Anda di halaman 1dari 22

Asuhan

penyulit dan
komplikasi
masa nifas dan
menyusui
By
Part III Nelly Apriningrum, M.Keb
2021
Sub Topik

Asuhan pada ibu nifas Asuhan pada ibu nifas Penatalaksanaan


dengan Infeksi dengan gangguan penyulit & komplikasi
psikologi pd masa nifas
Referensi
 Ambarwati, E., Wulandari, D,. 2009, Asuhan Kebidanan Masa Nifas, Mitra
Cendekia, Yogyakarta
 Kemenkes RI, JICA, Buku KIA , 2020
Masa Nifas Infeksi Masa Nifas
Masa nifas ? Seluruh peradangan yang disebabkan o/
masuknya kuman dalam alat genetalia saat
Dapat timbul masalah/ penyulit  persalinan & nifas
tidak segera ditangani secara efektif 
membahayakan kesehatan, kematian Etiologi
(50 % kematian masa nifas terjadi a. Masuknya kuman
dalam 24 jam pertama).
 Ektogen
Asuhan kebidanan kepada ibu nifas
sangat perlu untuk  menjaga kesehatan  Autogen (dr tempat lain dalam tubuh)
ibu dan bayi, melaksanakan deteksi  Endogen (dr jalan lahir)
dini adanya komplikasi dan infeksi,
memberikan pendidikan pada ibu serta
memberikan pelayanan kesehatan
pada ibu dan bayi
TYPE KUMAN

a. Streptococcus haemolyticus aureus


Masuk scr ektogen yg ditularkan penderita lain, alat-alat # steril & penolong
serta menyebabkan infeksi berat
b. Stapilococcus aureus
Masuk scr ektogen sbg infeksi sedang. Sering mjd penyebab infeksi di RS
c. Esheria coli
Sering berasal dari kandung kemih yg menyebabkan infeksi terbatas
d. Clostridium Welchii
Kuman aerobic sangat berbahaya. Sering terjadi pd kasus abortus criminalis &
pertolongan persalinan # steril
PATOFISIOLOGI
Pasca kala III  Tempat bekas insersio plasenta  Luka dg diameter ± 4 cm,
permukaannya tidak rata, terdapat benjolan2 karena banyak vena yang ditutupi
thrombus  Tempat baik u/ tumbuh kuman2 & masuknya jenis kuman patogen dalam
tubuh wanita.
Serviks sering mengalami perlukaan pada persalinan, demikian juga vulva, vagina dan
perineum yang semuanya merupakan tempat masuknya kuman2 patogen
Proses radang dapat terbatas pada luka2 tersebut/ menyebar di luar luka asalnya
Infeksi nifas :
1. Infeksi terbatas ; pd perineum, vulva, vagina, serviks & endometrium
2. Penyebaran ; melalui beberapa vena, lympfe & permukaan endometrium
TANDA & GEJALA
Infeksi Akut
Infeksi Umum
•Demam, nyeri daerah infeksi, warna
kemerahan, fungsi organ terganggu Tampak sakit, lemah, suhu naik, TD
turun, nadi naik, pernafasan
meningkat, sesak, kesadaran
Gambaran klinis gelisah hingga menurun smp koma,
gangguan involusi uterus, lochea
Infeksi Lokal bernanah & berbau

•Oedema luka episiotomy, terdapat nanah,


perubahan warna kulit, pengeluaran
lochea bercampur nanah, terbatasnya
mobilitas, suhu naik
Cara terjadinya infeksi Faktor predisposisi
Manipulasi penolong yg # steril, VT Persalinan lama & terlantar
berulang bakteri masuk ke cavum
uteri Tindakan operasi persalinan
Alat2 tdk steril Retensio plasenta, selaput &bekuan darah
Infeksi droplet KPD
Infeksi nasokomial Keadaan yg menurunkan keadaan umum
KPD
Preventif
Infeksi intrapartum
Mobilisasi dini
luka dirawat dengan baik
Rooming in dg isolasi  <I infeksi nasokomial.
KELAINAN PD MASA NIFAS

Sub involusi uteri >< Involusi


Proses mengecilnya uterus melalui
kontraksi uterus dari berat 1000 gram
pasca lahir menjadi 40-60 gram pada 6
mg selanjutnya
Etiologi ; infeksi pd endometrium, sisa
selaput & plasenta, dll
Hasil palpasi ; teraba uterus masih besar,
TFU tinggi dari normal, lochea byk & tdk
sesuai hari, lochea berbau / perdarahan.
Klasifikasi

Early postpartum haemoragic


Perdarahan masa nifas (primer)
Perdarahan > 500 ml pd masa nifas • 24 jam pertama
• Atonia uteri, retplas, sisa plasenta/selaput,
dalam 24 jam pertama setelah by lahir
laserasi jalan lahir, inversio uteri

Late postpartum haemoragic


(sekunder)
• Setelah 24 jam
• Sub involusi. Ret sisa plasenta, infeksi nifas
Endometritis Peritonitis

Infeksi disebabkan masuknya kuman pd


endometrium. Jaringan decidua & bekuan Infeksi nifas yg menyebar melalui
darah akan nekrosis sehingga pembuluh lymfe pd uterus mencapai
mengeluarkan duh berbau. peritoneum.

Gambaran klinis sesuai jenis & virulensi Tanda gejala ; nyeri tekan & nyeri
kuman, daya tahan klien & derajat trauma lepas saat palpasi & tanda infeksi lain
jalan lahir. Suhu tubuh naik k/ lochea
tertahan o/ sisa/selaput plasenta. Nyeri
tekan dan tdp pembesaran, lochea berbau
Mastitis
Peradangan pd payudara yg sering menyertai
Bendungan ASI proses laktasi disertai/ tanpa infeksi. Sering tjd
pd mg ke1-5 pasca salin (±2 mg), terlebih pd
Pembengkakan payudara k/ primi para.
peningkatan aliran vena & limfe  ASI
Infeksi tjd k/ luka pd putting/peredaran darah.
terbendung  nyeri, suhu naik
Dapat terjadi k/ adanya penyempitan Tanda ; nyeri payudara, merah pd daerah
ductus laktiferus, payudara dg putting bengkak, demam, menggigil, lemah, anorexia.
datar/ tenggelam, Pengosongan Kelelahan, stress, baju ketat dpt menyebabkan
payudara yg # sempurna, Hisapan bayi penyumbatan saluran ASI
# aktif/ maksimal, Posisi menyusui yg Non infeksius ; panas pd area, nyeri tekat akut,
# benar, Putting terlalu besar/ panjang. tubuh # demam.
Tanda gejala ; mammae panas, keras &
Infeksius ; lemah, sakit pd otot spt meriang,
nyeri, warna kemerahan demam, area luka terbatas, payudara tampak
kemerahan & mengkilat
Trombophlebitis Trombophlebitis pelviks 
mengenai vena vena dinding uterus
& ligamentum latum ; vena ovarika,
Sumbatan pd pembuluh darah yg
disebabkan adanya darah yg membeku.
uterina & hypogastrik.
Infeksi mikroorganisme pathogen yg Tanda ; nyeri pd perut bag samping
menjalar melalui vena & cabang2 nya. pd hari ke 2 – 3 postpartum disertai
Trobophlebitis Femoralis  mengenai demam/ tanpa demam. Tampak
vena pd vena femoralis, v poplitea & v sakit berat; menggigil berulang
safena yg sering terjadi pd 10 hr
postpartum
Tanda; suhu sub febris pd mg I &
mendadak naik pd mg II disertai
menggigil & nyeri, panas pd kaki yg
terkena, bagian dr vena yg terkena terasa
tegang, keras pd paha bag atas, nyeri
hebat pd lipat paha.
Pre eklampsia Infeksi Jalan Lahir

Tekanan darah tinggi Jalan lahir harus dijaga kebersihannya 


pintu masuk kuman ke dalam rahim
Protein urine positif
Proses persalinan terdapat perlukaan pd
Oedema dinding rahim & jalan rahim 
Meningkatkan resiko infeksi pada masa nifas
Gejala ; demam > 380 C, nyeri perut bag
bawah, rasa nyeri jalan lahir, lochea berbau,
keluar darah pasca lochea alba
ASUHAN PADA IBU NIFAS DENGAN GANGGUAN PSIKOLOGI

Postpartum Blues  Permasalahan psikologis postpartum berupa gangguan ; cemas, perasaan


labil, menyalahkan diri sendiri, gangguan tidur, anorexia, Lelah. Mudah sedih, cepat marah,
perubahan mood, perasan terjebak, marah pd suami & by, perasaan bersalah, pelupa hingga
depresi
Penyebab ; Internal & eksternal ; kesiapan mhadapi persalinan & mjd ibu, perubahan
hormonal, mood, emosional, paritas, pengalaman melahirkan. Latar belakang psikososial;
Pendidikan, KTD, sosek, riwayat kejiwaan
Stress dlm keluarga ; faktor ekonomi mburuk, persoalan dg pasangan, masalah dg mertua,
stress ASI tdk keluar, by # mau menyusu, nangis terus menerus, gumoh, by sakit & bosan.
Dukungan penuh dari lingkungan (suami, keluarga, teman sekitar)  Nakes  Jangan biarkan
berjuang sendiri
Komunikasikan permsalahan, kecemasan, ikhlas menerima aktivitas & peran baru, fleksible
mengurus bayi & RT, kebutuhan istirahat, exercise ringan, komunitas ibu nifas.
PREVENTIF
Persiapan diri yang baik
Olahraga dan nutrisi yg cukup
Support mental & lingkungan sekitar
Mencari informasi
Hindari perubahan hidip drastis
POSTPARTUM DEPRESSION
Tekanan jiwa setelah melahirkan dg beberapa variasi dari hari ke hari yg menunjukkan
kelelahan, mudah marah, anorexia, merasa tdk berdaya, tdk mampu, terbebani tanggungjawab
kpd by & klg.
Karakteristik depresei postpartum ;
Mimpi buruk, insomnia, phobia, meningkatnya sensitivitas periode pasca salin spt adaptasi diri
& perubahan mood
Preventif & Tatalaksana
Dukungan dari pasangan, keluarga, ligkungan & professional selama kehamilan, persalinan &
pasca salin
Mencari informasi
Konsusmi makanan sehat, istirahat cukup & exercise ringan
Persiapan diri secara mental ; bacaan hardfile / softfile
Persiapan orang untuk membantu
DEPRESI PP  BUKU KIA 26
POSTPARTUM PSIKOSIS

Gangguan jiwa serius yg menunjukkan gangguan kemampuan berfikir, reaksi emosional


untuk mengingat, komunikasi, menafsirkan kenyataan  ketidakmampuan seseorang realita
dg fantasi dirinya
Penyebab ; Multifaktor ; faktor sosiokultural, faktor obstetric gynekologik, psikososial.
Gejala : gejala awal kegelisahan tipikal,iritabilitas & insomnia  tidak ada pemahaman diri
(waham), halusinasi, kehilangan rasa thdp kenyataan. Tingkah laku kacau yg ekstrim,
pergantian mood, depresi, disorientasi
Tatalaksana ; Perawatan RS, menjauhkan bayi
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai