Anda di halaman 1dari 3

PERJALANAN PENDIDIKAN NASIONAL

SEBELUM KEMERDEKAAN
Bhaskara Pramana, S.Pd. (240211105692)

PENDIDIKAN MASA
HINDU - BUDHA
Sistem pendidikan berbentuk sistem
gurukula, siswa tinggal bersama-sama
dengan gurunya di pertapaan dan
pembelajaran berlangsung dengan sistem
tanya jawab. Materi yang diajarkan tentang
keagamaan dan kesustraan.

PENDIDIKAN MASA
ISLAM
Metode pendidikan agama yang diberikan
di pesantren ialah dengan cara
bandungan dan sorogan. Lingkungan
pesantren berusaha menumbuhkan satu
pola hidup sederhana dan hemat agar
mampu hidup mandiri.

PENDIDIKAN
MASA PORTUGIS
Pada 1536, penguasa Portugis di Maluku
bernama Antonio Galvano mendirikan
sekolah-sekolah seminari untuk anak-anak
dari pemuka-pemuka pribumi. Selain
pelajaran agama, diajarkan juga mebaca,
menulis, berhitung, serta bahasa Latin.

PENDIDIKAN
MASA BELANDA
Konteks pendidikan dan
pengajaran ini pada prinsipnya
adalah untuk memenuhi
kebutuhan pegawai rendahan di
kantor-kantor pamong praja atau
kantor-kantor yang lain

PENDIDIKAN
MASA JEPANG
Proses Pembelajaran diganti kegiatan yang tak
ada kaitannya dengan pendidikan. Tujuan
pendidikan adalah untuk menyediakan tenaga
Cuma-Cuma (Romusha) dan prajurit-prajurit
untuk membantu peperangan bagi
kepentingan Jepang.

SUMBER
Sedyawati, E., Zainuddin, Edhie. 1991. Sejarah Pendidikan di Indonesia
Sebelum Kedatangan Bangsa-Bangsa Barat. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Syaharuddin dan Heri S. 2019. Sejarah Pendidikan Indonesia. Banjarmasin:
Universitas Lambung.
lOMoARcPSD|31093709

PERJALANAN PENDIDIKAN NASIONAL


SESUDAH KEMERDEKAAN
AWAL KEMERDEKAAN (1945-1950)
Pendidikan pada awal Kemerdekaan terbagi atas 4
tingkatan, yaitu: pendidikan rendah, pendidikan
menengah pertama, pendidikan menengah atas, dan
pendidikan tinggi. Setiap warga negara Indonesia
berhak mendapatkan pengajaran dari semua lapisan
masyarakat. Sistem pendidikannya seperti zaman
Jepang tetap diteruskan, sedangkan rencana
pembelajaran umumnya sama dan bahasa Indonesia
ditetapkan sebagai bahasa pengantar untuk sekolah.

MASA DEMOKRASI LIBERAL (1950-1959)


Konsep pendidikan masa Demokrasi Liberal
menitikberatkan pada spesialisasi mulai disusun,
hal ini karena bangsa Indonesia dianggap
tertinggal dalam pengetahuan dan teknik.
Penyusunan konsep pendidikan menggunakan
perbandingan 3:1 bagi pendidikan umum dan
teknik, di mana bagi tiap tiga sekolah umum,
diadakan satu sekolah teknik.

MASA DEMOKRASI TERPIMPIN (1959-1965)


Pada tingkat SMP, ditambahkan dua pelajaran baru
yakni ilmu administrasi dan kesejahteraan keluarga.
Adapun pada tingkat SMA, mulai kelas 11 dilakukan
penjurusan atau penggolongan, yaitu budaya,
sosial, serta ilmu pasti dan alam. Adanya jenjang
persekolahan dan pembagian jurusan
memperlihatkan para siswa dipersiapkan
memasuki perguruan tinggi setelah lulus SMA.

MASA ORDE BARU (1966-1998)


Pemerintah mewajibkan anak-anak berusia 7-12
tahun untuk mengenyam pendidikan Sekolah
Dasar biasa disebut sebagai wajib belajar 6 tahun.
Di samping itu ada dampak negatifnya juga pada
pendidikan Orde Baru ini dikarenakan sistem
pemerintahanya otoriter sehingga paham Orde
Baru yang membuat kita khawatir buat
melangkah lebih maju.

MASA REFORMASI (1998-SEKARANG)


Pendidikan pada zaman reformasi
mengutamakan pada perkembangan peserta
didik yang lebih terfokus pada pengelolaan
masing – masing daerah (otonomi pendidikan).
Dalam hal tenaga kependidikan diberlakukan
suatu kualifikasi profesional untuk lebih
meningkatkan mutu pendidikan Indonesia.
Sering mengalami pergantian kurikulum seiring
bergantinya presiden dan juga menteri
pendidikan.

SUMBER
Aisy, S.R., Hudaidah. 2021. Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(2), 569-577.
Safei, Hudaidah. 2020. Sistem Pendidikan Umum Pada Masa Orde Baru
(1968-1998). Jurnal Humanitas, 1(1), 1-13.
Syaharuddin dan Heri S. 2019. Sejarah Pendidikan Indonesia. Banjarmasin:
Universitas Lambung.
RADENMAS SOEWARDI SOERDJANINGRAT

Ki Hajar Dewantara
2 Mei 1889 – 26 April 1959
Nama Ki Hajar Dewantara memiliki makna yang mendalam. Ki adalah sebuah panggilan
untuk orangtua yang dihormati dan diteladani. Sedangkan Hajar berarti guru dan Antara
ialah dewa penghubung bumi dengan dunia yang lebih tinggi. Dengan nama barunya, Ki
Hajar Dewantara makin aktif memajukan pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia.

1908
Menjadi anggota Budi Utomo,
organisasi pemuda yang didirikan
Dr. Sutomo(20 Mei 1908)
1912
Mendirikan Indische Partij
(partai politik pertama di
Hindia Belanda) bersama
Douwes Dekker dan Tjipto
Mangunkoesoemo.

1913
Diasingkan ke Belanda karena
mengkritik pemerintah
Kolonial Belanda melalui
tulisannya yang berjudul "Als ik
een Nederlander was". 1922
Mendirikan sekolah yang
diberi nama Taman Siswa di
Yogyakarta. Sejak saat itu,
Soewardi menggunakan
nama Ki Hajar Dewantara

1945
Diangkat sebagai Menteri
Pendidikan dalam Kabinet
1959
Presidensial, kabinet pertama Ki Hajar Dewantara wafat dan
yang sibentuk setelah pemerintah menobatkannya
kemerdekaan sebagai Bapak Pendidikan
Nasional

SUMBER
Wiryopranoto, S., Nina, Djoko, Yuda, dan Tim M.
2017. Ki Hajar Dewantara “Pemikiran dan
Perjuangannya”. Jakarta: Museum
Kebangkitan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai