Anda di halaman 1dari 3

Nama : Serly Nur Indah Permatasari

NIM : 2009612028
Kelompok/Grup :18/G
TUGAS SKENARIO KLINIK
HEWAN AKUATIK
Kasus I
Seekor lumba-lumba Indo Pasifik Tursiop aduncus yang dipelihara di PT Wersut
Seguni Indonesia, umur 14 tahun dan berjenis kelamin jantan, bobot badan 97 kg menderita
lesi pada bagian sirip dengan bentuk menyerupai ringworm. Pemeriksaan klinis: Hasil
pemeriksaan sirip menunjukkan adanya gangguan pada daerah sirip ekor. Temuan klinis:
Gangguan pada sirip ekor diawali dengan adanya bentukan seperti ringworm dengan batas
tepi yang jelas dan semakin lama semakin besar menumpuk seperti bunga. Bagian ujung sirip
ekor mengalami ulserasi dan perdarahan. Gejala yang sama juga ditemukan di daerah sekitar
mata. Pemeriksaan cepat menggunakan KOH 10% dan pewarnaan sederhana diperoleh
morfologi sel khamir bentuk unisel dan bentukan budding. Diagnosa: Lobomikosis.
Terapi: Lumba-lumba diberikan pengobatan 30 hari menggunakan antifungal
Ketoconazole cream 2% dan ketoconazole tablet 200 mg (mycoral®), anti-histamine 20 mg
(homoclomin®), dan antibiotika quinolone 500 mg (ciproxin®) selama 5 hari .

Diketahui :
 Berat Badan = 97 kg
 Terapi yang diberikan
Selama 30 hari
a) Ketoconazole cream 2% dan Ketoconazole tablet 200 mg (mycoral®)
- Dosis anjuran = 10-40 mg/kg
- q= 8 jam
b) anti-histamine 20 mg (homoclomin®)
Selama 5 hari
c) antibiotika quinolone 500 mg (ciproxin®)
Dosis anjuran× BB
 Dosis Obat =
Dosis sediaan
(10−40 mg/kg)× 97 kg
- Ketoconazole= =4,8−19,4 tablet ≈ 15 tablet (3 gram)
200 mg
- Anti-histamin= 20mg
(5−10 mg/kg)× 97 kg
- Quinolone= =0,9−1,9 tablet ≈ 2 tablet (1 gram)
500 mg
Resep Obat
Klinik Hewan Sehat
drh. Nur Indah
No. SIP: XXX/XXX-XX/XX
Jl. Denpasar No. XX
081216039999

Denpasar, 31 Maret 2021

R/ Ketoconazole 2%
Vaseline alba ad 100g
m.f.l.a.Ungt. da in pot
S.3.dd.u.e part in dol
# paraf

R/ Ketoconazole 3 g
Homoclomin 20 mg
p.p.p ad 5 g
m.f.l.a. Bolus.d.t.d. No. XC
S.3.dd.Bolus.I
# paraf

R/ Quinolone 500 mg Tab.X


S.2.dd.Tab.I
# paraf

Pro: Lumba-lumba
BB: 97 kg
Kasus II
Seekor ikan hias dengan berat 100 g kehilangan nafsu makan serta adanya bercak
merah pada bagian sekitar perut, mata yang sedikit menonjol serta adanya kerusakan pada
ujung-ujung sirip. Hal tersebut mengindikasikan bahwa ikan terserang penyakit bakteri
Motile Aeromonad Septicemia (MAS) atau yang dikenal dengan nama penyakit bintik merah.
Terapi pengobatan diberikan antibiotik berupa oxytetracycline selama 10 hari.

Diketahui:
 Dosis anjuran = 0,175 – 0,220 mg/g
 Jumlah pemberian oxytetracycline = (0,175 – 0,220 mg/g) x 100 g
= 17,5 – 22 mg/hari ≈ 20 mg/hari
 Diberikan 2 kali sehari = 20 mg : 2 = 10 mg/sekali pemberian
 Obat dibuat dalam bentuk granulae, diberikan bahan perekat (succus liquiritiae,
ditambahkan 0,3 mg bahan perekat/1 mg obat)

Resep Obat
Klinik Hewan Sehat
drh. Nur Indah
No. SIP: XXX/XXX-XX/XX
Jl. Denpasar No. XX
081216039999

Denpasar, 31 Maret 2021

R/ Oxytetracycline 10 mg
Succus liquiritae 3 mg
p.p.p ad q.s
m.f. granulae.dtd.no.XX
S.b.d.d. granulae. I
# paraf

Pro: Ikan Hias


BB: 100 g

Anda mungkin juga menyukai