3. Minalti, S.Pd
- Guru jarang mrnggunakan TIK saat mengajar/keterbatasan kemampuan dan ketersediaan teknologi
- Masih banyak guru yang enggan meningkatkan kompentensinya baik secara pedagogik maupun
profesional,Workshop dan Webinar materi kekinian diikuti hanya untuk memperoleh sertifikat tanpa
benar-benar mengimlementasikannya di dalam pembelajaran di sekolah
-Guru enggan mengubah cara mengajarnya dan masih menggunakan cara tradisional(ceramah,mencatat
materi,mengisi LKS)sebagai cara ideal.
2 Guru kurang KAJIAN LITERATUR: Berdasarkan hasil penyebab
memahami
1. Menurut Rahmawati (2022),pendidik kurang memperhatikan kemampuan berpikir kreatif peserta masalah dari kajian literatur dan
karakteristik peserta wawancara maka dapat dianalisis:
didik
didik seperti
2. Nevi Septianti & Rara Afiani (2020) menyatakan bahwa penyebabnya adalah
kemampuan gaya - Kegiatan belajar yang kurang tanggap terhadap kemajemukan individu dan lingkungan tempat siswa - Guru terbiasa menyamaratakan
belajar dan berada,dan pembelajaran terhadap seluruh
- Masin banyak pendidik yang masih belum dapat membedakan antara strategi pembelajaran dengan
perkembangan metode pembelajaran peserta didik.
kongnitif - Guru hanya berfokus pada hasil
belajar siswa tanpa memperhatikan
karakteristikmereka dalam proses
pembelajaran
- Guru tidak pernah memberikan
instrumen/angketuntuk mengetahui
karakteristik peserta didik.
3. Hasil wawancara dengan pengawas TK SD Kecamatan Siluq Ngurai & Guru/Rekan sejawat
1. Darsono, S.Pd
Banyak tuntutan terhadap guru dalam bidang administrasi dan manajemen sekolah sehingga fokus
mengajar menjadi terganggu di tambah dengan kurang seimbangnya jumlah siswa dengan tenaga pengajar
dan sebaliknya.
2. Irmayanti, S.Pd
- Jumlah siswa yang terlalu banyak didalam kelas sehingga guru menyamaratakan kemampuan
belajar siswa dalam memberikan pelajaran dan perhatian dan kesulitan memperhatikan siswa satu
per satu
standar yang sudah ditetapkan oleh sekolah(KKM) sementara proses pembelajaran di kelas kurang
belum maksimal ada pada model pembelajaran. (Indah Fajar Friani, Sulaiman, Mislinawati: 2017) wawancara, penyebab
2. Menurut pengamatan, dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas guru yang menggunakan model
Penggunaan model
pembelajaran yang bervariatif masih sangat rendah dan guru cenderung menggunakan model konvensional
pembelajaran inovatif
pada setiap pembelajaran yang dilakukannya. Hal ini
yang masih belum
disebabkan kurangnya penguasaan tenaga pendidik terhadap model-model pembelajaran
maksimal adalah :
yang ada padahal penguasaan terhadap model-model pembelajaran sangat diperlukan untuk meningkatkan - Kurangnya
kemampuan profesionalguru. (AD WIDYATAMA : 2014) penguasaan
http://eprints.ums.ac.id/32621/2/04.%20BAB%20I.pdf tenaga pendidik
WAWANCARA : terhadap model-
Penyebab penggunaan model pembelajaran inovatif yakni pengetahuan guru masih kurang, guru malas yang ada
untuk merubah dirinya dan enggan keluar dari zona nyaman. - Guru yang
telah merasa
2. Halimah, S.Pd
di zona
Penyebab penggunaan model pembelajaran inovatif yang masih belum maksimal dikarenakan Guru
nyaman dan enggan
belum paham serta belum menemukan model strategi dan metode pembelajaran yang sesuai di kelas
untuk
3. Reynaldi Azis,S,Pd
melakukan
Kebanyakan guru yang sudah sepuh telah merasa di zona nyaman dan enggan untuk melakukan
perubahan-
perubahan-perubahan untuk melakukan pembaharuan dalam model, strategi dan metode pembelajaran.
perubahan
Sedangkan guru yang muda terkadang terkendala waktu dan jaringan jika hendak mengoptimalkan
- Terkendala waktu
pembelajaran yang berbasis model, strategi dan metode pembelajaran kekinian menurut perkembangan
dan jaringan
zaman.
Hasil wawancara dengan pengawas TK SD Kecamatan Siluq Ngurai & Guru/Rekan sejawat
1. Darsono, S.Pd
- Banyak guru beranggapan bahwa siswa akan mengalami kendala apabila guru menerapkan
pembelajaran HOTS
- Guru tidak mencoba berinovasi agar terciptanya suasana belajar dua arah,guru masih menjadi yang
paling dominan.Sehingga sulit untuk merangsang peserta didik untuk menjadi aktif dan
menemukan serta memecahkan masalah yang dihadapinya.
2. Fahru Razi, S.Pd
- Kemampaun siswa yang sulit menerima pembelajaran dan soal-soal HOTS
- Kurangnya pelatihan terhadap guru terkait dengan pembelajaran dan pembuatan soal HOTS
- Soal-soal yang tersedia dalam buku paket ataupun LKS dijadikan bank soal tanpa melakukan
analisa terhadap kesesuaian konten soal dengan keadaan siswa yang sebenarnya.Intinya guru tidak
mau repot.
- Guru melihat kemampuan siswa rendah sehingga hanya menerapkan pembelajaran LOTS dan
memberikan soal-soal LOTS.
6 Guru masih belum KAJIAN LITERASI : Berdasarka hasil analisis
mengoptimalkan terhadap kajian literatur dan
1. Problematika yang dihadapi guru dalam menguasai TIK pada pembelajaran:
pemanfaatan teknologi wawancara, penyebab
- kemampuan dasar guru dalam bidang TIK yang memang masih rendah.
informasi (TIK) dalam Guru masih belum
- ketersediaan fasilitas TIK yang masih belum memadahi.
pembelajaran mengoptimalkan
- Sekolah tidak mengharuskan guru menggunakan TIK dalam proses pembelajaran. Sehingga
pemanfaatan teknologi
guru kurang terangsang untuk lebih mengembangkan diri.
informasi (TIK) dalam
- Keterbatasan waktu yang digunakan untuk mempersiapkan media TIK di dalam
pembelajaran adalah :
pembelajaran.
- kemampua
- Anggapan guru yang menganggap bahwa materi yang ada dibuku sudah cukup untuk mengajarkan
n dasar guru
siswa dengan baik sehingga tidak diperlukan media TIK.
dalam bidang
- Kenyamanan guru dalam menggunakan metode belajar konvensional, yang dianggap lebih mudah
TIK yang
dan tidak menyulitkan.
memang masih
- Tidak adanya kegiatan pelatihan-pelatihan bagi guru untuk meningkatkan kemampuan guru dalam
rendah.
bidang TIK(Tanti Nurhayati: 2016) http://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6024/1/093911069.pdf
- ketersediaan
2. Pada pemanfaatannya, fasilias komputer/laptop/jaringan internet ini seringkali tidak termaksimalkan,
fasilitas TIK
sejauh ini masih banyak guru yang belum memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan
yang masih
komunikasi. Guru masih cenderung menggunakan cara-cara
belum
memadahi.
- Sekolah tidak
mengharuskan
tradisional dalam pembelajaran, atau yang sering disebut dengan pembelajaran berpusat pada guru. Guru guru menggunakan
aktif sementara peserta didik menjadi pendengar pasif di dalam kelas. (Kukuh Andri Aka : 2017) TIK dalam proses
http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=1228808&val=11388&title= pembelajaran.
Pemanfaatan%20Teknologi%20Informasi%20dan%20Komunikasi%20TIK%20Sebagai Sehingga guru
%20Wujud%20Inovasi%20Sumber%20Belajar%20di%20Sekolah%20Dasar kurang terangsang
untuk lebih
Hasil wawancara dengan pengawas TK SD Kecamatan Siluq Ngurai & Guru/Rekan sejawat
mengembangkan diri.
1. Darsono, S.Pd - Keterbatasan
Guru masih belum mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi (TIK) dalam pembelajaran waktu
karena Guru Kurang menguasai IT, kurang paham media apa saja yang perlu disiapkan, jaringan yang
internet atau wifi yang belum memadai digunakan
2. Fahru Razi, S.Pd untuk
Terbatas Waktu dan kerepotan, Karena guru harus menyiapkan perangkatnya sendiri dari bawa leptop, mempersiapka
oloran, lcd , salon dan buku materi n media TIK
3. Hermarisa di
Guru masih belum mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi (TIK) dalam pembelajaran dalam
karena Terkadang terkendala waktu dan jaringan jika hendak mengoptimalkan pembelajaran yang pembelajaran.
berbasis model, strategi dan metode pembelajaran kekinian menurut perkembangan zaman. - Anggapan
guru yang
menganggap
bahwa materi
yang ada
dibuku sudah
cukup untuk
mengajarkan siswa
dengan baik
sehingga tidak
diperlukan media TIK.
- Kenyamanan
guru dalam
menggunakan
metode
belajar
konvensional,
yang dianggap
lebih
mudah dan
tidak
menyulitkan.
- Tidak adanya
kegiatan
pelatihan-
pelatihan bagi
guru untuk
meningkatkan
kemampuan
guru
dalam bidang TIK