Anda di halaman 1dari 2

Sejarah Pendidikan

Nasional di Indonesia

1536
Telah berdiri sebuah seminarie di Ternate
yang menjadi sekolah agama anak-anak
orang terkemuka. Pelajaran yang
diberikan di sekolah Nasrani (Katolik) ini
ada beberapa diantaranya pelajaran
agama, membaca, menulis dan berhitung.

1607
Berdiri sekolah pertama di Jakarta.
Sekolah ini bertujuan untuk menghasilkan
tenaga kerja yang cakap agar dapat
bekerja di bagian administrasi dan
gereja pemerintahan.

Sekolah pertama didirikan di Jakarta,

1617
lima tahun kemudia pada 1622 sekolah itu
mempunyai murid 92 laki-laki dan 45
perempuan. Sekolah ini memiliki tujuan
untuk menghasilkan tenaga-tenaga kerja
yang cakap sehingga dapat dipekerjakan
di administrasi dan gereja pada
pemerintahan.

Didirikan sekolah Kelas I yang lamanya lima


tahun. Sekolah ini disediakan pada anak-

1850
anak dari lingkungan pegawai Pamong
Praja ditempatkan di kota-kota
keresidenan. Mata pelajaran yang diberikan
antara lain membaca, menulis, berhitung,
menggambar, menyanyi, ilmu bumi, ilmu
tumbuh-tumbuhan, ilmu hewan, ilmu alam,
dan bahasa Indonesia

Adanya instruksi kepada gubernur

1855
jenderal agar mengambil tindakan
memperbaiki dan memperluas pendidikan
bagi penduduk golongan Eropa dan Ilmu
Pengetahuan mereka. Khusus bagi
penduduk bumiputra, ditentukan agar di
tiap kabupaten didirikan sekolah para
remaja bumiputra

Belanda mulai memperkenalkan sistem

1901
pendidikan formal bagi penduduk Hindia
Belanda (Indonesia). Namun pendidikan
formal dibagi berdasarkan kelas sosial
dan keturunan. Baru anak pejabat dan
bangsawan pribumi yang bisa
mengenyam pendidikan formal.

1920
Ki Hajar Dewantara mendirikan sekolah
yang diberi nama Taman Siswa. Pada
sekolah ini semua kalangan bisa
mengenyam pendidikan baik itu rakyat
biasa ataupun bangsawa. Pendidikan
disini berorientasi untuk membangun
peradaban di Indonesia.

1930 Pendidikan formal ini mulai dikenal


hampir di semua provinsi di Indonesia.
Sistem pendidikan hindia Belanda

1942
digantikan dengan sitem pendidikan
Jepang yaitu bahasa Indonesia sebagai
bahasa pengantar, kelas sosial
dihapuskan, dan masa belajar diubah.
Namun dibalik itu sistem pendidikan
jepang jauh lebih buruk.

Pembelajaran di sekolah-sekolah lebih

1945
ditekankan pada semangat nasionalisme
dan membela tanah air. berorientasi
untuk usaha dalam menanamkan jiwa
patriotisme dan lebih jauh yang
dimaksudkan untuk menghasilkan patriot-
patriot bangsa yang rela berkorban demi
bangsa dan negaranya.

Pada kurikulum ini siswa berperan sebagai

1952
objek dikarena guru menjadi subjek utama
dalam memberikan ilmu pengetahuan.
Serta guru yang mengatur apa saja yang
akan didapat siswa di kelas. Dan guru
juga yang keberhasilan siswa pada sistem
pendidikan.

Sekolah-Sekolah Partikelir terdapat

1964
beberapa susunan yaitu: Pertama
pemerintah mengenal warga negara dan
orang asing. Kedua bagi semua warga
negara melaksanakan pendidikan sekolah
negeri berdasarkan UU dengan mencermati
sewajarnya kepentingan khusus mereka yaitu
yang mengenal bahasa rumah.

Kurikulum pertama pada era orde baru.

1968
Kurikulum ini bertujuan membentuk
manusia Pancasila sejati, kuat, dan sehat
jasmani, mempertinggi kecerdasan dan
keterampilan jasmani, moral, budi pekerti,
dan keyakinan beragama.

Kurikulum ini menekankan pendidikan

1975
lebih efektif dan efisien. Menurut Mudjito,
Direktur Pembinaan TK dan SD
Departemen Pendidikan kala itu, kurikulum
ini lahir karena pengaruh konsep di
bidang manajemen MBO (management
by objective).

Kurikulum ini juga sering disebut dengan

1984
Kurikulum 1975 Disempurnakan. Posisi
siswa ditempatkan sebagai subjek belajar,
yaitu dari mengamati sesuatu,
mengelompokkan, mendiskusikan, hingga
melaporkan. Model ini disebut Cara
Belajar Siswa Aktif (CBSA).

2004
KBK mempunyai ciri-ciri yang
menekankan pada ketercapaian
kompetensi siswa baik secara individual
maupun klasikal, berorientasi pada hasil
belajar dan keberagaman.

2006
Guru dituntut mampu mengembangkan
sendiri silabus dan penilaian sesuai
kondisi sekolah dan daerahnya.
Kurikulum ini juga dinamakan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Materi pembelajaran terdapat materi

2013
yang dirampingkan dan materi yang
ditambahkan. Materi yang
dirampingkan terlihat ada di materi
Bahasa Indonesia, IPS, PPKn, dsb,
sedangkan materi yang ditambahkan
adalah materi Matematika

2022
Kurikulum ini dibuat dengan tujuan agar
pendidikan di Indonesia bisa seperti di
negara maju, yang mana siswa diberi
kebebasan dalam memilih apa yang
diminatinya dalam pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai