Anda di halaman 1dari 2

Ayam (Gallus domesticus) adalah unggas yang banyak terinfeksi oleh parasit baik

jenis lokal dan persilangannya. Parasit dapat dibedakan, menjadi : endoparasit (Helminth
(cacing) dan protozoa) dan ektoparasit artropoda kelas Insekta, (kutu, pinjal, lalat dan
nyamuk), dan kelas araknida (caplak dan tungau). Kaki kapur adalah penyakit kulit yang
disebabkan oleh tungau Genus Knemidocoptes mutans yang menyerang unggas, berpredileksi
dibawah sisik kulit kaki atau kulit yang jarang bulunya serta membuat terowongan
didalamnya. Pada saat tungau membuat terowongan dan memakan epitel kulit mengakibatkan
terjadinya peradangan disertai eksudasi dan juga menimbulkan reaksi alergi (Oka dan
Dwinanta 2017).
Knemidokoptes mutans atau scaly-leg mites termasuk ke dalam ordo Acariformes,
subordo Astigmata, dan famili Knemidokoptidae. Tungau ini membuat terowongan di bawah
sisik kaki ayam sehingga menyebabkan terjadinya kelainan bentuk dari kaki unggas. Rongga
yang terbentuk akibat terowongan yang terjadi di dalam lapisan kulit dapat mengakibatkan
peradangan proliferatif dan pembentukan keropeng serta sisik (Tabbu 2002). Tungau ini juga
menyebabkan iritasi, hiperkeratosis, dan retakan kulit yang melapisi hampir keseluruhan
kaki. Zucca dan Delogu (2008) mengatakan bahwa akibat dari habitat K. mutans yang berada
pada bagian bawah epidermal kulit kaki ayam adalah terjadinya hiperkeratosis atau kerak-
kerak. Kerak-kerak ini secara perlahan membengkak dan mengeluarkan serbuk putih seperti
kapur (Kettle 1984). Oleh karena itu, penyakit akibat infestasi K. mutans dikenal dengan
penyakit kaki berkapur. Hiperkeratosis ini diakibatkan oleh perilaku K. mutans yang
berhabitat pada bagian bawah epidermal kulit kaki. Hasil ekskresi atau metabolisme tungau
ini dengan sisa kulit mati hasil galian terowongan menyebabkan hiperkeratosis. Tubuh inang
juga memberikan respon terhadap infestasi K. mutans. Inang membuat pertahanan berupa
penebalan pada bagian epidermis sehingga infestasi tungau tidak mengakibatkan gangguan
yang parah. Penebalan ini juga yang dapat menyebabkan terjadinya hiperkeratosis jika
kelangsungan infestasi tungau sudah berlangsung lama atau kronis.

(Ridwan 2011)
Infestasi tungau ini dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung (Zucca dan
Delogu 2008). Infestasi secara langsung terjadi apabila melakukan kontak dengan inang lain
yang terinfestasi, sedangkan infestasi tidak langsung berasal dari tanah atau kandang.
Infestasi K. mutans terjadi pada ayam yang sudah berumur tua. Ayam berumur tua lebih
rentan terinfestasi tungau ini karena memiliki daya tahan tubuh yang sudah menurun
dibandingkan dengan hewan muda. Hal ini sesuai dengan Tabbu (2002) yang menyatakan
bahwa K.mutans adalah tungau yang biasa menyerang berbagai jenis unggas, terutama
unggas yang telah tua. Konfirmasi diagnosis didapatkan dengan cara melakukan kerokan
kulit pada kaki unggas (Taylor et al. 2007).

Oka IBM, Dwinanta IM. 2017. Bahan Ajar Mata Kuliah Ilmu Penyakit Unggas. Denpasar
(ID): Universitas Udayana Press.
Ridwan M. 2011. Identifikasi Penyebab Kasus Kaki Berkapur (Scaly Leg) pada Ayam di
Kampung Adat Pulo, Desa Cangkuang, Kabupaten Garut. [skripsi]. Bogor(ID): IPB
Press.
Tabbu CR. 2002. Penyakit Ayam dan Penanggulangannya. Yogyakarta(ID): Kanisius.
Taylor MA, Coop RL, Wall RL. 2007. Veterinary Parasitology Edisi ke-3. Oxford(UK):
Blackwell.
Zucca P, Delogu M. 2008. Infectious disease, arthropod. Di dalam: Samour J, editor. Avian
Medicine. Ed ke-2. Edinburgh: Mosby Elsevier. Hlm 309- 317.
Kettle DS. 1984. Medical and Veterinary Entomology. New York(US): John Wiley & Sons.

Anda mungkin juga menyukai