Anda di halaman 1dari 25

i

Laporan
Refleksi Diri

Nurmita Janna
229022485034

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

PROGRAM STUDI PENDIDKAN PROFESI GURU


UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
Juni, 2023
ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbilalamin, penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah


SWT karena atas berkat rahmat dan hidayahnyalah sehingga laporan refleksi diri
pada seminar PPG ini dapat diselesaikan tepat waktu. Shalawat dan salam tak lupa
pula penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa
petunjuk bagi seluruh umat manusia, yang menuntunnya kembali ke jalan yang
benar.
Seminar Pendidikan Profesi Guru (PPG) merupakan mata kuliah inti yang
memfasilitasi mahasiswa dalam meningkatkan kemampuan dalam melakukan
refleksi secara logis, kritis dan sistematis terhadap proses dan hasil belajar selama
mengikuti PPG. Melalui seminar PPG, mahasiswa mampu melakukan refleksi diri
terhadap salah satu atau dua mata kuliah yang bermakna sehingga mahasiswa
dapat mencerna proses belajar secara kritis dengan mengaitkan seluruh proses
pembelajaran untuk mencapai pemahaman berbasis data, memahami kekurangan
dan kelebihan dalam proses belajar, melakukan desain invensi atau inovasi dan
merancang tindak lanjut untuk peningkatan berkelanjutan.
Laporan refleksi diri ini disusun sebagai syarat mengikuti seminar PPG
yang bersifat pengalaman belajar selama mengikuti Pendidikan Profesi Guru.
Pelaksanaan mata kuliah seminar PPG ini dimulai saat memasuki pembelajaran
disemester II berjalan sampai penyusunan laporan refleksi diri sebagai syarat
untuk melaksanakan ujian akhir semester pada mata kuliah Seminar PPG.
Penyusunan laporan ini, berjalan sesuai dengan harapan walaupun masih jauh dari
kata sempurna, namun kerja keras dan bantuan dari berbagai pihak sehingga
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir H. Husain Syam, M.TP., IPU., ASEAN Eng. selaku rektor
Universitas Negeri Makassar.
2. Bapak Temu Ismail, S.Pd., M.Si. selaku direktur Pendidikan Profesi Guru.
3. Bapak Dr. H. Darmawang, M.Kes. selaku ketua program studi Pendidikan
Profesi Guru Universitas Negeri Makassar.

ii
iii

4. Bapak Drs. Latri, S.Pd., M.Pd. selaku ketua jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Universitas Negeri Makassar.
5. Bapak Ahmad Syawaluddin, S.Kom., M.Pd selaku sekretaris Pendidikan
Profesi Guru.
6. Ibu Dr. Erma Suryani Sahabuddin, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Seminar
PPG.
7. Seluruh dosen PPG program studi PGSD Universitas Negeri Makassar yang
tidak dapat di sebutkan satu persatu.
8. Kepada semua pihak yang tidak sempat disebutkan satu persatu yang turut
membantu penulis dalam menyelesaikan laporan PPL II ini.
Semoga bantuan yang telah diberikan oleh semua pihak menjadi amalan
dan mendapatkan balasan dari Allah SWT dan semoga laporan refleksi diri ini
dapat bermanfaat khususnya sebagai bahan referensi bagi pembaca atau pihak lain
yang membutuhkannya.

Makassar, 23 Juni 2023

Penulis
iv

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................... i
1. Latar Belakang............................................................................................... 1
2. Tujuan.............................................................................................................. 2
3. Manfaat........................................................................................................... 2
BAB II. PEMBAHASAN.................................................................................... 4
1. Desain Inovasi Pembelajaran dan Rencana Tindak Lanjut....................... 4
a. Pengalaman yang Paling Bermakna................................................................. 4
b. Desain Inovasi................................................................................................. 5
c. Rencana Tindak Lanjut..................................................................................... 6
2. Paradigma tentang Makna Guru.................................................................. 7
BAB III. PENUTUP............................................................................................ 9
1. Kesimpulan .................................................................................................... 9
2. Saran-saran..................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 12
LAMPIRAN......................................................................................................... 13

iv
1

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Program Pendidikan Profesi Guru merupakan program yang bertujuan
untuk menyiapkan guru profesional sekaligus merealisasikan amanah undang-
undang, maka pemerintah menyelenggarakan program Pendidikan Profesi Guru
(PPG) Prajabatan. Sesuai amanah Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen menyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,
dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Sehingga guru dapat
didefinisikan sebagai ujung tombak pendidikan yang bertanggung jawab pada
kualitas generasi penerus bangsa. Dapat dikatakan guru menjadi kunci penting
keberhasilan pendidikan, karena sosok guru profesional menjadi hal yang mutlak
diwujudkan.
Salah satu karakter yang perlu dimiliki seorang guru untuk memenuhi
tuntutan sebagai guru profesional adalah reflektif. Guru yang reflektif adalah guru
yang mau melihat dirinya sendiri, melakukan refleksi dan introspeksi diri,
khususnya terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Selain selalu
melihat sisi positif dari setiap saran dan kritik orang lain, guru yang reflektif
selalu berusaha mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi peserta didik dan
menelaah apakah pembelajaran yang dilakukan telah mengantarkan peserta didik
menguasai kompetensi yang diharapkan. Guru yang reflektif tidak dengan mudah
merasa puas terhadap pembelajaran yang telah dilakukan dan cenderung ingin
mencoba hal baru untuk menyempurnakan pembelajarannya (best practices).
Karenanya, guru yang reflektif bersikap terbuka terhadap perubahan, mau terus
belajar, dan menerima nilai-nilai baru yang bersifat dinamis.
Kompetensi refleksi tidak serta merta dapat dimiliki oleh seorang guru.
Kompetensi refleksi perlu dilatihkan, diinisiasikan, dan dibiasakan kepada calon
guru agar karakter reflektif telah menjadi bagian dari dirinya dan siap
diimplementasikan saat mengajar di sekolah. Karenanya, kompetensi berpikir

1
2

reflektif telah diajarkan pada sesi akhir setiap mata kuliah inti, selektif, maupun
elektif yang ditempuh. Untuk menguatkan kompetensi refleksi, secara khusus
mahasiswa dilatih melakukan refleksi terhadap proses dan hasil belajar seluruh
mata kuliah yang ditempuh selama PPG. Diharapkan, setelah menempuh mata
kuliah Seminar PPG ini, terjadi perubahan ke arah positif paradigma mahasiswa
terhadap makna guru.

2. Tujuan
Adapun, tujuan dari laporan refleksi diri pada mata kuliah Seminar PPG
sebagai berikut:
a. Tujuan Umum
1) Mahasiswa dapat terampil melakukan refleksi secara logis, kritis, dan
sistematis terhadap proses dan hasil pembelajaran selama mengikuti program
PPG.
2) Mahasiswa melakukan refleksi terhadap salah satu atau dua mata kuliah yang
dipilih dan mengaitkan dengan mata kuliah yang ditempuh selama mengikuti
program PPG, baik mata kuliah inti, selektif, efektif dengan memanfaatkan
artefak pembelajaran mata kuliah tersebut.
b. Tujuan Khusus
1) Mahasiswa mampu mendesain invensi atau inovasi pembelajaran dan Rencana
Tindak Lanjut mata kuliah Teknologi Baru dalam Pembelajaran dan
Pengajaran.
2) Mahasiswa mampu memahami paradigma tentang makna guru.

3. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dalam laporan ini adalah sebagai berikut:
a. Manfaat Teoritis
Hasil laporan ini dapat menjadi bahan masukan dan menambah
pengetahuan serta memperluas wawasan bagi pembaca terkait pengalaman belajar
penulis khususnya dalam bidang teknologi baru dalam pembelajaran dan
pengajaran.
b. Manfaat Praktis
3

1) Laporan ini dapat bermanfaat bagi guru dalam menerapkan teknologi baru
dalam pembelajaran dan pengajaran di SD.
2) Penulis memperoleh pengalaman belajar tentang desain invensi atau inovasi
dan merancang tindak lajut khususnya pada teknologi baru dalam pembelajaran
dan pengajaran di SD serta memahami paradigma tentang makna guru.
4

BAB II
PEMBAHASAN

1. Desain Invensi atau Inovasi Pembelajaran dan Rencana Tindak Lanjut


a. Pengalaman yang Paling Bermakna
Setelah saya merefleksikan mata kuliah yang telah saya tempuh, saya
mendapatkan berbagai pengalaman dan mempelajari setiap mata kuliah.
Pembelajaran yang bermakna muncul ketika saya belajar pada saat menjalani
Pendidikan Profesi Guru sekarang ini. Saya mendapatkan pengalaman baik secara
teori maupun praktik yang membuat saya mampu memahami setiap hal yang
dipelajari pada mata kuliah di PPG ini. Pengalaman tersebut, dibangun melalui
alur MERDEKA disetiap topik yang memberikan berbagai kegiatan untuk
mengasah kemampuan dalam berpikir kritis, berkolaborasi, mendemonstrasikan,
mengkoneksikan serta merealisasikan dalam bentuk aksi nyata.
Refleksi yang telah saya lakukan memberikan gambaran bahwa telah
banyak hal yang saya pelajari dan diterapkan untuk menjadi guru profesional.
Berdasarkan berbagai refleksi tersebut, terdapat mata kuliah yang sangat
memberikan pengalaman bermakna yaitu mata kuliah selektif yakni Teknologi
Baru dalam Pengajaran dan Pembelajaran. Pada mata kuliah ini, saya belajar
banyak hal bahwa pendidikan di abad ke-21 ini merupakan pendidikan yang
sudah mengintegrasikan teknologi dalam setiap kegiatan pembelajaran. Hal ini
sejalan dengan pendapat Abdul Majir (2020) mengatakan bahwa guru harus
memiliki kompetensi teknologi untuk mempermudah kegiatan dalam
pembelajaran karena sebagian besar kegiatan manusia di abad 21 digantikan oleh
mesin atau komputer.
Melalui mata kuliah tersebut, saya mendapatkan pemahaman tentang
perkembangan teknologi dan media pembelajaran, bagaimana lingkungan belajar
abad 21, teknologi dan media untuk pembelajaran, pemafaatan teknologi digital,
perangkat WEB dalam pembelajaran, pembelajaran jarak jauh, dan meningkatkan
pembelajaran dengan multimedia. Sesuai dengan pendidikan di abad 21yang telah
5

mengintegrasikan teknologi dalam proses belajar mengajar. Melalui mata kuliah


ini, saya belajar bahwa guru harus memiliki keterampilan digital yang baik untuk
menghadapi pendidikan sekarang sehingga dalam pelaksanaanya mampu
menyesuaikan dengan kodart zamannya.
Refleksi paling berkesan yang saya rasakan adalah pada saat memasuki
topik ketujuh yaitu Meningkatkan Pembelajaran dengan Multimedia merupakan
pengaplikasian teknologi dalam pembelajaran, dimana saya memperoleh
pengalaman dalam pemanfaatan teknologi yang berimplikasi pada penggunaan
berbagai media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran.
Pemanfaatan yang dimaksud adalah penerapan multimedia dalam proses
pembelajaran. Adapun berbagai media yang saya gunakan dalam proses
pembelajaran seperti Quizizz, Wordwall, Video Interaktif dan membuat media
pembelajaran melalui google sites, canva, powtoon yang dapat di gunakan pada
proses pembelajaran.
Saya merasa bahwa penggunaan teknologi pada pembelajaran memberikan
perubahan dan dampak yang signifikan terhadap keefektifan pembelajaran.
Penggunaan teknologi pada abad ke-21 memberikan pemahaman baru bahwa
pembelajaran harus mengikuti kodrat zaman, dimana harus mengikuti adanya
transformasi pendidikan yang bertujuan meningkatkan kualitas pembelajaran.
Penggunaan teknologi pembelajaran telah saya terapkan di kelas untuk
menciptakan suasana belajar yang aman, nyaman dan berpihak pada ekosistem
pembelajaran.
b. Desain Invensi atau Inovasi
Terdapat beberapa hal yang dapat saya ambil sebagai pembelajaran yang
bermakna, yaitu dimana saya menerapkan hal yang telah saya pelajari dalam
pembelajaran tepatnya pada mata kuliah Teknologi Baru dalam Pengajaran dan
Pembelajaran pada topik ketujuh yang membahas tentang meningkatkan
pembelajaran dengan multimedia. Berdasarkan artefak yang telah saya kerjakan,
bahwa dalam penerapan multimedia dalam pembelajaran di kelas sangat penting,
dimana guru dapat melakukan pembelajaran dengan melibatkan berbagai
perangkat teknologi dan media pembelajaran berbasis aplikasi, audio, video, teks,
6

dan visual. Penggunaan multimedia telah saya lakukan di kelas dengan


menggunakan media pembelajaran digital berupa video interaktif, youtube,
wordwall, Quizizz, membuat media pembelajaran menggunakan aplikasi canva,
powtoon, google sites, kinemaster, dan sebagainya. Hal ini merupakan wujud dari
pembelajaran yang merdeka sesuai dengan paradigma pembelajaran abad 21.
Penerapan media tersebut, membuat siswa menjadi antusias dalam belajar,
semangat dalam bekerjasama dan meningkatkan motivasi belajar. Untuk itu,
terdapat desain inovasi pembelajaran yang dapat saya lakukan sesuai dengan hasil
refleksi saya dalam penerapan multimedia sebagai media pembelajaran kreatif
untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Desain inovasi pembelajaran tersebut
yaitu:
1) Mengintegrasikan media pembelajaran interaktif untuk meningkatkan
partisipasi siswa melalui metode pembelajaran gamifikasi menggunakan
wordwall. Penerapan metode ini, mampu menarik perhatian dan meningkatkan
semangat siswa untuk belajar.
2) Melakukan asesmen diagnostik non kognitif untuk mengetahui kondisi
emosional siswa sebelum pembelajaran melalui aplikasi puzzle maker dalam
hal ini teka teki dalam bentuk tulisan. Dimana siswa menunjukkan salah satu
kata yang mewakili perasaan mereka hari ini. Penggunaan aplikasi ini, sesuai
dengan kreatifitas guru dalam membuat kontennya baik dalam melakukan
asesemen diagnostik non kognitif diawal pembelajaran maupun digunakan
pada saat melakukan refleksi diakhir pembelajaran.
3) Penggunaan Metode ASSURE untuk menyusun pembelajaran yang
membangun pengetahuan dan keterampilan siswa dalam penggunaan teknologi
pembelajaran. Model ASSURE menciptakan pembelajaran yang efisien dan
efektif yang dilakukan pada kegiatan yang menggunakan media berbasis
teknologi dengan mengikuti langkah – langkah dari model ASSURE sendiri
yaitu menganalisis karekteristik peserta didik, menentukan tujuan
pembelajaran, pemilihan metode, media, strategi pembelajaran, menggunakan
bahan pembelajaran, melakukan evaluasi dan revisi.
7

4) Menggunakan aplikasi Quizizz mode kertas sebagai evaluasi pembelajaran agar


siswa tertarik dan semangat mengerjakan evaluasi pembelajaran yang
diberikan. Penerapan Quizizz mampu menciptakan pembelajaran yang
menyenangkan, dan efektif.
c. Rencana Tindak Lanjut
Berdasarkan hasil desain inovasi pembelajaran yang telah disusun, maka
strategi yang dapat diimplementasikan yaitu:
1) Berkoordinasi dengan sekolah untuk lebih memanfaatkan perangkat teknologi
supaya dapat digunakan secara maksimal. Hal ini akan meningkatkan kualitas
SDM guru untuk mengintegrasikan teknologi dalam setiap pembelajarannya.
2) Menyelenggarakan atau mengikuti pelatihan pembuatan multimedia
menggunakan aplikasi-aplikasi terbarukan agar guru memiliki keterampilan
dalam pembuatan media pembelajaran yang menarik.
3) Merancang pembelajaran yang menarik berbasis teknologi dengan
mempertimbangkan karakteristik siswa dan materi yang akan diajarkan.
2. Paradigma tentang Makna Guru
Paradigma tentang makna guru menurut saya, guru tidak hanya bertugas
sebagai pengajar yang mendoktrin siswa untuk menguasai seperangkat
pengetahuan dan skill tertentu. Namun guru bertugas sebagai motivator dan
fasilitator dalam proses belajar mengajar. Keaktifan sangat tergantung pada siswa
itu sendiri, yang tentunya akibat dari motivasi dan pemberian fasilitas dari
gurunya. Seorang guru perlu memahami karakteristik, gaya belajar, kebutuhan,
tingkat kemampuan setiap siswa untuk memenuhi kebutuhan belajarnya. Seorang
guru adalah seorang yang bisa membangun interaksi komunikasi yang nyaman
dengan lingkungannya sehingga dapat menciptakan lingkungan yang nyaman
aman, dan menyenangkan. Guru adalah seorang yang selalu ingin belajar dan
mengikuti perkembangan zaman dalam mengembangkan komptensinya untuk
menjadi guru profesional. Hal tersebut dikarenakan bahwa semakin
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, guru merupakan penentu
kualitas pendidikan, kualitas guru menentukan kualitas siswa dan guru berkualitas
tinggi akan bertahan ditengah gempuran tantangan di lingkunga masyarakat.
8

Setelah merefleksi pengalaman belajar terkait mata kuliah Teknologi Baru


dalam Pengajaran dan Pembelajaran pada topik ketujuh, Meningkatkan
Pembelajaran dengan Multimedia dapat saya memahami bahwa perubahan
paradigma guru dapat dilihat pada penguasaan guru terhadap keterampilan abad
21. Perubahan sistem otomatis dan dunia virtual pada sendi kehidupan menjadi
ciri bahwa kita berada pada revoulsi industri 5.0. Untuk menyesuaikan era
tersebut, siswa perlu dibekali keterampilan abad 21 melalui pendidikan. Sejalan
dengan pemikiran Pardomuan Nauli, dkk (2022) bahwa pendidikan saat ini dilihat
dari perspektif kodrat zaman menuntut seorang anak untuk memiliki keterampilan
abad 21.
Guru sebagai tenaga pendidik di era revoulsi industri 5.0 harus memiliki
keterampilan yang baik dibidang digital dan juga mampu berpikir kreatif. Guru
dituntut untuk lebih inovatif dan dinamis dalam mengajar di kelas. Oleh karena
itu, guru harus mampu memanfaatkan Internet of Things (IoT), Virtual/Augmented
Reality dan Artifical Intelegence yang bisa digunakan dalam membantu
mengindentifikasi kebutuhan pembelajaran yang dibutuhkan tenaga pendidik dan
juga siswanya.
Selain itu, guru harus memiliki kemampuan kreatif dan inovatif dalam
membuat media pembelajaran agar dapat menciptakan pembelajaran sesuai
dengan kebutuhan siswa. Di abad ke 21 ini, guru juga dapat merancang
pembelajaran tidak hanya berpusat pada kemampuan kognitifnya, tetapi juga
keterampilan dan sosial siswa, keterampilan tersebut dikenal dengan istilah
pembelajaran 4C pembelajaran abad ke 21: Critical Thingking, Creativity,
Colaboration, dan Comunication.
Era revolusi industri 5.0 dalam pendidikan menekankan pada pendidikan
karakter, moral dan keteladanan. Hal ini dikarenakan, ilmu yang dimiliki dapat
digantikan oleh teknologi sedangkan penerapan soft skill maupun hard skill yang
dimiliki tiap siswa tidak dapat digantikan oleh teknologi. Untuk itu, guru harus
menyelenggarakan proses pembelajaran yang mampu mengarahkan dan
membentuk karakter siswa dengan mengintegrasikan unsur teknologi dalam
pembelajaran seperti penerapan project based learnig, flipped classroom,
9

schoology ataupun berbasis teknologi lainnya sehingga siswa dekat teknologi dan
dapat turut serta mengimbangi revolusi industri 5.0 pada bidang teknologi.

BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Refleksi diri merupakan proses untuk melihat kembali pembelajaran yang
telah dilakukan. Sebagai guru profesional wajib memiliki sifat reflektif yang
membuktikan bahwa rasa tidak puas untuk terus belajar, mencoba hal baru untuk
menyempurnakan pembelajaran yang telah dilakukan, bersikap terbuka terhadap
perubahan dan menerima nilai-nilai baru yang bersifat dinamis. Melalui
pengalaman belajar pada mata kuliah Teknologi Baru dalam Pengajaran dan
Pembelajaran telah banyak hal yang saya pelajari dan diterapkan untuk menjadi
guru profesional salah satunya memahami bahwa pendidikan di abad ke-21 ini
merupakan pendidikan yang sudah mengintegrasikan teknologi dalam setiap
kegiatan pembelajaran.
Mata kuliah ini, saya belajar mengenai peran guru dalam penerapan
multimedia untuk meningkatkan pembelajaran. Pembelajaran bermakna setelah
mempelajari topik ini, saya memperoleh pengalaman dalam pemanfaatan
teknologi yang berimplikasi pada penggunaan berbagai multimedia dalam proses
pembelajaran. Penerapan multimedia tersebut, mampu menarik perhatian siswa
sehingga mereka antusias dalam belajar, semangat dalam bekerjasama dan
meningkatkan motivasi belajar siswa.
Terdapat desain inovasi pembelajaran yang akan saya lakukan sesuai
dengan reflesksi diri pada mata kuliah tersebut yakni dengan mengintegrasikan
media pembelajaran untuk meningkatkan partisipasi siswa melalui metode
pembelajaran gamifikasi menggunakan wordwall, melakukan assesmen diagnostik
non kognitif melalui aplikasi puzzlemaker, menggunakan metode ASSURE untuk
menyusun pembelajaran yang membangun pengetahuan dan keterampilan dalam
penggunaan teknologi pembelajaran, dan menggunakan Quizizz mode kertas
10

sebagai evaluasi pembelajaran agar siswa tertarik dan semangat mengerjakan


evaluasi yang diberikan.
Berdasarkan desain inovasi pembelajaran yang telah disusun, maka
strategi yang dapat diimplementasikan yaitu berkoordinasi dengan sekolah untuk
lebih memanfaatkan perangkat teknologi supaya dapat digunakan secara
maksimal, menyelenggarakan atau mengikuti pelatihan pembuatan multimedia
9
agar guru memiliki keterampilan dalam mengembangkan kreatifitasnya dalam
membuat media pembelajaran yang menarik. Selain sebagai media pembelajaran,
penerapan multimedia dapat menjadi alat evaluasi pembelajaran dengan
menngunakan Quizizz sehingga siswa tertarik dan semangat mengerjakan evaluasi
pembelajaran yang diberikan.
Paradigma tentang makna guru menurut saya, guru tidak hanya bertugas
sebagai pengajar yang mendoktrin siswa untuk menguasai seperangkat
pengetahuan dan skill tertentu. Namun guru bertugas sebagai motivator dan
fasilitator dalam proses belajar mengajar. Seorang guru perlu memahami
karakteristik, gaya belajar, tingkat kemampuan setiap siswa untuk memenuhi
kebutuhan belajarnya. Seorang guru adalah seorang yang bisa membangun
interaksi komunikasi yang nyaman dengan lingkungannya sehingga dapat
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan kondisuif. Guru adalah
seorang yang selalu ingin belajar dan mengikuti perkembangan zaman dalam
mengembangkan komptensi untuk menjadi guru profesional. Setelah merefleksi
pengalaman belajar terkait mata kuliah Teknologi Baru dalam Pengajaran dan
Pembelajaran pada topik ketujuh, dapat saya pahami bahwa perubahan paradigma
guru dapat dilihat pada penguasaan guru terhadap keterampilan abad 21. Hal ini,
sesuai dengan pendidikan dilihat dari perspektif kodrat zaman yang menuntut
seorang pendidik maupun siswa untuk memiliki keterampilan abad 21.
Keterampilan tersebut dikenal dengan istilah pembelajaran 4C: Critical
Thingking, Creativity, Colaboration, dan Comunication.
Pendidikan abad 21 menekankan pada pendidikan karakter, moral dan
keteladanan. Hal ini dikarenakan, penerapan soft skill maupun hard skill yang
dimiliki tiap siswa tidak dapat digantikan oleh teknologi. Untuk itu, guru harus
11

menyelenggarakan proses pembelajaran yang mampu mengarahkan dan


membentuk karakter siswa dengan mengintegrasikan unsur teknologi dalam
pembelajaran sehingga siswa dekat teknologi dan dapat turut serta mengimbangi
revolusi industri 5.0 pada bidang teknologi pengajaran dan pembelajaran.

2. Saran
Berdasarkan hasil refleksi diri dan kesimpulan, maka dapat diajukan saran-
saran sebagai berikut:
1. Kepada pihak sekolah diharapkan memaksimalkan fasilitas yang ada untuk
mendukung penerapan teknologi dalam pengajaran dan pembelajaran.
2. Kepada tenaga pendidik diharapkan mampu bersahabat dengan teknologi yang
mencerminkan sebagai pendidikan di era revolusi industri 5.0 serta mampu
memberikan inovasi dalam penerapan multimedia terhadap pembelajaran.
3. Kepada siswa diharapkan mampu mengendalikan sikap dan perilaku dalam
menghadapi pendidikan di era revolusi industri 5.0 serta mampu menerapkan
keterampilan 4C dalam proses pembelajaran.
12

DAFTAR PUSTAKA

Andjani, Kusubakti. 2022. Seminar Pendidikan Profesi Guru.


Kemendikbudristek: Direktorat Pendidikan Profesi Guru
Majir, Abdul. 2020. Paradigma Baru Manajemen Pendidikan Abad 21.
Yogyakarta: Deeppublis.
Sinambella, PNJM. 2022. Teori Belajar dan Aliran-aliran Pendidikan. Serang
Banten: Sada Kurnia Pustaka.
Undang-undang Nomor 14 tahun 2005. Guru dan Dosen.
13

LAMPIRAN

1. Artefak Pembelajaran yang Mendukung Hasil Refleksi Mata Kuliah


12
Teknologi Baru dalam Pengajaran dan Pembelajaran Topik ketujuh.
Meningkatkan Pembelajaran dengan Multimedia

a. Ruang Kolaborasi
Ruang kolaborasi dengan mendiskusikan dengan teman, guru pamong, dosen
pembimbing terkait keuntungan dan kelemahan media audio, teks, video, dan
visual dan bagaimana cara mengintegrasikan media tersebut.
14

b. Elaborasi Pemahaman
Elaborasi pemahaman berupa ulasan tentang pemanfaatan multimedia dalam
13
pembelajaran

c. Koneksi Antar Materi


Koneksi antar materi perbedaan pembelajaran sebelum abad 20 dan abad 21
15

d. Aksi Nyata
Aksi nyata berupa multimedia dalam bentuk video pembelajaran interaktif.
16

Link google drive artefak pembelajaran :


https://drive.google.com/drive/folders/1izxAk07Y1gujysYBsB86jN7joXpMM-0?
usp=sharing

2. Artefak Penerapan Multimedia dalam Pembelajaran


17

3. Bahan Presentasi
18
19
20
21

Anda mungkin juga menyukai