Anda di halaman 1dari 29

KOASISTENSI 3B

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN


UNIVERSITAS NUSA CENDANA

Latihan Soal Reseptir

Aska Adhitama Fanmira, S.KH


KASUS 1

Seekor kucing (ras campuran, betina, umur 8 bulan, BB 8 Kg) didiagnosa mengalami asma bronkial
dengan gejala klinis penurunan berat badan, dispnea, takipnea, membuka mulut saat bernapas dan
sesekali mengalami batuk dan muntah. Pada auskultasi ditemukan suara wheezing (mengi).

 Tentukan tata laksana terapi untuk kasus diatas!


 Tulislah dalam blanko resep terapi yang direncanakan, dilengkapi dengan perhitungan dosis dan
alasan pemberian obat!
Tata laksana terapi untuk kasus Asma Bronkial :

1. Hal yang dilakukan pertama kali adalah dengan melakukan pemeriksaan triase. Pemeriksaan triase adalah
pemeriksaan dengan mengutamakan pengecekan tanda-tanda vital seperti pernafasan, denyut nadi, dan
tekanan darah. Selagi dilakukan pemeriksaan triase dilakukan juga dengan pemasangan masker oksigen
dengan menstabilkan sistem pernafasan dan kardiovaskular pasien (yaitu, jalan napas, pernapasan, sirkulasi)

2. Selanjutnya dilakukan dengan pemasangan intubasi dan mekanisme ventilasi termasuk laringoskop, tabung
endotrakeal, dan ambubag.

3. Selanjutnya setelah dilakukan dengan melakukan pemasangan periferal kateter intravena. Pemasangan
periferal kateter intraven dilakukan untuk pemberian obat intravena secara darurat.

4. Selanjutnya obat yang akan diberikan adalah antiinflamasi, bronkodilator dan kortikosteroid. Pemberian
bronkodilator dan kortikosteroid dapat dilakukan melalui inhalasi dan atau rute intravena jika kateterisasi
intra vena berhasil. Pasien kemudian harus ditempatkan di lingkungan yang diperkaya oksigen dengan suhu
yang dikontrol (yaitu ruang oksigen) untuk di observasi.
drh. Aska Adhitama Fanmira
Perhitungan Dosis
Jln. Alamandar Kota Kupang
SIP. Xxx - Albuterol Aerosol

Kupang, 30 Maret 2022


Dosis Sediaan : Setiap aktualisasi menghasilkan 90 mcg albuterol
R/ Albuterol Aerosol Inhaler No. I dalam 6.7g, 6.8g, 8.5g, 17g dan 18g
s.u.c
Dosis Anjuran :
Paraf
R/ Prednison Tab 8mg No. XVI Untuk bronkodilatasi pada asma kucing menggunakan 90 mcg/puff
m. f. l. a. pulv. dtd. No. XVI inhaler albuterol aerosol dan inhaler yang sesuai dan masker:
S. b. d. d. 1. pulv. - Gejala sedang dapat diobati dengan albuterol satu isapan
Paraf
  - Note : s.u.c (signa usus cognutus) cara pakai sudah diketahui

Nama Pasien : Daisy/Kucing (8 bulan/8 kg, Ras Campuran, Betina)


Nama Pemilik : Lia
Alamat Pemilik : Liliba
Obat kortikosteroid yang diberikan adalah prednison. Tujuan pemberian obat

Untuk kucing dengan gejala asma yang terjadi setiap hari : maka dapat Tujuan pemberian bronkodilatator adalah bronkodilator
diberikan obat Prednison 1-2 mg/kg PO dua kali sehari selama 10-14 berfungsi sebagai obat yang membuka (melebarkan)
hari.
saluran pernapasan dengan merelaksasi otot polos bronkus.
Setelah ada respon yang baik (biasanya dalam waktu 3-5 hari) maka Tujuan diberi dalam bentuk inhalasi karena dapat
pemberian prednison oral dihentikan Prednison
menimbulkan efek bronkodilator yang lebih cepat. Obat ini
Dosis sediaan = 5 mg PO dua kali sehari selama 3-5 hari ( 10-14 hari).
membuat pernapasan lebih mudah bagi penderita asma
Dosis Anjuran = 1-2 mg/kg
atau kondisi paru-paru lainnya.
Dosis pemberian = Dosis anjuran x berat badan / dosis sediaan Tujuan pemberian obat kortikosteroid : obat yang
Dosis bawah = 1 x 8 = 8 mg digunakan untuk meredakan peradangan yang terjadi pada
Dosis atas = 2 x 8 = 16 mg tubuh.
Dosis pemberian yang di ambil adalah 8 mg. Dosis sekali pemberian

Rencana terapi 5 hari dengan dua kali sehari maka 10 kali pemberian

Untuk 10 kali pemberian = 8 x 10 = 80 mg

Jumlah obat 80 mg/5mg = 16 tablet


KASUS 2

Anjing Rain (Ras Collie, jantan, umur 1 tahun, BB 15 Kg) dibawa ke klinik hewan dengan keluhan,
tidak mau makan, lemah, dan batuk produktif selama kurang lebih 3 hari. Pada pemeriksaan klinis
diketahui Rain mengalami dispnea dan hipoksia. Dokter hewan mendiagnosa Rain mengalami
penumonia

 Tentukan tata laksana terapi untuk kasus diatas jika pneumonia disebabkan oleh bakteri!
 Tulislah dalam blanko resep terapi yang direncanakan, dilengkapi dengan perhitungan dosis dan
alasan pemberian obat!
Tata laksana terapi untuk kasus pneumonia oleh bakteri:

- Pengobatan pneumonia bakteri pada anjing dimulai dengan menstabilkan pasien. Stabilisasi pasien
dilakukan dengan terapi oksigen atau nebulizer dapat digunakan untuk mengembalikan napas anjing ke bpm
normal (napas per menit).

- Selanjutnya diberikan terapi cairan intravena sebelum di obati penyebab pneumonia.

- Pengobatan pneumonia dilakukan dengan memberikan antibiotik spketrum luas menggunakan Trimethoprim
sulfate dan Amoxicilin clavulanic.
Perhitungan dosis
drh. Aska Adhitama Fanmira
Jln. Alamandar Kota Kupang - Trimethoprim sulfate
SIP. Xxx
Dosis anjuran = 30 mg/kg PO setiap 12 jam
Dosis sediaan = 200 mg
Kupang, 30 Maret 2022
Dosis Pemberian = Dosis anjuran x berat badan / dosis sediaan
R/ Trimethoprim Sulfate Tab 450 mg
= 30 x 15 = 450 mg
m. f. l. a. pulv. dtd. No. X
S. b. d. d. pulv. 1 Dosis sekali pemberian adalah 450 mg
Paraf Rencana terapi adalah 5 hari dengan 2 kali pemberian maka 10
R/ Amoxicilin-clavulanic Tab 500 mg No V
kali pemberian
s.b.d.d. d. in dim
Paraf - Amoxicilin-clavulanic acid

Dosis anjuran = 12,5 - 25 mg/kg

Dosis sediaan = 500mg


Dosis Pemberian = dosis anjuran x berat badan / dosis sediaan
Dosis atas = 12,5 x 15 = 187,5 mg
Nama Pasien : Rain/Anjing (1 Tahun/15 kg, Ras Collie, Jantan)
Dosis bawah = 25 x 15 = 375 mg
Nama Pemilik : Lia
Range dosis atas – bawah di ambil 250 mg
Alamat Pemilik : Liliba
Dosis sekali pemberian 250 mg
Rencana terapi 5 hari dengan dua kali pemberian, maka 10 kali pemberian
Maka kebutuhan terapi adalah = 250 x 10 = 2500 mg
Jumlah tablte = 2500/500 = 5
Alasan Pemberian Obat
• Alasan pemilihan obat dalam kasus pneumonila pada anjing yaitu berdasarkan
keterangan gejala klinis di atas penumonia pada anjing ini disebabkan oleh bakteri
steptokokus pneumonia. Obat yang digunakan untuk menghambat pertumbuhan bakteri
yaitu : trimethoprim sulfat dan amosisilin asam klavilanat
• Trimethoprim sulfat : merupakan antibiotik spektrum luas yang menghambat
pertumbuhan bakteri dan memastikan resistensi bakteri berkembang lebih lambat.
• Amoxilicilin clavulanat acid : berikatan dengan protein pengikat penicilin yang terlibat
dalam sintesis dinding sel bakteri sehingga menurunkan kekuatan dan kekauan dinding
sel, mempengaruhi pembelahan sel, pertumbuhan dan pembentukan spektrum.
Penambahan klavulanat inhibitor betalactamase dalam melawan mikroorganisme yang
mengasilkan beta lactamase yaitu stapylococus
KASUS 3
Anjing Rain (Ras Rottweiler, jantan, umur 10 tahun, BB 24 Kg) dibawa ke klinik hewan dengan
keluhan, tidak mau makan, lemah, dan perut membesar. Pada pemeriksaan klinis ditemukan
adanya napas abdominal, takipnea, kaheksia, dan kelemahan otot. Hasil pemeriksaan auskultasi
ditemukan aritmia dan takikardia. Dokter mendiagnosa susp. Gagal jantung.

 Tentukan tata laksana terapi untuk kasus diatas!


 Tulislah dalam blanko resep terapi yang direncanakan, dilengkapi dengan perhitungan dosis dan
alasan pemberian obat!
 Apakah ada terapi lain yang dapat diberikan? Jelaskan!
Tatalaksana Gagal Jantung pada Anjing
 Melakakukan stabilitas fisik pada anjing
 Mengurangi morbiditas dan mortalitas
 Penting untuk mendeteksi dan mempertimbangkan pengobatan terhadap kormobrid kardiovaskular dan non
kardiovaskular yang menyertai
 Obat yang akan diberikan berupa Furosemod dan Pumobendan secara peroral untuk tatalaksana gagal
jantung kongesti akibat insufisiensi katub atau kadiomiopati dilatasi (DCM) pada anjing
Dokter Hewan : drh Aska Adhitama Fanmira

SIP :- Perhitungan Dosis


Alamat : Jln Alamandar Labat  Furosemide
Kupang, 21 Mei 2022
 BB : 24 kg
R/ Furosemide tab 50 mg No V

m.f.l.a. pulv. div. in. part. Aeq No XIII  DS : 50 kg

S.q.d 1 pulv P.C  DA : 0,5 – 2 mg/ kg


Paraf
 Untuk sekali pemberian DA x BB: 20 mg (12-48)
R/ Pimobendan caps 5 mg No. VI

s.d.d. 1 caps a.c  Pimobendan

Paraf  DA : 0,2 – 0,6 MG/ KG


 
 DS : 5 mg
Nama Pasien : Anjing Rain (Ras Rottweiler, jantan, umur 10 tahun, BB 24 Kg)

Nama Pemilik : Jungkook


 BB : 24

Alamat : Jln. Cantik123  Untuk sekali pemberian : DA x BB / DS = 5 mg


caps
KASUS 4
Anjing Pom (Herder, betina, 6 bulan, BB 10 Kg) didiagnosa mengalami infeksi parvovirus berdasarkan hasil rapid test
antigen parvo. Anjing Pom dibawa ke klinik dengan keluhan tidak mau makan, lemas, lesu dan diare berdarah. Hasil
pemeriksaan klinis menunjukkan turgor kulit turun, mukosa mata dan mulut anemis dan pemeriksaan anus tampak
adanya feses berdarah dengan bau yang khas.

 Tentukan tata laksana terapi untuk kasus diatas, dilengkapi dengan perhitungan dosis dan alasan pemilihan obat!
 Tuliskan tata laksana terapi dalam blanko resep!
 Selain terapi farmakologi, terapi apa yang dapat disarankan?
Tata laksana terapi

• Terapi yang dilakukan pertama adalah dengan memberikan terapi


cairan karena anjing mengalami dehidrasi. Terapi cairan yang
diberikan 7%. Terapi selanjutnya dilakukan dengan pemberian kaotin,
cefotaxime, TF plus 1x1, dan Vitamin K.
drh. Aska Adhitama Fanmira
Jln. Alamandar Kota Kupang
SIP. Xxx
Alasan Pemilihan Obat
Kupang, 30 Maret 2022 • Kaolin pektin merupakan agen antidiare
R/ Kaolin Pectin 336 ml Lag. No. adsorben dengan kemungkinan efek
S. q. d. d. cth. ( PO) antisekresi
R/ Infus. NaCl 0,9% 500 ml No. III
Paraf
• Terapi cairan : bedasarkan gejala klinis
S. i. m. m. (s. pro. Infus) dapat menentukan status dehidrasi. Status
Paraf dehidrasi kasus 4 sebesar 7%
R/ IV Catheter 24 G No. I
S.pro. infus
Paraf
R/ Infus set 16 No I
S. pro. infus
Paraf
R/ Disp. Syringe 1 cc No. I
S. Pro. Inj.
Paraf

Nama Pasien : Daisy/Anjing (6 bulan/10 kg, Ras POM, Betina)


Nama Pemilik : Lia
Alamat Pemilik : Liliba
Terapi cairan Kaolin Pectin
Berat badan = 10kg
Dosis anjuran = 1-2 mg/kg
Status dehidrasi = 7%
Defisit cairan = % dehidrasi x Berat Badan (kg) x 1000 ml Dosis sediaan = 12 oz = 336 gr = 336 ml
= 7% x 10 kg x 1000 ml Dosis pemberian = dosis anjuran x dosis sediaan / berat
= 0,07 x 10 kg x 1000 ml
badan
= 700 ml
Volume maintanace = (Berat badan x 30) + 70
Dosis atas = 1 x 10 = 10mg
= (10 x 30) + 70 Dosis bawah = 2 x 10 = 20 mg
= 300 + 70 Dosis sekali pemberian = 20 mg
= 370 ml
Waktu paruh 4-6 jam per oral , maka 6 jam, maka 4 kali
Volume cairan yang diberikan = defisit cairan + Volume maintanance
= 700 ml + 370 ml sehari per oral.
= 1070 ml
Kebutuhan cairan maintanace per jam = volume cairan yang diberikan/24 jam
= 1070/24
= 44,58 ml
Kecepatan tetes infus = kebutuhan cairan per jam/60 menit x 60 tetes/ml
= 2,67 tetes/menit
= 0,00445 tetes/detik.
KASUS 5 dan 7
Seekor kucing dibawa ke RSH dengan keluhan lemah, tidak mau makan
selama dua hari terakhir, dan muntah. Pada anamnesa, dokter hewan
mendapatkan bahwa kucing belum defekasi dalam dua hari terakhir.
Pada saat pemeriksaan klinis, kucing menunjukkan rasa sakit saat
palpasi abdomen.
• Tentukan tata laksana terapi untuk kasus diatas, dilengkapi dengan
perhitungan dosis dan alasan pemilihan obat!
• Tuliskan tata laksana terapi dalam blanko resep!
• Selain terapi farmakologi, terapi apa yang dapat disarankan?
Tatalaksana terapi Konstipasi
• Penanganan terhadap kucing yang konstipasi adalah secara konserfatif
yaitu dengan memberikan obat pencahar atau pelumas untuk
menghambat penyerapan air dan meningkatkan motilitas pendorong
dengan menggunakan obat ducolax.
• Selanjutnya dengan pemberian pakan yang bertindak sebagai pencahar
pembentuk massal
• Tindakan menggeluarkan tinja secara manual ; memasukan air
kedalam usus besar kucing dan pijat secara manual.
• Palpasi abdomen dan menggunakan sponge forceps untuk
memecahkan masa tinja
Alasan Pemilihan Obat
Pemilihan ducolax kenapa diberi per anal pada kasus
ini adalah kalau pakai oral metabolismenya lama
sampai ada efek ke kolon (onset kerja obat 6-10 jam
PO dan 15-60 menit perektal), kalau ke anal langsung
ke usus, vaskularasinya lebih banyak sehingga
penyerapannya lebih cepat dan mekanismenya cepat.
Kasus 6
Seekor anjing dibawa ke RSH dengan keluhan lemah, dan muntah –
muntah dalam 8 jam terakhir. Hasil pemeriksaan klinis menunjukkan
adanya hipersalivasi, dispnea, dan miosis. Dari anamnesa diperoleh,
pemilik memandikan anjing dengan asuntol sebelum adanya gejala
klinis. Dokter hewan menduga anjing tersebut mengalami keracunan
insektisida organofosfat.
• Tentukan tata laksana terapi untuk kasus diatas, dilengkapi dengan
perhitungan dosis dan alas an pemilihan obat!
• Tuliskan tata laksana terapi dalam blanko resep!
• Selain terapi farmakologi, terapi apa yang dapat disarankan?
Tatalaksana Terapi Keracunan insektisida organofosfat

Terapi awal yang dilakukan adalah dengan pemberian atropin sulfat


untuk melawan efek muskarini Ach terutama dalam efeknya mengatasi
sekresi bronkial. Terapi suportif dengam pemberian infus ringer laktat
yang mengandung elektrolit
Dokter Hewan : drh Aska Adhitama Fanmira
Perhitungan Dosis
SIP :-
Atropin sulfat
Alamat : Alamandar Labat DA : 0,2-0,5 mg/kg (1/4 dos IV) = 2 dan
Kupang, 1 April 2022 5
R/ Inj. Atropin Sulfat 0,6 mg/ml amp No. II
DS : 0,6 mg/ml
BB : 10 kg
S.i.m.m (2 ml, IM)
Untuk sekali pemberian : DA x BB/DS =
Paraf
0,125 x 10/0,6 = 2 ml
R/ Infus ringer laktat 500 ml No. II Terapi Cairan BB : 10 kg
S. pro. infus Status Hidrasi : 5 %
Paraf Pemberian per jam =36,25 ml
Diazepam
R/ Inj. Diazepam 5 mg/ml No. I
DA : 0,5 mg/ kg
S.i.m.m (1 ml, IM) DS : 5 mg/ml
Paraf BB : 10 kg
Nama Pasien : Anjing
Inj. IV : 1 ml

Nama Pemilik : Paruk

Alamat : Liliba
Kasus 8
Seekor kucing dibawa ke RSH dengan keluhan tidak mau makan, dan
gatal – gatal didaerah kepala. Hasil pemeriksaa laboratorium ditemukan
adanya Notoedres cati.
• Tentukan diagnosa kasus diatas!
• Tentukan tata laksana terapi yang tepat untuk kasus diatas!
• Tuliskan tata laksana terapi dalam blanko resep!
• Selain terapi farmakologi, terapi apa yang dapat disarankan?
drh. Aska Adhitama Fanmira
Diagnosa kasus : Scabiosis Jln. Alamandar Kota Kupang
SIP. Xxx
Tata Laksana Terapi
Kupang, 30 Maret 2022
• Tindakan terapi yang dilakukan adalah R/ Inj. Ivermectin 10 mg/ml Lag. N0.
dengan obat injeksi ivermectin dengan S. i. m. m. (0,1 ml) SC

dosis yang diberikan adalah 0,2 mg/kg Paraf

BB dengan dua kali pemberian pada


Nama Pasien : Swee/Kucing (6 bulan/5 kg,)
interval 7 hari selama 1 bulan melalui Nama Pemilik : Lia
rute sub kutan. Alamat Pemilik : Liliba

Perhitungan Dosis
Ivermectin Terapi lain yang dapat digunakan

Dosis anjuran = 0,2 mg/kg Tindakan suportif berupa grooming dengan anti ektoparasit
Dosis sediaan = 10 mg/ml berbahan utama sulfur setiap minggu serta pemberian vitamin.
Dosis pemberian = 0,2 x 5 / 10 = 0,1 ml
KASUS 9

Anjing Sweeties mengalami gatal dan kebotakan berbentuk lingkaran dengan


bagian tengahnya berwarna keabu-abuan seperti asbes. Dokter hewan mendiagosa
anjing mengalami Dermatofitosis.

 Tentukan tata laksana terapi yang tepat untuk kasus diatas!


 Tuliskan tata laksana terapi dalam blanko resep disertai dengan perhitungan dosis
dan dasar pemilihan obat!
 Edukasi klien apa yang dapat disampaikan kepada pemilik hewan
Tata laksana terapi
• Terapi yang bisa diberikan pada hewan yang didiagnosa dermatofitosis
adalah dengan pemberian griseofulvin. Sedangkan untuk terapi topikal
dapat diberikan ketoconazole 2%. Anjing dimandikan dengan sulfur
untuk membantu penyembuhan.
drh. Aska Adhitama Fanmira
Perhitungan dosis
Jln. Alamandar Kota Kupang
SIP. Xxx
Griseofulvin
Dosis anjuran = 50 mg/kg
Kupang, 30 Maret 2022
Dosis sediaan = 250 mg
Dosis pemberian = Dosis anjuran x berat badan / dosis
R/ Griseofulvin Tab 250 mg N0. XIV
m. f. l. a. pulv. dtd. No. XIV
sediaan
S. s. d. d. 1. pulv. p. o. = 50 x 5 = 250 mg
Paraf Waktu paruh 24 jam diberikan satu kali sehari per oral.
R/ Ketoconazole Krim 2% Tube 10 mg No. I Dosis sekali pemberian adalah 250 mg
S. b. d. d. apli. u. e.
Diberikan 1 x sehari selama 14 hari maka14 kali
Paraf
pemberian
14 kali pemberian = 14 x 250 = 3500 mg
Jumlat obat = 3500/250 = 14 tablet
Nama Pasien : Sweeties/Anjing (6 bulan/5 kg, Ras Campuran, Betina)
Ketoconazole 2% 2 kali sehari.
Nama Pemilik : Salshabila
Alamat Pemilik : Jln. Bumi 2
Dasar pemilihan obat
Pengobatan secara sistemik dan topikal untuk infeksi jamur dermatofitosis diberikan griseofulvin dan
salep ketoconazole 2%. Griseofulvin merupakan obat antifungal yang bersifat fungistatik, yang bekerja
dengan cara menghambat mitosis sel jamur berikatan dengan protein mikrotubular. Cara Pemberian
griseofulvin di campurkan obat tersebut dengan makanan. Sedangkan salep ketoconazole 2% merupakan
obat antifungal azole (imidazole). Mekanisme kerjanya sama dengan obat antifungal azole lain, yaitu
menghambat sintesis ergosterol pada dinding sel fungi. Efektif membunuh dermatofita dan varietes fungi
sistemik seperti Histoplasma, Blastomyces dan Coccidioides. Ketoconazole 2% dapat dioleskan ke
bagian lesi-lesi. Anjing dimandikan dengan sulfur untuk membantu penyembuhan. Terapi suportif yang
diberikan vi-sorbid yang merupakan multivitamin dan cod liver oil untuk membantu regenerasi rambut
serta menjaga kesehatannya.
Edukasi klien apa yang dapat disampaikan kepada pemilik hewan

1. Jika hewan sudah terkena penyakit ini segera bawa ke dokter hewan

2. Jaga kebersihan kandang jika hewan dikandangkan.

3. Rutin melakukan grooming untuk menjaga kebersihan tubuh hewan

Anda mungkin juga menyukai