Anda di halaman 1dari 24

MENGKREASIKAN

NUTRISI &
BIOCHEMISTRY
MASA NIFAS

Part II
2021

NELLY APRININGRUM, M.KEB


SUB TOPIK

Kebutuhan nutrisi Status gizi ibu nifas Status gizi secara Masalah gizi ibu
ibu nifas dg keadaan khusus biokimia & secara Nifas
klinis
REFERENSI

 Tamaria, Netty. Penilaian Status Gizi, PPSDM Kesehatan, Kemenkes RI, 2017

 Ambarwati, E., Wulandari, D,. 2009, Asuhan Kebidanan Masa Nifas, Mitra Cendekia, Yogyakarta

 Kemenkes RI, JICA, Buku KIA , 2020


PENDAHULUAN
 Nutrisi  Menjaga keseimbangan cairan & elektrolit, mengembalikan energi,
cadangan zat besi dlm tubuh yg banyak ber < saat kehamilan maupun persalinan.
 Makanan  kaya akan nutrisi  dibutuhkan ibu nifas  mengoptimalkan kondisi
tubuh, mengendalikan perubahan hormone, proses penyembuhan luka serta
mengurangi risiko depresi post partum.
 Nutrisi  Bufas  Peran besar  Menjaga kualitas & produksi ASI  kebutuhan
tumbang bayi
 By menyusu  menyerap zat gizi yang diperlukannya dari tubuh ibu melalui ASI 
asupan nutrisi bufas tidak tercukupi, tubuh akan mengambil nutrisi dari cadangan
yang ibu miliki
 Kesehatan ibu dan bayi optimal  dianjurkan u mengkonsumsi berbagai makanan
dan minuman sehat.
KEBUTUHAN NUTRISI IBU NIFAS

Kebutuhan nutrisi pada masa postpartum dan


menyusui meningkat 25 %  proses pemulihan
dan produksi ASI & memenuhi kebutuhan cairan
yang meningkat 3 x dr biasanya
 Perempuan dewasa tidak hamil kebutuhan kalori
2.000-2.500 kal,
 Perempuan hamil 2.500-3.000 kal,
 Perempuan nifas dan menyusui 3.000-3.800 kal
 Pada 6 bulan pertama postpartum, peningkatan kebutuhan kalori ibu  700 kalori,
 pada 6 bulan ke dua postpartum  500 kalori.
 Ibu nifas dan menyusui memerlukan makan makanan yang beraneka ragam yang mengandung
karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayur, dan buah-buahan.
 Makanan yang dikonsumsi ibu berguna untuk melakukan aktivitas, metabolisme, cadangan dalam
tubuh, proses produksi ASI serta sebagai ASI itu sendiri yang akan dikonsumsi bayi untuk
pertumbuhan dan perkembangan by.
 Makanan yang dikonsumsi juga perlu memenuhi syarat, seperti susunannya harus seimbang,
porsinya cukup dan teratur, tidak terlalu asin, pedas atau berlemak, tidak mengandung alkohol,
nikotin serta bahan pengawet dan pewarna. Menu makanan yang seimbang mengandung unsur-
unsur, seperti sumber tenaga, pembangun, pengatur dan pelindung.
Disamping itu, makanan yang dikonsumsi
ibu postpartum juga harus menu seimbang
yg mengandung :
a. Sumber tenaga (energi)
b. Sumber pembangun (protein)
c. Sumber pengatur dan pelindung
(air, mineral dan vitamin)
SUMBER TENAGA (ENERGI)

 Sumber tenaga (energi) : Untuk pembakaran tubuh, pembentukkan


jaringan baru, penghematan protein .
 Sumber energi utama dalam tubuh  Lemak & Karbohidrat (unsur
penyusun C,H & O) yg juga dapat disimpan di dalam tubuh sebagai glikogen
 Zat gizi sebagai sumber karbohidrat terdiri dari beras, sagu, jagung, tepung
terigu dan ubi.
 Lemak dapat diperoleh dari hewani (lemak, mentega, keju) dan nabati
(kelapa sawit, minyak sayur, minyak kelapa dan margarine).
SUMBER/ ZAT PEMBANGUN (PROTEIN)

 Protein (zat pembangun) diperlukan untuk pertumbuhan dan pengganti


sel–sel yang rusak atau mati. Protein dari makanan harus diubah menjadi
asam amino sebelum diserap oleh sel mukosa usus dan dibawa ke hati
melalui pembuluh darah vena portae.
 Sumber protein dapat diperoleh dari protein hewani (ikan, udang, kerang,
kepiting, daging ayam, hati, telur, susu dan keju) dan protein nabati
(kacang tanah, kacang merah, kacang hijau, kedelai, tahu dan tempe).
SUMBER PENGATUR DAN PELINDUNG
MINERAL

 Zat kapur : Untuk pembentukan tulang, sumbernya : susu, keju, kacang–kacangan dan sayuran
berwarna hijau.
 Fosfor : Dibutuhkan untuk pembentukan kerangka dan gigi anak, sumbernya : susu, keju dan
daging.
 Zat besi ; Tambahan zat besi sangat penting dalam masa menyusui karena dibutuhkan untuk
menaikkan sirkulasi darah dan sel, serta menambah sel darah merah (Hb) sehingga daya
angkut oksigen mencukupi kebutuhan. Sumber zat besi antara lain kuning telur, hati, daging,
kerang, ikan, kacang–kacangan dan sayuran hijau.
 Yodium : Sangat penting untuk mencegah timbulnya kelemahan mental dan kerdil fisik yang
serius, sumbernya: minyak ikan, ikan laut dan garam beryodium.
 Kalsium: Ibu menyusui membutuhkan kalsium untuk pertumbuhan gigi anak, sumbernya: susu
dan keju
VITAMIN A
 Pemberian Vitamin A pada ibu nifas, yang diberikan segera setelah bayi dilahirkan
sampai usia bayi 6 minggu. Terbukti dapat menaikan status vitamin A bayi pada usia
2 bulan sampai bayi berusia 6 bulan. Sehingga dengan pemberian suplementasi
vitamin A pada ibu nifas dapat menurunkan resiko terjadinya gangguan kesehatan
akibat kekurangan vitamin A, seperti buta senja.
 Selain berfungsi untuk kesehatan mata, Vitamin A juga berfungsi untuk kekebalan
tubuh, sehingga dengan terpenuhinya Vitamin A pada ibu nifas dapat berdampak
positif pada bayi yang dilahirkan, karena kemungkinan bayi akan mempunyai
kekebalan tubuh yang berasal dari Vitamin A.
VITAMIN B

 Vit B1 (Thiamin) : Dibutuhkan agar kerja syaraf dan jantung normal, membantu metabolisme
karbohidrat secara tepat oleh tubuh, nafsu makan yang baik, membantu proses pencernaan
makanan, meningkatkan pertahanan tubuh terhadap infeksi dan mengurangi kelelahan.
Sumber : hati, kuning telur, susu, kacang–kacangan, tomat jeruk nanas dan kentang.
 Vit B2 (Riboflavin) : dibutuhkan u/ pertumb, vitalitas, nafsu makan, pencernaan, system urat
syaraf, jaringan kulit & mata. Sumber: hati, kuning telur, susu, keju, kacang’an, sayuran hijau
 Vit B3 (Niacin) : Disebut juga Nitocine Acid, dibutuhkan dalam proses pencernaan, kesehatan
kulit, jaringan syaraf dan pertumbuhan. Sumber : susu, kuning telur, daging, kaldu daging, hati,
daging ayam, kacang-kacangan beras merah, jamur dan tomat.
 Vit B6 (Pyridoksin) : Dibutuhkan u/ pembentukan sel darah merah kesehatan gigi dan gusi.
Sumber : gandum, jagung, hati dan daging.
 Vit B12 (Cyanocobalamin) : Dibutuhkan u/ pembentukan sel darah merah & kesehatan jaringan
 Folic Acid : u/ pertumb pembentukan sel darah merah & produksi inti sel. Sumber : hati,
daging, ikan dan sayuran hijau.
 Vitamin C : u/ pembentukan jaringan ikat & bahan semu jaringan ikat (untuk penyembuhan
luka), pertumbuhan tulang, gigi dan gusi, daya tahan terhadap infeksi, serta memberikan
kekuatan pada pembuluh darah. Sumber: jeruk, tomat, melon, brokoli, jambu biji, mangga,
pepaya dan sayuran.
 Vitamin D : u/ pertumbuhan, pembentukan tulang dan gigi serta penyerapan kalsium dan
fosfor. Sumbernya antara lain : minyak ikan, susu, margarine dan penyinaran kulit dengan
sinar matahari pagi.
 Sayuran dan minyak biji penting sebagai sumber Vitamin E.
 Vitamin K : u/ mencegah perdarahan agar proses pembekuan darah normal. Sumber vitamin
K adalah kuning telur, hati, brokoli, asparagus dan bayam.
PORSI NUTRISI IBU NIFAS
STATUS GIZI IBU NIFAS DG KEADAAN KHUSUS
 Pada kondisi khusus pada kelompok usia tertentu terjadi perubahan postur tubuh ; seperti tdk bisa berdiri
karena sakit/ cedera kaki, bungkuk  sulit diperoleh ukuran tubuh secara valid  Untuk itu
diperlukan informasi atau data lain yang dapat digunakan untuk sebagai bahan estimasi ;
a. Tinggi Badan
b. Berat badan
c. Tinggi lutut
d. Panjang Depa (Demispan)
e. Panjang Ulna
STATUS GIZI SECARA BIOKIMIA & SECARA KLINIS

 Metode penilaian status gizi secara biokimia dibahas mengenai status besi, protein, dan lipid.
Sedangkan metode secara klinis digunakan dengan melihat sign & symptom dari beberapa
masalah gizi
 Penilaian status gizi secara biokimia  pemeriksaan spesimen yang diuji secara
laboratorium yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh, seperti darah, urine,
tinja, jaringan otot, hati.
 Penggunaan metode ini digunakan untuk suatu peringatan bahwa kemungkinan akan
terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi. Banyak gejala klinis yang kurang spesifik,
maka penentuan kimia faali dapat lebih banyak menolong untuk menentukan kekurangan
gizi yang spesifik.
 Penilaian secara biokimia mrp salah satu metode penilaian status gizi secara langsung
 Metode lain adalah antropometri, pemeriksaan klinik, survei konsumsi, faktor ekologi, dan
statistik vital. Antropometri digunakan untuk melihat kekurangan status gizi makro.
 Pada umumnya yang dinilai dalam penilaian status gizi secara biokimia antara lain, yaitu: zat
besi, vitamin, protein, dan mineral. Contoh sampel berupa serum darah, urine, rambut (untuk
melihat Zn), serta feces.
 Plasma darah dapat menghasilkan komponen darah yang didapatkan dari darah yang di-
centrifuge menjadi serum yang lebih sensitive dibanding plasma dan sel-sel darah.
 Pemeriksaan biokimia digunakan untuk menilai status gizi sehingga hasilnya memberikan
gambaran lebih tepat, objektif, dan hanya dilakukan orang yang terlatih. Hasil pemeriksaan
biokimia tersebut dibandingkan dengan standar normal yang telah ditetapkan.
MASALAH GIZI IBU NIFAS

 Kebutuhan gizi ibu nifas (kuantitas &  Faktor sosial budaya &
kualitas)  Sangat penting bagi bufas lingkungan dalam masyarakat
& menyusui
 Faktor kepercayaan &
 Pengaruh sosial budaya
pengetahuan budaya  konsep
 Adat istiadat daerah pantangan makanan, hub sebab
 Budaya pantang makan makanan akibat makanan dengan sehat &
tertentu dan minuman sakit, kebiasaan, ketidaktahuan

Dampak negatif
MASALAH GIZI DI INDONESIA

 Kekurangan Energi Protein (KEP)


 Anemia
 Kekurangan vitamin A (KVA)
 Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)
 Nutrisi baik ibu  manfaat bagi janin & BBL.
 Komponen gizi “protein” 
 Mallnutrisi  mengakibatkan berkurangnya kekuatan luka,
mempengaruhi penyembuhan
meningkatnya dehisensi luka, meningkatnya kerentanan
luka perineum
terhadap infeksi dan parut dengan kualitas yang buruk.
 Ibu dengan gizi kurang tetap
 Defisiensi
nutrien tertentu dapat berpengaruh pada
penyembuhan. dapat memproduksi ASI, namun
jika berlanjut dapat memengaruhi
 Ex : Defisiensi zink akan mengurangi kecepatan
kualitas ASI  Kuantitas Imun
epitelialisasi, mengurangi sintesis kolagen sehingga
mengurangi kekuatan luka. dalam ASI menurun jika status
gizi <
 Asam lemak tak jenuh yang esensial dibutuhkan dalam fase
inflamasi dan vitamin A penting dalam diferensiasi sel dan  Pemenuhan gizi bufas  susunan
kreatinisasi epitel. Vitamin C juga penting karena kolagen seimbang, minum 8-13 gelas &
yang dibentuk tanpa vitamin C yang adekuat sayuran.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai