Anda di halaman 1dari 31

FARMAKOLOGI

Penghitungan Dosis Obat

Nurias Difa’ul Husna, M.Sc., Apt.


PENGHITUNGAN DOSIS OBAT
• Sistem pengukuran konversi
• Interpretasi perintah pemberian obat
• Penghitungan cairan intravena
• Dosis dewasa
• Dosis bayi
• Dosis anak-anak
DOSIS OBAT
• Dosis adalah takaran obat yang diberikan
kepada pasien yang dapat memberikan efek
farmakologis (khasiat) yang diinginkan
• Terbagi menjadi:
– Dosis lazim  dosis yang digunakan sebagai
pedoman umum pengobatan, sifatnya tidak
mengikat (biasanya diantara dosis minimum efek
dan dosis maksimum)
– Dosis maksimum  dosis terbesar yang masih
boleh diberikan kepada pasien baik untuk
pemakaian sekali maupun sehari tanpa
membahayakan
DOSIS OBAT
• Dosis toksik  takaran yang menimbulkan efek
toksik
• Dosis letal  takaran yang menimbulkan kematian
pada sejumlah hewan percobaan
• Dosis efektif  takaran yang menimbulkan efek
terapi
• Dosis minimal  dosis terkecil yang masih
memberikan efek terapi
• Dosis maksimal  dosis terbesar yang mempunyai
efek terapi tanpa menimbulkan intoksikasi
• Dosis terapi  dosis yang dipakai untuk terapi,
terletak di antara dosis minimal dan maksimal
Dosis terapi dipengaruhi oleh
• Umur
• Berat badan
• Jenis kelamin
• Waktu pemberian obat
• Cara pemberian obat
• Frekuensi pemberian
• Kombinasi obat
• Ras
• Toleransi
• Keadaan patologis
Sistem pengukuran konversi
• Satuan Berat
– 1 gr = 1000 mg
– 1 mg = 1000 mcg
• Satuan Isi : ml, L, UI ( unit Internasional )
• Satuan dasar utk benda padat adalah gram
• Satuan dasar utk preparat cairan adalah
mililiter
Sistem pengukuran konversi
• Ungkapan 1% berarti satu per seratus yg
diucapkan dlm gram atau mililiter, contoh :
• 1% = 1 gr x 1 = 0,01 gr/gr atau 10 mg/g
• Arti persentase (%) dalam campuran obat
dapat berupa :
– % berat/berat (gr/gr)
– % berat/volume (gr/ml)
– % volume/volume ( ml/ml)
– % volume/berat (ml/gr)
Penghitungan dosis obat
• Metode umum dalam penghitungan dosis
obat  rumus dasar dan rasio dan proporsi
• Untuk obat yang membutuhkan
penghitungan individual  berdasarkan BB
dan luas permukaan tubuh (LPT)
• Sebelum penghitungan dosis obat 
semua unit dikonversi ke dalam sistem yang
tunggal (dikonversi sesuai yang tertera
pada label obat)
Interpretasi perintah pemberian obat
• Contoh obat oral
– Dyrenium (triamterene capsules) 50 mg 
dyrenium adalah nama dagang, triamterene
adalah nama generik dan dosisnya adalah 50
mg/kapsul
• Contoh obat injeksi
– Amikin (amikasin sulfat) 100 mg amikasin/2 ml
 amikin adalah nama dagang, amikasin sulfat
adalah nama generik, dan dosisnya adalah 100
mg/2 ml
Rumus dasar
• Mudah untuk diingat dan lebih sering
dipakai dalam penghitungan dosis obat
• D/H x V = A
– D : dosis yang diinginkan atau diperintahkan
dokter
– H : dosis di tangan, dosis obat pada label obat
– V : bentuk, bentuk obat yang tersedia (tablet,
kapsul, cair)
– A : jumlah hasil hitungan yang diberikan
Contoh rumus dasar
• Perintah: ampisilin (Polycillin) 0,5 g, PO,
bid. Tersedia: polycillin 250 mg/kapsul
– Konversi: g  mg, yaitu 0,5 g  500 mg
– Masukkan ke dalam rumus dasar D/H x V = A
– Hasilnya adalah 500/250 x 1 kapsul = 2 kapsul
Rasio dan proporsi
• Metode tertua yang dipakai dalam
penghitungan dosis
• Rumusnya adalah H : V :: D : X
– (V dan D adalah rerata, H dan X adalah ekstrim)
– H : obat di tangan (yang tersedia)
– V : bentuk obat (tablet, kapsul, cair)
– D : dosis yang diinginkan (sesuai perintah)
– X : jumlah yang harus dihitung yang akan diberikan
– :: berarti “sebagai” atau “sama dengan”
• Kalikan untuk mendapat rerata dan ekstrim.
Hitung nilai X, X adalah pembagi
Contoh rasio dan proporsi
• Perintah: ampisilin 100 mg, PO, qid.
Tersedia: ampisilin (Polycillin) 250 mg/5 ml
– Konversi tidak diperlukan karena unitnya sama
– H = 250 mg, V = 5 ml, D = 100 mg, x = x ml
– Nilai ekstrim = Nilai rerata
250 mg x = 500 ml/mg
X = 2 ml
Metode berat badan
• Memberikan hasil perhitungan yang
individual dalam dosis obat dan terdiri dari
tiga langkah:
– Konversi pounds menjadi kg jika perlu (1 kg =
2,2 lb)
– Tentukan dosis obat per berat badan dengan
mengalikan: dosis obat x berat badan = dosis
per hari
– Ikuti rumus dasar atau metode rasio dan
proporsi untuk menghitung dosis obat
Contoh metode berat badan
• Perintah: fluorourasil (5-FU), 12 mg/kg/hari
intravena, tidak melebihi 800 mg/hari.
Berat dewasa adalah 132 lb
– Konversi pound menjadi kg  132/2,2 = 60 kg
– mg x kg = dosis
12 mg/kg/hari x 60 kg = 720 mg/hari
Contoh metode berat badan
• Perintah: sefaklor (Ceclor) 20 mg/kg/hari
dalam dosis terbagi tiga. Berat anak 14 kg.
Label obat 125 mg/5 ml
– 20 mg/kg/hari x 14 kg = 280 mg/hari
– Dosis terbagi 3  dosis sekali pemberian = 280
mg/3 = 93 mg
– D/H x V = 93/125 x 5 ml = 465/125 = 3,7 ml
Metode luas permukaan tubuh
• Dianggap sebagai yang paling tepat dalam
menghitung dosis untuk bayi, anak-anak,
orang lanjut usia, dan pasien yang
menggunakan agen neoplastik atau mereka
yang berat badannya rendah
• Dosis = dosis yang diminta x LPT (m2)
Dosis anak-anak
• Takaran dosis yang ada dalam farmakope
umumnya untuk dosis orang dewasa,
sedangkan untuk anak-anak memerlukan
rumus perhitungan tertentu.
• Tujuan  memastikan bahwa anak-anak
mendapatkan dosis yang tepat dalam batas
terapeutik yang disetujui
• Metode yang dianggap aman:
– Metode berdasarkan BB
– Metode berdasarkan LPT (luas permukaan tubuh)
Dosis anak-anak
• Rumus Fried  < 1 tahun

• Rumus Young  usia 2 – 12 tahun

• Rumus cowling : n/24 x dosis dewasa


• Rumus Clark  BB (dalam pon)/150
(dalam pon) x dosis dewasa
• Rumus Dilling  n/20 x dosis dewasa
Dosis anak-anak
• Rumus Gaubius:
– < 1 tahun : 1/12 dosis dewasa
– < 2 tahun : 1/8 dosis dewasa
– < 3 tahun : 1/6 dosis dewasa
– < 4 tahun : ¼ dosis dewasa
– < 7 tahun : 1/3 dosis dewasa
– < 14 tahun: ½ dosis dewasa
– < 20 tahun : 2/3 dosis dewasa
Dosis anak-anak
• Perintah: sefaklor 50 mg Q.I.D. BB anak 15
lb = 6,8 kg, dosis obat anak 20-
40mg/kg/hari dalam dosis terbagi tiga,
tersedia sefaklor 125 mg/5 ml. Apakah
dosis yang diresepkan aman?
– Parameter obat: 20 mg/kg/hari x 6,8 kg = 136
mg/hari, 40 mg/kg/hari x 6,8 kg = 272 mg/hari
– Dosis 50 mg 4 kali sehari = 200 mg/hari 
aman
Latihan penghitungan dosis
• Dosis parasetamol: 10 mg/kgBB, BB anak
18 kg, sediaan parasetamol 120 mg/5 ml.
Berapa dosis obat yang diberikan?
• Dosis yang diinginkan = 10 mg/kg x 18 kg =
180 mg
• Dosis obat = D x V = 180 mg x 5 ml
H 120 mg
= 7,5 ml = 1,5 Cth
Latihan penghitungan dosis
• Dosis cefadroxil: 30 mg/kgBB terbagi dua, BB
anak 16 kg, sediaan cefadroxil syr 125 mg/5 ml.
Berapa dosis obat yang diberikan?
• Dosis yang diinginkan = 30 mg/kg x 16 kg
= 480 mg (dosis terbagi 2)
• Dosis sekali pemberian = 480 mg/2 = 240 mg
• Dosis obat = D x V = 240 mg x 5 ml
H 125 mg
= 9,6 ml ̴ 10 ml
Latihan penghitungan dosis
• Berdasar hasil soal sebelumnya, jika volume 1
botol cefadroxil syr 60 ml, berapa hari
antibiotika akan habis?
• Dosis obat sekali minum = 10 ml
• Dosis obat sehari = 10 ml x 2 = 20 ml
• Lama pemakaian = 60 ml = 3 hari
20 ml
Latihan penghitungan dosis
• R/ Ambroxol tab 15 mg
CTM tab 1 mg
Dexamethasone tab 0,25 mg
mfla da in pulv dtd No. XII
S.3.d.d.1pulv
• Hitung jumlah tiap obat yang dibutuhkan jika
sediaan yang tersedia, ambroxol tab 30 mg,
CTM tab 4 mg, dexamethason tab 0,5 mg
Latihan penghitungan dosis
• Ambroxol tab = 15 mg x 12 = 180 mg
jumlah = D/H x V = 180 mg/30 mg x 1 tab = 6 tab
• CTM tab = 1 mg x 12 = 12 mg
jumlah = D/H x V = 12 mg/4 mg x 1 tab = 3 tab
• Dexamethason tab = 0,25 mg x 12 = 3 mg
jumlah = D/H x V = 3 mg/0,5 mg x 1 tab = 6 tab
Penghitungan cairan intravena
• Pemberian cairan melalui infus merupakan
tindakan memasukkan cairan melalui
intravena yang dilakukan pada pasien dengan
bantuan perangkat infus.
• Tindakan ini dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan cairan dan elektrolit serta sebagai
tindakan pengobatan dan pemberian
makanan.
Penghitungan cairan intravena
• Kalibrasi tetesan infus
– Micro drip  1 cc = 60 tetes
– Macro drip  1 cc = 20 tetes atau 1 cc = 15 tetes
• Rumus menghitung kecepatan cairan
(ml/menit)
Tetes/menit =Jumlah cairan yang masuk (cc) x 1 cc
Lamanya infus (jam x 60 menit )
Lamanya infus =jumlah cairan yang masuk (cc) x 1 cc
Jumlah tetesan(tts/m)
Penghitungan cairan intravena
• Pasien diberikan cairan RL 500 cc dalam makro drip
dan infus dikehendaki habis dalam 6 jam. Berapa
jumlah tetes per menit?
• Tpm = jumlah cairan yang masuk (cc) x 1 cc
lamanya infus (jam x 60 menit)
= 500 cc x 20 tetes/cc = 10000 tetes = 27,78 tpm
6 x 60 menit 360 menit
Penghitungan cairan intravena
• Pasien diberikan cairan RL 500 cc dalam makro drip 20
tpm. Berapa lama infus akan habis?
• Lamanya infus = jumlah cairan yang masuk (cc) x 1 cc
jumlah tetesan per menit
= 500 cc x 20 tetes/cc = 10000 tetes
20 tetes/menit 20 tetes/menit
= 500 menit = 8,33 jam
THANK
YOU....

Anda mungkin juga menyukai