Oleh :
NURWAHIDAH., SKh
18830024
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui apa saja faktor yang bisa menyebabkan penyumbatan pada
saluran kencing kucing jantan maupun betina. Untuk mengetahui bagaimana cara
pengobatan dan pencegahan pada kasus FLUTD.
150
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Feline Urologic Syndrome (FUS) atau Feline Lower Urinary Tract Disease, or
FLUTD adalah suatu kondisi dimana terdapatnya bentukan crystal yang menyumbat
saluran urinasi bagian bawah seperti vesica urinaria, bladder sphincter, dan uretra,
sehingga kucing mengalami kesulitan urinasi. Kondisi ini sering terjadi pada kucing
muda, bisa jantan ataupun betina, namun lebih sering terjadi pada kucing jantan
(Anonim1, 2006).
2.1 ETIOLOGI
Beberapa factor berkontribusi untuk penyakit ini termasuk infeksi bacterial dan
viral, trauma, adanya kristal di urine, batu di vesica urine, tumor pada saluran urinaria,
dan abnormiltas congenital. Factor yang berkontribusi terhadap perkembangan FUS
antara lain:
a. FULTD dapat disebabkan uretra yang tersumbat oleh semacam pasta, komposisi
material batu atau pasir dan kristal struvite (magnesium ammonium fosfat), yang
berhubungan dengan jumlah garam. Meskipun Kristal struvit merupakan penyebab
utama sumbatan, namun jenis Kristal lain dapat ditemui. Beberapa sumbatan
menyebabkan terbentuknya mucus, darah, dan sel darah putih.
b. FLUTD dapat dihubungkan dengan kristal-uroith atau batu yang ditemukan di
saluran urinaria. Tipe urolith ervariasi, tergantung dari diet dan factor pH urine.
Dua tipe yang sangat sering ditemukan adalah struvite (magnesium fosfat) dan
kalsium oksalat. Factor yang mempengaruhi pembentukan urolit pada kucing
termasuk infeksi bakteri yang bersamaan; jarang uric,nasi akibat litter box yang
kotor; kurangnya aktifitas fisik; dan kurang minum atau kualitas minum yang buruk
atau tidak tersedianya air, dan bias juga karena selalu diberi pakan kering
(dryfood).
c. Urine kucing normalnya sedikit asam. Factor yang menyebabkan urin alkalis yaitu
jenis pakan, adanya bakteri di saluran urinaria. Urin yang bersifat asam memiliki
151
property antibacterial. Namun ada beberpa kasus dumana FUS memiliki urine yang
asam. Kucing tersebut mungkin menderita akibat yrolith kalsium oksalat. Jika
urolith terjadi di urethra, maka obstruksi dapat mengancam kehidupan karena
sangat sulit disembuhkan.
d. Cystitis bacterial dan urethritis (radang pada urethra) juga dapat menjadi penyebab
dasar FUS. Cystitis bacterial mungkin dapat menjadi penyebab yang penting dari
serangan yang berulang. Infeksi bakteri tersebut memiliki potensi untuk
peningkatan infeksi dengan sumbatan. Infeksi berulang dapat menyebabkan
resistensi antibiotik.
e. Intake diet dan air minum. Kucing yang memakan pakan kering akan mendapat
sedikit air dari pakan ereka, selain itu didukung pula dengan kurangnya minum.
Pakan kering akan menyebabkan urin lebih terkonsentrasi dan jumlah sedimen
yang lebih besar (Carlson, 2008).
152
3. Diet
Diet yang mengandung protein tinggi membantu pembentukan urolit struvit
karena konsumsi protein tinggi dapat meningkatkan konsentrasi urea dan NH4 dalam
urin. Diet yang mengandung oksalat, defisiensi vitamin A (karena menyebabkan
perubahan metaplastik epitel transisional), dan dehidrasi (akibat pemasukan air yang
terbatas sehingga memberi kesempatan unsur mineral tetap berada dalam urin yang
konsentrasinya sangat jenuh) adalah faktor yang dapat menyebabkan urolitiasis.
Konsentrasi urin yang sangat jenuh tersebut umumnya disebabkan bekurangnya jumlah
air yang diminum (kurang minum). Memperbanyak minum air (meskipun air yang
diminum mengandung fosfat, karbonat, silicate, kalsium, dan magnesium dalam
jumlah tinggi) umunya hanya sedikit berpengaruh atau bahkan tidak berpengaruh
terhadap urolitiasis.Hal ini disebakan karena kandungan mineral dalam air minum lebih
sedikit dibanding dengan jumlah mineral yang berasal dari pakan.Di samping itu
dengan memperbanyak minum juga dapat menurunkan konsentrasi urin dan
meningkatkan volume urin.Hal yang demikian tidak terjadi jika mineral yang menjadi
unsur pembentuk urolit dikonsumsi dalam bentuk makanan.Mineral dalam pakan dapat
menjadi faktor penyebab urolitiasis pada domba yang diberi paka fosfat tinggi, atau
mengandung okasalat.
4. Herediter
Urolit kebanyakan ditemukan pada Kucing Persian.
5. Urin stasis
Merupakan faktor predisposisi pembentukan urolit tanpa memperhatikan macam
mineral. Turunnya frekuensi urinasi dan meningkatnya kadar unsur pembentuk urolit
dalam urin dapat menyebabkan konsentrasi urin menjadi sangat jenuh. Urin yang
sangat jenuh dapat menjadi predisposisi presipitasi unsur mineral pada hewan.
6. Breed predileksi
7. Sex predileksi
Lebih sering terjadi pada hewan jantan karena diameter uretra nya lebih sempit
dan lebih panjang.
8. Umur predileksi
153
9. Tempat predileksi (Nelson et.al., 2003)
2.2 PATOGENESIS
Sel hidup (Living cells) memproduksi produk yang harus dibuang seperti
nitrogen dan kreatinin, yang dibuang ke aliran darah lalu dibawa ke ginjal kemudian
difiltrasi seperti halnya garam dan mineral. Materi yang telah difilter kemudian dibawa
ke vesica urinaria. Pakan kering, dengan air minum yang kurang, dapat menyebabkan
pH urine lebih tinggi atau lebih rendah daripada biasanya. Pada kondisi tersebut, kristal
dapat terbentuk, yang kemudian dapat menyumbat urethra, dan menghambat urinasi.
Karena ginjal memompa zat tersebut ke vesica urinaria, maka vesica urinaria akan
terisi. Normalnya, kucing urinasi beberapa hari sekali. Vesica urinaria yang bersifat
elastic dapat menampung urine dengan volume yang lebih. Setelah 24-36 jam, vesica
urinaria akan terisi dengan sempurna. Pada saat itulah, toksin mulai menggangu filtrasi
ginjal. Pada saat ginjal berhenti memfilter darah, toksin akan memenuhi aliran darah
(Anonim2, 2007).
154
3. Sifat fisik nidus kristal. Ika suatu kristal mempunyai sifat yang cocok dengan
kristal lain, maka beberapa kristal dapat saling menggabungkan diri dan tumbuh pada
permukaan nidus atau kristal lain. (Nelson et.al., 2003).
a. Struvite crystals terbentuk dari magnesium, ammonium, dan phospat. Kristal
ini terbentuk dalam suasana urin yang alkalis. Beberapa factor yang
mempengaruhi timbulnya Kristal struvit adalah pH urin, dan konsumsi air yang
rendah. Diet rendah magnesium dapat membantu penurunan pH urin, sehingga
pH menjadi asam. Hal ini dapat membantu dalam treatment dan pencegahan
karena dapat menurunkan resiko terbentuknya kristal pada urin. Namun
pemberian diet yang berlebihan dapat memicu timbulnya kristal calcium
oxalate (Nash, 2008).
b. Kalsium oksalat
c. Terbentuknya kristal oksalat terjadi pada urin yang bersifat asam dan jika
kucing memiliki kandungan kalsium yang tinggi di dalam darah. Penyebabnya
bias karena pakan yang tinggi kalsium, protesodium, atau vitamin D. beberapa
penyakit metabolic seperti hiperparathiroidism, kanker, dapat menyebabkan
kristal oksalat lebih mudah berkembang. Kristal oksalat juga sering terjadi pada
kucing dengan kadar kalsium darah normal (Nash, 2008).
155
2.2.2 Hubungan pH dengan terbentuknya kristal struvit
Kucing memiliki kemampuan untuk mengonsentrasikan urin dengan tujuan
menyimpan air, berkaitan dengan evolusinya yaitu kehidupan kucing yang tinggal di
padang pasir. Produk yang tidak terpakai (waste product) di urine sangat pekat dan
mengandung Mg, ammonium, dan ion phosphate yang dapat berkristalisasi pada urine
yang netral dan alkalis untuk membentuk struvite. Pada pH urine di bawah 6,6 struvite
dapat larut, sedangkan pada pH di atas 7,1 akan terkristalisasi secara spontan. Oksidasi
dari asam amino sulfur selama proses katabolisme asam amino dari protein ke urea,
CO2, sulfat, dan air, memiliki bentuk yang asam, mempengaruhi keseimbangan asam-
basa dalam tubuh dan urin. Proses ini tidak terjadi jika lemak dan karbohidrat
terkatabolisme. Kucing merupakan karnivora, yang memakan daging dalam jumah
banyak, diet protein tinggi akan memproduksi urin dengan pH rendah (asam). Saat ini,
kucing peliharaan banyak yang diberi pakan pabrik dengan dasar sayuran. Komposisi
sayuran tersebut akan memproduksi urin yang netral ataupun basa, yang dapat menjadi
predisposisi kristalisasi mineral di urin (Anonim3, 2009).
156
2.4 DIAGNOSIS
a. Anamnesa (perubahan lingkunagn, pakan, stress)
b. Gejala klinis, pemeriksaan fisik (palpasi abdomen: FUS → jika dipalpasi terasa
sakit)
c. Analisis urin
1. Pemeriksaan visual
a. Pemeriksaan turbiditas (cloudnes / kekeruhan)
b. warna urin
normal : kuning , bersih
abnormal : keruh, tercampur darah
bila berbusa ada masalah di hati
pink, biru karena pengaruh obat
2. Specific Gravity (SG)
Untuk mengukur seberapa baik ginjal mampu mengkonsentrat urin dan jumlah
zat yang terlarut dalam urin. Tes ini digunakan untuk mengukur berat urin
disbanding dengan jumlah airnya.Bila SG urin naik, menunjukkan bahwa
terdapat banyak materi padat yang terlarut dalam urin.
3. Dipstik analisis
Tes kimia berupa strip yang digunakan untuk mengukur /melihat darah,
glukosa, protein, bilirubin, dan keton dalam urin.
4. White Blood Cell (pyuria)
Dalam keadaan normal tidak ditemukan WBC, namun bila ditemukan adanya
WBC dalam urin dapat diindikasikan terjadinya infeksi pada saluran urinasi,
sakit ginjal, atau kanker.
5. Red Blood Cell (hematuria)
Sama halnya dengan WBC, dalam keadan normal RBC tidak ditemukan dalam
urin. Bila ditemukan RBC dalam urin, kemungkinan terjadi radang, penyakit
atau luka pada ureter, vesica urinaria, atau uretra.
157
6. Protein (proteinuria)
Pada keadaan normal tidak ada. Protein pada diute urin lebih signifikan
daripada concentraled urin. Hasil ini akan berhubungan dengan SG.
Hal ini mengindikasikan terjadinya radang, hemoraghi atau penyakit ginjal
7. Glukosa (glukosuria)
Glukosa merupakan type gula yang ditemukan dalam darah, bila terdapat
glukosa dalam urin mengindikasikan adanya penyakit diabetes
8. Bilirubin (bilirubinuria)
Bilirubin merupakan Orange-bile-pigmen yang dibentuk dihati, yang kemudian
dieksresikan melalui urin. Bila terlalu banyak terdapat bilirubin
mengindikasikan adanya hepatitis/hemolisis (destruksi RBC), penyakit ginjal,
FIP, Feline hepatic lipidosis
9. Keton
Keton normalnya tidak terdapat dalam urin. Seperti halnnya glukosa, keton
diproduksi dari pemecahan lemak untuk kemudian diubah menjadi energy.
Namun bila terdapat keton dalam urin, mengindikasikan adanya penyakit
diabetes, ketoacidosis/insuficien food intake/malnutrisi.
10. pH urin
normal pH urin adalah 6-7. Namun semua tergantung dari diet, obat-obatan
serta penyakit.
Kucing cenderung sedikit acidic pH.
11. Pemeriksaan mikroskopik
Pemeriksaan mikroskopis dilakukan dengan pengambilan sample urin yang
disentrifuge (sedimentasi urin) kemudian dilihat sedimennya dengan
menggunakan mikroskop untuk melihat adanya Crystal, RBC, WBC, bakteri,
jamur, cast.
a. Cast (cylinduria)
Bentukan siindris dari mukoprotein yang beku dalam tubulus renalis.
158
Dibentuk karena bedatipe material termasuk RBC, WBC, lemak, renal tubulus
epithelial cell cast / protein Bisa digunakan untuk membantu diagnose
penyakitnya
b. Crystal (crystaluria)
Dalam pemeriksaan urin dapat ditemukan beberapa tipe crystal yang berbeda,
namun yang paling umum adalah crystal stuvit, dan calcium oxalate.
c. Bakteri
Bila dalam pengambilan sample urin yang dilakukan secara steril terdapat
bakteri dalam jumlah banyak, mengindikasikan aadanya infeksi pada vesica
urinaria.
Cara pengambilan sample urin
1. Cateterisasi
2. Cystocentesis untuk mengkultur urin,
Dengan menggunakan spuit melalui dindding abdominal untuk
mendapatkan sample steril langsung dari bladder.
d. Free catched
Pengambilan sample langsung saat kucing urinasi, namun kemungkinan
kontaminasi tinggi.
12. Komponen urin kucing normal
a. Ammonia 0,05 %, sulfat 0,18 %, fosfat 12 %, Cl 0,6 %, Sodium 0,1 %,
Creatinin 0,1 %, Uric acid 0,003 %, Urea 2 %, dan Air 95 %.
b. Selama 24 jam produksi urin mencapai 20 – 44 ml/kg.
c. Produksi urin meningkat → feline polyuria, disebabkan karena pengaruh
fisiologis seperti efek samping dari obat-obatan
d. Produksi urin turun bias diebabkan karena dehidrasi, gagal ginjal, blockade
urinaria
e. Bau urin
Ammonia kuat → infeksi bakteri.
Ammonia lemah→ normal.
Acetonnemia → obesitas / DM.
159
13. Pemeriksaan darah: complete blood cell count (CBC) dan serum chemistries
14. Abdominal radiography
Pembuatan foto Rontgen atau pemeriksaan dengan USG bagian abdomen dengan
posisi rebah samping (lateral).
160
menghilangkan sumbatan, kemudian lalu ke vesica urinaria untuk
mengeluarkannya (Merck, 2005).
2.5.2 Urethrotomy
Urethrotomy dilakukan apabila batu atau kristal tidak berhasil dimasukkan ke
dalam vesika urinaria menggunakan kateter. Biasanya urethrotomy saya lakukan pada
anjing jantan dengan menguakkan preputium ke arah kaudal terlebih dahulu sebelum
melakukan sayatan pada penis bagian ventral tepat dimana batu atau kristal berada.
Keberadaan batu atau kristal tadi dapat dideteksi dengan menggunakan kateter atau
sonde yang panjang. Setelah batu atau kristal diketahui posisinya, maka dilakukan
161
sayatan pada uretra kemudian batu atau kristal tersebut dikeluarkan. Selanjutnya,
kateter dimasukkan sampai ke dalam vesika urinaria, lalu sayatan dijahit.
2.5.3 Pencegahan
a. Diet rendah Mg.
b. Hindari obesitas.
c. Litter box yang bersih dan mudah dijangkau, agar kucing mau urinasi.
d. Beri minum ad libitum (Anonim1, 2006).
162
BAB III
METODE KEGIATAN
163
BAB IV
LAPORAN KASUS
164
BAB V
KESIMPULAN
165
DAFTAR PUSTAKA
166
167