Pemfigoid
Bulosa
Pembimbing: dr. Sylvia Tan, Sp. KK
mengalami rawat di RS
Deskripsi lesi:
Tampak bulla
mutipel, dinding
tegang, isi cairan
serosa. Lesi eritem
et hiperpigmentosa
batas tegas ukuran
numular sampai
plakat, erosi (+),
skuama (+)
Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan
Anjuran: histopatologi dan imunopatogi
melalui biopsi kulit dan titer antibodi serum
Resume
• Bapak US berusia 61 tahun datang dengan
keluhan timbul lepuhan yang gatal pada kedua
tangan dan kedia kaki sejak 4 hari yang lalu.
• Awalnya terdapat bercak kecil kemerahan di
telapak kaki, lalu semakin digaruk semakin besar,
berisi cairan dan menyebar ke lutut dan kedua
tangan.
• Lepuhan sering pecah saat berganti pakaian atau
bergesekan dengan benda.
• Lepuhan yang pecah mengeluarkan cairan kuning
jernih dan nyeri.
• Lepuhan biasanya muncul pada saat pasien
merasa terlalu lelah.
Resume
• Lepuhan sampai menganggu aktivitas pasien
karena pasien harus sangat berhati-hati agar
lepuhan ini tidak pecah.
• Memiliki kencing manis tidak terkontrol sejak 2
tahun lalu. Dalam 1 tahun ini sudah 3x mengalami
hal seperti ini.
• 4 bulan yang lalu pernah di rawat di RS karena hal
serupa ini dan diberikan obat steroid dan obat
antigatal.
• Pada pemeriksaan fisik didapatkan status
dermatologis ad regio generalisata Tampak bulla
mutipel, dinding tegang, isi cairan serosa. Lesi
eritem et hiperpigmentosa batas tegas ukuran
nummular sampai plakat, erosi (+), skuama (+).
D I A G N O S I S
Diagnosis Kerja :
Pemfigoid Bulosa
Diagnosis Banding:
Pemfigus Vulgaris, Dermatitis
Herpetiform
TATALAKSANA
Fase bulosa:
• Perkembangan vesikel dan bula pada
kulit normal atau erimatose tampak
bersama-sama dengan urtikaria dan
infiltrat papul dan plak
• Lepuhan besar dan tegang dengan
diameter 1-4 cm, berisi cairan bening
bertahan berhari-hari, meninggalkan
area erosi dan berkrusta
GEJALA KLINIS
• Lesi memiliki pola distribusi simetris,
dan dominan pada aspek lentur
anggota badan termasuk perut
• Perubahan post inflamasi : hiper dan
hipogmentasi miliar
• Keterlibatan mukosa mulut 10-30%
• Tanda nikolsky negative
• Bula ruptur tidak menyebar dan
sembuh dengan cepat
GEJALA KLINIS
Lesi kulit :
• Eritem, papul atau tipe lesi urtikaria
mendahului pembentukan bula
• Bula besar, tegang, oval atau bulat
timbul dikulit normal atau eritemata
• Isi bula cairan serosa atau hemoragik
• Erupsi lokal maupun generalisata,
tersebar dalam berkelompak dalam
pola serpiginosa dan arciform
Tempat predileksi
Ad regio: Regio
generalisata
Deskripsi lesi:
• Pasien ini awalnya terdapat bintik-bintik merah
Tampak bulla
yang gatal, setelah itu beberapa hari berubah
menjadi lepuhan mutipel, dinding
• Pola distribusi simetris dan timbul ditempat tegang, isi cairan
predileksi serosa. Lesi eritem
• Perubahan post inflamasi
et hiperpigmentosa
• Nikolsky negative
• Ruptur tidak menyebar dan cepat sembuh batas tegas ukuran
nummular sampai
plakat, erosi (+),
skuama (+)
LABORATORIUM
Biopsy Kulit
Titer Antibodi
Serum
LABORATORIUM
• Peningkatan IgE serum total
• Imunologi: pada imunofluoresensi terdapat IgG dan C3
tersusun seperti pita di Base Membrane Zone
Imunofluoresensi langsung menunjukkan deposisi pola linear IgG (A) dan C3 (B)
pada epidermis – dermis junction.
LABORATORIUM
Blister sub-epidermal dengan sel inflamasi Degranulasi eosinophil pada membran basal
mengandung sel eosinophil di dermis superfisial epidermal
DIAGNOSIS BANDING
• Autoimun • Erupsi pruritus yang kronis,
• Gambaran bula yang rekuren dan instensif yang
kendur diatas kulit normal Pemfigus Vulgaris simetris pada badan
dan dapat pula erosi • Vesikel-vesikel kecil, papul,
• Membran mukosa terlibat plak urtikaria yang
• Nikolsky positif berkelompok
• Distribusi di bagian mana • Lesi distribusi siku, lutut,
saja tubuh gluteal, sakral, skapula
• Histopatologi: akantolisis • Histopatologi: mikroabses di
suprabasalis papilla dermis dan vesikel
• Imunopatologi: IgG subepidermal
• Imunopatologi: IgA berbentuk
dengan pola interselular Dermatitis Herpetiformis
granula pada ujung papila
TATALAKSANA
• Tatalaksana tergantung luas penyakitnya dan komordibitas
• Localized pemfigoid bulosa à kortikosteroid topikal
• Penyakit yang luas à oral prednisone
• Pemfigoid bulosa sedang sampai berat -> efektif diberikan steroid
topikal potent (Krim Clobetasol proprionate 0.05% 2x1)
• Prednisone oral 0.75 – 1 mg/ kg/ hari selama 4 minggu
• Dapat ditambahkan methrotrexate, azathioprine dan
mycophenolate mofetil untuk efek steroid-sparing
TATALAKSANA
• Setelah perkembangan lepuhan berhenti (fase konsolidasi),
pelan-pelan menurunkan kadar predinisone
• Direkomendasikan setiap minggu diturunkan 5mg sampai
mencapai 30 mg
• Sulfon mungkin efektif pada sebagian kecil pasien
• Dapson dan sulfapiridin telah dilaporkan mengendalikan penyakit
pada 15% - 44% pasien
• Laporan keberhasilan tetrasiklin dan nikotinami
• Terapi efektif yang lain: plasmapheresis, imunoglobulin intravena,
omalizumab, dan rituximab.
Corticosteroid
• High-potency topical steroid
• Prednisone
TATALAKSANA
menolak
Modulators of Antibody Levels
• Methylprednisolone 40• Intravenous
mg 3x1 selama 1 minggu
gammaglobulin
• Plasmapheresis
• Cetirizine 10 mg 1x1 selama 1 minggu
• Bactoderm ointment 10 mg 2x1
Others
• Tetracycline or erythromycin and nicotinamide
• Dapsone
• Omalizumab
B-Cell Depletion
• Rituximab
Prognosis
Baik walaupun tanpa terapi Angka kematian dalam 1
akan sembuh sendiri, tetapi tahun 19 - 40% di Eropa, 6 –
berlangsung kronis menetap 12% di Amerika
beberapa bulan hingga tahun