Anda di halaman 1dari 15

UJIAN RESEPTIR

OLEH

Aska Adhitama Fanmira, S.K.H


2209022013

PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER HEWAN


FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2022
SOAL 1

Seorang dokter hewan meresepkan Codein Sulfate tablet dengan dosis anjuran 1-2 mg/Kg BB
kepada Stir, anjing Rottweiler jantan, berumur 8 bulan, berat badan 13Kg. Terapi direncanakan
pemberiannya setiap 12 jam selama 3 hari.

1. Untuk indikasi apa obat tersebut diberikan?


2. Berapa dosis yang diberikan pada Stir?
3. Tuliskan tata laksana terapi obat diatas dalam blanko resep!
4. Tuliskan dalam resep racikan dengan dtd dan tanpa dtd

Jawab :

1) Kodein sulfat adalah analgesik opioid yang diindikasikan untuk menghilangkan nyeri
ringan hingga sedang jika penggunaan opioid analgesik sesuai.
2) Dosis sediaan tablet : 15,30 dan 60 mg tablet
Dosis anjuran : 1-2 mg/Kg BB
Pemberian selama 12 jam selama 3 hari
Dosis per pemberian : 1x13=13 mg sampai dengan 2x13= 26 jadi disini saya mengambil
dosis per pemberian sebesar 20 mg
Dosis perhari = 20 mg x 2 ( karena 24 dibagi 12 jam jadi 2 kali pemberian dalam
sehari)= 40 mg perhari jadi selama 3 hari pemberian maka dosis yang diberikan sebesar
120 mg
Jadi jumlah tablet yang di butuhkan yaitu 2 yaitu tablet dengan dosis sediaan 60 mg per
tablet
3) Tatalaksana terapi obat dalam blanko resep

drh. Aska Adhitama Fanmira

Jln. Alamandar Kota Kupang

SIP. Xxx
Kupang, 26 Mei 2022

R/ Codein sulfate tab 20 mg

m.f.l.a.pulv.dtd.No.VI

s.b.d.d.pulv 1 p.c.

Paraf

Nama Pasien : Stir/Anjing (8 bulan/13 kg, anjing rotweiler, jantan)

Nama Pemilik : Unta

Alamat Pemilik : Liliba

4) Resep dengan dtd dan tanpa dtd

Dengan dtd

drh. Aska Adhitama Fanmira

Jln. Alamandar Kota Kupang

SIP. Xxx

Kupang, 26 Mei 2022

R/ Codein sulfate tab 20 mg

m.f.l.a.pulv.dtd.No.VI

s.b.d.d.pulv 1 p.c.

Paraf

Nama Pasien : Stir/Anjing (8 bulan/13 kg, anjing rotweiler, jantan)

Nama Pemilik : Unta


Alamat Pemilik : Liliba

Tanpa dtd

drh. Aska Adhitama Fanmira

Jln. Alamandar Kota Kupang

SIP. Xxx

Kupang, 26 Mei 2022

R/ Codein sulfate tab 20 mg

m.f.l.a.pulv.divide in part aeq.No.VI

s.b.d.d.pulv 1 p.c.

Paraf

Nama Pasien : Stir/Anjing (8 bulan/13 kg, anjing rotweiler, jantan)

Nama Pemilik : Unta

Alamat Pemilik : Liliba

SOAL 2

Seekor kucing (ras campuran, betina, umur 1 tahun, BB 9 Kg) didiagnosa mengalami asma
bronkial akut dengan gejala klinis dispnea, takipnea, sesekali mengalami batuk dan muntah. Pada
auskultasi ditemukan suara wheezing (mengi).

1. Tentukan tata laksana terapi untuk kasus diatas!


2. Tulislah dalam blanko resep terapi yang direncanakan, dilengkapi dengan perhitungan
dosis dan alasan pemberian obat!

Jawab :
Tatalaksana terapi :

1. Terapi yang dilakukan pertama kali adalah dengan melakukan pemeriksaan triase.
Pemeriksaan triase adalah pemeriksaan dengan mengutamakan pengecekan tanda-tanda
vital seperti pernafasan, denyut nadi, dan tekanan darah. Selagi dilakukan pemeriksaan
triase dilakukan juga denganpemasangan masker oksigen dengan menstabilkan sistem
pernafasan dan kardiovaskular pasien (yaitu, jalan napas, pernapasan, sirkulasi) dengan
memberikan
2. Selanjutnya dilakukan dengan pemasangan intubasi dan mekanisme ventilasi termasuk
laringoskop, tabung endotrakeal, dan ambubag.
3. Selanjutnya setelah dilakukan dengan melakukan pemasangan periferal kateter intravena.
Pemasangan periferal kateter intraven dilakukan untuk pemberian obat intravena secara
darurat.
4. Selanjutnya obat yang akan diberikan adalah antiinflamasi, bronkodilator dan
kortikosteroid. Pemberian bronkodilator dan kortikosteroid dapat dilakukan melalui
inhalasi dan atau rute intravena jika kateterisasi intra vena berhasil. Pasien kemudian
harus ditempatkan di lingkungan yang diperkaya oksigen dengan suhu yang dikontrol
(yaitu ruang oksigen) untuk di observasi.
Akan tetapi pemberian obat bronkodilator dan kortiko steroid sebaiknya diberikan secara
inhalalasi.

drh. Aska Adhitama Fanmira

Jln. Alamandar Labat

SIP. 002/2022

Kupang, 26 Mei 2022

R/ Albuterol 90 mcg Aerosol No. I

S. s.d.d. 1. puff

Paraf

R/ Prednison Tab 9 mg No. XVIII


m.f.l.a. pulv. dtd. No. X

S.b.d.d. 1. pulv.

Paraf

R/ Fluticasone Propionate 110 mcg Aerosol No. I

S.b.d.d. 2. Puff

Paraf

R/ Mask dan Specier

S. pro. inhalasi

paraf

R/ Oxygen

S.i.m.m

paraf

Nama Pasien : Cunia/Kucing (1 tahun/9 kg, Ras Campuran, Betina)

Nama Pemilik : Nn. Yana

Alamat Pemilik : Jln. Angrek 1, Liliba

Perhitungan dosis
 Albuterol Sufat
Dosis Sediaan = Setiap aktualisasi menghasilkan 90 mcg albuterol
Dosis Anjuran = Untuk bronkodilatasi pada asma kucing menggunakan 90 mcg/puff
inhaler albuterol aerosol dan inhaler yang sesuai dengan masker.
 Prednison
DS = 5 mg PO dua kali sehari selama 3-5 hari ( 10-14 hari).
DA = 1-2 mg/kg
DP = DA x BB / DS
Dosis atas = (1 mg/kg) x (9 kg) = 9mg
Dosis bawah = (2 mg/kg) x (9 kg) = 18 mg
Dosis pemberian yang di ambil adalah 9 mg dengan pemberian 1x pemberian
Rencana terapi 5 hari dengan 2x sehari = 10 kali pemberian
Untuk 10 kali pemberian = 9 x 10 = 90 mg
Jumlah obat = 90 mg / 5 mg = 18 tablet

 Fluticason Propionat (Golongan kortikosteroid)


Dosis sediaan : 110 mcg
Dosis anjuran : untuk kortikosteroid 1 kali pemberian terukur 110 mcg sedangkan dalam
1 hari dapat digunakan sebanyak 220 mcg
 Alasan pemberian obat adalah pada kasus ini saya memilih pasien dengan gejala sedang
sehingga dalam pemberian obat bronkodilatator diikuti dengan pemberian kortikosteroid
oral dan inhalasi.
Tujuan pemberian obat bronkodilatator adalah bronkodilator berfungsi sebagai obat yang
membuka (melebarkan) saluran pernapasan dengan merelaksasi otot polos bronkus. Obat
ini membuat pernapasan lebih mudah bagi penderita asma atau kondisi paru-paru lainnya.
Tujuan pemberian obat kortikosteroid : obat yang digunakan untuk meredakan
peradangan yang terjadi pada tubuh.
Pemilihan obat Albuterol Aerosol dan Fluticasone Propionate dikarenakan obat ini yang
direkomdasikan dalam penanganan secara inhalasi pada kucing.

SOAL 3

Anjing Rain (Ras Collie, jantan, umur 1 tahun, BB 15 Kg) dibawa ke klinik hewan dengan
keluhan, tidak mau makan, lemah, dan batuk produktif selama kurang lebih 3 hari. Pada
pemeriksaan klinis diketahui Rain mengalami dispnea dan hipoksia. Dokter hewan mendiagnosa
Rain mengalami penumonia
1. Tentukan tata laksana terapi untuk kasus diatas jika pneumonia disebabkan oleh bakteri!
2. Tulislah dalam blanko resep terapi yang direncanakan, dilengkapi dengan perhitungan
dosis dan alasan pemberian obat!

Jawab:

Tata laksana terapi untuk kasus pneumonia oleh bakteri

- Pengobatan pneumonia bakteri pada anjing dimulai dengan menstabilkan pasien.


Stabilisasi pasien dilakukan dengan terapi oksigen atau nebulizer dapat digunakan untuk
mengembalikan napas anjing ke bpm normal (napas per menit).

- Selanjutnya diberikan terapi cairan intravena sebelum di obati penyebab pneumonia.

- Pengobatan pneumonia dilakukan dengan memberikan antibiotik spketrum luas


menggunakan Trimethoprim sulfate dan Amoxicilin clavulanic.

Blanko Resep Obat

drh. Aska Adhitama Fanmira

Jln. Alamandar Kota Kupang

SIP. Xxx

Kupang, 26 Mei 2022

R/ Trimethoprim Sulfate Tab 450 mg

m. f. l. a. pulv. dtd. No. X

S. b. d. d. pulv. 1

Paraf

R/ Amoxicilin-clavulanic Tab 500 mg No V

s.b.d.d. d. in dim

Paraf
Nama Pasien : Rain/Anjing (1 Tahun/15 kg, Ras Collie, Jantan)

Nama Pemilik : Lia

Alamat Pemilik : Liliba

Perhitungan dosis

Trimethoprim sulfate

Dosis anjuran = 30 mg/kg PO setiap 12 jam

Dosis sediaan = 200 mg

Dosis Pemberian = Dosis anjuran x berat badan / dosis sediaan

= 30 x 15 = 450 mg

Dosis sekali pemberian adalah 450 mg

Rencana terapi adalah 5 hari dengan 2 kali pemberian maka 10 kali pemberian

Amoxicilin-clavulanic acid

Dosis anjuran = 12,5 - 25 mg/kg

Dosis sediaan = 500mg

Dosis Pemberian = dosis anjuran x berat badan / dosis sediaan

Dosis atas = 12,5 x 15 = 187,5 mg

Dosis bawah = 25 x 15 = 375 mg

Range dosis atas – bawah di ambil 250 mg

Dosis sekali pemberian 250 mg

Rencana terapi 5 hari dengan dua kali pemberian, maka 10 kali pemberian

Maka kebutuhan terapi adalah = 250 x 10 = 2500 mg

Jumlah tablte = 2500/500 = 5


Alasan Pemberian Obat

 Alasan pemilihan obat dalam kasus pneumonila pada anjing yaitu berdasarkan
keterangan gejala klinis di atas penumonia pada anjing ini disebabkan oleh bakteri
streptokokus pneumonia. Obat yang digunakan untuk menghambat pertumbuhan bakteri
yaitu : trimethoprim sulfat dan amosisilin asam klavilanat
 Trimethoprim sulfat : merupakan antibiotik spektrum luas yang menghambat
pertumbuhan bakteri dan memastikan resistensi bakteri berkembang lebih lambat.
 Amoxilicilin clavulanat acid : berikatan dengan protein pengikat penicilin yang terlibat
dalam sintesis dinding sel bakteri sehingga menurunkan kekuatan dan kekauan dinding
sel, mempengaruhi pembelahan sel, pertumbuhan dan pembentukan spektrum.
Penambahan klavulanat inhibitor betalactamase dalam melawan mikroorganisme yang
mengasilkan beta lactamase yaitu stapylococus

SOAL 4

Anjing Pom (Doberman, Jantan, 5 bulan, BB 12 Kg) didiagnosa mengalami parvovirus enteritis
dengan gejala klinis diare berdarah dan anoreksia. Hasil pemeriksaan klinis menunjukkan turgor
kulit turun sedang, membran mukosa kering, dan tekanan pulsus tidak teraba.

1. Tentukan tata laksana terapi untuk kasus diatas, dilengkapi dengan perhitungan dosis dan
alasan pemilihan obat!
2. Tuliskan tata laksana terapi dalam blanko resep!
3. Selain terapi farmakologi, terapi apa yang dapat disarankan pada klien?

Jawab :

1. Tata laksana terapi :


Gejala klinis menunjukan bahwa anjing mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan oleh
karena itu perlu adanya terapi cairan (fluid theraphy) untuk memulihkan Kembali cairan
tubuh anjing kemudian dapat diberi terapi supportif juga
Defisit cairan = % dehidrasi x berat badan x 1000ml
= 7%x 12 kg x 1000 ml
= 840 ml
Volume maintenance = (BB x 30) + 70
= (12 x 30) + 70
= 430
Volume yang diberikan = defisit cairan + volume maintenance
= 840 + 430
= 1270 ml per hari
Volume yang di butuhkan perjam = 1270/24 = 52,91
Kebutuhan tetes = 52,91/3600 x 60 =3,17 tetes / menit
Kaolin pectin
DA = 1-2 mg/kg
DP = 1x12 = 12 sampai dengan 2x 12= 24 jadi dosis sekali pemberian yang diambil yaitu
20 mg waktu paruh 6 jam maka pemberian 4 kali sehari secara peroral
DS = 12 = 336 gr = 446 ml
Gentamisin
DA= 6mg/kg
DS=100 mg/ml
Bb=12 kg
DP= 6/100 x 12= 0,72

Alasan Pemilihan Obat

Kaolin pektin merupakan agen antidiare adsorben dengan kemungkinan efek antisekresi

Terapi cairan : bedasarkan gejala klinis dapat menentukan status dehidrasi. Status dehidrasi
kasus 4 sebesar 7%

Gentamisin : gentamisin golongan aminoglikosida secara ireversibel terkait pada subunit


ribosom 30 s dan menghambat sintesis protein bakteri

2. Blanko resep

drh. Aska Adhitama Fanmira

Jln. Alamandar Kota Kupang

SIP. Xxx
Kupang, 26 Mei 2022

R/ Kaolin Pectin 12 oz lag. No II

s.o.4h.cth

Paraf

R/ Inj. Gentamisin 100mg/ml vial No. I

s.i.m.m (0,72 m.i.l.v)

Paraf

R/ Infus ringer laktat 500ml. colt. No III

s.pro infus (3,17 tetes/menit)

Paraf

R/ IV catether 24 G No I

s.pro infus

Paraf

R/ Infus set 16 G No I

s.pro infus

Paraf

Nama Pasien : POM/Anjing (Doberman, Jantan, 5 bulan BB 12 KG)

Nama Pemilik : Lia

Alamat Pemilik : Liliba

3. Terapi yang disarankan :


 Lakukan vaksinasi secara rutin
 Pisahkan anjing yang terkena penyakit dengan anjing yang lain
 Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter hewan

KASUS 5

Anjing Sweeties mengalami gatal dan kebotakan berbentuk lingkaran dengan bagian tengahnya
berwarna keabu-abuan seperti asbes. Dokter hewan mendiagosa anjing mengalami
Dermatofitosis.

1. Tentukan tata laksana terapi yang tepat untuk kasus diatas!


2. Tuliskan tata laksana terapi dalam blanko resep disertai dengan perhitungan dosis dan
dasar pemilihan obat!
3. Edukasi klien apa yang dapat disampaikan kepada pemilik hewan

Tata laksana terapi :

Terapi yang bisa diberikan pada hewan yang didiagnosa dermatofitosis adalah dengan pemberian
griseofulvin. Sedangkan untuk terapi topikal dapat diberikan ketoconazole 2%. Anjing
dimandikan dengan sulfur untuk membantu penyembuhan.

Perhitungan dosis

Griseofulvin

Dosis anjuran = 50 mg/kg

Dosis sediaan = 250 mg

Dosis pemberian = Dosis anjuran x berat badan / dosis sediaan

= 50 x 5 = 250 mg

Waktu paruh 24 jam diberikan satu kali sehari per oral.

Dosis sekali pemberian adalah 250 mg

Diberikan 1 x sehari selama 14 hari maka14 kali pemberian

14 kali pemberian = 14 x 250 = 3500 mg

Jumlat obat = 3500/250 = 14 tablet


Ketoconazole 2% 2 kali sehari.

Blanko Resep Obat

drh. Aska Adhitama Fanmira

Jln. Alamandar Kota Kupang

SIP. Xxx

Kupang, 30 Maret 2022

R/ Griseofulvin Tab 250 mg No. XIV

m. f. l. a. pulv. dtd. No. XIV

S. s. d. d. 1. pulv. p. o.

Paraf

R/ Ketoconazole Krim 2% Tube 10 mg No. I

S. b. d. d. apli. u. e.

Paraf

Nama Pasien : Sweeties/Anjing (6 bulan/5 kg, Ras Campuran, Betina)

Nama Pemilik : unta

Alamat Pemilik : Jln. Bumi 2

Dasar pemilihan obat

Pengobatan secara sistemik dan topikal untuk infeksi jamur dermatofitosis diberikan griseofulvin
dan salep ketoconazole 2%. Griseofulvin merupakan obat antifungal yang bersifat fungistatik,
yang bekerja dengan cara menghambat mitosis sel jamur berikatan dengan protein mikrotubular.
Cara Pemberian griseofulvin di campurkan obat tersebut dengan makanan. Sedangkan salep
ketoconazole 2% merupakan obat antifungal azole (imidazole). Mekanisme kerjanya sama
dengan obat antifungal azole lain, yaitu menghambat sintesis ergosterol pada dinding sel fungi.
Efektif membunuh dermatofita dan varietes fungi sistemik seperti Histoplasma, Blastomyces dan
Coccidioides. Ketoconazole 2% dapat dioleskan ke bagian lesi-lesi. Anjing dimandikan dengan
sulfur untuk membantu penyembuhan. Terapi suportif yang diberikan vi-sorbid yang merupakan
multivitamin dan cod liver oil untuk membantu regenerasi rambut serta menjaga kesehatannya.

Edukasi klien apa yang dapat disampaikan kepada pemilik hewan :

1. Jika hewan sudah terkena penyakit ini segera bawa ke dokter hewan

2. Jaga kebersihan kandang jika hewan dikandangkan.

3. Rutin melakukan grooming untuk menjaga kebersihan tubuh hewan

4. Pemberian vitamin E

Anda mungkin juga menyukai