Anda di halaman 1dari 3

Nama Lengkap : Khoeru Annisa

Rombel : 001
Prodi : Pendidikan Kimia

Mata Kuliah : Filosofi Pendidikan Indonesia


Topik/ Subtopik : 1/ Eksplorasi Konsep (LK 01.01.2.T1-2)

Argumentasi Kritis

Pendidikan Nasional Indonesia

Perjalanan Pendidkan Nasional sebelum kemerdekaan telah melalui proses yang


cukup Panjang berawal dari terbentuknya sekolah kabupaten dan sekolah bumiputera yang
mendidk calon pegawai di tahun 1854 walaupun hanya menitiberatkan pada kepentingan
perusahaan masing-masing. Kemudian melalui Pemerintah Hindia Belanda yang
memberikan kelonggaran kepada calon Dokter Jawa untuk mendapatkan pengajaran. Hanya
saja, sistem Pendidikan yang diadakan oleh Belanda menunjukan sifat intelektualistis,
individualis, dan materialistis.
Pada Tahun 1920 merupakan zaman bangkitnya jiwa Merdeka. Di Tahun 1922
lahirlah Taman Siswa Yogyakarta yang didirikan oleh Ki Hadjar Dewantara. Taman siswa
ada sebagai jiwa rakyat untuk merdeka dan bebas. Sebagai bangsa Indonesia seharusnya
memiliki Pendidikan kecerdasan pikiran dan Pendidikan yang kultural. Pendidikan untuk
peserta didik seharusnya sesuai dengan tuntutan alam dan zamannya sendiri. Peserta didik
perlu mempelajari hidup kejiwaan, adat istiadat yang bersumber dari Lingkungan keluarga.
Di zaman dulu Pendidikan masih terbelenggu karena banyak pelajaran yang tidak
memberi semangat mencari pengetahuannya sendiri. Peserta didik terancam oleh sistem
penilaian dan penghargaan yang intelektualis. Hal ini menyebabkan Peserta didik sulit
belajar dengan tenang karena mereka belajar tidak untuk perkembangan hidup
kejiawaannya, tetapi mereka belajar untuk mendapatkan nilai-nilai tinggi di dalam rapor
ataupun ijazah.
Pendidikan nasional adalah Pendidikan yang berdasarkan garis-garis bangsanya
(kultural-nasional) dan ditujukan untuk keperluan perikehidupan yang dapat mengangkat
derajat negeri dan rakyatnya. Peserta didik perlu didekatkan hidupnya dengan
perikehidupan rakyat. Pengajaran pengetahuan adalah Sebagian dari Pendidikan, yang
mendidik pikiran, memajukan kecerdasan batin dan melancarkan hidup.
Konsep Pendidikan Ki Hadjar Dewantara menampilkan
kekhasan kultural Indonesia dan menekankan pentingnya pengolahan potensi-potensi
peserta didik secara terintegratif. Pendidikan di Indonesia pada masa kini lebih dominasi
kognitif
dan jauh dari nuansa terintegratif sehingga reduktif terhadap hakekat pendidikan dan
kemanusiaan. Lembaga Pendidikan terfokus pada
upaya untuk menyiasati ujian sekolah ataupun Ujian Nasional (UN), dan bukan untuk
membentuk manusia yang otentik, berkepribadian dan peka terhadap dunia di luar
sekolah. Padahal, pendidikan menyangkut upaya memahami dan
menganyomi kebutuhan peserta didik sebagai subyek pendidikan. Tugas pendidik adalah
mengembangkan potensi - potensi peserta didik, menawarkan
pengetahuan kepada peserta didik sehingga dapat memantik dan mengungkapkan gagasan-
gagasan peserta didik tentang suatu
topik tertentu. Pengetahuan tidak ditanamkan secara
paksa tetapi ditemukan, diolah dan dipilih oleh murid.
Pendidikan sebaiknya mengedepankan upaya pemanusiaan secara seutuhnya
dalam seluruh praksis pendidikan. Dalam praksisnya potensi-potensi peserta didik
dikembangkan secara terintegrasi (kognitif, afektif, psikomotor, konatif, sosial dan
spiritual). Lembaga Pendidikan bertanggungjawab dalam menyiapkan pelaku pendidikan
(guru-guru) yang profesional dan memiliki integritas diri. Sementara itu, pelaku pendidikan
senantiasa juga meningkatkan kualitas materi pendidikan dan integritas diri dalam khasanah
moral. Menghidupkan dan menerapkan konsep pendidikan Ki Hadjar Dewantara bahwa
pendidikan itu pada dasarnya dimaksudkan untuk membebaskan lahiriah dan batiniah.
Pendidikan dimaknai sebagai aktivitas “mengasuh” (mengembangkan) potensi-potensi
peserta
didik.

Sumber Data :
1. Pidato Sambutan Ki Hadjar Dewantara
2. Video Topik 1 LMS Mata Kuliah Filosofi Pendidkan
3. Artikel Dosen Bartolomeus Samho, SS, M.Pd LPMP Universitas Katolik
Parhyangan Bandung Tahun 2010 yang berjudul Konsep Pendidikan Ki Hadjar
Dewantara dan Tantangan Implementasi di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai