Anda di halaman 1dari 81

DOSIS OBAT

Dosis Obat
• Dosis Obat adalah sejumlah takaran obat
yang diberikan kepada manusia atau
hewan yang dapat memberikan efek
• fisiologis.
Rentangan jumlah obat yang diberikan
kepada penderita dewasa untuk satu kali
pemberian dalam jangka waktu tertentu,
untuk mendapatkan efek terapeutik yang
diinginkan dalam satuan berat (gram,
miligram, mikogram) atau satuan isi
volum (mililiter, liter).
DOSIS OBAT

Jumlah obat yang diberikan kepada penderita


dalam satuan berat atau satuan isi atau unit-unit
lainnya
Satuan berat : mikrongram (μg), miligram (mg),
gram (g)
Satuan isi : mililiter (ml) / cc, liter (l)
Satuan unit : UI
DOSIS LAZIM
• Kecuali dinyatakan lain, maka yang dimaksud
dengan dosis obat ialah sejumlah obat yang
memberikan efek terapeutik pada penderita
dewasa /anak
disebut dozis lazim atau dosis medicinalis atau
dosis terapi.
DOSIS MAKSIMUM
• Dosis maksimum adalah dosis optimum yang
masih dapat diberikan kepada seorang
manusia dewasa sehat tanpa menimbulkan
efek keracunan.
DOSIS TOXICA
• Bila dosis obat yang diberikan melebihi dosis
maksimum, terutama obat yang tergolong
racun, ada kemungkinan terjadi keracunan,
dinyatakan sebagai dosis toxica.(tanpa
kematian )
DOSIS LETALIS
• Bila Dosis toxica ini dilewati maka dapat
mengakibatkan kematian, disebut sebagai
dosis letalis.
DOSIS
• Dosis terapetik < Dosis maksimum < Dosis
toxica < Dosis letalis
  CARA MENGHITUNG DOSIS

• Rumus dasar  yang mudah diingat dan lebih sering


digunakan dalam perhitungan dosis obat adalah :
                           D x   V   =  A
H
• D  =  Dosis diinginkan (dosis diperintahkan dokter)
• H  =  dosis ditangan (dosis pada label tempat obat)
• V  =  bentuk obat yang tersedia (tablet, kapsul, cair)
• A  =  jumlah hasil hitungan yang diberikan kepada
pasien
DOSIS UNTUK ANAK

Bagaimana menghitung dosis untuk anak ?


• Berdasar perbandingan dosis dengan orang
dewasa
• Berdasar kondisi fisik masing-masing anak
PERBANDINGAN DOSIS
• Berdasar umur (orang dewasa : 20 – 24 tahun)
• Berdasar berat badan
(orang dewasa : 70 kg)
• Berdasar luas permukaan tubuh (LPT) . luas
permukaan tubuh orang dewasa : 1.73 m²
BERDASAR LPT
• Formula CRAWFORD – ERRY ROURKE :
LPT anak
Da = ---------------- x Dd
LPT dewasa

LPT dewasa : 1,73 m²


METODE GABIUS

< 1 tahun 1/12 Dd


2 tahun 1/8 Dd
3 tahun 1/6 Dd
4 tahun 1/4 Dd
7 tahun 1/3 Dd
14 tahun 1/2 Dd
20 tahun 2/3 Dd
> 21 tahun Dd
FORMULA PINCUS CATSEL
1 tahun ¼ Dd
½ tahun 1/3 Dd
5 tahun 0.4 Dd
7 tahun 0.5 Dd
12 tahun 0.75 Dd
> 18 tahun Dd
PERHITUNGAN DOSIS SEARAH / SINERGIS

• Apabila dalam satu resep terdapat dua atau lebih


obat yang memiliki efek yang sama atau memiliki
mekanisme kerja yang sama, maka perlu dilakukan
perhitungan dosis searah karna obat memiliki efek
sinergis, dikhawatirkan terjadi over dosis ataupun
efek berbahaya lainnya, contohnya :
• atropin sulfat dg tinctura belladonnae
• kodein HCl dg dionin dg morphin HCl
• efedrin HCl dg efetonin HCl
• kafein dg Teofilin dg theobromin
• Perhitungan Persentase Dosis Maksimum
Suatu resep boleh langsung diracing bila
persentase dosisnya kurang atau sama dengan
100% dari dosis
maksimumnya, baik DM sekali pakai maupun
DM sehari. Persentasenya dihitung dengan
rumus :
• Contoh:R/ Ekstrak Belladonce 0.12
• Antipyrin 1,5
• Lactosa q.s
• m.f.pulv.No. XII
• s.t.d.d.p.l.
• Pro Ani (15)
• 8
• Dengan DM:20mg/80mg
• DM:1/4
• Penyelesaian:
• a.DM untuk umur 15 th:
• Extr. Bellad 1 x p =15/20 x 20mg =15mg
• 1 hari=15/20 x 80mg=60mg
• Antipyrin 1 x p =15/20 x 1 =0,75g=750mg
• 1 hari=15/20 x 4=3g=3.000mg
• b.setiap bungkus mengandung : Extr. Bellad =0,12/12=0,01=10mg
• Antipyrin = 1,5/12 =0,125 =125mg
• c.pemakaian menurut resep :
• Extr. Bellad : 1 x p =10mg<DM
• 1 hari = 3 x 10mg =30mg<DM
• Antipyrin : 1 x p =125mg<DM
• 1 hari = 3 x 125mg=375mg<DM
  TUJUAN MENGHITUNG DOSIS
• Setiap bahan kimia adalah racun, termasuk obat. Oleh karena itu dosis
harus dihitung untuk memastikan bahwa obat yang diberikan dapat
memberikan efek terapi yang diinginkan.

• Dosis obat yang harus diberikan kepada pasien untuk menghasilkan


efek yang diinginkan tergantung dari banyak faktor, antara lain
i. usia,
ii. bobot badan,
iii. luas permukaan tubuh,
iv. kelamin,
v. beratnya penyakit dan daya tangkis penderita.

Untuk obat-obat yang membutuhkan perhitungan dosis individual,


mungkin diperlukan penghitungan berdasarkan berat badan (BB) dan
luas permukaan tubuh (LPT).
Arti % dalam Campuran Obat
 % berat / berat = gram/gram %
misal : Boorzalf 10% = tiap 100 g zalf , mengandung 10 g
acidum boricum
 % berat / volume = gram / ml %
misal : 1% morphine HCl = 1 g morphine HCl dlm 100 ml
larutan / injeksi
 % vol. / vol = ml / ml %
misal : alkohol 70% = tiap 100 ml campuran mengandung
70 ml ethylalkohol Murni
 % vol / berat = ml / gram %
misal : kadar minyak 10% dlm suatu simplisia berarti tdp 10
Alat Penakar Dosis u/ Obat Minum
Dalam Bentuk Sendok

 Sendok makan = 15 cc
 Sendok teh = 5 cc
Karena ada variasi volume dlm bentuk sendok
yang digunakan, maka idealnya :
1.tiap wadah obat minum dilengkapi dgn sendok yang
sesuai (ada batas ukurannya)
2.tiap penderita memiliki gelas-obat yang diberi
tanda dgn garis untuk sendok makan dan untuk
sendok teh
PEDOMAN PENGOBATAN
• Memberi obat yang tepat
• Dengan dosis yang tepat
• Dalam bentuk yang tepat
• Kepada penderita yang tepat
• Pada waktu yang tepat
Faktor-faktor yang mempengaruhi dosis obat

 SIFAT FISIKA
Daya larut obat dalam air / lemak, kristal /
amorf, dsb
 SIFAT KIMIAWI
asam, basa, garam, ester, garam kompleks,pH,
pKa
 TOKSISITAS
dosis obat berbanding terbalik dgn toksisitasnya
Faktor-faktor yang mempengaruhi dosis obat

CARA PEMBERIAN OBAT KEPADA PENDERITA


 ORAL : dimakan /diminum
 PARENTERAL :
subkutan, intramuskular, intravena, intra
peritoneal, dsb
 REKTAL, VAGINAL, URETRAL
 LOKAL, TOPIKAL, TRANSDERMAL
 Lain-lain : sublingual, intrabukal, dsb
Faktor-faktor yang mempengaruhi dosis obat
FAKTOR / KARAKTERISTIK PENDERITA
1.Umur : neonatus, bayi, anak, dewasa, geriatrik
2.Berat badan
3.Jenis kelamin (untuk obat gol. Hormon)
4.Ras : slow & fast acetylator
5.Toleransi
6.Obesitas
7.Sensitivitas
8.Keadaan pato-fisiologi gangguan hati, ginjal, kelainan sal.
pencernaan
9.Kehamilan
10.Laktasi
11.Circadian rhythm
Waktu & Cara Pemberian Obat
• Time and Route of Administration
Waktu Pemberian Obat
• Waktu pemberian obat dapat mempengaruhi absorpsi
obat: aktivitas obat dipengaruhi oleh makanan sehingga
respon obat dapat berkurang atau meningkat.
• Kelompok obat absorpsinya terhambat oleh makanan:
Penicillin, Tetracyclin, Digoxin, Acetaminopen, Aspririn.
• Waktu administrasi yang tepat untuk meminumobat
tersebut adalah 1 jam sebelum makan atau 2 jam
sesudah makan
• Obat-obat absorpsinya meningkat bersama
makanan (makanan berlemak): Spironolacton,
Griseofulvin, Vitamin ADEK
 pemberiannya setelah makan.
• Obat memerlukan interval waktu tertentu sehingga
interaksinya dapat dihindari  berikan jeda 2 jam.
Lincomycin dengan Kaolin Pectin
Penicillin dengan Chlorampenicol
• Obat melalui rectal waktu pemberian obat setelah
defikasi.(pengosongan)
Dasar Penghitungan Dosis
1. Berat Badan
- dengan menimbang
- pendugaan melalui lingkar dada (pada sapi)
2. Umur
- catatan lahir,
- rumus gigi dan tanduk
3. Konversi
- Dosis manusia ke hewan
Menghitung Jumlah Obat Yang Harus
diberikan sesuai dosis:

∑ = BB X DA
S

∑ = jumlah obat yang diberikan setiap hari (mg)


BB = berat badan (kg)
DA = anjuran dosis lazimnya (mg/kgBB)
S = kandungan sediaan
Contoh perhitungan dosis:
Q:
Hitung dosis injeksi untuk Sapi berat 300 kg
yang diberi terapi Oxytetracyclin 10% (w/v)
long acting. Bila dosis yang dianjurkan 100
mg/kgBB.
A : ???
Contoh perhitungan dosis:
• Hitung dosis injeksi untuk Sapi berat 300 kg yang diberi terapi
Oxytetracyclin 10% long acting. Bila dosis yang dianjurkan 100
mg/kgBB.
Diket
Berat badan (BB) = 300 kg
Dosis anjuran(DA) = 100 mg/kgBB.
kandgn sediaan (s) = 10% Oxytetracyclin
Jawab:
• 10% berarti tiap 100 ml sediaan mengandung 10 g oxytetraciclin =
dalam 100 ml.
• Jumlah Obat yang diinjeksikan
= (300 X 100)/100
= 300 ml
• Pemberian single dose
Q:
Tersedia preparat Streptomycin 3 g dan harus
dilarutkan menjadi 10 ml larutan injeksi.
Dosis untuk domba adalah 1000 mg.
Berapakah yang harus disuntikkan?
Berapa jumlah maksimal yang boleh diberikan
bila dosis maximal adalah 2 gram.
• Tersedia preparat Streptomycin 3 g dan harus
dilarutkan menjadi 10 ml larutan injeksi.
Dosis untuk domba adalah 1000 mg.
Berapakah yang harus disuntikkan?
Berapa jumlah maksimal yang boleh diberikan
bila dosis maximal adalah 2 gram.

• 10 ml ~ 3 g (3000 mg)
1000 mg = (1000 : 3000) X 10 = 3,33 ml
DM: 2000m g = (2000 : 3000) X 10 = 6,66 ml
• Contoh:
Dokter meminta memberikan paracetamol
tablet 250 mg, satu kaplet obat memiliki
sediaan 500mg.
• Jawab:
250 mg / 500 mg = 1/2 tablet
• Contoh:
Dokter meminta memberikan order resep
"luminal tablet 5 mg, 3 dd 1 pulvus no. X.
• Jawab:
Dalam hal ini dokter ingin agar kita membagi satu
obat tablet luminal 5 mg menjadi sepuluh bagian.
order sederhana dari resep diatas adalah luminal
tablet 0,5 mg, sedangkan sediaan obat adalah 5 mg.

Kita dapat menhitung dosis obat tablet diatas


dengan menggunakan rumus:
order dokter/ sediaan obat
5 mg/10 = 0,5 mg
• Contoh:
Dokter membuat resep " Sanmol Forte syrup
120 mg prn. Sediaan obat Sanmol Forte syrup
ialah 240 mg tiap 5 mL (mililiter)

• *prn=sesuai kbuthn
• Jawab:
120 mg / 240 mg X 5 ml = 2,5 ml = 1/2 cth
• Contoh:
Metronidazole injeksi 3 dd x 150 mg. Sediaan
obat Metronidazole injeksi untuk setiap 100
mL adalah 500 mg.
• Jawab:
150 mg/ 500 mg X 10 ml = 3 ml
• Contoh: 
Ceftriaxone inj 3 dd 330 mg IV. 

Jawab: 330 mg / 1000 mg X 10 cc = 3,3 cc 

Pada kasus ini, kurang baik jika kita menggunakan pelarut


sebanyak 10 cc, karena jika kita akan menarik cairan
sebanyak 3,3 cc susah mengukurnya. Maka akan lebih baik
jika kita menggunakan pelarut sebanyak 9 cc. 

Solusi Jawaban: 330 mg/ 1000 mg X 9 = 3 cc.


• Contoh:
Heparin 1000 IU /jam. Sediaan obat 1 ml
Heparin adalah 5000 IU, Jumlah pelarut 100
cc.

Jawab:
1000 IU/60 menit X 60 mggtt/cc X 100 cc /
5000 IU = 20 cc/jam
• Contoh:
• Dopamin 0,1 mcg /kg BB/ menit. Sediaan obat
adalah adalah 200 mg. berat badan pasien 60 kg,
Obat akan dilarutkan dalam 50 cc NS.

• Jawab:
• 0,1 mcg/ 1 menit X 60 mgtt/cc X 60 kg X 50 cc /
200.000 mcg= 0,09 ml
soal
• Untuk keperluan kastrasi dibutuhkan anestesi
lokal sebanyak 50 mg. Bila tersedia obat
Lidocaine 2%, berapa jumlah obat yang harus
disuntikkan?
• Untuk keperluan kastrasi dibutuhkan anestesi
lokal sebanyak 50 mg. Bila tersedia obat
Lidocaine 2%, berapa jumlah obat yang harus
disuntikkan?

• 2 % = 2000 mg dalam 100 ml


50 mg = (50/2000) X 100 ml = 2,5 ml
• Seekor anjing dengan berat 10 kg diberikan
tetes mata dengan dosis 10 mg/kgBB/hari,
sediaan yang digunakan mengandung bahan
berkhasiat 250 mg/ml,
Berapa tetes yang harus diberikan per hari?
• Seekor anjing dengan berat 10 kg diberikan
tetes mata dengan dosis 10 mg/kgBB/hari,
sediaan yang digunakan mengandung bahan
berkhasiat 250 mg/ml,
Berapa tetes yang harus diberikan per hari?

• Dosis sehari = 10 x 10 = 100 mg/hari


1 ml = 20 tetes = 250 mg
100 mg/hari = (100/250) x 20 tetes
= 8 tts/hari
• Contoh
Seorang bayi mendapatkan suntikan amoxylin via
IM dengan dosis 150mg. Berapa Jumlah obat yg
disuntikkan bila sediaan obat 1 gr di encerkan 5ml
aquades ?
• Jawab
Dosis yg dibutuhkan = 150 mg
dosis sediaan 1 gr = 1000mg
jumlah obat setelah di encerkan = 5ml
• Rumus
Dosis Instruksi x Kuantitas
----------------
Dosis Sediaan
• 150 x 5ml
----------------
1000
• Jadi 0,75ml
Contoh Soal :
R/ Ketoprofen  50 mg
     m.f pulv in caps No. IX
     S 3 dd 1
     Pro : Fafa
     Tinggi : 105 cm
     Bobot : 29
     Umur : 5,5 tahun
Jawab :
Berdasar dari pasien dalam resep ini masih tergolong anak/balita maka  kita melakukan penyesuaian dosis, yang
pertama kita lakukan melihat literatur (misal di buku Obat-Obat Penting hal.859, dosis lazim dewasa ketoprofen
adalah 2-4 dd 50 mg), sehingga dapat kita lakukan penghitungan BSA dengan memasukkan kedalan 2 rumus yan
diatas :

                             = 0,92

Selanjutnya dimasukkan kedalam rumus Dosis penyesuaian BSA :

                                                                       = 26,5 mg dosis sekali pakai untuk anak tersebu


Contoh soal sediaan Sirup :

R/ Efedrin HCl 0,2  (DM sekali: 0,05 , DM sehari 0,15 )


      Syrupus simpleks     10 mL
     m.f.pot 100 mL
     S. 2 d.d Cth
Pro: Rico (18 kilogram)

Analisa resep : dari resep dikatahui untuk membuat sirup


sebanyak 100 mL berisi 0,2 Efedrin HCl, aturan pakai 2 kali
satu sendok teh.
      Rumus Thermich
n ; dalam kilogram
a. Perhitungan DM sekali pakai :

DM = (18/70)x 0,05 gram = 0,0114 gram untuk sekali pakai

Sekali minum obat 1 sendok = 5 mL, 


jumlah efedrin HCL dalam tiap sendok = (5 mL/100mL) x 0,2 gram = 0,01 gram

Sedangkan untuk Persentase DM sekali pakai :

=(0,01 gram/0,0114 gram)x 100% = 87,7%


Contoh :
1. Obat Ampicillin 1 vial berisi 1000 mg/1 g obat kering diencerkan/dioplos dengan 4 cc pelarut/air
steril, hal ini berarti bahwa :
a. Kita harus menghitung dulu berapa 1 cc jika diencerkan ke dalam 4 cc
Jawabanya...
Ingat mg=cc,
( jadi satuan tak perlu disamakan langsung aja ga pake rumit cukup pake simple)
1000 mg/4 cc = 250 mg ...................................... (1)
jadi 1 cc  obat yang telah diencerkan mengandung 250 mg obat
b. Pertanyaan kedua adalah untuk menukan hasil intinya
Kan ada tu... kadang dokter memberikan petunjuk dosis pemberiannya 3 x 1 grm atau 3 x 1 ampul.
Jika sudah seperti itu, berati bukan maslaha karena tinggal memberikan semuanya.
Tapi.... berhubung dalam soal adalah jika pemberian obat jika pasien diberikan dosis 3 x 500 mg??
Hayooo?
Ini dia!!
Untuk mengambilnya ga semuanya lho... ingat 3 x 500 mg
Dilihat lagi ...
1 ampul ada 1000 mg à dalam soal dibutuhkan 500mg.
Hasilnya..
500 mg/250 mg (1cc yang telah diencerkan 4cc) = 2 cc ................................. (2)
Jadi pakenya spuit 3 cc ya.... karena dalam sekali pemberian diberikan 2cc
2. Obat Penicillin-G Procain (PP) 1 vial berisi 3 g (3.000.000 units) obat
kering diencerkan/dioplos dengan 10 cc pelarut/air steril
Jangan bingung dulu dengan angka ya...
a. Penicillin-G Procain setiap 1 cc obat mengandung 300.000 unit
Jadi... jika dioplos 10 cc menjadi(3.000.000 unit/10 cc =300.000 unit)
Jika kita bertanya denagn memaki spuit 5cc maka berapa ahsilnya?? Bila
menggunakan spuit 5 cc (1 cc = 5 strip)
berarti tiap 1 strip = 60.000 unit(300.000 unit/5
strip)................................. (1)
b. Bila pasien mendapatkan dosis 2 x 900.000 unit, berapa unit yang
harus diambil?
900.000 unit/300.000 (hasil enceren 1 cc penicillin-G Procain) unit = 3 cc
diberikan 2 kali dalam sehari diberikan dengan interval/jarak
pemberian setiap 12 jam (24 jam/2 = 12 jam) secara IM.
Bila pasien mendapatkan dosis 1.000.000 units (1 g) berarti obat
diencerkan dengan 9 cc pelarut sehingga lebih mudah pembagiannya.
(3.000.000 units/9 cc, sehingga setiap 3 cc berisi 1.000.000 units
• B. Rumus Menghitung Syringe Pump Untuk
lebih jelasnya langsung ke contoh aja
Pasien Ny. P (48 tahun) memiliki BB= 80 kg, dengan diagnosa shock hipovolemik
membutuhkan terapi dobutamin 12,5 mikro gr/kg/mnt. Berapa dosis yang
diberikan jika 1 ampul dopamin mengandung 250 mg dan diencerkan 50 cc
dalam hitungan menitnya
Dijawab pertahap
a. ampul adalah 250 mg maka diubah dulu sama menjadi sesuai kebutuhan
yaitu diubah ke mikro gram
250 mg= 250.000 mikro gram .................. (1)
Jika dioplos 50 cc, berapa 1 cc nya??
=250.000/50= 5.000 mikro gram/cc .................. (2)
b. Rumus dosis syringe pump!
Dosis x BB x jam (mnt)
Dari soal di satuan ada 12,5 mikro gr/kg/mnt.
Untuk menit 1 jam= 60 menit
= 12,5 x 80 x 60 .................................................... (3)
= 60.000 mikro/jam
c. Jadi kecepatan yang diberikan
=60.000/5.000= 12 ................................................ (4)      
2. Berikan vasokontriksi (non adrenalin) dengan dosis 0,1 mikro
gram/kgBB/mnt pada bapak Agus (56 tahun) dengan diagnosa Infark
Miokard Akut dengan BB=60 kg. Berapa dosis yang harus diberikan yang
1 ampul vasokontriksi mengandung 4mg/1cc jika diencerkan 40 cc?
a.   1 ampul mengandung 4 mg, dalam soal mikro gram jadi diubah
4mg= 4000 mikro gram per 1 ccnya ....................  (1)
Diencerkan 40 cc jadi 4000/40= 100 .................... (2)
b. Dosis syringe pump
Dosis x BB x jam (mnt)
=0,1 x 60 x 60 = 360 ................................ (3)
c. Jadi kecepatan yang diberikan
360/100= 3.6 cc.................................... (4)
Arti % dalam campuran obat

• % b/b artinya berat bahan berkhasiat


terhadap jumlah bahan sediaan.
Contoh : salep Ichtyol 10 % artinya
Berat Ichtyol 10 g dalam 100 g sediaan salep
% b/v artinya berat bahan dalam g terhadap
jumlah sediaan cair 100 cc
No 1.
• No. 2

• Contoh
Seorang bayi mendapatkan suntikan amoxylin via
IM dengan dosis 150mg. Berapa Jumlah obat yg
disuntikkan bila sediaan obat 1 gr di encerkan 5ml
aquades ?

Anda mungkin juga menyukai