahan Mitosis
Mitosis terjadi pada proses perbanyakan sel atau proses per-tumbuhan suatu jaringan.
Contohnya, pada pembentukan sel-sel da-rah merah atau pertumbuhan jaringan di daerah
meristem. Mitosis merupakan periode pembelahan sel yang menghasilkan sel anak dengan
jumlah kromosom sama seperti induknya, yaitu 2n. Mitosis dapat dibagi menjadi 4 tahap, yaitu
profase, metafase, anafase, dan telofase. Untuk mengetahui tahap-tahap pembelahan mitosis
a. Profase
kromatid. Kedua kromatid masih disatukan pada satu titik yang disebut sentromer.
3) Pada sel hewan terdapat sepasang sentriol yang memisahkan diri ke kutub-kutub
b. Metafase
Kromosom terletak pada bidang di tengah sel dengan sentromer menempel pada
benang spindel. Bidang di tengah sel ini disebut bidang equator. Posisi kromosom yang
tersebar pada bidang equator ini menyebabkan jumlah kromosom dapat dihi-tung dengan
c. Anafase
Daya tarik benang-benang spindel akan menyebabkan kedua kromatid terlepas dari
kromosom yang menuju ke kutub yang satu sama dengan kromosom yang menuju ke
d. Telofase
Pembelahan Meiosis
Pembelahan meiosis berlangsung pada saat pembentukan sel garnet pada organisme
diploid atau pada saat pembentukan spora nonseksual pada jamur. Meiosis berlangsung di
jaringan organ re-produksi seksual atau pada jaringan nutfah. Pada pembelahan meiosis, setiap
Setelah terjadi pembelahan meiosis pada organ reproduksinya, seperti testis atau ovarium, akan
Meiosis dapat dibagi menjadi dua periode pembelahan, yaitu Meiosis I dan Meiosis II.
Masing-masing periode terdiri atas tahap-tahap profase, metafase, anafase, dan telofase. Hasil
a. Meiosis I
1) Profase I
tidak teratur.
dengan homolognya.
c) Pakiten: Kromosom yang homolog terdiri atas 4 kromatid yang disebut tetrad.
Pasangan 2 kromosom homolog disebut bivalen. Pasangan 3 atau 4 kromosom
d) Diploten: Kromatid pada kromosom homolog dapat saling melilit dan bertukar
ruas satu dengan yang lain, disebut pindah silang. Dua kromatid yang disatukan
Benang spindel keluar dari kutub yang berlawanan dan me-ngait pada
sentromer kromosom yang telah berpasangan. Semua bivalen terletak p2da bidang
equator.
3) Anafase I
4) Telofase I
Dua kelompok gugus kromosom tiba di dua kutub yang berla wanan, masing-
*SisterTetrad
Nuclear CentromereHomologous
envelope
Chromatin chromatids(with kinetochore) chromosomes separate
b. Meiosis II
Pada meiosis II, tahap-tahap yang terjadi dalam meiosis terulang kembali. Agar
berbeda, tahap-tahap meiosis II dinamakan Pro-fase Anafase II, dan Telofase II.
1) Profase II
Selaput inti dan nukleus dalam sel mulai menghilang dan benang-benang
2) Metafase II
Kromosom terletak pada bidang equator dan setiap sentromer pada kromosom
3) Anafase II
4) Telofase II
Kromosom berkumpul pada kutub yang berbeda, dan mem-bran inti muncul
OA
VIII. STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN PENCERNAAN (SISTEM
bahan organic tidak sesederhana seperti yang ditunjukkan oleh organisme monoselular seperti
cacing yang dalam pemenuhan nutrisinya hanya dengan melalui proses penetrasi pada
permukaan tubuhnya. Sistem saluran pencernaan merupakan hal yang mutlak pada organisme
yang lebih kecil Sehingga mudah diserap oleh tubuh. Sistem pencernaan pada manusia
panjangnya diperkira-kan mencapai + 9 meter (30 feet). Sistem pencernaan tersebut ber-urut
mulai dari:
- Mulut
- Osephagus
- Lambung
- Usus kecil
- Usus besar
- Anus
Mulut dan rongga mulut merupakan tempat pencernaan makanan yang pertama
kali. Pada Sistem ini merupakan tempat makanan dicerna secara mekanis dengan
bantuan gigi dan secara kimia dengan bantuan air liur (saliva)
Biologi uasar aan rvesenauan
Saliva mengandung musin yang mengikat partikel makanan menjadi sebuah massa
lunak sehingga akan memudahkan dite-lan. Selain itu juga mengandung enzim amylase
O'i}' graham
Pada rongga mulut terdapat beberapa komponen penting untuk pencernaan antara
lain: a. Gigi
menghaluskan makanan. Gigi manusia ter-diri dari gigi taring dan gigi seri dan gigi
geraham. Gigi seri terletak di depan yang berfungsi untuk memotong makanan, di
bagian samping terdapat gigi taring yang berguna untuk merobek makanan dan pada
bagian belakang terdapat gigi geraham yang berfungsi menghaluskan makanan. Gigi
manusia mulai tumbuh pada bayi berumur kira-kira 6-7 bulan. Gigi pada anak disebut
gigi susu atau sulung. Setelah anak berumur 6 -14 tahun gigi Susu tanggal satu
persatu dan digantikan dengan gigi tetap. Gigi Susu berjumlah 20 buah terdiri atas
gigi seri 8 buah, gigi taring 4 buah, dan gigi gera ham 8 buah. Gigi tetap pada orang
dewasa berjumlah 32 buah yang terdiri dari gigi seri 8 buah, gigi taring 4 buah, gigi
Lidah
itu lidah juga ber-fungsi untuk mengecap atau merasakan makanan. Pada lidah
terdapat daerah-daerah yang lebih peka terhadap rasa ter-tentu seperti: bagian depan
lidah peka terhadap rasa manis, bagian kiri lidah peka terhadap rasa asin, bagian
kanan lidah peka terhadap rasa asam dan bagian belakang lidah peka ter hadap rasa
pahit.
Kelenjar Ludah
Ludah dihasilkan oleh tiga pasang kelenjar ludah. kelenjar ludah tersebut
adalah kelenjar ludah parotis, kelenjar ludah rahang bawah dan kelenjar ludah
bawah lidah. Ludah yang dihasilkan dialirkan melalui saluran ludah yang bermuara
kedalam rongga mulut. Ludah mengandung air, lender, garam dan enzim ptialin.
Enzim ptialin berfungsi mengubah amilum menjadi gula, yaitu maltose dan glukosa.
Osephagus(kerongkongan)
trachea (tenggorokan}.
N.4,»l -.jr.! tot
Trachea menghubungkan M*fc*n»i
• Lambung
Lambung adalah sebuah kantung besar yang terletak di bagian atas rongga perut
Ada tiga macam sel yang terdapat pada kelenjar lambung, yaitu sel parietal, sel pokok dan
sel penghasil lender. Pencernaan protein mulai dalam lambung. Dengan bantuan HC1
pepsinogen akan mencerna protein menjadi protease dan peptone. Setelah makanan di
> Kardia adalah bagian atas, daerah pintu masuk makanan dari kerongkongan
> Pilorus adalah bagian bawah, yang berhubungan dengan usus 12 jari
Lambung mempunyai dua otot lingkar yaitu otot lingkar kardia dan otot lingkar
pylorus. Otot lingkar kardia terletak di bagian atas dan berbatasan dengan bagian bawah
kembali ke kerongkongan dan mulut Selanjutnya otot lingkar pylorus menahan makanan
agar tidak langsung ke usus 12 jari, dan setelah makanan tercerna pada lambung baru otot
dalam lambung. Di bagian dinding lambung terdapat kelenjar yang menghasilkan getah
lambung yang mengandung asam lambung serta enzim pencerna lain. Asam lambung
pepsinogen menjadi pepsin-pepsin. Enzim ini merupakan enzim yang dapat meng-ubah
Molekul makanan yang sampai di usus halus sudah dalam ben-tuk disakarida,
peptide, gliserol, asam lemak dan monosakarida. Pada usus halus terdapat satu lapisan
yang berfungsi memper-luas daerah permukaan usus halus sehingga lebih efisien dalam
penyerapan zat makanan yang disebut jaringan villi. Gula, asam amino, vitamin dan
garam serta air dari usus akan menuju ke kapiler villi. Umumnya transport menuju arah
Usus halus merupakan saluran pencernaan terpanjang yang terdiri dari 3 bagian
yaitu: usus dua belas jari, usus kosong dan usus penyerapan.
> Bagian usus ini disebut usus dua belas jari karena panjang-nya sekitar 12 jari berjajar
parallel. Pada dinding usus ini terdapat muara saluran kantung empedu yang berisi
empedu yang dihasilkan oleh hati, berguna untuk mengemulsi lemak. Pancreas
enzim amylase, tripsinogen dan lipase. Amylase mengubah zat tepung menjadi gula.
Tripsinogen merupakan enzim yang belum aktif namun dapat diak-tifkan terlebih
dahulu oleh enzim enterokinase yang dihasilkan oleh usus halus. Tripsin mengubah
protein menjadi peptide dan asam amino. Lipase mengubah lemak menjadi asam
lemak dan gliserol. Zat-zat hasil pencernaan tersebut dengan mudah terserap oleh
> UsusKosong
Panjang usus kosong antara 1,5 - 1,75 m. di dalam usus ini makanan mengalami
pencernaan secara kimiawi oleh enzim yang dihasilkan dinding usus. Usus kosong
dalam usus ini makanan menjadi bubur yang lumat dan encer.
Panjangnya antara 0,75 - 3,5 m di dalam usus ini terjadi pe nyerapan sari-sari
makanan. Permukaan dinding ileum dipe-nuhi oleh jonjot usus atau villi. Jonjot usus
makanan dapat berjalan baik. Penyerapan sari makanan oleh usus disebut absorpsi.
protein, dan lemak. Hasil akhir pencernaan kar-bohidrat adalah glukosa, protein
menjadi asam amino dan lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Vitamin dan
mineral tidak mengalami proses pencernaan. Glukosa, asam amino, gliserin, vitamin
dan mineral masuk kedalam pembuluh da-rah kapiler yang terdapat dalam jonjot
usus dan dialirkan bersama darah melalui pembuluh darah menuju hati. Glu kosa
sebagian disimpan dalam hati dalam bentuk glikogen yang tidak larut dalam air. Sari
makanan diedarkan ke selu-ruh tubuh melalui pembuluh darah. Asam lemak dan
gliserol diangkut melalui pembuluh kil karena ukuran molekulnya cukup besar.
Pembuluh kil adalah pembuluh getah bening yang ada dalam daerah usus.
• Usus besar
Usus besar menerima sisa cairan dari bahan yang tersisa setelah pencernaan dan
penyerapan dalam usus halus selesai. beberapa bahan makanan yang tidak tercerna
seperti selulosa merupakan bahan makanan bagi populasi bakteri dalam usus besar yakni
bakteri pengurai {Entamoeba coli) dan hasil metabolismenya mengeluarkan gas yang
berbau.
Usus besar merupakan kelanjutan dari usus halus, panjang usus besar kurang lebih
1 meter. Batas antara usus halus dengan usus besar disebut sekum (usus buntu). Usus
buntu memiliki tam-bahan usus yang disebut umbai cacing (appendiks). Peradangan pada
usus tambahan tersebut dinamakan apendisitis yang sering disebut penyakit usus buntu.
Usus besar terdiri dari bagian usus naik, usus mendatar dan usus menurun. Fungsi utama
usus besar adalah mengatur kadar air sisa makanan. Di dalam usus besar terdapat bakteri
pembusuk Escherichia coli yang membusukkan sisa makanan menjadi kotoran, dengan
de-mikian kotoran menjadi lunak dan mudah dikeluarkan. Bakteri ini dapat
menghasilkan vitamin K dan asam amino tertentu yang berguna bagi manusia.
Bagian akhir dari usus besar disebut poros usus (rectum). Pan jang rectum kurang
• Anus
Anus adalah bagian sistem pencernaan yang terakhir, organ ini berfungsi sebagai
saluran pembuangan yang mengatur Sistem dan proses pembuangan sisa makanan yang
tidak diperlukan lagi oleh tubuh. Anus mempunyai dua macam otot, yaitu otot tak sadar
dan otot sadar. Pada saat sampai di rectum, semua zat makanan yang telah berguna
diserap kedalam darah, sisanya ber-upa bahan yang tidak dapat dicerna, bakteri dan sel-
sel mati dari saluran pencernaan makanan, campuran bahan-bahan tersebut dinamakan
feses dan dibuang melalui anus. Berbagai penyakit masuk kedalam tubuh manusia melalui
sistem pencernaan makanan, ini berarti bahwa kebersihan dan ke-sehatan makanan
Pada organ sistem pencernaan terdapat pula organ lain selain yang disebut di atas
antara lain:
dalam simpul yang terbentuk dari duodenum dan permukaan bawah lambung. Sel
- Empedu: dihasilkan secara terus menerus oleh hati dan disimpan dalam
kantung empedu. Empedu berperan penting dalam proses pencernaan lemak yaitu
Pencernaan adalah proses lanjutan dari pengambilan pakan oleh hewan dan selanjutnya
mengalami proses perombakan baik secara mekanis maupun secara kimiawi. Perombakan
secara mekanis dila-kukan dalam rongga mulut dengan alat pencernaan berupa gigi. Se-mentara
perombakan secara kimiawi dilakukan sejak dalam mulut sampai usus besar dan anus. Adapun
mekanisme pencernaan bahan makanan yang mengalami perombakan secara kimia dalam alat
• Absorbsi Karbohidrat
(monosakarida) untuk dapat melewati dinding halus, kemudian masuk kedalam sirkulasi
sebagian dalam jejunum. Asam amino (transport aktif) melewati sel epitel pada villi, asam
amino keluar dari sel epitel (difusi) kapiler darah penyerapan sama dengan yang
ditempuh monosakarida.
Dalam waktu yang bersamaan dipeptida dan tripeptida sel epitel (transpor aktif).
Sebagian besar dipeptida dan tripeptida dihi-drolisis menjadi asam amino di dalam sel
Asam amino dari kapiler diangkut oleh darah menuju hati me lalui sistem vena
porta hepatica. Asam amino dibebaskan oleh sel hati jantung seluruh tubuh melalui aliran
darah.
Karbohidrat
• Pencernaan
(monosakarida) untuk dapat melewati dinding usus halus, kemudian masuk ke dalam
Ekskresi berarti pengeluaran zat buang atau zat sisa pada hasil metabolisme yang berlangsung
dalam tubuh organisme. Zat sisa me-tabolisme dikeluarkan dari tubuh oleh alat ekskresi. Alat
ekskresi pada manusia dan vertebrata lainnya berupa ginjal, paru-paru, kulit dan hati,
sedangkan alat ekskresi pada hewan invertebrata berupa nefridium, sel api atau buluh malphigi.
Sistem ekskresi membantu memelihara homeostasis dengan tiga cara yaitu: melakukan
Zat sisa metabolism adalah hasil pembongkaran zat makanan yang bermolekul kompleks. Zat
sisa ini sudah tidak berguna lagi bagi tubuh, dalam bentuk CO2, H2O, NHS, zat warn a empedu
dan asam urat.
Karbon dioksida dan air merupakan sisa oksidasi atau sisa pem-bakaran zat makanan
yang berasal dari karbohidrat, lemak dan protein. Kedua senyawa tersebut tidak berbahaya bila
Amoniak (NH3) hasil pembongkaran protein merupakan zat yang beracun bagi sel. Oleh
karena itu zat ini harus dikeluarkan dari tubuh, namun demikian jika untuk sementara disimpan
dalam tubuh zat tersebut akan dirombak menjadi zat yang kurang beracun yaitu dalam bentuk
urea.
Asam urat merupakan sisa metabolisme yang mengandung nitrogen (sama dengan
ammonia) dan mempunyai daya racun yang lebih rendah dibandingkan ammonium karena daya
Air, urea, dan garam secara aktif disekresikan dari kapiler kulit oleh tubulus dari kelenjar.
panas yang diper-oleh dari tubuh sehingga suhu tubuh menurun, hal ini merupakan salah satu
Karbondioksida dan uap air berdifusi dari permukaan alveolus paru-paru yang lembab.
Pada manusia paru-paru merupakan satu-satunya organ ekskresi bagi CO2, air yang dibuang
melalui paru-paru berasal dari aktifitas metabolisme yaitu merupakan zat buangan dari
respirasi.
Hati
Ada dua peranan penting yang dilakukan oleh hati yaitu: tempat penyimpanan zat
Peran hati yang paling penting sebagai organ ekskresi adalah pembentukan zat buangan
Ginjal
Biasanya ginjal manusia terdiri dari dua organ berbentuk kacang merah, dengan berat
total hanya 0,5 % dari berat badan. Ginjal mene-rima kiriman darah yang luar biasa banyaknya
20-25 % darah itu dipompa oleh jantung setiap menit mengalir melaluinya. Diantara fungsi
ginjal adalah:
1. Mengekskresikan zat buangan seperti urea, asam urat, kreatinin, dan zat lain yang bersifat
racun.
2. Mengatur volume plasma dan jumlah air dalam tubuh, jika air yang masuk kedalam tubuh
berlebih, ginjal membuang kelebihan tersebut sehingga lebih banyak urin yang
diekskresikan.
5. Menjalankan fungsi sebagai hormone, ginjal menghasilkan dua macam zat yang diduga
mempunyai fungsi endokrin. Kedua zat tersebut adalah rennin dan eritropoetin.
Ginjal Manusia
Manusia dan mamalia lainnya memiliki sepasang ginjal terletak pada daerah dorsal
(bagian punggung) dan sedikit meluas di bawah tulang iga. Pada manusia masing-masing ginjal
terdiri dari sekitar sejuta unit nefron yanomelurus satu kapsul bowman, masing-masing terdiri
Filtrate atau hasil saringan yang diterima oleh kapsula bowman mengandung produk metabolik
yang berkonsentrasi tinggi, tetapi juga ada sari makanan misalnya air, garam-garam dan nutrien
lain, sehingga pada saat filtrat mengalir melalui tubulus menuju kandung kencing, pembuluh
darah akan terus menahan filtrat pada tubulus dan lengkung henle. Disini pembuluh darah
menggulung di sekitar lengkungan henle dan menyerap kembali produk-produk yang masih
Gambar 8.13. Ginjal manusia
Cairan yang tersisa dalam tubulus akan mengalir lebih lanjut menuju tubulus kolektivus
yang lebih besar dan kemudian menuju ureter, yaitu saluran yang keluar dari masing-masing
ginjal menuju kandung kencing, dari kandung kencing ada satu saluran yang dikon-trol oleh otot
Sistem ekskresi pada invertebrata berbeda dengan sistem ekskresi pada vertebrata. Pada
invertebrata belum memiliki struktur ginjal yang sempurna seperti pada vertebrata. Pada
umumnya invertebrata memiliki sistem ekskresi yang sangat sederhana dan sistem ini berbeda
antara invertebrata satu dengan invertebrata lainnya. Alat ekskresinya ada yang berupa saluran
malphigi, nefridium, dan sel api. Nefridium adalah tipe yang umum dari struktur ekskresi khu-
sus pada invertebrata. Berikut ini akan dibahas sistem ekskresi pada cacing pipih [Planarid]
cacing gilig [Annelida] dan belalang. a. sistem ekskresi pada cacing pipih
dilengkapi dengan silia. Sebagian besar sisa nitrogen tidak masuk dalam saluran eks-
kresi, sisa nitrogen lewat dari sel ke sistem pencernaan dan di-ekskresikan lewat mulut
Tiap sel api mempunyai beberapa flagella yang gerakannya se-perti gerakan api
lilin. Air dan beberapa zat sisa ditarik kedalam sel api, gerakan flagella juga berfungsi
mengatur arus dan meng-gerakkan air ke sel api pada sepanjang saluran ekskresi. Pada
tempat tertentu saluran bercabang menjadi pembuluh ekskresi yang terbuka sebagai
lubang dipermukaan tubuh (nefridiofora). Air dikeluarkan lewat lubang nefridiofora ini.
Pada cacing tanah yang merupakan anggota Annelida setiap segmen dalam tubuhnya
mengandung sepasang metanefridium, kecuali pada tiga segmen pertama dan terakhir.
Metanefridium memiliki dua lubang, lubang yang pertama ber-upa corong, disebut
nefrostom (di bagian anterior) dan terletak pada segmen yang lain. Nefrostom bersilia
dan bermuara di rongga tubuh (pseudoselom). Rongga tubuh ini berfungsi sebagai sistem
pencernaan. Corong (nefrostom) akan berlanjut pada saluran yang berliku-liku pada
segmen berikutnya. Bagian akhir dari saluran yang berliku ini akan membesar se-perti
gelembung, yang bermuara ke bagian luar tubuh melalui pori yang berbentuk lubang
(corong) yang kedua disebut nefri-diofor. Cairan tubuh ditarik ke corong nefrostom
masuk ke nefridium oleh gerakan silia dan otot. Saat cairan tubuh mengalir lewat celah
panjang nefridium, bahan-bahan yang berguna se-perti air, molekul makanan dan ion
akan diambil oleh selsel tertentu dari tabung. Bahan-bahan ini lalu menembus sekitar
kapiler dan disirkulasikan lagi. Sampah nitrogen dan air yang tersisa di nefridium kadang
Alat ekskresi pada belalang adalah pembuluh malphigi, yaitu alat pengeluaran yang
berfungsi sebagai ginjal pada vertebrata. Pembuluh malphigi berupa kumpulan benang
halus yang ber-warna putih kekuningan dan pangkalnya melekat pada pangkal dinding
usus. Disamping pembuluh malphigi serangga juga memiliki sistem trachea untuk
mengeluarkan zat sisa hasil oksidasi yang berupa C02. Sistem trakea ini berfungsi seperti
Pembuluh malphigi terletak diantara usus tengah dan usus bela-kang. Saat cairan
bergerak lewat bagian proksimal pembuluh malphigi bahan yang mengandung nitrogen
diendapkan sebagai asam urat, sedangkan air dan berbagai garam diserap kembali secara
osmosis dan transpor aktif. Asam urat dan sisa air masuk ke usus halus dan sisa air akan
diserap lagi. Kristal asam urat dapat diekskresikan lewat anus bersama dengan feses.
IX. STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN SARAF DAN ENDOKRIN
Organ Saraf
Sistem saraf pusat (SSP) meliputi otak (Latin: 'ensephalon') dan sumsum tulang belakang (Latin:
'medulla spinalis']. Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat
penting maka perlu perlindungan. Selain tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, otak juga
dilindungi 3 lapisan selaput meninges. Bila mem-bran ini terkena infeksi maka akan terjadi
radang yang disebut meningitis. Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam adalah
sebagai berikut: 1. Durameter; terdiri dari dua lapisan, yang terluar bersatu dengan tengkorak
sebagai endostium, dan lapisan lain sebagai duramater yang mudah dilepaskan dari tulang
kepala. Diantara tulang kepala dengan durameter terdapat rongga epidural. 2 Arach-noidea
mater; disebut demikian karena bentuknya seperti sarang laba-laba. Di dalamnya terdapat
cairan yang disebut liquor cerebros-pinalis; semacam cairan limfa yang mengisi sela-sela
membran arak-noid. Fungsi selaput arachnoidea adalah sebagai bantalan untuk me-lindungi
otak dari bahaya kerusakan mekanik. 3. Piameter. Lapisan terdalam yang mempunyai bentuk
disesuaikan dengan lipatan-lipat-an permukaan otak. Otak dan sumsum tulang belakang
mempunyai tiga materi esensial yaitu: 1. badan sel yang membentuk bagian ma-teri kelabu
(substansi grissea) 2. Serabut saraf yang membentuk bagian materi putih (substansi alba) 3. sel-
sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di dalam sistem saraf pusat
walaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama tetapi susunannya
berbeda. Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya (korteks) dan bagian
putih terletak di te-ngah. Pada sumsum tulang belakang bagian tengah berupa materi
kelabu berbentuk kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa ma-teri putih.
Otak
Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu: otak besar (sere-brum), otak tengah (mesensefalon),
otak kecil (serebelum], sumsum sambung (medulla oblongata], dan jembatan varol. Otak besar
(serebrum)
Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua ak-tivitas mental, yaitu yang
pertimbangan. Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau
sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian
konteks otak besar yang ber-warna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area
sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan
sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan
area motor dan sensorik. Area ini berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan,
membuat kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa. Di sekitar kedua area tersebut adalah
bagian yang mengatur ke-giatan psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian depan
merupakan pusat proses berfikir (yaitu mengingat, analisis, berbicara, dan emosi. Pusat
terdapat di bagian
rangsangan yang merugikan atau berba-haya maka gerakan sadar yang normal tidak
mungkin dilaksa-nakan.
Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang da-tang dari medula spinalis
menuju ke otak. Sumsum sambung juga mempengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti
detak jan-tung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan,
dan sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu, sum-sum sambung juga mengatur gerak
Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan
Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tam-pak bagian luar berwarna
putih, sedangkan bagian dalam ber-bentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu. Pada
penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi
atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls
sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal
dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju
efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor)
yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf
motor.
Organ Endokrin
Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ (kadang disebut sebagai kelenjar
sekresi internal), yang fungsi utamanya adalah menghasilkan dan melepaskan hormon-
hormon secara langsung ke dalam aliran darah. Hormon berperan sebagai pern-
-tin
bawa pesan untuk mengkoordinasikan kegiatan berbagai organ tubuh.
Kelenjar Endokrin
Hipotalamus
Kelenjar hipofisa
Kelenjar tiroid
Kelenjar paratiroid
Pulau-pulau pancreas
Kelenjar adrenal
Buah zakar
Indung telur.
diantaranya memicu pele-pasan hormon hipofisa dan yang lainnya menekan pelepasan
hormon hipofisa. Kelenjar hipofisa kadang disebut kelenjar pe-nguasa karena hipofisa
Beberapa hormon hipofisa memiliki efek langsung, beberapa lainnya secara sederhana
kecepatan pelepasan hormonnya sendiri melalui mekanisme um-pan balik, dimana kadar
hormon endokrin lainnya dalam darah memberikan sinyal kepada hipofisa untuk
Sel-sel penghasil insulin pada pankreas memberikan respon terhadap gula dan
asam lemak.
Banyak organ yang melepaskan hormon atau zat yang mirip hormon, tetapi biasanya tidak
disebut sebagai bagian dari sistem endokrin. Beberapa organ ini menghasilkan zat-zat
yang hanya beraksi di tempat pelepasannya, sedangkan yang lainnya tidak melepaskan
produknya ke dalam aliran darah. Contohnya, otak menghasilkan berbagai hormon yang
Hormon
Hormon adalah zat yang dilepaskan ke dalam aliran darah dari suatu kelenjar atau
organ, yang mempengaruhi kegiatan di dalam sel-sel. Sebagian besar hormon merupakan
protein yang terdiri dari rantai asam amino dengan panjang yang berbeda-beda. Sisanya
merupakan steroid, yaitu zat lemak yang merupakan derivat dari kolesterol. Hormon
dalam jumlah yang sangat kecil bisa memicu respon tubuh yang sangat luas.
Hormon terikat kepada reseptor di permukaan sel atau di dalam sel. Ikatan antara
hormon dan reseptor akan memperce-pat, memperlambat atau merubah fungsi sel. Pada
menyimpan energy.
Hormon juga mengendalikan volume cairan dan kadar air dan garam di dalam
darah.
Beberapa hormon hanya mempengaruhi 1 atau 2 organ, sedangkan hormon yang
lainnya mempengaruhi seluruh tubuh. Misalnya, TSH dihasilkan oleh kelenjar hipofisa
dan hanya mempengaruhi kelenjar tiroid. Sedangkan hormon tiroid dihasilkan oleh
kelenjar tiroid, tetapi hormon ini mempengaruhi sel-sel di seluruh tubuh. Insulin
Pengendalian Endokrin
Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon di dalam
darah bisa menjadi tinggi atau rendah, sehingga mengganggu fungsi tubuh.
diatur dalam batas-batas yang tepat Tubuh perlu merasakan dari waktu ke waktu apakah
bahwa kadar hormon lainnya yang me-reka kontrol terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Hormon hipofisa lalu masuk ke dalam aliran darah untuk merangsang aktivitas di
kelenjar target. Jika kadar hormon kelenjar target dalam darah mencukupi, maka
hipotalamus dan kelenjar hipofisa mengetahui bahwa tidak diperlukan perangsangan lagi
dan mereka berhenti melepaskan hormon. Sistem umpan balik ini mengatur semua
Hormon tertentu yang berada dibawah kendali hipofisa memiliki fungsi yang
peningkatan sekresi LH dan FSH oleh kelenjar hipofisa setiap bulannya. Hormon estro-
gen dan progesteron pada indung telur juga kadarnya mengalami turun-naik setiap
bulannya. Mekanisme pasti dari pengendalian oleh hipotalamus dan hipofisa terhadap
bioritmik ini masih belum dapat dimengerti. Tetapi jelas terlihat bahwa organ
susu di payudara menghasilkan susu. Isapan bayi pada puting susu merangsang hipofisa
untuk menghasilkan lebih banyak prolaktin. Isapan bayi juga meningkatkan pelepasan
oksitosin yang menyebabkan mengkerutnya saluran susu sehingga susu bisa dialirkan ke
mulut bayi.
Kelenjar semacam pulau pankreas dan kelenjar paratiroid, tidak berada dibawah kendali
hipofisa. Mereka memiliki sistem sendiri untuk merasakan apakah tubuh memerlukan
lebih ba-nyak atau lebih sedikit hormon. Misalnya kadar insulin mening-kat segera
setelah makan karena tubuh harus mengolah gula dari makanan. Jika kadar insulin
terlalu tinggi, kadar gula darah akan turun sampai sangat rendah. Kadar hormon lainnya
berva-riasi berdasarkan alasan yang kurang jelas. Kadar kortikosteroid dan hormon
pertumbuhan tertinggi ditemukan pada pagi hari dan terendah pada senja hari. Alasan
Respirasi
pembuangan karbondioksida.
Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otoma-tis walau dalam keadaan
tertidur sekalipun karma sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom.
Menurut tempat terjadinya pertukaran gas maka pernapasan dapat dibeda-kan atas 2
Pernapasan luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam alveolus
dengan darah dalam kapiler, sedang-kan pernapasan dalam adalah pernapasan yang
terjadi antara darah dalam kapiler dengan sel-sel tubuh. Masuk keluarnya udara dalam
paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara dalam rongga dada dengan tekanan
udara di luar tubuh. Jika tekanan di luar rongga dada lebih besar maka udara akan masuk.
Sebaliknya, apabila tekanan dalam rongga dada lebih besar maka udara akan keluar.
Sehubungan dengan organ yang terlibat dalam pemasukan udara [inspirasi] dan
pengeluaran udara [ekspirasi) maka mekanisme pernapasan dibedakan atas dua macam,
yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan dada dan perut terjadi secara
bersamaan.
a. Rongga Hidung (Cavum Nasalis)
Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga
sebased) dan kelenjar ke-ringat [kelenjar sudorifera). Selaput lendir berfungsi me-
nangkap benda asing yang masuk lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga
rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk
bersama udara. Juga terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang
b. Faring (Tenggorokan)
Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan percabangan 2
saluran, yaitu saluran pernapasan (nasofar-ings) pada bagian depan dan saluran
pencernaan [orofarings) pada bagian belakang. Pada bagian belakang faring [post-
erior) terdapat laring [tekak) tempat terletaknya pita suara [pita vocalis). Masuknya
udara melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai
Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas,
kesehatan.
c. Tenggorokan (Trakea)
Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya + 10 cm, terletak sebagian di leher
dan sebagian di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi
oleh cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-silia ini
bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang
rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar
e. Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping
dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang
berotot kuat Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan [pulmo dekster) yang
terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri [pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-
paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura. Selaput bagian dalam
yang lang-sung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam [pleura visceralis) dan
selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk
yang berfungsi sebagai pelumas paru-paru. Cairan pleura berasal dari plasma darah
yang masuk secara ek-sudasi. Dinding rongga pleura bersifat permeable terhadap air
darah. Paru-paru berstruktur seperti spon yang elastic dengan daerah permukaan dalam
yang sangat lebar untuk pertukaran gas. Di dalam paru-paru, bronkiolus berca-bang-
cabang halus dengan diameter ± 1 mm, dindingnya makin menipis jika disbanding dengan
bronkus.
Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan, tetapi rong-ganya masih mempunyai silia dan
dibagian ujung mempunyai epithelium berbentuk kubus bersilia. Pada bagian distal ke-
mungkinan tidak bersilia. Bronkiolus berakhir pada gugus kan-tung udara (alveolus).
Alveolus terdapat pada ujung akhir bronkiolus berupa kan-tong kecil yang salah
satu sisinya terbuka sehingga menyerupai busa atau mirip sarang tawon. Oleh karena
alveolus berselaput tipis dan di situ banyak bermuara kapiler darah maka memung-
Dalam keadaan normal, volume udara paru-paru manusia mencapai 2500 cc. Udara ini
dikenal sebagai kapasitas total udara pernapasan manusia. Walaupun demikian, kapasitas
vital udara yang digunakan dalam proses bernapas mencapai 3500 cc, yang 1000 cc
merupakan sisa udara yang tidak dapat digunakan tetapi senantiasa mengisi bagian paru-
paru sebagai residu atau udara sisa. Kapasitas vital adalah jumlah udara maksimum yang
Dalam keadaan normal, kegiatan inspirasi dan ekspirasi atau menghirup dan
menghembuskan udara dalam bernapas hanya menggunakan sekitar 500 cc volume udara
pernapasan (kapasitas tidal = + 500 cc). Kapasitas tidal adalah jumlah udara yang keluar
masuk pare-paru pada pernapasan normal. Dalam keadaan luar biasa, inspirasi maupun
Volume = inspiratory reserve volume = 1500 cc). Dengan demikian, udara yang digunakan
dalam proses pernapasan memiliki volume antara 500 cc hingga sekitar 3500 cc, Dari 500
cc udara inspirasi/ekspirasi biasa, hanya sekitar 350 cc udara yang mencapai alveolus,
sedangkan sisanya mengisi saluran pernapasan. Volume udara pernapasan dapat diukur
faktor, antara lain ukuran alat pernapasan, kemampuan dan kebiasaan bernapas, serta
kondisi ke-sehatan.
kebutuhan dan hal tersebut biasanya dipengaruhi oleh jenis pekerjaan, ukuran tubuh,
dibanding pekerja ringan. Demikian juga sese-orang yang memiliki ukuran tubuh lebih
yang memiliki kebiasaan memakan lebih banyak daging akan membutuhkan lebih banyak
Dalam keadaan biasa, manusia membutuhkan sekitar 300 cc oksigen sehari (24 jam) atau
sekitar 0,5 cc tiap menit Kebutuhan tersebut berbanding lurus dengan volume udara
inspirasi dan ekspirasi biasa kecuali dalam keadaan tertentu saat konsen-trasi oksigen
udara inspirasi berkurang atau karena sebab lain, misalnya konsentrasi hemoglobin
darah berkurang.
Oksigen yang dibutuhkan berdifusi masuk ke darah dalam kapiler darah yang
menyelubungi alveolus. Selanjutnya, sebagian besar oksigen diikat oleh zat warna darah
Energi yang digunakan dalam kegiatan respirasi bersumber dari ATP (Adenosin Tri
Fosfat) yang ada pada masing-masing sel. ATP berasal dari bahan-bahan karbohidrat yang
diubah menjadi fosfat melalui tiga tahapan. Mula-mula proses glikolisis oleh enzim
glukokinase membentuk piruvat pada siklus Glukosa (Tahap 1] kemudian tahap II, yakni
siklus krebs (TCA = Tri Ca-boxylic Acid Cycle) kemudian tahap III, yakni tahap transfer
jaringan tubuh; disebut asfiksi. Asfiksi ada bermacam-macam misalnya terisinya alveolus
dengan cairan limfa karena infeksi Diplokokus pneumonia atau Pneumokokus yang
bahkan tidak ada sama sekali sehingga mengakibatkan orang tersebut shock dan
saluran pernapasan oleh kelenjar limfa, misalnya polip, amandel, dan adenoid.
Peradangan dapat terjadi pada rongga hidung bagian atas dan disebut sinusitis,
karbon monoksida dalam alveolus sedangkan daya ikat (afinitas) hemoglobin jauh
lebih besar terhadap CO daripada O2 dan CO2. Keracunan asam sianida, debu,
batu bara dan racun lain dapat pula menyebabkan terganggunya pengikatan O2
oleh hemoglobin dalam pembuluh darah, karena daya afinitas hemoglobin juga
begitu juga kanker dapat menyerang paru-paru terutama para perokok berat.
Penyakit pernapasan yang sering terjadi adalah emfisema berupa penyakit yang
Alat respirasi adalah alat atau bagian tubuh tempat O2 dapat berdifusi masuk dan
sebaliknya CO2 dapat berdifusi keluar. Alat respirasi pada hewan bervariasi antara
hewan yang satu dengan hewan yang lain, ada yang berupa paru-paru, insang, kulit,
trakea, dan paru-paru buku, bahkan ada beberapa organisme yang belum mempunyai alat
khusus hingga oksigen berdifusi langsung dari lingkungan ke dalam tubuh, contohnya
pada hewan bersel satu, porifera, dan coe-lenterata. Pada tiga hewan ini oksigen berdifusi
Corong hawa (trakea) adalah alat pernapasan yang dimiliki oleh serangga
dan arthropoda lainnya. Pembuluh trakea bermu- < ara pada lubang kecil yang ada
pembuluh silindris yang berlapis zat kitin, dan terletak berpasangan pada setiap
segmen tubuh. Spirakel mempunyai katup yang dikontrol oleh otot sehingga
membuka dan menutupnya spirakel terjadi secara teratur. Pada umumnya spirakel
Oksigen dari luar masuk lewat spirakel. Kemudian udara dari spirakel menuju
cabang halus yang disebut trakeolus sehingga dapat mencapai seluruh jaringan dan alat
tubuh bagian dalam. Trakeolus tidak berlapis kitin, berisi cairan, dan dibentuk oleh sel
yang disebut trakeoblas, Pertukar-an gas terjadi antara trakeolus dengan sel-sel tubuh.
Trakeolus ini mempunyai fungsi yang sama dengan kapiler pada sistem pengangkutan
- Jika otot perut belalang berkontraksi maka trakea menyempit sehingga udara kaya CO2
keluar. Sebaliknya, jika otot perut belalang berelaksasi maka trakea kembali pada
volume se-mula sehingga tekanan udara menjadi lebih kecil dibanding-kan tekanan di
luar sebagai akibatnya udara di luar yang kaya O2 masuk ke trakea. Sistem trakea
mengangkut CO2 basil respirasi untuk dikeluarkan dari tubuh. Dengan demikian,
darah pada serangga hanya berfungsi mengangkut sari makanan dan bukan untuk
jaringan. Pada serangga air seperti jentik nyamuk udara diperoleh dengan
- Serangga air tertentu mempunyai gelembung udara sehingga dapat menyelam di air
dalam waktu lama. Misalnya, kepik Notonecta sp. mempunyai gelembung udara di
- Selain itu, ada pula serangga yang mempunyai insang trakea yang berfungsi
menyerap udara dari air, atau pengambilan udara melalui cabang-cabang halus
serupa insang. Selanjut-nya dari cabang halus ini oksigen diedarkan melalui pembu -
luh trakea.
Kalajengking dan laba-laba besar (Arachnida) yang hidup di darat memiliki alat
pernapasan berupa paru-paru buku, sedangkan jika hidup di air bernapas dengan insang
buku.
Paru-paru buku memiliki gulungan yang berasal dari inva-ginasi perut. Masing-
masing paru-paru buku ini memiliki lem-baran-lembaran tipis Pamela) yang tersusun
berjajar. Paruparu buku ini juga memiliki spirakel tempat masuknya oksigen dari luar.
Keluar masuknya udara disebabkan oleh gerakan otot yang terjadi secara teratur. Baik
insang buku maupun paru-paru buku keduanya mempunyai fungsi yang sama seperti
Insang dimiliki oleh jenis ikan (pisces). Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis
berwarna merah muda dan selalu lem-bap. Bagian terluar dari insang berhubungan
dengan air, sedangkan bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah.
Tiap lembaran insang terdiri dari sepasang filamen, dan tiap filamen mengandung banyak
lapisan tipis (lamela]. Pada fi-lamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak
kapiler sehingga memungkinkan O2 berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar. Insang
pada ikan bertulang sejati ditutupi oleh tutup in-sang yang disebut operkulum, sedangkan
Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi sebagai
alat ekskresi garam-garam, pe-nyaring makanan, alat pertukaran ion, dan osmoregulator.
Bebe-rapa jenis ikan mempunyai labirin yang merupakan perluasan ke atas dari insang
ini berfungsi me-nyimpan cadangan O2 sehingga ikan tahan pada kondisi yang
kekurangan O2. Contoh ikan yang mempunyai labirin adalah: ikan gabus dan ikan lele.
Untuk menyimpan cadangan O2, selain dengan labirin, ikan mempunyai gelembung
Mekanisme pernapasan pada ikan melalui 2 tahap, yakni inspirasi dan ekspirasi.
Pada fase inspirasi, Chdari air masuk ke dalam insang kemudian C^diikat oleh kapiler
ekspirasi, CO2 yang dibawa oleh darah dari jaringan akan bermuara ke insang dan dari
Selain dimiliki oleh ikan, insang juga dimiliki oleh katak pada fase berudu, yaitu insang
luar. Hewan yang memiliki insang luar sepanjang hidupnya adalah salamander.
Pada katak, oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut, kulit, dan paru-paru. Kecuali
pada fase berudu bernapas dengan insang karena hidupnya di air. Selaput rongga mulut
dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karma tipis dan banyak terdapat kapiler yang
bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring, lubang hidung
terbuka dan glotis tertu-tup sehingga udara berada di rongga mulut dan berdifusi masuk
melalui selaput rongga mulut yang tipis. Selain bernapas dengan selaput rongga mulut,
katak bernapas pula dengan kulit, ini dimungkinkan karma kulitnya selalu dalam keadaan
basah dan mengandung banyak kapiler sehingga gas pernapasan mudah berdifusi.
Oksigen yang masuk lewat kulit akan melewati vena kulit [vena kutaned] kemudian
dibawa ke jantung untuk diedar-kan ke seluruh tubuh. Sebaliknya karbon dioksida dari
jaringan akan di bawa ke jantung, dari jantung dipompa ke kulit dan paru-paru lewat
arteri kulit pare-paru (arteri pulmo kutaned). Dengan demikian pertukaran oksigen dan
seperti kantung sehingga gas pernapasan dapat berdifusi. Paru-paru dengan rongga mulut
dihubungkan oleh bronkus yang pendek. Selain bernapas dengan selaput rongga mulut
dan kulit, katak bernapas juga dengan paru-paru walaupun paru-parunya belum Sebaik
paru-paru mamalia.
Glottis
bukofarirtg
faring
Setelah itu koane menutup dan otot rahang bawah dan otot geniohioideus berkontraksi
sehingga rongga mulut mengecil. Mengecilnya rongga mulut mendorong oksigen masuk
ke paru-paru lewat celah-celah. Dalam paru-paru terjadi pertukaran gas, oksigen diikat
oleh darah yang berada dalam kapiler dinding paru-paru dan sebaliknya, karbon dioksida
2. P E M B U L U H D A R A H
Darah diedarkan ke seluruh tubuh melalui
pembuluh darah. Pembuluh darah berbentuk
bulat tetapi tidak seluruhnya dan dengan ukuran
yang berbeda-beda, mulai dari yang berdiameter
0,01 mm sampai yang berdiameter 10mm,
pembuluh darah membentuk suatu sistem yang
selalu berhubungan dan menghubungkan setiap
bagian yang hidup di dalam tubuh.
Ada tiga macam pembuluh darah, yaitu arteri,
vena, dan kapiler. Ketiga pembuluh darah
tersebut selalu berhubungan satu dengan yang
lainnya dan membentuk suatu sistem. A . A R T E R I
(P E M B U L U H N A D I )
Pembuluh arteri yang besar adalah
pembuluh yang mem-bawa darah ke luar dari
jantung (bilik kiri) menuju ke seluruh
anggota tubuh serta ke organ tubuh lainnya.
Pembuluh itu dise-but pula pembuluh nadi
besar atau aorta. Pembuluh nadi yang lain
yaitu pembuluh arteri atau pembuluh nadi
yang membawa darah ke bilik kanan menuju
paru-paru, disebut pembuluh nadi paru-
paru.
B. V E N A (P E M B U L U H BALIK)
Pembuluh balik merupakan tempat
masuknya darah ke jantung. Pembuluh balik
yang masuk ke jantung adalah sebagai be-rikut
1. Vena kava superior, membawa darah yang
kaya CO2 dari bagian atas tubuh ke serambi
kanan jantung.
2. Vena kava inferior, membawa darah yang kaya
CO2 dari bagian bawah tubuh ke serambi kanan
jantung.
3. Vena kava pulmonalis, membawa darah yang
mengandung 02 dari paru-paru ke serambi
kiri.
Trombosit
B. S I S T E M S I R K U L A S I P A D A H E W A N
1. SISTEM PADA PROTOZOA DAN HEWAN TINGKAT RENDAH
A. SISTEM SIRKULASI PADA PROTOZOA
Pada Protozoa misalnya Amuba, gas
oksigen diserap melalui seluruh permukaan
tubuhnya, selanjutnya di dalam sito-plasma
oksigen akan menyebar ke seluruh tubuh
secara difu-si.
REPRODUKSI
Reproduksi mahluk hidup tanpa kecuali pasti akan
mati: Hidup itu akan berakhir dengan cara yang
sangat bermacam-macam. Suatu organisme
mengakhiri hidupnya dengan dimakan, dibunuh
oleh pa-rasit, mungkin pula mati kelaparan, atau
mungkin binasa karena ke-jadian-kejadian alam,
misalnya mati hanyut, hangus terbakar, tertim-bun
tanah longsor, hanya sedikit organisme yang mati
karena umur yang lanjut
Oleh karena itu, teranglah bahwa kehidupan itu
akhirnya akan habis, kecuali jika individu terus
menerus dibentuk. Teori tentang hidup cukup
banyak dikembangkan oleh para ahli, namun
terdapat dua teori yang populer tentang hidup yaitu:
1. Teori generatio spontanea
Teori ini menyatakan bahwa mahluk hidup
terjadi dengan sendi-rinya.
2. Teori Reproduksi atau pembiakan
Teori ini menyatakan bahwa mahluk hidup
berasal dari mahluk hidup lain sebelumnya
(induk) dengan proses reproduksi atau
pembiakan: pembiakan terdiri dari: (a)
pembiakan aseksual (pembelahan) dan (b)
pembiakan seksual.
MACAM-MACAM PEMBIAKAN
A. PEMBIAKAN ASEKSUAL
Pembiakan dimana satu atau beberapa
individu baru ber-asal dari satu individu lainnya
yang tunggal (satu induk) dalam hal ini tidak
terjadi pembuahan atau pertemuan antara sel
jan-tan dan sel betina. Salah satu contoh
pembiakan aseksual adalah pembiakan vegetatif.
Diantara pembiakan aseksual antara lain:
- Pembiakan vegetatif
Misalnya seorang petani menanam
singkong dengan memo-tong-motong batang
singkong menjadi bagian-bagian (stek) yang
mempunyai bakal kuncup, setelah beberapa
hari kun-cup akan berkembang menjadi
cabang dengan daun-daun. Pertumbuhan ini
terjadi dengan mengambil makanan yang
tersimpan dalam potongan batang tadi, segera
akar-akar tumbuh dari pangkal batang yang
kemudian terbentuklah tumbuhan baru.
Organisme yang multi seluler
berkemampuan untuk membentuk kembali
bagian-bagian yang hilang, kemampuan ini
disebut daya regenerasi. Hal ini adalah suatu
aspek dari proses tumbuh yang umum.
Kuncup atau cabang mungkin membentuk
akar, sebaliknya sepotong akar mungkin me-
numbuhkan batang.
- Pembelahan Sel
Selain pembiakan vegetatif ada beberapa
organisme yang selalu berbiak dengan cara
pembelahan sel misalnya Para-meaecium.
- Pertunasan
Pada beberapa protista, tumbuhan dan
hewan suatu penjulu-ran dapat tumbuh dari
suatu individu dewasa, kemudiaan penjuluran
tadi membesar terbentuk berbagai bagian se-
hingga terjadi suatu duplikat dari induknya,
akhirnya ketu-runan ini mungkin terlepas dari
induknya dan menjadi indi-vidu yang berdiri
sendiri. - Pembiakan dengan spora
Organisme yang mempunyai satu macam
struktur pembiakan yang disebut sporangium
atau kotak spora (spora = biji, angeion =
wadah kecil). Di dalam sporangium dibentuk
banyak Spora yang masing-masing terdiri dari
satu sel dengan dinding yang tebal, jika
sporangium pecah spora-spora yang sangat
kecil itu dapat dibawa oleh aliran angin atau
air sam-pai jarak jauh tanpa mengalami
kerusakan. Jika spora-spora ini sampai di
tempat yang menguntungkan spora tadi
tumbuh menjadi organisme baru.
B. PEMBIAKAN SEKSUAL
Yaitu bersatunya dua sel garnet jantan dan
betina yang bia-sa disebut proses pembuahan.
Pada organisme uniseluler, garnet berwujud
seperti sel-sel lain dari spesies itu. Pada
organisme multi seluler, garnet itu berbeda dari
sel-sel yang lain hanya dalam jumlah chromosom
saja. Gamet-gamet bergabung memben-tuk
individu baru.
Jenis garnet yang pertama disebut sel sperma
biasanya lebih kecil mengandung sedikit sekali
makanan cadangan dan dapat bergerak, jenis
garnet yang kedua yaitu ovum atau sel telur,
umumnya lebih besar mengandung banyak
makanan cadangan dan tidak dapat bergerak.
Suatu organisme yang membentuk ovum
disebut betina se-dangkan yang membentuk
sperma disebut jantan.
Pada pembiakan seksual, sel yang dihasilkan
karena peng-gabungan dua garnet pada
pembuahan dinamakan zigot (yunani = zygon =
gander, pasukan) setelah pembentukan zigot
berlang-sung perkembangan melalui banyak
jalan. Pada organisme uniseluler, zigot itu
adalah individu baru yang sempurna. Tetapi
pada organisme multiseluler, zigot hanya Suatu
permulaan, dan dari sinilah individu baru
berkembang melalui pembagian sel meiosis yang
berulang-ulang.
GARNET DAN ZIGOT
Sel-sel khusus yang dapat bersatu dalam proses
pembuahan. Sel-sel ini disebutgarnet (Yunani: gamos
= perkawinan).
Garnet pada manusia umumnya dapat dibedakan
atas dua ma-cam yaitu: (1) sel sperma, biasanya lebih
kecil, mengandung sedikit sekali makanan cadangan
dan dapat bergerak. (2) ovum atau sel te-lur,
umumnya lebih besar, mengandung banyak
makanan cadangan dan tidak dapat bergerak.
Sel yang dihasilkan karena penggabungan dua
garnet pada pembuahan dinamakan zigot (Yunani:
Zygon = gander, pikuan). Setelah pembentukan zigot
berlangsung perkembangan mulai banyak jalan.
2. P E R K E M B A N G B I A K A N T I D A K K A W I N B U A T A N /R E P R O D U K S I
VEGETATIF BUATAN
Perkembangbiakan secara buatan adalah
berkembangbiak-nya tumbuhan tanpa bantuan
campur tangan manusia.
a. Metode Mencangkok/Cangkok; Mencangkok
adalah suatu
cara mengembangbiakkan tumbuhan dengan
jalan menguliti
batang yang ada lalu bungkus dengan tanah
agar akarnya
tumbuh. Jika akar sudah muncul akar yang
kokoh, maka ba-
tang tersebut sudah bisa dipotong dan
ditanam di tempat
lain.
b. Merunduk; Merunduk adalah teknik
berkembang biak tum-
buh-tumbuhan dengan cara menundukkan
tanaman ke tanah
dengan harapan akan tumbuh akar. Setelah
akar timbul, maka batang sudah bisa dipotong
dan dibawa ke tempat lain.
c. Menyetek; menyetek adalah
perkembangbiakan tumbuhan
dengan jalan menanam batang tanaman agar
tumbuh men-
jadi tanaman baru. Contohnya seperti
singkong.
d. Menyambung/Mengenten; Mengenten adalah
perkembang-
biakan buatan yang biasanya dilakukan pada
tumbuhan seje-
nis buah-buahan atau ketela pohon demi
mendapatkan kuali-
tas buah yang baik.
XIII. P RINSIP D A SA R E KOLOGI
♦
A. DEFINISI EKOLOGI
Istilah Ekologi pertama kali diperkenalkan oleh
Ernest Haeckel, seorang ahli biologi Jerman pada
tahun 1868, namun demikian sebagai disiplin ilmu
yang berciri mandiri, ekologi baru mendapat peng-
akuan sekitar tahun 1900-an. Setelah itu ekologi
baru berkembang pesat terutama dalam dua
dasawarsa terakhir ini. Sekarang kita kenal pula ilmu
lingkungan hidup [environmental science) dan biologi
lingkungan [environmental biology).
Kata Ekologi berasal dari bahasa yunani dari dua
suku kata, "Oi-kos" yang berarti rumah atau rumah
tangga atau tempat tinggal dan "logos" berarti ilmu,
pengetahuan atau studi. Jadi Ekologi adalah ilmu
yang mempelajari rumah tangga atau tempat hidup
semua mahluk hidup serta seluruh proses fungsional
yang menyebabkan tempat hidup cocok untuk
didiami. Secara harfiah Ekologi adalah ilmu yang
mempelajari hubungan timbal balik antara mahluk
hidup dengan lingkungannya.
Menurut Soerja Atmadja (1976), ilmu lingkungan
mengintegra-sikan berbagai ilmu yang mempelajari
hubungan antara mahluk hidup (termasuk manusia)
dengan lingkungannya. Berbagai ilmu yang
dimaksud yang ikut menyusun ilmu lingkungan
dapat meliputi ilmu fisika, kimia, geografi,
pertanian, dan lain-lain yang saling terkait, jadi
singkatnya adalah Ekologi merupakan perpaduan
dari berbagai ilmu murni (pure science) yang
kemudian dikembangkan sebagai ilmu terapan
(applied science).
Jelas bila kita memperhatikan perbedaan dari
segi definisi ter-sebut, maka dapat dikemukakan
bahwa ekologi lebih ditujukan ke-pada peranannya
sebagai ilmu dasar, sedangkan ilmu lingkungan di
perkembangkan sebagai ilmu terapan yang pada
dasarnya berpijak pada kaidah-kaidah ekologi.
Jadi pada dasarnya Ekologi adalah mengenai
dinamika kehidup-an, dengan cakupan bahasannya
adalah fenomena penampilan dari organisme-
organisme di alam ini sebagai hasil dari berbagai
hubung-an interaksi saling mempengaruhi dan
saling bergantungan antara organism-organisme
tersebut dan antara organisme dengan lingku-
ngannya.
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan
ekosistem dengan berbagai komponen
penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor
abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya,
dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah
makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan,
tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan
erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk
hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem
yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu
sistem yang menunjukkan kesatuan.
Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih
relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an.
Akan tetapi, ekologi mempunyai pe-ngaruh yang
besar terhadap cabang biologinya. Ekologi
mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat
mempertahankan kehidupannya dengan
mengadakan hubungan antar makhluk hidup dan
dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya
atau lingkungannya.
Para ahli ekologi mempelajari hal berikut:
1. Perpindahan energi dan materi dari makhluk
hidup yang satu ke makhluk hidup yang lain ke
dalam lingkungannya dan fak-tor-faktor yang
menyebabkannya.
2. Perubahan populasi atau spesies pada waktu
yang berbeda serta faktor-faktor yang
menyebabkannya.
3. Terjadi hubungan antar spesies (interaksi
antarspesies) mah-luk hidup dan hubungan
antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
B. KONSEP EKOLOGI
Hubungan keterkaitan dan ketergantungan
antara seluruh komponen ekosistem harus
dipertahankan dalam kondisi yang stabil dan
seimbang (homeostasis). Perubahan terhadap salah
satu komponen akan mempengaruhi komponen
lainnya. Homeostasis adalah kecen
derungan sistem biologi untuk menahan perubahan
dan selalu be-rada dalam keseimbangan.
Ekosistem mampu memelihara dan mengatur
diri sendiri seperti halnya komponen penyusunnya
yaitu organisme dan populasi. Dengan demikian,
ekosistem dapat dianggap suatu cibernetik di alam.
Namun manusia cenderung mengganggu sistem
pengendalian alam-iah ini. Ekosistem merupakan
kumpulan dari bermacam-macam dari alam
tersebut, contoh hewan, tumbuhan, lingkungan, dan
yang ter-akhir manusia.
SEL.
(11 '
F'! 11 A'-. 1
Kt >"-*t I N I 1 »V,
G A M B A R 1 3 .1 . T I N G K A T A N ORGANISASI MAHLUK HIDUP
INDIVIDU
Individu merupakan organisme tunggal
seperti: seekor tikus, seekor kucing, sebatang
pohon jambu, sebatang pohon kelapa, dan
seorang manusia. Dalam mempertahankan
hidup, seti jenis dihadapkan pada masalah-
masalah hidup yang kritis. Misalnya, seekor
hewan harus mendapatkan makanan,
mempertahankan diri terhadap musuh
alaminya, serta memelihara anaknya. Untuk
mengatasi masalah tersebut, organisme harus
memiliki
struktur khusus seperti: duri, sayap,
kantung, atau tanduk. Hewan juga
memperlihatkan tingkah laku tertentu, seperti
mem-buat sarang atau melakukan migrasi yang
jauh untuk mencari makanan. Struktur dan
tingkah laku demikian disebut adaptasi. Ada
bermacam-macam adaptasi makhluk hidup
terhadap lingkungannya, yaitu: adaptasi
morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi
tingkah laku
B. POPULASI
Kumpulan individu sejenis yang hidup pada
suatu daerah dan waktu tertentu disebut
populasi Misalnya, populasi pohon ke-lapa
dikelurahan Tegakan pada tahun 1989 berjumlah
2552 batang. Ukuran populasi berubah
sepanjang waktu. Perubahan ukuran dalam
populasi ini disebut dinamika populasi. Perubah-
an ini dapat dihitung dengan menggunakan
rumus perubahan jumlah dibagi waktu. Hasilnya
adalah kecepatan perubahan dalam populasi.
Dari rumus hitungan di atas kita dapatkan
kesimpulan bahwa rata-rata berkurangnya
pohon tiap tahun adalah 20 batang. Akan tetapi,
perlu diingat bahwa penyebab kecepatan rata-
rata dinamika populasi ada berbagai hal. Dari
alam mungkin dise-babkan oleh bencana alam,
kebakaran, serangan penyakit, se-dangkan dari
manusia misalnya karena tebang pilih. Namun,
pada dasarnya populasi mempunyai
karakteristik yang khas untuk kelompoknya yang
tidak dimiliki oleh masing-masing individu
anggotanya. Karakteristik ini antara lain:
kepadatan {densi-tas), laju kelahiran (natalitas), laju
kematian [mortalitas), po-tensi biotik, penyebaran
umur, dan bentuk pertumbuhan. Natali-tas dan
mortalitas merupakan penentu utama
pertumbuhan populasi.
Dinamika populasi dapat juga disebabkan
imigrasi dan emigrasi. Hal ini khusus untuk
organisme yang dapat bergerak, misalnya hewan
dan manusia.
Imigrasi adalah perpindahan satu atau lebih
organisme ke daerah lain atau peristiwa
didatanginya suatu daerah oleh satu atau lebih
organisme; di daerah yang didatangi sudah
terdapat ke-lompok dari jenisnya. Imigrasi ini
akan meningkatkan populasi.
Emigrasi adalah peristiwa ditinggalkannya
suatu daerah oleh satu atau lebih organisme,
sehingga populasi akan menurun. Secara garis
besar, imigrasi dan natalitas akan meningkatkan
jum-lah populasi, sedangkan mortalitas dan
emigrasi akan menurun-kan jumlah populasi.
Populasi hewan atau tumbuhan dapat ber-ubah,
namun perubahan tidak selalu menyolok.
Pertambahan atau penurunan populasi dapat
menyolok bila ada gangguan drastis dari
lingkungannya, misalnya adanya penyakit,
bencana alam, dan wabah hama.
C. KOMUNITAS
Komunitas ialah kumpulan dari berbagai
populasi yang hidup pada suatu waktu dan
daerah tertentu yang saling berinteraksi dan
mempengaruhi satu sama lain. Komunitas
memiliki derajat keterpaduan yang lebih
kompleks bila dibandingkan dengan individu
dan populasi.
Dalam komunitas, semua organisme
merupakan bagian dari komunitas dan antara
komponennya saling berhubungan mela-lui
keragaman interaksinya.
D. EKOSISTEM
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang
terbentuk oleh hubungan timbal balik tak
terpisahkan antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga
suatu tata-nan kesatuan secara utuh dan
menyeluruh antara Segenap unsur lingkungan
hidup yang saling mempengaruhi. Ekosistem
merupakan penggabungan dari setiap unit
biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik
antara organisme dan lingkungan fisik sehingga
aliran energi menuju kepada suatu struktur
biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi
antara organisme dan anorganisme. Matahari
sebagai Sumber dari semua energi yang ada.
Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas
berkembang bersama-sama dengan lingkungan
fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan
beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya
organisme juga mempengaruhi lingkungan fisik
untuk keperluan hidup.
Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis
Gaia, yaitu: "organisme, khususnya
mikroorganisme, bersama-sama dengan ling-
kungan fisik menghasilkan suatu sistem kontrol
yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk
kehidupan". Hal ini mengarah pada kenyataan
bahwa kandungan kimia atmosfer dan bumi
sangat terkendali dan sangat berbeda dengan
planet lain dalam tata surya.
Kehadiran, kelimpahan dan penyebaran
suatu spesies dalam ekosistem ditentukan oleh
tingkat ketersediaan sumber daya serta kondisi
faktor kimiawi dan fisis yang harus berada
dalam kisaran yang dapat ditoleransi oleh
spesies tersebut, inilah yang disebut dengan
hukum toleransi. Misalnya: Panda memiliki tole-
ransi yang luas terhadap suhu, namun memiliki
toleransi yang sempit terhadap makanannya,
yaitu bambu. Dengan demikian, panda dapat
hidup di ekosistem dengan kondisi apapun
asalkan dalam ekosistem tersebut terdapat
bambu Sebagai Sumber makanannya. Berbeda
dengan makhluk hidup yang lain, manusia dapat
memperlebar kisaran toleransinya karena
kemampuan-nya untuk berpikir,
mengembangkan teknologi dan memanipu-lasi
alam.
1. RANTAI PEMANGSA
Rantai pemangsa landasan utamanya
adalah tumbuhan hijau sebagai produsen.
Rantai pemangsa dimulai dari hewan yang
bersifat herbivora sebagai konsumen I,
dilanjutkan dengan hewan karnivora yang
memangsa herbivora sebagai konsumen ke-2
dan berakhir pada hewan pemangsa karnivora
maupun herbivora sebagai konsumen ke-3.
2. RANTAI PARASIT
Rantai parasit dimulai dari organisme
besar hingga organisme yang hidup sebagai
parasit Contoh organisme parasit antara lain
cacing, bakteri, dan benalu.
3. RANTAI SAPROFIT
Rantai saprofit dimulai dari organisme
mati ke jasad peng-urai. Misalnya jamur dan
bakteri. Rantai-rantai di atas tidak berdiri
sendiri tapi saling berkaitan satu dengan
lainnya sehingga membentuk faring-faring
makanan.
GAMBAR 41. RANTAI MAKANAN SEBAGAI TRANSFER ENERGI
DALAM
EKOSISTEM
D AF TA RP USTA KA
♦ '
»
Jakarta
Biologi.