Anda di halaman 1dari 5

POLITIK INDONESIA DI BAWAH

KEKUASAAN PRESIDEN JOKO


WIDODO

OLEH:
Novi K. Ke Dimu
Yohanes A.K. Lamak
Jecky Ndun
Widarto Tamu Ama
Alexander Lexi Lado
A. Dinamika Politik Antara PDI-P Dan Jokowi

 Dukungan politik
Sebagai partai pendukung pemerintah, PDI-P diharapkan terus
memberi dukungan politik dan menopang pelaksanaan program-
program pemerintah. Meski demikian, dukungan politik ini diduga
beberapa kali tidak berjalan sesuai harapan. Hasil jajak pendapat
Litbang Kompas pada 8-10 April 2015 memperlihatkan sebagian
publik menangkap sinyal ketidakharmonisan hubungan antara PDI-P
dan Jokowi setelah pelantikannya sebagai presiden. Pandangan itu
disuarakan oleh empat dari sepuluh responden. Meskipun publik
yang menangkap sinyal itu sebagian besar adalah mereka yang tidak
memilih PDI-P pada Pemilu Legislatif 2014, para pemilih PDI-Ppun
mengakui hal yang sama. Menurut mereka, ketidakharmonisan itu
dipicu oleh ketidakpuasan terhadap peran yang diberikan Jokowi
kepada kader PDI-P di pemerintahannya.
c. Politik Periode Pertama dan Awal Periode Kedua

Tuduhan kemunduran atau dekonsolidasi demokrasi pada


rezim Jokowi muncul baru-baru ini, sebelum pelantikan
keduanya, ketika demonstrasi mahasiswa meletus di seluruh
Indonesia, menentang revisi UU KPK dan RKUHP. Pemerintah
dan DPR kemudian sepakat untuk menunda pengesahan
RKUHP namun tetap mengesahkan UU KPK.
B. Isu-Isu Yang Timbul Pada Masa Pemerintahan Jokowi-JK

Dikutip dari Akurat.co Isu-isu tersebut berkaitan dengan :


 Perekonomian rakyat dengan persentase 16%
 Persoalan harga kebutuhan pokok yang mahal mencapai
14,6%,
 Masalah SARA sebesar 8,3%,
 Sulitnya lapangan kerja 6,3%, dan
 Stabilitas politik 6%.
Politik islam pada masa pemerintahan Jokowi-JK

 Politik Indonesia selama beberapa tahun terakhir adalah


meningkatnya peran Islamis yang konservatif. Islamis
konservatif akan tetap menjadi kekuatan oposisi utama terhadap
Jokowi selama periode keduanya, terutama “alumni 212”. Dua
dari tiga partai yang tersisa di kubu oposisi, PKS dan PAN,
didukung oleh kelompok Islam konservatif.
 Jokowi harus berhati-hati menghadapi tantangan Islamis
konservatif untuk memastikan kebijakan pemerintahannya tidak
membatasi hak konstitusional mereka. Beberapa tindakan yang
diusulkan oleh para pejabatnya (seperti penyaringan konten yang
mempromosikan “radikalisme” dan “ekstremisme,” dan
sertifikasi Majelis Taklim), telah dianggap sebagai tindakan
yang biasa digunakan oleh pemerintah Timur Tengah untuk
menekan ancaman “Islamis garis keras”.

Anda mungkin juga menyukai