Anda di halaman 1dari 68

Merancang

Pembelajaran
Menyusun TP, ATP, dan RPP/Modul Ajar
NAMA : DR. TRI MULYANI, S.PD, M.PD
JABATAN : WIDYAPRADA AHLI MADYA
PANGKAT : IV B/ PEMBINA TK I
INSTANSI : BBPMP JAWA TENGAH
ALAMAT INSTANSI : JL KYAI MOJO SRONDOL KULON SEMARANG
KELUARGA : K3 ( KAWIN DENGAN MEMPUNYAI 3 ANAK)
ALAMAT RUMAH : JL REJOSARI I RT 5 RW I PULUTAN SIDOREJO
SALATIGA
Setelah mempelajari materi ini diharapkan Saudara mampu

1. Memahami Capaian Pembelajaran


2. Menyusun Tujuan Pembelajaran
3. Merangkai Alur Tujuan Pembelajaran
4. Menjelaskan Komponen RPP/Modul Ajar
Balai Besar Guru Penggerak (BBGP)
Provinsi Jawa Tengah

Pengalaman Diri
Mari mengingat masa-masa saat Saudara menjadi murid atau
saat menjadi Guru.
Pernahkah Saudara mengalami hal-hal berikut:

1. Mengajak murid/melakukan presentasi di depan kelas


2. Mengajak murid/menggunakan format ‘diketahui, ditanyakan, jawab’
ketika mengerjakan soal cerita Matematika
3. Mengajak murid/melakukan kerja kelompok untuk mendiskusikan suatu
tugas
Apa Tujuannya?

1. Apa tujuan dari kegiatan PRESENTASI? Apa saja yang bisa dipelajari dari
kegiatan tersebut?
2. Mengapa murid harus menggunakan format tertentu saat menyelesaikan soal
mata pelajaran tertentu? Apa tujuannya?
3. Mengapa setting kelas dibuat berkelompok untuk menyelesaikan sebuah tugas?
Apa manfaatnya?
Lewat proses refleksi barusaja, mana yang lebih dulu perlu
ditentukan? Tujuan Pembelajaran atau jenis kegiatannya?

Lalu mengapa menentukan Tujuan Pembelajaran itu penting?

Silakan berbagi pendapat tentang hal ini.


Maksud pendidikan itu adalah
menuntun segala kekuatan kodrat
yang ada pada anak-anak,
agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan
yang setinggi-tingginya baik
sebagai manusia, maupun
anggota masyarakat
(Ki Hadjar Dewantara, 1936, Dasar-Dasar Pendidikan, hal.1, paragraf 4)
Pendekatan Backward
Design dalam Struktur
Kurikulum
Tujuan akhir pembelajaran adalah
Profil Pelajar Pancasila.
Pencapaian menuju tujuan akhir tersebut
dilakukan melalui struktur kurikulum
operasional sekolah.
Struktur kurikulum operasional disusun
menggunakan pendekatan Backward Design.
Pendidik perlu merumuskan Tujuan
Pembelajaran dan menyusun Alur terlebih
dahulu, sebelum membuat Modul Ajar.

Pendekatan ini memungkinkan satuan


pendidikan untuk menentukan Tujuan
Pembelajaran dan menyusun Alur Tujuan
Pembelajaran secara mandiri, sesuai
situasi spesifik masing-masing.

Lalu, bagaimana penerapannya?


Proses Perancangan Kegiatan Pembelajaran
Memahami Capaian Pembelajaran (CP)
Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang
harus dicapai peserta didik pada sebuah mata pelajaran dalam di akhir
sebuah fase.
Capaian Pembelajaran (CP) ditetapkan oleh pemerintah dan tidak
dapat diubah.
Kompetensi yang dituju dalam sebuah mata pelajaran, pada Capaian
Pembelajaran (CP) dituliskan dalam bentuk paragraf yang berisi
kesatuan antara pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Pertanyaan Pemantik untuk Merumuskan TP
Pertanyaan untuk mengidentifikasi hasil yang diinginkan:
1. Secara konkret, kemampuan apa saja yang perlu peserta didik tunjukkan?
2. Tahap berpikir apa yang perlu peserta didik tunjukkan?
3. Hal apa saja yang perlu dipelajari dari satu konsep besar yang dinyatakan Apa yang dapat mendukung
dalam CP? pemahaman?
4. Apakah lingkungan sekitar dan kehidupan keseharian peserta didik dapat
dimanfaatkan sebagai konteks dalam mempelajari konten/topik CP?
Apa yang perlu dikuasai?
Bagaimana tahapan
berpikirnya?
pertanyaan ini membantu
kita untuk :

• Membuat tujuan pembelajaran yang konkret Pemahaman dan


dan spesifik keterampilan penting
• Menentukan konten terbaik apa yang perlu dimiliki?
• Mengidentifikasi hasil yang diinginkan
Hal-hal yang perlu diperhatikan
ketika menentukan TP:

• Karakteristik Peserta Didik


• Konteks Lingkungan Pembelajaran
• Karakteristik Mata Pelajaran
• Topik/konsep yang dipelajari
Karakteristik Peserta Didik

Mengenali karakteristik peserta didik bisa dilakukan lewat


berbagai cara: asesmen awal, observasi, serta mengenali tahap
perkembangannya.
Hal ini dilakukan agar pendidikan tetap berpihak pada peserta
didik dan menuntun mereka pada kekuatan kodratnya.
KODRAT: TAHAP TUMBUH-KEMBANG (WIRAGA-WIRAMA) KHD
0-8 TAHUN 9-16 TAHUN 17-24 TAHUN

WIRAGA
raga, indera, imajinasi,
bermain=belajar, eksplorasi
pengalaman (rasa-pikir)

WIRAMA
tanggung jawab, pembiasaan, irama
keseharian, jadwal rutin, selaras dengan
sesama dan semesta

Taman indria,
SD, SMP SMP, SMA SMA+
TK/PAUD, SD
Konteks Lingkungan Pembelajaran

1. Apa visi, misi, dan tujuan pendidikan di sekolah?


2. Bagaimana bentang alam yang dominan di daerah sekolah? Bagaimana
potensi tersebut dapat memengaruhi dan dimanfaatkan dalam proses
pembelajaran?
3. Bagaimana karakteristik masyarakat di sekitar sekolah?
4. Apa kekhasan/tradisi yang cukup kuat di sekolah/daerah sekolah?
5. Bagaimana peta profil guru, murid, dan orangtua di sekolah saya?
dll..
Karakteristik Mata Pelajaran dan
Topik yang Dipelajari
Kedua hal ini telah dijelaskan dengan cukup lengkap di dokumen Capaian
Pembelajaran untuk setiap Mata Pelajaran. Bila dibaca seksama, Saudara akan
menemukan perbedaan atau karakteristik dari setiap mata pelajaran melalui elemen-
elemen yang dihadirkan.

Misalnya: apa perbedaan yang dapat terlihat dari Capaian Pembelajaran mata
pelajaran Bahasa Indonesia dan IPAS?
Prinsipnya, Tujuan Pembelajaran
(TP), terdiri dari:

1. Kompetensi → kemampuan (mencakup


sikap, pengetahuan) dan keterampilan yang
dapat ditunjukkan/didemonstrasikan peserta
didik
2. Ruang Lingkup Materi → konten dan
konsep utama yang perlu dipahami pada 1
unit pembelajaran
Mari berlatih menggunakan metode:
merumuskan tujuan pembelajaran
dengan cara menganalisis kompetensi
dan lingkup materi pada elemen CP
Mata pelajaran Bahasa Indonesia
Elemen: membaca dan memirsa Fase: A
Peserta didik mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang menunjukkan
minat terhadap teks yang dibaca atau dipirsa. Peserta didik mampu membaca kata-
kata yang dikenalinya sehari-hari dengan fasih. Peserta didik mampu memahami
informasi dari bacaan dan tayangan yang dipirsa tentang diri dan lingkungan, narasi
imajinatif, dan puisi anak. Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dari teks
yang dibaca atau tayangan yang dipirsa dengan bantuan ilustrasi.

Dari Capaian Pembelajaran di atas, silakan Bapak/Ibu menuliskan di kolom chat:


1. kompetensi apa saja yang perlu anak kuasai/tunjukkan?
2. hal apa saja yang menjadi ruang lingkup materinya?
Jenjang SD: mata pelajaran Bahasa Indonesia
elemen: membaca dan memirsa
Peserta didik mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang menunjukkan
minat terhadap teks yang dibaca atau dipirsa. Peserta didik mampu membaca kata-
kata yang dikenalinya sehari-hari dengan fasih. Peserta didik mampu memahami
informasi dari bacaan dan tayangan yang dipirsa tentang diri dan lingkungan, narasi
imajinatif, dan puisi anak. Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dari teks
yang dibaca atau tayangan yang dipirsa dengan bantuan ilustrasi.

Keterangan:
kompetensi → kemampuan, sikap, keterampilan
ruang lingkup materi
Kalimat CP Kompentensi Ruang Lingkup materi
Peserta didik mampu bersikap menjadi pembaca dan
pemirsa yang menunjukkan minat terhadap teks yang
- bersikap menjadi pembaca dan
pemirsa ● sehari-hari
dibaca atau dipirsa. Peserta didik mampu membaca kata- - menunjukkan minat terhadap ● tentang diri dan
kata yang dikenalinya sehari-hari dengan fasih. Peserta didik
mampu memahami informasi dari bacaan dan tayangan
teks yang dibaca
lingkungan
yang dipirsa tentang diri dan lingkungan, narasi imajinatif,
dan puisi anak. Peserta didik mampu memaknai kosakata
- mampu memahami informasi ● narasi imajinatif
baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa
- mampu memaknai kosakata
baru dari teks ● puisi anak
dengan bantuan ilustrasi.
- mampu memaknai tayangan
yang dipirsa dengan bantuan
ilustrasi

Tujuan Pembelajaran:
1. (kelas 1) : Peserta didik fasih menemukan kosakata terkait diri dari bacaan pendek.
2. (kelas 2) : Peserta didik memahami informasi yang terkait tentang diri dari sebuah
bacaan pendek.
3. apa lagi?
Mata pelajaran TIK
elemen: TIK (teknologi informasi dan komunikasi) | Fase: D
Peserta didik mampu menerapkan praktik baik dalam memanfaatkan aplikasi surel untuk berkomunikasi,
aplikasi peramban untuk pencarian informasi di internet, content management system (CMS) untuk
pengelolaan konten digital, dan memanfaatkan perkakas TIK untuk mendukung pembuatan laporan,
presentasi serta analisis dan intepretasi data.
elemen: PLB (pemanfaatan lintas bidang)
Peserta didik mampu bergotong royong untuk mengidentifikasi persoalan, merancang, mengimplementasi,
menguji, dan menyempurnakan artefak komputasional sebagai solusi persoalan masyarakat serta
mengomunikasikan produk dan proses pengembangannya dalam bentuk karya kreatif yang menyenangkan
secara lisan maupun tertulis.

Dari Capaian Pembelajaran di atas, silakan Bapak/Ibu menuliskan di kolom chat:


1. kompetensi apa saja yang perlu anak kuasai/tunjukkan?
2. hal apa saja yang menjadi ruang lingkup materinya?
elemen: TIK (teknologi informasi dan komunikasi)

Peserta didik mampu menerapkan praktik baik dalam memanfaatkan aplikasi surel untuk berkomunikasi,
aplikasi peramban untuk pencarian informasi di internet, content management system (CMS) untuk
pengelolaan konten digital, dan memanfaatkan perkakas TIK untuk mendukung pembuatan laporan,
presentasi serta analisis dan intepretasi data.

elemen: PLB (pemanfaatan lintas bidang)


Peserta didik mampu bergotong royong untuk mengidentifikasi persoalan, merancang, mengimplementasi,
menguji, dan menyempurnakan artefak komputasional sebagai solusi persoalan masyarakat serta
mengomunikasikan produk dan proses pengembangannya dalam bentuk karya kreatif yang menyenangkan
secara lisan maupun tertulis.

Keterangan:
kompetensi → kemampuan, sikap, keterampilan
ruang lingkup materi
Kalimat CP Kompentensi Ruang Lingkup materi
Peserta didik mampu menerapkan praktik baik dalam ● memanfaatkan aplikasi surel
memanfaatkan aplikasi surel untuk berkomunikasi, ● memanfaatkan
aplikasi peramban untuk pencarian informasi di perkakas TIK peramban untuk pencarian
internet, content management system (CMS) untuk informasi
pengelolaan konten digital, dan memanfaatkan
perkakas TIK untuk mendukung pembuatan laporan, content management
presentasi serta analisis dan intepretasi data. system
laporan, presentasi serta
analisis dan intepretasi data

Tujuan Pembelajaran:
1. (kelas 7) : Peserta didik mampu memanfaatkan aplikasi surel sebagai alat komunikasi
2. (kelas 8) : Peserta didik mampu memanfaatkan aplikasi surel sebagai media
menyampaikan laporan terkait penyajian data.
3. apa lagi?
[Jenjang SMA] Mata Pelajaran: Ekonomi
elemen: keterampilan proses
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu melakukan kegiatan penelitian sederhana dengan menggunakan teknik
atau metode yang sesuai untuk mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengorganisasikan informasi,
menarik kesimpulan, dan mengomunikasikan hasil penelitian mengenai berbagai fenomena ekonomi berdasarkan
konsep-konsep ekonomi. Peserta didik mampu merefleksikan dan merencanakan projek lanjutan secara kolaboratif.
Peserta didik mencari dan menggunakan berbagai sumber belajar yang relevan terkait konten ilmu ekonomi,
keseimbangan pasar, serta bank dan industri keuangan non-bank. Peserta didik mampu menyusun skala prioritas
kebutuhan dasar sesuai dengan kondisi di lingkungan sekitarnya. Peserta didik mengolah dan menyimpulkan
berdasarkan data hasil pengamatan atau wawancara tentang terbentuknya keseimbangan pasar. Peserta didik
menyimpulkan hubungan antara sistem pembayaran dengan alat pembayaran. Peserta didik membuat pola
hubungan antara Otoritas Jasa Keuangan dan lembaga jasa keuangan serta menyimpulkan tentang lembaga jasa
keuangan dalam perekonomian Indonesia. Peserta didik menyusun rencana investasi pribadi.

Dari Capaian Pembelajaran di atas, silakan Bapak/Ibu menuliskan di kolom chat:


1. kompetensi apa saja yang perlu anak kuasai/tunjukkan?
2. hal apa saja yang menjadi ruang lingkup materinya?
[Jenjang SMA] Mata Pelajaran: Ekonomi
elemen: keterampilan proses
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu melakukan kegiatan penelitian sederhana dengan menggunakan teknik
atau metode yang sesuai untuk mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengorganisasikan informasi,
menarik kesimpulan, dan mengomunikasikan hasil penelitian mengenai berbagai fenomena ekonomi berdasarkan
konsep-konsep ekonomi. Peserta didik mampu merefleksikan dan merencanakan projek lanjutan secara kolaboratif.
Peserta didik mencari dan menggunakan berbagai sumber belajar yang relevan terkait konten ilmu ekonomi,
keseimbangan pasar, serta bank dan industri keuangan non-bank. Peserta didik mampu menyusun skala prioritas
kebutuhan dasar sesuai dengan kondisi di lingkungan sekitarnya. Peserta didik mengolah dan menyimpulkan
berdasarkan data hasil pengamatan atau wawancara tentang terbentuknya keseimbangan pasar. Peserta didik
menyimpulkan hubungan antara sistem pembayaran dengan alat pembayaran. Peserta didik membuat pola
hubungan antara Otoritas Jasa Keuangan dan lembaga jasa keuangan serta menyimpulkan tentang lembaga jasa
keuangan dalam perekonomian Indonesia. Peserta didik menyusun rencana investasi pribadi.

Keterangan:
kompetensi → kemampuan, sikap, keterampilan
ruang lingkup materi
Kalimat CP Kompentensi Ruang Lingkup materi
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu ● melakukan kegiatan fenomena ekonomi
melakukan kegiatan penelitian sederhana dengan penelitian sederhana
menggunakan teknik atau metode yang sesuai dengan menggunakan konsep-konsep ekonomi.
untuk mengamati, menanya, mengumpulkan teknik atau metode yang bank dan industri keuangan
informasi, mengorganisasikan informasi, menarik sesuai non-bank
kesimpulan, dan mengomunikasikan hasil ● merefleksikan dan
penelitian mengenai berbagai fenomena ekonomi merencanakan projek keseimbangan pasar
berdasarkan konsep-konsep ekonomi. Peserta lanjutan secara
didik mampu …. kolaboratif
● menyusun rencana
investasi pribadi.

Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik mampu melakukan kegiatan penelitian sederhana tentang fenomena
ekonomi di lingkungannya
2. apa lagi?
Contoh ATP dari PMM

Mata Pelajaran: Pendidikan Pancasila Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia


Fase: B Fase: D
Merancang
Pembelajaran
dan Asesmen
Merencanakan Pembelajaran dan Asesmen
Rencana pembelajaran dirancang untuk memandu guru melaksanakan pembelajaran sehari-hari untuk mencapai
suatu tujuan pembelajaran. Dengan demikian, rencana pembelajaran disusun berdasarkan alur tujuan pembelajaran
yang digunakan pendidik sehingga bentuknya lebih rinci dibandingkan alur tujuan pembelajaran.
Setiap pendidik perlu memiliki rencana pembelajaran untuk membantu mengarahkan proses pembelajaran
mencapai CP. Rencana pembelajaran ini dapat berupa: (1) rencana pelaksanaan pembelajaran atau yang dikenal sebagai
RPP atau (2) dalam bentuk modul ajar. Apabila pendidik menggunakan modul ajar, maka ia tidak perlu membuat RPP
karena komponen-komponen dalam modul ajar meliputi komponen-komponen dalam RPP atau lebih lengkap daripada
RPP.
Modul ajar merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan media pembelajaran, serta asesmen yang
dibutuhkan dalam satu unit/topik berdasarkan alur tujuan pembelajaran
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Apa yang dimaksud dengan Modul Ajar?


Modul Ajar merupakan salah satu perangkat ajar yang digunakan untuk
merencanakan pembelajaran. Modul ajar sama seperti RPP, namun
modul ajar memiliki komponen yang lebih lengkap.

Modul ajar adalah sebuah dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan
media pembelajaran serta asesmen yang dibutuhkan dalam satu unit
atau topik berdasarkan alur tujuan pembelajaran.

Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri, memilih dan


memodifikasi modul ajar yang tersedia sesuai dengan konteks,
kebutuhan dan karakteristik peserta didik.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

ALUR PENULISAN MODUL AJAR CONTOH ALUR PENYUSUNAN MODUL AJAR

Mata Pelajaran : Bahasa INDONESIA


Merencanakan Pembelajaran dan Asesmen
Modul ajar yang diusung dalam perencanaan pembelajaran pada kurikulum merdeka merujuk pada kekhasan,
kebutuhan, pola belajar dan penggunaan sumber belajar yang lebih bervariasi.

Modul ajar dalam Kurikulum Merdeka ditujukan untuk membantu pendidik mengajar secara lebih fleksibel
dan kontekstual, tidak selalu menggunakan buku teks pelajaran. Modul ajar dapat menjadi pilihan lain atau
alternatif strategi pembelajaran.

Modul ajar lebih lengkap daripada rencana pelaksanaan pembelajaran, maka pendidik yang menggunakan
modul ajar untuk mencapai satu atau lebih tujuan pembelajaran tidak perlu lagi mengembangkan rencana
pelaksanaan pembelajaran.
Perbandingan Komponen Minimum dalam RPP dan Modul Ajar
Komponen minimum dalam rencana pelaksanaan Komponen minimum dalam modul ajar
pembelajaran
oTTujuan oT
pembelajaran (salah satu dari tujuan dalam Tujuan pembelajaran (salah satu dari tujuan dalam alur
alur tujuan pembelajaran). tujuan pembelajaran).
oL
oLLangkah- Langkah-langkah atau kegiatan pembelajaran. Biasanya
langkah atau kegiatan pembelajaran. Biasanya untuk satu tujuan pembelajaran yang dicapai dalam
untuk satu atau lebih pertemuan. satu atau lebih pertemuan.
oAAsesmen oR
pembelajaran: Rencana asesmen untuk di awal Rencana asesmen untuk di awal pembelajaran beserta
instrumen dan cara penilaiannya.
pembelajaran dan rencana asesmen di akhir oR
pembelajaran untuk mengecek ketercapaian Rencana asesmen di akhir pembelajaran untuk
tujuan pembelajaran. mengecek ketercapaian tujuan pembelajaran beserta
instrumen dan cara penilaiannya.
oM
Media pembelajaran yang digunakan, termasuk,
misalnya bahan bacaan yang digunakan, lembar
kegiatan, video, atau tautan situs web yang perlu
dipelajari peserta didik.
Komponen Modul Ajar Versi Lengkap
Informasi Umum Komponen Inti Lampiran

o Identitas penulis modul o Tujuan pembelajaran o Lembar kerja peserta didik


o Kompetensi awal o Asesmen o Pengayaan dan remedial
o Profil pelajar Pancasila o Pemahaman bermakna o Bahan bacaan pendidik dan
o Sarana dan prasarana o Pertanyaan pemantik peserta didik
o Target peserta didik o Kegiatan pembelajaran o Glosarium
o Model pembelajaran yang o Refleksi peserta didik dan o Daftar pustaka
digunakan pendidik

Struktur modul ajar tersebut BUKAN struktur wajib yang semuanya harus dilampirkan dalam modul ajar
yang dibuat/dimodifikasi. Guru diperbolehkan untuk memilih/menyederhanakan beberapa komponen
utama untuk dicantumkan dalam modul ajar sesuai dengan kebutuhan di kelas masing-masing.
Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
o Digunakan untuk mengetahui apakah peserta didik telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran,
pendidik perlu menetapkan kriteria atau indikator ketercapaian tujuan pembelajaran. Kriteria ini
dikembangkan saat pendidik merencanakan asesmen, yang dilakukan saat pendidik menyusun
perencanaan pembelajaran
o Merupakan penjelasan (deskripsi) tentang kemampuan apa yang perlu ditunjukkan/ didemonstrasikan
peserta didik sebagai bukti bahwa ia telah mencapai tujuan pembelajaran.
o Menjadi salah satu pertimbangan dalam memilih/membuat instrumen asesmen, karena belum tentu
suatu asesmen sesuai dengan tujuan dan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.
o Apabila tujuan pembelajaran telah disusun secara spesifik, maka guru tidak perlu membuat kriteria
ketercapaian tujuan pembelajaran.
o Bagi Pendidikan Khusus, KKTP bersifat tidak wajib. KKTP dapat digunakan sepanjang Tujuan Pembelajaran yang
tersusun masih besar/umum.
Teknik Menentukan Kriteria Ketercapaian Tujuan
Pembelajaran

1. Deskripsi Kriteria 2.Menggunakan 3. Menggunakan Rubrik


skala/interval nilai
Menggunakan deskripsi Menggunakan rubrik yang
sehingga apabila peserta didik Menggunakan skala atau dapat mengidentifikasi sejauh
tidak mencapai kriteria interval nilai, atau mana peserta didik mencapai
tersebut maka dianggap belum pendekatan lainnya sesuai tujuan pembelajaran.
mencapai tujuan pembelajaran dengan kebutuhan dan
kesiapan pendidik dalam
mengembangkannya.
Paradigma
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Asesmen
Penerapan Pola Pikir Sekolah diberikan
Bertumbuh (Growth Yang Harus keleluasaan untuk
Mindset Diperhatikan menentukan teknik dan
Dalam jenis asesmen.
Menentukan
Asesmen
Terpadu dimana Asesmen Khusus SMK, terdapat juga bentuk
mencakup kompetensi pada asesmen khas yang membedakan
ranah sikap, pengetahuan, dan dengan jenjang yang lain, yaitu
keterampilan yang saling Asesmen Praktek Kerja Lapangan,
Uji Kompetensi Kejuruan dan uji
terkait. Keleluasaan dalam unit kompetensi
menentukan kriteria
ketercapaian tujuan
pembelajaran.
Asesmen Awal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Pembelajaran
Asesmen awal Pendidik dapat melaksanakan Asesmen pada awal pembelajaran
asesmen awal pembelajaran sesuai
pembelajaran dapat diharapkan tidak memberatkan
kebutuhan, misalnya pada awal pendidik atau satuan pendidikan.
dilakukan untuk tahun pelajaran, pada awal
mengidentifikasi Namun demikian jika pendidik atau
semester, sebelum memulai satu satuan pendidikan memiliki
kebutuhan belajar lingkup materi (dapat berupa 1 kemampuan, dapat melengkapi data
peserta didik, dan atau beberapa TP), atau sebelum tambahan dengan melakukan
hasilnya digunakan menyusun modul ajar secara asesmen non kognitif yang
untuk merancang mandiri. Dengan demikian, mencakup, kesiapan belajar, minat,
pembelajaran yang asesmen awal pembelajaran tidak profil belajar, latar belakang
sesuai dengan tahap perlu dilakukan setiap mengawali keluarga, riwayat tumbuh kembang,
tatap muka. dll.
capaian peserta didik.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Asesmen Pembelajaran
o Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi
pembelajaran, dan menyediakan informasi yang holistik sebagai umpan balik untuk
pendidik, peserta didik, dan orang tua, agar dapat memandu mereka dalam menentukan
strategi pembelajaran selanjutnya.
o Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan
keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif
mencapai tujuan pembelajaran.
o Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk
menjelaskan kemajuan belajar dan menentukan keputusan tentang langkah selanjutnya.
o Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif,
memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai
serta strategi tindak lanjutnya.
o Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua
sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Alur Asesmen
1. Menentukan tujuan pembelajaran (sesuai alur perkembangan dimensi).
2. Merancang indikator (memastikan kedalaman tujuan, membuat indikator
yang mencakup aspek kognisi, sikap, dan keterampilan)
3. Menyusun strategi asesmen
4. Menyiapkan alat ukur atau instrumennya (rubrik)
5. menyiapkan instruksi atau panduan untuk murid (Lembar kerja)
6. Mengolah hasil asesmen dan bukti pencapaian peserta didik untuk
membuat inferensi (kesimpulan) mengenai pencapaian peserta didik
terhadap tujuan pembelajaran
7. Menyusun rapor
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Acuan yang digunakan


untuk melaksanakan
asesmen pembelajaran
:
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

o JENIS ASESMEN
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Contoh Bentuk Asesmen Formatif dan Sumatif

DISKUSI KELAS
- Mengembangkan kemampuan PRODUK
berkomunikasi dan berinteraksi antar Bentuk - Mengembangkan kkreatifitas
siswa.
- Belajar berdemokrasi, menghargai Asesmen - Meningkatkan ketelitian dan jiwa
seni.
pendapat orang lain serta berani Formatif dan
berpendapat.
Sumatif
DRAMA
TES LISAN
- Melatih kepercayaan diri dan - Meningkatkan kemampuan
jiwa seni. berbicara
- Belajar bekerjasama, komunikasi - mengkonfirmasi pemahaman.
serta berfikiri kritis. PRESENTASI - Menerapkan umpan balik

- Mengembangkan kemampuan
berkomunikasi.
- Belajar memahami topik secara
mendalam, berfikir dan bernalar
kritis.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi (Infografis)

o Pelaksanaan Asesmen Sumatif dan Formatif


Pelaksanaan
Pelaksanaan asesmen formatif dapat dilakukan dengan memperhatikan hal berikut:
dengan memperhatikan hal berikut: Sumatif dilakukan pada akhir lingkup materi
oasesmen
o Dilaksanakan bersamaan untuk mengukur kompetensi yang dikehendaki
dalam proses pembelajaran,
kemudian ditindaklanjuti
yang, dalam
sumatif tujuan pembelajaran dan pada
untuk memberi akhir semester.
kebutuhan peserta didikperlakuan
serta perbaikan
berdasarkan
proses Pendidik dapat menggunakan berbagai teknik
odapat
pembelajaran. seperti portofolio, performa (kinerja, produk,
o Pendidik dapat berbagai proyek, portofolio), maupun tes.
dilakukan
menggunakan seperti o Hasil dapat ditindak lanjuti dengan
proyek,
observasi,
portofolio),performa
maupun tes. teknik sumatif umpan balik atau
o Tindak lanjut yang dilakukan(kinerja,bisa dilakukan
produk, intervensi
memberikan kepada peserta melakukan
didik maupun proses
langsung dengan memberikan umpan balik atau pembelajaran yang telah dilakukan
melakukan intervensi.
o Pendidik dapat mempersiapkan berbagai
Penting bagi para guru untuk
instrumen seperti rubrik,
memegang rubrik penilaian sebagai
lembar ceklist
catatan
untuk mencatat informasianekdotal,
dasar penilaian pada siswa.
yang terjadi selama pembelajaran berlangsung
Pengembangan Bahan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Ajar

Bahan ajar bersifat Kembangkan bahan ajar


variatif. Bisa berupa untuk membuat kegiatan
bahan ajar cetak dan pembelajaran semakin
Yang Harus
bahan ajar non-cetak. bermakna dan variatif.
Diperhatikan
Dalam Memilih
Bahan Ajar Buku yang disediakan pemerintah
Sesuaikan buku yang
hanya salah satu alternatif bahan
disediakan tersebut dengan ajar, guru diperbolehkan untuk
ATP, kebutuhan dan mengembangkan dan
karakteristik sekolah menambahkan bahan ajar lain yang
relevan.
masing-masing.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Hal penting lain yang harus


diperhatikan saat akan
membuat modul ajar adalah ;
“Menyesuaikan Lingkup
kesiapan belajar, minat, dan
tingkat penguasaan
kompetensi peserta didik.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Contoh Modifikasi Modul Ajar


Sila memilih contoh modul ajar lengkap sesuai jenjang yang diinginkan yang
tersedia di LMS, simak modifikasi modul ajar dari contoh tersebut.

Contoh yang dilampirkan bukan contoh baku. Peserta diperbolehkan untuk


membuat modifikasi modul ajar sesuai dengan karakteristik, konteks dan
kebutuhan kelas.

Struktur wajib dalam modul ajar adalah tujuan pembelajaran, langkah-langkah


pembelajaran atau kegiatan pembelajaran dan asesmen
pembelajaran. Pendidik diperbolehkan apabila ingin menambahkan komponen
lain yang relevan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Contoh Modifikasi
Modul Ajar
INGAT!
Contoh modifikasi ini bukan ketentuan wajib. Guru

diperkenankan untuk membuat modifikasi bentuk lain

dengan memilih komponen-komponen yang dianggap

penting dan memudahkan sekaligus membantu untuk

membuat rancangan yang sederhana namun mudah

diimplementasikan di kelas.

Contoh modifikasi modul ajar terlampir


pada LMS.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

RUANG
KOLABORASI
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Mari bekerja bersama!


▪ Bersama teman dalam kelompok, pilihlah salah
satu modul ajar yang tersedia pada platform
digital dan link modul ajar untuk dimodifikasi
sesuai dengan kebutuhan, kondisi dan
karakteristik sekolah-masing-masing.
▪ Sesuaikan rancangan kegiatan dengan tujuan
pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran
dan penilaian/asesmen yang tepat dari modul
ajar yang dimodifikasi tersebut.
▪ Pilihlah bahan ajar yang relevan dengan modul
ajar yang dikembangkan.
▪ Setelah selesai berdiskusi, masing-masing
kelompok melakukan presentasi hasil diskusi.
Diskusi kelompok
• dibagi menjadi 6 kelompok
• Kelompok memilih satu mata pelajaran untuk dianalisis modul ajar.
• Pilihlah modul ajar asli dan modul yang sudah dimodifikasi
• Analaisislah perubahan mana saya yg dimodifikasi
• Tuangkan dalam lembar berikut. 59
BOR 1-4

Analisis contoh MA dan hasil modifikasinya


No Aspek yang dianalisis Hasil analsisis Keterangan
1 Komponen MA asli tertulis teori cara menentukan tujuan, alur MA modifikasi lebih ringkas dan sederhana,
dan target pencapaian modul ajar aplikatif

MA modifikasi : aktifitas kegiatan terdiri dari Langkah


kegiatan, penilian dan rubrik penilaian .

2 Profil pelajar Pancasila


Jumlah jam
Tujuan pembelajaran
Pemahaman bermakna
Pertanyaan pemantik
Media
Aktifitas pembelajaran
Asesmen
Lainnya….
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

REFLEKSI
TERBIMBING
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Refleksi Diri
•Penjawab pertama diperbolehkan menunjuk peserta lain untuk
menjawab pertanyaan refleksi berikutnya. Jawaban dijawab bersama
dengan penguatan oleh narasumber.
•Pertanyaannya diantaranya :
▪ Apa saja tantangan yang dihadapi dalam memodifikasi modul
ajar?
▪ Bagian mana dari modul ajar yang belum dipahami dan masih
membutuhkan pemahaman yang lebih?
▪ Kesulitan apa yang muncul terkait asesmen yang direncanakan
dalam modul ajar?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

DEMONSTRASI

KONTEKSTUAL
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Sesi Tugas

Individual
Pilihlah salah satu modul ajar pada
platform digital dan link yang telah
disediakan, kemudian analisis tujuan
pembelajaran, aktivitas/Langkah-langkah
kegiatan pembelajaran dan asesmen
yang sesuai dari modul ajar yang telah
dimodifikasi sesuai karakteristik,
kebutuhan dan kondisi sekolah
masing-masing!
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

RENCANA
AKSI NYATA
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Buatlah rencana terkait ide


perancangan perencanaan
pembelajaran melalui modifikasi
modul ajar yang nanti akan
dilakukan di sekolah penggerak!
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

SESI RELEKSI
Mari membuat catatan kecil mengenai :
1. Apa yang telah dipelajari, hal baru
apa saja yang bisa menjadi bahan
belajar terkait perancangan
pembelajaran dalam modul ajar?
2. Apa saja yang akan dilakukan
untuk membuat rancangan belajar
yang baik?
3. Manfaat apa yang diperoleh setelah
mempelajari modul ini?
TERIMA KASIH,
SEMOGA SUKSES!

Anda mungkin juga menyukai