Anda di halaman 1dari 2

Nama : Norsajiah Matkul : Metodologi Pembelajaran PAI

Npm : 17.12.4392 Dosen : Jamal Syarif, S.Ag, M, Ag

BAGAIMANA MENANAMKAN SIFAT MANDIRI KEPADA SISWA

Secara garis besarnya kata mandiri itu dalam artian kemampuan seseorang untuk
berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain, untuk menanamkan sifat kemandirian ini
tentu tak lepas dari lingkungan keluarga dan lembaga sekolah.
Di lingkungan keluarga yakni :
1. Biarkan anak-anak melakukan pekerjaan mereka sendiri, walaupun hasilnya
kurang sempurna, Kadang-kadang orang tua tidak sabar dengan proses yang
terjadi pada anak, sehingga memberikan bantuan yang berlebihan.
2. Berikan pujian atas usaha mereka, Ketika anak-anak berhasil melakukan
pekerjaan sendiri, agar mereka merasa dihargai dan mendorong mereka untuk
melakukan hal yang lebih baik..
3. Berikan tanggung jawab kepada anak, Berilah anak-anak tanggung jawab
menyangkut keperluan mereka sendiri sesuai kemampuan usianya. Misalnya
tanggung jawab membersihkan kamar tidur, atau tanggung jawab mencuci piring
dan gelas setiap habis makan, .
4. Jangan cepat membantu kesulitan mereka, biarkan mereka mencoba untuk
menyelesaikan pekerjaan mereka sendiri, kita wajib memberikan dorongan dan
semangat agar mereka tidak mudah menyerah. Jika mereka benar-benar
kesulitan,orang tua baru memberikan arahan bagaimana menyelesaikan kesulitan
itu..
5. Disiplin dalam menerapkan pembelajaran, Jika orang tua bersikap disiplin dalam
menerapkan proses pembelajaran kemandirian, akan mempercepat munculnya
jiwa kemandirian pada anak. Namun jika orang tua tidak disiplin, tidak sabar dan
tidak telaten, akan memperlama munculnya jiwa kemandirian pada anak-anak.
6. Berikan motivasi untuk mandiri, kegiatan positif bisa memberikan motivasi pada
anak-anak. Orang tua harus terus mendorong anak untuk melakukan berbagai
kegiatan positif untuk anak-anak. Berbagai kisah motivatif bisa disampaikan
kepada anak-anak, seperti kisah nyata keberhasilan orang-orang sukses yang
memulai dari titik nol. Mereka merintis usaha dengan penuh kesungguhan dan
akhirnya bisa mencapai kesuksesan. Seperti kisah Honda atau Kolonel Sanders
yang akhirnya memiliki bisnis tingkat internasional, padahal bermula dari bawah.
Di lembaga sekolah juga salah satu untuk membangun karkter mandiri yakni :
1. Rasa percaya diri siswa, Siswa dapat menunjukkan rasa percaya diri untuk
mengajukan pertanyaan pada guru, menjawab pertanyaan guru maupun temannya
ketika proses belajar berlangsung. Percaya diri untuk tampil ke depan kelas,
berdiskusi kelompok dan lain sebagainya.
2. Motivasi belajar mandiri,Siswa termotivasi untuk belajar secara mandiri. siswa
memiliki kemauan untuk melakukan eksplorasi terhadap materi pelajaran seluas-
luasnya atas kemauan sendiri. Motivasi belajar mandiri juga perlu ketika siswa
tampil ke depan kelas untuk mengerjakan sesuatu atau tugas tertentu yang
diberikan. Disini siswa tidak perlu takut salah dalam mengerjakan tugas itu. Juga
tidak perlu khawatir akan dicemooh oleh siswa lain.
3. Mandiri dalam ujian, Bekerja sama dalam belajar, itu sangat penting. Misalnya
kerja sama dalam belajar kelompok diskusi. Bekerja sama mengerjakan tugas
kelompok yang diberikan guru. Namun kerja sama itu tidak berlaku ketika ujian
berlangsung. Ujian harus dikerjakan secara mandiri oleh siswa. Kerja sama siswa
dalam ujian, menyontek bareng, menunjukkan sikap tidak mandiri siswa.
Menunjukkan bahwa siswa tidak mampu mengerjakan ujian.
Secara garis besarnya dapat kita artikan
1. Berangkat/pulang sekolah sendiri
2. Melakukan piket kelas sesuai jadwal tanpa ditegur guru/teman
3. Selalu mengerjakan tugas-tugas sekolah
4. Mengerjakan sendiri setiap ulangan
5. Melengkapi keperluan belajar(alat tulis dll) tanpa pinjam orang lain

Anda mungkin juga menyukai