Abstrak
Tujuan penelitian ini: (1)mendeskripsikan penerapan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading
and Composition (CIRC) berbantuan infografis pada pembelajaran sejarah peminatan kelas XI IPS 1 SMA
Negeri 13 Semarang tahun ajaran 2017/2018. (2)menjelaskan peningkatan minat membaca pada
pembelajaran sejarah peminatan kelas XI IPS 1 SMA Negeri 13 Semarang tahun ajaran 2017/2018 setelah
melalui penerapan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) berbantuan
infografis. Metode penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam 2
siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan minat membaca peserta didik setelah
melalui model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) berbatuan infografis.
Hal ini dapat dilihat dari rata-rata presentase hasil analisis angket respon peserta didik dari siklus I ke II, rata-
rata presentase hasil analisis lembar pengamatan observer (guru sejawat) terhadap peserta didik selama
KBM dari siklus I dan II mengalami peningkatan sebesar 8%, dan hasil analisis rata-rata presentase
pengamatan observer terhadap guru kelas selama KBM di kelas mengalami peningkatan sebesar 3%.
Adanya minat peserta didik ini juga dapat dilihat ciri-ciri seseorang yang memiliki minat menurut Walgito, dari
5 indikator yang ada terdapat 3 indikator dari hasil analisis angket respon peserta didik yang tidak terdapat
peningkatan. Meskipun demikian, ketiga indikator tersebut telah memenuhi kriteria indikator pencapaian
dalam penelitian ini yaitu cukup, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan minat membaca,
meskipun tidak terlalu signifikan. Saran yang dapat diberikan yaitu media infografis mengenai Kerajaan
Demak dan Kerajaan Lombok yang dikembangkan dalam penelitian ini dapat digunakan dalam pembelajaran
Sejarah Indonesia.
dimilikinya akan semakin luas. Hal ini dapat lebih mudah diakses untuk mendapatkan
mempengaruhi proses belajar dan pola pikir sebuah informasi. Di mana hanya perlu
peserta didik yang bersangkutan. mengetik keyword-nya saja maka akan
Sedangkan, minat sendiri menurut Slameto muncul sejumlah informasi yang kita
(2003:180), adalah suatu rasa lebih suka inginkan. Mudahnya akses informasi
dan rasa keterikatan pada suatu hal atau melalui gedget ini membuat peserta didik
aktivitas tanpa ada yang menyuruh. berpaling untuk tidak membaca buku teks
Minat terhadap sesuatu yang sejarah. Buku-buku sejarah yang
dipelajari akan berpengaruh pada proses digunakan dalam proses pembelajaran
belajar selanjutnya (Slameto, 2003). Jadi sejarah menurut peserta didik kelas XI IPS
dapat disimpulkan bahwa minat membaca 1 SMA Negeri 13 Semarang dinilai
merupakan suatu ketertarikan pada sebagian besar berisi tulisan yang padat
kegiatan membaca yang dapat menyokong dan gambar yang minim, sehingga
kegiatan belajar selanjutnya, karena membuat peserta didik jenuh untuk
peserta didik akan memperoleh membaca buku pelajaran tersebut. Hal
pengetahuan dan wawasan yang tersebut menggambarkan masih minimnya
dimilikinya semakin kuat. Begitu pula minat membaca peserta didik di kelas XI
dengan pembelajaran sejarah diperlukan IPS 1 SMA Negeri 13 Semarang pada
minat membaca peserta didik guna pembelajaran sejarah. Oleh karena itu
menyokong pembelajaran pada materi diperlukan inovasi dalam menyajikan materi
selanjutnya. Hal ini karena pembelajaran pembelajaran yang menarik dan ringkas
sejarah memang memiliki banyak materi namun tetap berisi. Menurut Garvey dan
pembahasan dari peristiwa – peristiwa Krug (2015: 130), terdapat banyak cara
masa lalu yang ditulis secara kronologis, dalam mengungkapkan dan
sehingga tidak mengherankan apabila mengomunikasikan sebuah penjelasan
pelajaran sejarah menjadi salah satu tentang masa lalu. Selaras dengan hal
pelajaran yang memerlukan pemahaman tersebut, maka peneliti mencoba membuat
yang lebih agar dapat menguasai materi inovasi dalam menyajikan materi
pelajaran tersebut. pembelajaran sejarah berupa infografis
Oleh karena itu, peserta didik dituntut pada materi Kerajaan maritim Islam di
untuk banyak membaca agar dapat Indonesia, khususnya Kerajaan Demak dan
menguasai materi pelajaran. Apabila Kerajaan Lombok. Kedua kerajaan ini
peserta didik tidak memiliki minat dalam dipilih karena berdasarkan wawancara
membaca pelajaran sejarah, maka akan klasikal dengan kelas XI IPS 1, menurut
kesulitan dalam menguasai dan memahami mereka materi tersebut susah. Hal ini
materi tersebut. Namun demikian, didukung pula menurut penuturan mereka
sebaliknya apabila peserta didik memiliki bahwa beberapa kerajaan maritim Islam di
minat membaca, tetapi tidak diimbangi Indonesia jarang didengar, seperti Kerajaan
dengan adanya penjelasan yang membantu Lombok.
peserta didik dalam memahami materi Infografis adalah suatu bentuk
pelajaran sejarah, maka peserta didik akan penyajian data dengan konsep visual yang
cenderung menghafal materi pelajaran tediri dari teks dengan tambahan gambar-
tersebut. Sehingga peserta didik akan gambar ilustrasi yang menarik. Infografis
mudah lupa dengan materi pelajaran yang sering juga disebut sebagai ilustrasi
telah dihafal. Adanya paradigma bahwa informasi (Glasgow, 1994). Media infografis
pelajaran sejarah merupakan suatu dipilih peneliti sebagai salah satu media
pelajaran yang dihafalkan tersebut, yang paling tepat untuk mengatasi
dikarenakan peserta didik berpikir bahwa permasalahan tersebut karena melalui
pelajaran sejarah hanya berisi angka infografis peneliti dapat menyederhanakan
tanggal, tahun dan nama-nama tokoh. informasi pada materi pembelajaran yang
Padahal pelajaran sejarah merupakan panjang dengan diubah ke dalam bentuk
pelajaran yang berisi rangkaian peristiwa berita visual.
yang ditulis secara kronologis sehingga Pembelajaran sejarah menggunakan
seharusnya peserta didik mudah dalam media infografis ini tentunya akan berjalan
menerima materi sejarah tersebut. secara maksimal bila didukung dengan
Hasil pengamatan yang telah model pembelajaran Cooperative
dilakukan di dalam kelas XI IPS 1 SMA Integrated and Reading Composition
Negeri 13 Semarang ternyata yang menjadi (CIRC). Model pembelajaran ini dipilih
permasalahan minimnya minat membaca peneliti guna membantu peserta didik
buku teks sejarah yaitu fenomena gedget mempelajari kemampuan memahami
JPK 3 (2) (2017): 175-182 177
Skor angket respon peserta didik pada siklus I dan II pada lampiran 10 dan 11.
mencapai 75% dan pada siklus II mencapai Sedangkan, rincian hasil analisis hasil
77%. Hal ini berarti terdapat peningkatan dari pengamatan observer (guru sejawat)
siklus I ke siklus II sebesar 2%. Rata-rata terhadap guru kelas selama KBM siklus I
presentase skor angket respon peserta didik dan II terlampirkan pada lampiran 6 dan 7.
pada siklus I maupun siklus II termasuk dalam
kriteria cukup. Rincian data hasil analisis Hasil Pengamatan Observer (Guru
angket respon peserta didik siklus I dan II Sejawat) Terhadap Peserta Didik Selama
terdapat dalam lampiran 4 dan 5. KBM
Berdasarkan hasil analisis lembar
Hasil Pengamatan Observer (Guru pengamatan observer (guru sejawat)
Sejawat) Terhadap Guru Kelas Selama terhadap peserta didik selama KBM yang
KBM dilakukan oleh 3 observer, rata-rata
Berdasarkan hasil analisis lembar peresentase skor pada siklus I mencapai
pengamatan observer (guru sejawat) 90% dan pada siklus II mencapai 98%. Hal
terhadap guru kelas selama KBM yang ini berarti terdapat peningkatan pada
dilakukan oleh 2 observer, rata-rata proses KBM mencapai 8%. Prsesentase
presentase skor pada siklus I mencapai skor hasil pengamatan observer (guru
97% dan pada siklus II mencapai 100%. sejawat) dan peneliti terhadap peserta didik
Hal ini berarti terdapat peningkatan pada baik selama KBM pada siklus I maupun
proses KBM yang dilakukan oleh guru kelas siklus II termasuk dalam kriteria baik.
selama KBM materi pembelajaran kerajaan
maritim Islam di nusantara khususnya Hasil Wawancara
Kerajaan Demak dan Kerajaan Lombok Guna memperkuat data dalam
mencapai 3%. Presentease skor hasil bentuk kuantitatif, maka diperlukan data
pengamatan observer (guru sejawa) deskriptif dari hasil wawancara dengan
terhadap guru kelas selama KBM baik pada peserta didik. Berdasarkan hasil
siklus I maupun siklustermasuk dalam wawancara dengan peserta didik kelas XI
kriteria tinggi. Hal ini berarti guru (peneliti) IPS 1 di siklus I pada hari selasa tanggal 3
selama proses KBM melaksanakan Oktober 2017 diperoleh data sebagai
kegiatan KBM sesuai dengan rencana berikut.
seperti yang terdapat dalam RPP siklus I
Tabel 5. Hasil Analisis Minat Membaca melalui Model Pembelajaran Cooperative Integrated
Reading and Composition (CIRC) Berbatuan Infografis Pada Pembelajaran Sejarah Peminatan
Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 13 Semarang Pada Siklus I dan II
Siklus I Siklus II
Sumber Data
Presentase Kriteria Presentase Kriteria
Rata-rata presentase hasil analisis angket respon peserta
75 % Cukup 77% Cukup
didik
Rata-rata presentase hasil analisis lembar Pengamatan
97% Baik 100% Baik
observer (guru sejawat) terhadap guru kelas selama KBM.
Rata-rata presentase hasil analisis lembar pengamatan
90% Baik 98% Baik
observer (guru sejawat) terhadap peserta didik selama KBM