Anda di halaman 1dari 30

ILMU PEMULIAAN TERNAK

KULIAH III

SIFAT KUALITATIF DAN KUANTITATIF

Dr. Ir. Tinda Afriani, MP

Dr. Ir. Tinda Afriani,MP


• Pengertian
• Gen Penyandi
• Macam
• Distribusi Data Diskret
Sifat/Karakteristik
Sifat Kualitatif

Sifat Kuantitatif
Sifat Kualitatif
Sifat yang tampak dari luar dan dapat
diamati dengan mata telkanjang.
Tidak dapat diukur dengan satuan tertentu
Tidak ada hubungannya dengan produksi
Dapat dikelompokkan dengan jelas dalam
kelas-kelas tertentu
Data terdistribusi secara DISKRET
Digunakan sebagai Merk Dagang
Gen-gen Penyandi
Sifat kualitatif disandi oleh 1 atau dua
pasang gen saja (single gene
character).
Model pewarisan mengikuti Hukum
Mendel.
Efek gen dominan tidak dijumlahkan
(Non Additive Gene).
• Mengikuti Mendel
• Gen : untaian DNA fungsional yang
bertanggungjawab terhadap
pewarisan sifat.
• Alel : pasangan suatu gen
• Lokus : suatu sisi di dalam
kromosom tempat adanya gen.
Sifat kualitatif = sifat yang diwariskan
secara sederhana, yaitu sifat-sifat
yang dipengaruhi oleh satu pasang
atau hanya beberapa pasang gen,
dan sangat sedikit dipengaruhi oleh
lingkungan. Kelas-kelas penotipenya
berbeda sangat jelas, misalnya:
warna, tanduk, tipe golongan darah.

Dr. Ir. Sarbaini Anwar, MSc


Karena ekspresi sifat ini melibatkan
“bisa/atau” maka sifat ini disebut juga
kategorikal. Misalnya, seekor sapi
betina bisa bertanduk atau tidak
bertanduk. Seekor sapi Pesisir bisa
berwarna putih, merah bata, atau
kuning.

Dr. Ir. Sarbaini Anwar, MSc


Nilai strategis sifat kualitatif
Sebagai merek dagang
Sebagai penanda bangsa dalam satu
spesies
Sebagai alat pertahanan
Untuk kecantikan/keindahan
Untuk show

Dr. Ir. Sarbaini Anwar, MSc


Perbaikan (pemuliaan) sifat kualitatif
Lebih mudah karena hanya dipengaruhi oleh satu
atau beberapa pasang gen saja
Perlu untuk memurnikan breed/bangsa ternak
tertentu
Perlu untuk meningkatkan nilai jual breed/bangsa
ternak tertentu
Perlu untuk memudahkan manajemen
pemeliharaan
Perlu sebagai penanda untuk seleksi
Perlu untuk membentuk varietas ternak

Dr. Ir. Sarbaini Anwar, MSc


Sifat ini mengacu pada hukum
Mendel
Dilakukan berdasarkan tipe aksi gen
yang mengatur sifat yang hendak
diperbaiki (dominan, resesif,
kodominan, dll)
Dapat dilakukan dengan metoda
pemuliaan (seleksi dan sistem
perkawinan)

Dr. Ir. Sarbaini Anwar, MSc


Beberapa contoh sifat kualitatif dan aksi gen yang
mengaturnya
Spesies Sifat dominan Sifat resesif
Sapi Bulu hitam Bulu merah
Tidak bertanduk Bertanduk
Muka putih Muka polos
Polos Bercak putih
Merah Kuning
Kuku berbelah Kuku tunggal

Ayam Jengger ros Jengger tunggal


Kulit putih Kulit kuning
Putih dominan Berwarna
Bulu berwarna Putih resesif
Jengger pea (kacang) Jengger tunggal
Shank berbulu Shank tidak berbulu
Bulu hitam Bulu merah

Dr. Ir. Sarbaini Anwar, MSc


Spesies Sifat dominan Sifat resesif

Kuda Bulu hitam Chesnut atau sorrel


Bay Hitam
Bulu lurus Keriting

Domba Wol bercampur bulu Wol tidak bercampur


Wol berwarna putih bulu
Mata coklat Wol berwarna hitam
Mata biru
Babi Bulu hitam
Berselempang putih Bulu merah
Telinga tegak Polos
Berkuku tunggal Telinga jatuh
Berkuku belah

Dr. Ir. Sarbaini Anwar, MSc


SIFAT KUANTITATIF

Sifat kuantitatif = poligenik dipengaruhi oleh


banyak pasang gen, tidak terdapat
perbedaan yang tajam antar penotipenya
atau bersifat kontinu, dan sangat
dipengaruhi oleh lingkungan. Misal:
produksi susu, tingkat pertumbuhan,
fertilitas, dsb.

Dr. Ir. Sarbaini Anwar, MSc


Ada dua bentuk sifat kuantitatif
Karakter kontinu. Karakter ini
biasanya dijelaskan dengan
pengukuran, seperti: panjang, lebar,
luas, volume, atau bentuk dari ciri-
ciri makhluk hidup. Bentuk ini
biasanya merupakan suatu
kombinasi dari karakter kontinu
lainnya.

Dr. Ir. Sarbaini Anwar, MSc


Karakter diskontinu. Adalah karakter
yang menjelaskan banyaknya
komponen tertentu yang ikut bersama
untuk membentuk satu karakter
tertentu, misalnya jumlah kromosom
dalam satu genom makhluk hidup
tertentu.

Dr. Ir. Sarbaini Anwar, MSc


Sifat sederhana, karena dipengaruhi
oleh beberapa atau hanya oleh satu
atau beberapa gen saja, maka
pengaruh gennya secara individu
dapat dimengerti dengan baik.

Dr. Ir. Sarbaini Anwar, MSc


Pendekatan breeding untuk sifat yang
diwariskan secara sederhana dan
sifat-sifat poligenik.
Kedua sifat (sederhana dan poligenik)
sama-sama mengikuti ketentuan
Mendel. Namun, seleksi dan sistem
perkawinan yang digunakan untuk
meningkatkan kedua sifat ini adalah
sangat berbeda.
Dr. Ir. Sarbaini Anwar, MSc
Semakin banyak gen yang
mempengaruhi satu sifat semakin
sulit diamati pengaruh masing-
masing individu gennya. Dengan
demikian semakin sedikit informasi
yang kita miliki tentang semua gen
tersebut.

Dr. Ir. Sarbaini Anwar, MSc


Sifat poligenik, dipengaruhi oleh
demikian banyak gen, maka sangat
sulit untuk mengamati pengaruh
lokus atau alel spesifik pada satu
lokus tertentu.
Karena mengidentifikasi genotipe satu
individu untuk satu sifat poligenik
adalah tidak memungkinkan, maka
alternatif yang masuk akal adalah
menghitung performan individu dan
nilai pemuliaan untuk satu sifat.
Dr. Ir. Sarbaini Anwar, MSc
1. Nilai individu dan rata-rata populasi

Nilai dalam pemuliaan ternak: setiap


pengukuran yang dilakukan pada satu
individu
Dalam pemuliaan ternak, tidak hanya
mempertimbangkan nilai. Tapi juga ingin
mengetahui distribusi dan hubungan
diantara nilai dalam populasi.

2/5/2013 IPT Dr. Sarbaini Anwar, MSc


Pengukuran yang dilakukan pada satu
populasi disebut ukuran populasi. Ada
dua bentuk ukuran populasi:
a. ukuran sebenarnya / parameter
populasi, Misalnya: rata-rata/rataan,
ragam, simpangan baku, korelasi
diantara sifat, dan heritabilitas
b. pendugaan/statistik: statistik berasal
dari sampel data dari populasi, misalnya:
dugaan heritabilitas, dugaan ragam dsb.

2/5/2013 IPT Dr. Sarbaini Anwar, MSc


2. Distribusi Normal
Nilai individu-individu jika dikumpul dari
populasi akan membentuk satu distribusi
yang dikenal sebagai distribusi normal.
Distribusi normal secara grafis
tergambar sebagai satu kurva simetris
berbentuk lonceng (bell shaped).
Pada umumnya, sifat kuantitatif
terdistribusi secara normal/hampir
normal.

2/5/2013 IPT Dr. Sarbaini Anwar, MSc


3. Analisis statistik sederhana
(diskriptif) sifat kuantitatif
a. Rata-rata/rataan,
b. ragam,
c. simpangan baku, dan
d. koofisien keragaman

2/5/2013 IPT Dr. Sarbaini Anwar, MSc


Kumpulan data tinggi badan sepuluh ekor
kambing jantan dewasa.
No Pengukuran
Sampel (tinggi X2
badan )
1 47 72.25 2209
2 38 0.25 1444
3 39 0.25 1521
4 32 42.25 1024
5 34 20.25 1156
6 37 2.25 1369
7 31 56.25 961
8 43 20.25 1849
9 41 6.25 1681
10 43 20.25 1849

Jumlah 385 240.50 15063


= 38,5

2/5/2013 IPT Dr. Sarbaini Anwar, MSc


a. Rataan atau

=
= 38,5
b. Ragam
Dalam kontek pemuliaan ternak, ragam (penotipik)
berhubungan dengan perbedaan-perbedaan yang dapat
diamati dan diukur antar individu dalam satu populasi
untuk satu sifat tertentu.
Pengukuran ragam
Variance
Standard deviation (simpangan baku)
Dr. Ir. Sarbaini Anwar, MSc
Ragam, secara statistik dihitung menggunakan
rumus berikut.

 X 2
 (  /n
X ) 2

n 1
Ambil contoh kumpulan data pada tabel di atas.
Hitunglah ragam dari data tsb.
σ2 =

= 26,72

Dr. Ir. Sarbaini Anwar, MSc


X 2
 ( X ) 2 / n

c. Simpangan baku
n 1

Simpangan baku merupakan ukuran ragam yang


lebih akurat dalam satu populasi, dan bersama
dengan rata-rata dapat digunakan sangat
efektif untuk menjelaskan satu populasi.
Secara statistik simpangan baku disimbolkan
dengan σ dan secara statistik dihitung dengan
rumus:

2/5/2013 IPT Dr. Sarbaini Anwar, MSc


Contoh, gunakan hasil hitung ragam yang
diperoleh sebelumnya:

= 5,17
4. Koefisien keragaman (KK)

=
= 13,4%
Kategori nilai KK
≤ 5% keragaman kecil
6 – 14% keragaman sedang
≥ 15% keragaman tinggi

2/5/2013 IPT Dr. Sarbaini Anwar, MSc


Dr. Ir. Sarbaini Anwar, MSc

Anda mungkin juga menyukai