Anda di halaman 1dari 13

1.

Seorang perempuan usia 25 tahun, telah melahirkan anak pertamanya 7 hari yang lalu
ditolong bidan di rumah. Bidan melakukan kunjungan, ibu mengeluh badannya capek karena
mengurusi bayi dan pekerjaan rumah. Hasil pemeriksaan dalam batas normal, ASI keluar
lancar dan bayi menyusu dengan baik.

Apakah tindakan yang paling tepat pada kasus di atas?


a. Anjurkan keluarga untuk member dukungan pada ibu
b. Mengajarkan ibu cara merawat bayi
c. Dekatkan ibu dengan bayinya
d. Memberikan dukungan pada ibu
e. Rujuk ke dokter

2. Kebutuhan gizi ibu selama menyusui akan meningkat agar dapat memproduksi ASI secara
maksimal sesuai kebutuhan bayi. Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi, Ibu menyusui
disarankan memperoleh tambahan energi sebesar ?

A. 800 Kkal

B. 700 Kkal

C. 600 Kkal

D. 500 Kkal

E. 400 Kkal

8. Manfaat ASI bagi ibu, ditinjau dari aspek keluarga berencana adalah ...

a. Menyusui secara eksklusif dapat menjarangkan kehamilan

b. Mengurangi terjadinya karsinoma indung telur

c. Mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan

d. Perasaan bangga

e. Menurunkan kejadian obesitas


Ny A umur 28 tahun, telah melahirkan 7 hari yang lalu ditolong oleh bidan. Riwayat
persalinan normal, terdapat jahitan perineum. Ny A mengeluh badannya capek karena ia
mengurusi bayi dan pekerjaan rumah tangganya sendiri. ASI keluar lancar dan bayi menyusu
dengan baik.

Keluhan yang dialami Ny. A dapat menyebabkan

a. Terjadi sub involusio uterus

b. Pengeluaran lochea sanguinolenta

c. Mengurangi produksi ASI

d. Infeksi pada vulva

Masalah gizi pada ibu menyusui

Masalah gizi, meskipun sering berkaitan dengan masalah kekurangan pang-an,


pemecahanya tidak selalu berupa peningkatan produksi dan pengadaan pang-an. Pada kasus
tertentu, seperti dalam keadaan krisis ( bencana kekeringan, pe-rang, kekacauan social, krisis
ekonomi ), masalah gizi muncul akibat masalah keta-hanan pangan di tingkat rumah tangga,
yaitu kemampuan rumah tangga mempe-roleh makanan untuk semua anggotanya.Menyadari
hal itu , peningkatan status gizi ma-syarakat memerlukan kebijakan yang menjamin setiap
anggota masyara-kat untuk memperoleh makanan yang cukup jumlah mutunya.

Masalah gizi yang ditemui pada ibu menyusui antara lain :


1. Anemia gizi
2. Kurang vitamin a
3. Gangguan akibat kekurangan iodium (GAKI)
4. Kekurangan energi protein (KEP)
5. Kekurangan vitamin d

1. Anemia Gizi
Penyebab utama anemia gizi adalah kekurangan zat besi (Fe) dan asam folat yang
seharusnya tak perlu terjadi bila makanan sehari hari beraneka ragam dan memenuhi gizi
seimbang. Sumber makanan yang mengandung zat besi yang mudah diabsopsi tubuh manusia
adalah sumber protein hewani seperti ikan, daging, telur, dsb. Sayuran seperti daun singkong,
kangkung, bayam dsb juga mengandung zat besi akan tetapi lebih sulit absorpsinya di dalam
tubuh.

Asupan folat yang cukup penting untuk melindungi kesehatan ibu dan bayi. Hal ini
juga terlibat dalam pembentukan hemoglobin dalam sel darah merah. Seorang wanita
menyusui menbutuhkan 280 mikrogram per hari. Folat terdapat dalam sayuran berdaun hijau,
kacang polong, jeruk, wartel, pisang, alpukat, gandum utuh, sereal dan biji-bijian dan hati.
Penyebab langsung & tidak langsung defisiensi Fe (Sumber M. Husaini dkk) :
1. Jumlah Fe dalam makanan tidak cukup
- Ketersediaan Fe dalam makanan kurang
- Kwalitas & kwantitas makanan kurang
- Social ekonomi rendah
2. Penyerapan zat besi dalam tubuh rendah
Komposisi makanan kurang beraneka ragam
Terdapat zat penghambat penyerapan zat besi , minum tablet besi dengan tablet calsium
sehingga zat besi tidak dapat diserap maksimal
3. Kebutuhan zat besi yang meningkat
4. Kehilangan darah

Contoh menu Gizi seimbang untuk mencegah anemia :


Sarapan pagi
- Telur matang 1 buah
- Susu rendah lemak 200 ml (1 gelas)

Selingan : bubur kacang hijau 1 mangkuk

Makan Siang
- Nasi 2 x gelas belimbing ( 200 gram )
- Tumis kangkung
- Semur daging kentang (1 potong sapi 50 gram)
- Sup kacang merah 1 mangkuk
- Air jeruk 1 gelas

Selingan sore : kue sus 1 buah

Makan malam :
- Nasi 2 x gelas belimbing (200 gram)
- Capcay 1 mangkuk kecil
- Ayam angkak ( 2 potong ayam)
- Sapo tahu 1 mangkuk kecil
- Juice strawberry 1 gelas

Sebelum tidur : susu rendah lemak 1 gelas (200 ml)

2. Kekurangan vitamin A
Pada ibu menyusui, Vitamin A berperan penting untuk memelihara kese-hatan ibu
selama masa menyusui. Buta senja pada ibu menyusui, suatu kondisi yang kerap terjadi
karena Kurang Vitamin A (KVA).

Rendahnya status vitamin A selama masa kehamilan dan menyusui beraso-siasi


dengan rendahnya tingkat kesehatan ibu. Pemberian suplementasi vitamin A dosis rendah
setiap minggunya, sebelum kehamilan, pada masa kehamilan serta setelah melahirkan telah
menaikkan konsentrasi serum retinol ibu, menurunkan penyakit rabun senja, serta
menurunkan mortalitas yang berhubungan dengan kehamilan hingga 40 %.
Semua anak, walaupun mereka dilahirkan dari ibu yang berstatus gizi baik dan
terlahir dengan cada-ngan vitamin A yang terbatas dalam tubuhnya hanya cukup memenuhi
kebutuhan untuk sekitar dua minggu. Pada bulan-bulan perta-ma kehidupannya, bayi sangat
bergantung pada vitamin A yang terdapat dalam ASI. Oleh sebab itu, sangatlah penting bahwa
ASI mengandung cukup vitamin A.
Anak-anak yang sama sekali tidak mendapatkan ASI akan berisiko lebih tinggi
terkena Xeropthalmia. Rabun senja merupakan indikator fungsional yang penting dari
masalah KVA.
Bahkan hampir 10 % dari ibu tidak hamil me-ngalami rabun senja. Tingginya
prevalensi tersebut menunjukkan bahwa KVA merupakan masalah potensial bagi ibu serta
bayi yang disusuinya .

Penanggulangan KVA Pada Ibu Menyusui


KVA dapat ditanggulangi dengan berbagai cara, seperti forfikasi berbagai produk
makanan, pening-katan ketersediaan dan konsumsi makanan yang me-ngandung vitamin A.
Vitamin A ditemukan pada makanan yang biasa dikonsumsi, seperti telur, hati, buah-buahan
berwarna oranye, seperti mangga dan papaya masak, serta sayuran berdaun hijau.

3. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)

Gangguan akibat kekurangan yodium mengakibatkan terjadinya gondok atau pembengkakan


kelenjer tiroid di lehe dan kretinisme,

Yodium merupakan nutrisi penting untuk memastikan perkembangan normal dari otak dan
sistem saraf pada bayi dan anak-anak muda

Pada ibu menyusui, kekurangan yodium dapat mengakibatkan pengaruh negatif pada sistem
otak dan saaraf bayi dan menghasilkan IQ lebih rendah

Asupan harian yodium ibu menyusui yang harus dipenuhi adalah 250 mg per hari

Laut merupakan sumber utama yodium, oleh karna itu laut merupakan sumber yodium yang
baik. Ibu menyusui dianjurkan makan makanan laut, seperti ; ikan, udang dan karang

4. KURANG ENERGI PROTEIN (KEP)/PROTEIN ENERGI MALNUTRITION


(PEM)
Adalah penyakit gizi akibat defisiensi energi dalam jangka waktu yang cukup lama.

Prevalensi tinggi terjadi pada balita, ibu hamil (bumil) dan ibu menyusui/meneteki
(buteki)

Pada derajat ringan pertumbuhan kurang, tetapi kelainan biokimiawi dan gejala klinis
(marginal malnutrition)

Derajat berat adalah tipe kwashiorkor dan tipe marasmus atau tiep marasmik-kwashiorkor

Terdapat gangguan pertumbuhan, muncul gejala klinis dan kelainan biokimiawi yang
khas

Penyebab

Masukan makanan atau kuantitas dan kualitas rendah

Gangguan sistem pencernaan atau penyerapan makanan

Pengetahuan yang kurang tentang gizi

Konsep klasik diet cukup energi tetapi kurang pprotein menyebabkan kwashiorkor

Diet kurang energi walaupun zat gizi esensial seimbang menyebabkan marasmus

Kwashiorkor terjadi pada hygiene yang buruk , yang terjadi pada penduduk desa yang
mempunyai kebiasaan memberikan makanan tambahan tepung dan tidak cukup
mendapatkan ASI

Terjadi karena kemiskinan sehingga timul malnutrisi dan infeksi

Gejala klinis KEP ringan

Pertumbuhan mengurang atau berhenti

BB berkurang, terhenti bahkan turun

Ukuran lingkar lengan menurun


Maturasi tulang terlambat

Rasio berat terhadap tinggi normal atau menurun

Tebal lipat kulit normal atau menurun

Aktivitas dan perhatian kurang

Kelainan kulit dan rambut jarang ditemukan

Pembagian

1. Marasmus

Kwashiorkor

Marasmus-kwashiorkor

1. Marasmus adalah kekurangan energi pada makanan yang menyebabkan cadangan protein
tubuh terpakai sehingga anak menjadi kurus dan emosional. Sering terjadi pada bayi
yang tidak cukup mendapatkan ASI serta tidak diberi makanan penggantinya, atau terjadi
pada bayi yang sering diare.

Penyebab

Ketidakseimbangan konsumsi zat gizi atau kalori didalam makanan

Kebiasaan makanan yang tidak layak

Penyakit-penyakit infeksi saluran pencernaan

Tanda dan gejala

Wajah seperti orang tua, terlihat sangat kurus

Mata besar dan dalam, sinar mata sayu

Mental cengeng
Feces lunak atau diare

Rambut hitam, tidak mudah dicabut

Jaringan lemak sedikit atau bahkan tidak ada, lemak subkutan menghilang hingga turgor
kulit menghilang

Kulit keriput, dingin, kering dan mengendur

Torax atau sela iga cekung

Atrofi otot, tulang terlihat jelas

Tekanan darah lebih rendah dari usia sebayanya

Frekuensi nafas berkurang

Kadar Hb berkurang

Disertai tanda-tanda kekurangan vitamin

2. Kwashiorkor adalah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan protein dan sering timbul
pada usia 1-3 tahun karena pada usia ini kebutuhan protein tinggi.

Meski penyebab utama kwashiorkor adalah kekurangan protein, tetapi karena bahan
makanan yang dikonsumsi kurang menggandung nutrient lain serta konsumsi daerah
setempat yang berlainan, akan terdapat perbedaan gambaran kwashiorkor di berbagai negara.

Penyebab

Kekurangan protein dalam makanan

Gangguan penyerapan protein

Kehilangan protein secara tidak normal

Infeksi kronis

Perdarahan hebat
Tanda dan gejala

Wajah seperti bulan moon face

Pertumbuhan terganggu

Sinar mata sayu

Lemas-lethargi

Perubahan mental (sering menangis, pada stadium lanjut menjadi apatis)

Rambut merah, jarang, mudah dicabut

Jaringan lemak masih ada

Perubahan warna kulit (terdapat titik merah kemudian menghitam, kulit tidak keriput)

Iga normal-tertutup oedema

Atrofi otot

Anoreksia

Diare

Pembesaran hati

Anemia

Oedema

3. Kwashiorkor-marasmik memperlihatkan gejala campuran antara marasmus dan


kwashiorkor

Penatalaksanaan

Secara umum

Ruangan cukup hangat dan bersih


Posisi tubuh diubah-ubah (karena mudah terjadi dekubitus)

Pencegahan infeksi nosokomial

Penimbangan BB tiap hari

Secara khusus

Resusitasi dan terapi komplikasi

Koreksi dehidrasi dan asidosis (pemberian cairan oralit atau infus)

Mencegah atau mengobati defisiensi vitamin A

Terapi Ab bila ada tanda infeksi atau sakit berat

4. Kekurangan vitamin D pada ibu menyusui

Fungsi utama ibu menyusui adalah membantu pembentukan dan pemeliharaan tulang
bersama vitamin A dan C. Vitamin D diperoleh tubuh melalui sinar matahari dan makanan.
Kekurangan vitamin D lebih mungkin terjadi di negara yang tidak selalu mendapat sinar
matahari.

Osteomalasia adalah riketsia pada orang dewasa. Biasanya terjadi pada wanita yang
konsumsi kalsiumnya rendah, tidak banyak mendapat sinar matahari dan pada ibu menyusui.

Pada ibu menyusui dianjurkan makan makanan hewani yang merupakan sumber
utama vitamin D dalam bentuk kolekalsiferol, yaitu kuning telur, hati, krim, mentega dan
minyak hati-ikan.

Seorang ibu menyusui membutuhkan 300-500 kalori tambahan setiap hari untuk dapat
menyusui bayinya dengan sukses. 300 kalori yang dibutuhkan oleh si bayi datang dari lemak
yang ditimbun selama kehamilan. Artinya, seorang ibu menyusui tidak perlu makan
berlebihan, teyapi cukup menjaga agar konsumsi gizinya seimbang. Ibu menyusui cepat
merasa haus, karena ibu menyusui harus minum sebanyak mungkin seperti : air, susu sapi,
susu kedelai, jus buah segar, dan sup. Saat menyusui, minuman keras sebisa mungkin
dihindari karena dapat membahayakan bayi dan mengurangi produksi susu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi gizi ibu menyusui :
1. pengaruh makanan erat kaitannya dengan volume ASI yang diproduksi per hari.
2. protein, dengan adanya variasi individu maka dianjurkan penambahan 15-20 gram protein
sehari
3. suplementasi, jika makan sehari seimbang, supleentasi tidak diperlukan kecuali
kekurangan satu atau lebih zat gizi.
4. aktivitas

KEBUTUHAN ZAT GIZI IBU MENYUSUI


Kebutuhan kalori selama menyusui proporsional dengan jumlah air susu ibu yang
dihasilkan dan lebih tinggi selama menyusui dibanding selama hamil. Rata-rata kandungan
kalori ASI yang dihasilkan ibu dengan nutrisi yang baik adalah 70 kal/100 ml, dan kira-kira
85 kal diperlukan oleh ibu untuk tiap 100 ml yang dihasilkan. Rata-rata ibu menggunakan
kira-kira 640 kal/hari untuk 6 bulan pertama dan 510 kal/hari selama 6 bulan kedua untuk
menghasilkan jumlah susu normal. Rata-rata ibu harus mengkonsumsi 2300-2700kal ketika
menyusui. (Dudek,2001)

a. Protein
Ibu memerlukan tambahan 20 gram diatas kebutuhan normal ketika menyusui. Jumlah ini
hanya 16 % dari tambahan 500 kal yang dianjurkan.
b. Cairan
Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah asupan cairan. Dianjurkan ibu
menyusui minum 2-3 liter/hari, dalam bentuk air putih, susu dan jus buah.
c. Vitamin dan Mineral
kebutuhan vitamin dan mineral selama menyusui lebih tinggi daripada selama hamil.

Cara memperlancar produksi ASI selama menyusui


Namun meskipun ASI sangat dianjurkan untuk bayi yang baru lahir, tetapi masalah yang
dihadapi oleh ibu menyusui adalah kurangnya produksi ASI. Tubuh setiap wanita memang
berbeda-beda dalam memproduksi ASI, ada yang memiliki ASI berlimpah dan ada pula
produksi ASI yang sedikit di hari pertama bahkan beberapa minggu setelahnya. Banyak ibu
yang kurang paham dengan cara memperbanyak produksi ASI, sehingga susu formula
menjadi salah satu pilihan utama untuk pemenuhan makanan dan gizi untuk bayi mereka.

Sebaiknya jangan dulu memberikan susu formula kepada bayi yang baru lahir, Ibu bisa
mencoba beberapa tips yang Luvizhea.com berikan berikut ini untuk meningkatkan produksi
ASI Ibu menyusui:

1. Perawatan payudara

Ibu bisa melakukan perawatan payudara saat hamil yang pernah dibahas Luvizhea.com
sebelumnya, seperti melakukan pemijatan dan melakukan senam payudara. Dimana ini
berfungsi untuk menjaga bentuk payudara saat hamil dan pasca melahirkan serta dapat
membantu meningkatkan produksi ASI saat ibu menyusui.

2. Sering menyusui

Menyusui setiap 2-3 jam, adalah cara terbaik memperbanyak ASI, Bayi yang baru lahir
membutuhkan asupanASI setiap 2-3 jam, tanpa peduli siang ataupun malam hari. Produksi
ASI pada tubuh wanita mengikuti prinsip Supply And Demand, artinya tubuh memproduksi
ASI sesuai dengan kebutuhan bayi. Jadi, bila kita rutin menyusui setiap 2-3 jam sampai bayi
kenyang, payudara akan mengirim perintah ke otak untuk memproduksi ASI sebanyak
kebutuhan tersebut. Produksi ASI akan bertambah dalam waktu 3 sampai 7 hari sesuai
intruksi tersebut. Bila kita tidak konsisten dan jarang menyusui, produksi ASI pun akan
berkurang. Produksi ASI dipengaruhi oleh hormon Prolaktin yang jumlahnya ditentukan oleh
seberapa banyak dan sering ASI dikeluarkan dari payudara ibu, baik dengan menyusui atau
memerah ASI. Sehingga apabila ASI jarang dikeluarkan dengan sendirinya produksi ASI
akan menurun.

Memompa ASI bisa menjadi salah satu cara untuk memperbanyak produksi ASI. Ibu bisa
menggunakan pompa setiap kali selesai menyusui, alat nya sudah tersedia dipasaran. Hal
tersebut bertujuan untuk memberikan rangsangan dan simulasi pada payudara, serta
mengosongkan ASI yang tidak dihabiskan bayi, sehingga payudara dapat memproduksi
ASI kembali dengan lancar.

3. Konsumsi sayuran

Beberapa makanan terbukti memperbanyak ASI. Yang umum digunakan adalah pepaya, daun
katuk, buah pare, wortel, bayam, bawang putih dan kacang-kacangan adalah beberapa contoh
makanan yang baik untuk ibu menyusui. Cukupi kebutuhan gizi ibu dan sebisa mungkin
hindari penggunaan suplemen atau obat-obatan sebagai cara memperbanyak ASI.

4. Gunakan KB yang tepat

Gunakan KB yang tepat untuk ibu menyusui, KB yang tidak mempengaruhi hormon yang
diperlukan untuk memproduksi ASI. Ibu bisa menggunakan berbagai cara KB yang tidak
menyangkut hormon, misalnya memakai pil mini atau kondom ketika berhubungan
seks. Silah berkonsultasi pada Dokter maupun Bidan untuk mendapatkan KB yang tepat dan
tidak mempengaruhi ASI selama masa menyusui.
5. Posisi menyusui

Ibu yang baru menyusui sering merasa sakit ketika menyusui. Akibatnya banyak ibu yang
berhenti menyusui beberapa hari dan menggunakan susu formula selama luka di putingnya
belum sembuh. Penggantian sementara dengan susu formula ini menyebabkan produksi ASI
berkurang.

Cobalah beberapa posisi yang paling pas dan nyaman dalam Ibu menyusui. Bila posisi
menyusui benar, seharusnya menyusui tidaklah sakit.

Dan apabila payudara Ibu terasa keras, bayi tidak dapat menghisapnya. Maka kompreslah
dengan handuk hangat beberapa menit, maka payudara akan melunak dan ASI dapat keluar
lebih lancar.

Bayi yang disusui dalam keadaan telanjang mendapatkan kontak langsung ke kulit badan ibu.
Hal tersebut juga bisa menjadi cara memperbanyak produksi ASI. Kedekatan emosi yang ibu
miliki dengan bayi, akan memerintahkan otak untuk memproduksi ASI lebih banyak.

6. Jangan banyak pikiran (stress)

Stress dapat mempengaruhi ketersediaan ASI. Stress yang Ibu alami mungkin muncul karena
Ibu baru pertama kali mengurus bayi dan harus mulai pula belajar menyusui bayi. Atau
terkadang Ibu juga stress memikirkan dengan apabila Ibu menyusui maka akan merubah
bentuk payudara. Dalam hal ini Ibu perlu untuk berfikir positif, yakin bahwa Ibu sanggup
memenuhi kebutuhan ASI untuk anak, dan ini untuk tumbuh kembangnya.

Membiasakan diri Ibu dan bayi dalam hal menyusui membutuhkan waktu yang tidak
sebentar. Jadi, agar Ibu tidak stress, belajarlah menyusui bayi Ibu sedikit demi sedikit.
Istirahatlah yang cukup agar Ibu terhindar dari stress. Kalau perlu, minta bantuan suami,
saudara, Ibu atau ibu mertua untuk menjaga bayi selama Ibu beristirahat.

Anda mungkin juga menyukai