Anamnesis 1. ISK bawah: frekuensi, disuria terminal, polakisuria, nyeri supra pubik.
2. ISK atas : nyeri pinggang, demam, menggigil, mual, muntah, hematuri.
Pemeriksaan Fisik febris, nyeri tekan suprapubik, nyeri ketok sudut kostoveterbra
Pemeriksaan Penunjang 1. DPL,urinalis, kultur urin dan tes resistensi kuman, fungsi ginjal, gula darah.
2. BNO-IVP
3. USG Ginjal
Terapi 1. Nonfarmakologis :
a. Banyak minum bila fungsi ginjal masih baik
b. Menjaga hygiene genetalia eksretna
2. Farmakologis :
a. Antimikroba berdasarkan pola kuman yang ada; Bila hasil tes resistensi
kuman sudah ada,pemberian antimikroba disesuaikan.
b. ISK tak bergejala pada perempuan menopause tidak perlu pengobatan
c. ISK pada perempuan hamil tetap diberikan pengobatan meski tidak
bergejala
d. Pengobatan untuk ISK pada laki-laki usia < 50 tahun harus di berikan
selama 14 hari; usia > 50 tahun pengobatan selama 4 – 6 minggu
e. Infeksi jamur kandida diberikan flukonazol 200-400 mg/hari selama 14
hari.Bila infeksi dapat terjadi pada pasien dengan cateter dicabut lalu
dilakukan irigasi kandung kemih dengan amfoterisin selama 5 hari
Tabel 1.Antimikroba pada ISK bawah tak berkomplikasi
Antimikroba Dosis Lama
Terapi
Prognosis Bonan
Edukasi (Hospital Health 1. Jangan menunda buang air kecil, sebab menahan buang air seni
Promotion) merupakan sebab terbesar dari infeksi saluran kemih.
2. Perhatikan kebersihan secara baik, misalnya setiap buang air seni,
bersihkanlah dari depan ke belakang. Hal ini akan mengurangi
kemungkinan bakteri masuk ke saluran urin dari anus.
3. Ganti selalu pakaian dalam setiap hari, karena bila tidak diganti, bakteri
akan berkembang biak secara cepat dalam pakaian dalam.
4. Pakailah bahan katun sebagai bahan pakaian dalam, bahan katun dapat
memperlancar sirkulasi udara.
5. Hindari memakai celana ketat yang dapat mengurangi ventilasi udara, dan
dapat mendorong perkembangbiakan bakteri.
6. Minum air yang banyak.
7. Gunakan air yang mengalir untuk membersihkan diri selesai berkemih
8. Buang air seni sesudah hubungan kelamin, hal ini membantu menghindari
saluran urin dari bakteri
Kepustakaan Schoenstadt, 2008 diunduh dari
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/23390/Chapter
%20II.pdf;jsessionid=1B97F947FD5853B076190B401D4E7F2E?sequence=3