Anda di halaman 1dari 19

TUGAS MAKALAH ESTETIKA

“SENI LUKIS SALVATOR MUNDI KARYA LEONARDO DA VINCI”

Dosen Pengampu :

Muksin Patriansyah S.Sn., M.Sn

Disusun Oleh :
Tiara Rahmadani Olivia (2020620044)

PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL


FAKULTAS ILMU PEMERINTAH DAN BUDAYA
UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI
2020
DAFTAR ISI

BAB I Pendahulan
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………...1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………..4

BAB II Pembahasan
2.1 Biografi Leonardo Da Vinci…………………………………………………...5
2.2 Aliran Seni Rupa Leonardo Da Vinci…………………………………………..8
2.3 Sejarah Lukisan Salvator Mundi………………………………………………..8
2.4 Cerita Sang Juru Selamat……………………………………………………….9
2.5 Misteri Lukisan Salvator Mundi…………….…………………………………
10
2.6 Teori Monroe Beardsley…………………………..……………………………
11

BAB III Penutup


3.1 Kesimpulan………………………...……………..……………………………14
3.2 Kritik dan Saran……………………..…………….……………………………
15

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….16
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengertian estetika adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari dan membahas
tentang keindahan, bagaimana suatu keindahan dapat terbentuk, serta bagaimana
keindahan tersebut bisa disadari dandirasakan oleh manusia.
Secara etimologis, istilah “estetika” berasal dari bahasa Latin “aestheticus” atau
bahasa Yunani “aestheticos” yang artinya merasa atau hal-hal yang dapat dicerap
oleh panca indera manusia. Ada juga yang menyebutkan bahwa arti estetika
adalah suatu cabang ilmu filsafat yang membahas tentang keindahan, dan
biasanya terdapat di dalam seni dan alam semesta.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa estetika sangat berkaitan
dengan perasaan manusia, khususnya perasaan yang indah atau perasaan positif.
Keindahan yang dimaksud di sini bukan hanya sesuatu yang dapat dilihat
bentuknya, tapi juga makna atau arti yang terkandung di dalamnya.

Terdapat beberapa unsur yang perlu diperhatikan dalam mengkaji nilai estetika
suatu objek. Adapaun beberapa unsur estetika adalah sebagai berikut:
unsur bentuk, Bentuk (shape) sangat berpengaruh pada daya tarik suatu objek.
Secara umum, bentuk objek terdiri dari dua jenis, yaitu; dua dimensi dan tiga
dimensi.
Objek berbentuk dua dimensi tidak memiliki volume dan bentuknya datar.
Misalnya lukisan, foto, hiasan dinding, dan lainnya. Objek berbentuk tiga dimensi
memiliki volume, kedalaman, dan ruang. Misalnya patung, pakaian, tas, dan
lainnya.
unsur warna, Keindahan suatu objek juga sangat dipengaruhi oleh unsur warna.
Umumnya pilihan warna objek akan disesuaikan oleh orang yang akan
menggunakannya. Misalnya, selera warna pakaian anak muda cenderung berbeda
dengan orang yang sudah tua.
unsur tema, Dalam hal ini tema adalah ide atau gagasan yang ini disampaikan
oleh pembuat objek atau karya seni kepada orang lain. Biasanya tema suatu karya
akan dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya letak geografis, adat istiadat,
budaya, dan lainnya.
unsur motif hias, Motif hias adalah pola atau gambar yang menjadi hiasan pada
suatu objek atau produk. Tujuan menambahkan motif hias pada suatu objek adalah
untuk menambah nilai keindahan/ estetika pada objek atau produk tersebut.
1
o Pada dasarnya estetika memiliki manfaat penting bagi manusia. Selain
untuk ilmu pengetahuan, keberadaan estetika juga membuat seseorang
dapat menikmati seni dan keindahan. Mengacu pada pengertian
estetika di atas, adapun beberapa manfaat estetika adalah sebagai
berikut:
Menambah pengetahuan manusia tentang nilai-nilai kesenian dan
keindahan.
o Menambah pengetahuan manusia mengenai unsur-unsur seni dan
keindahan, serta berbagai faktor yang mempengaruhinya.
o Menambah pengetahuan manusia mengenai unsur-unsur subjektif
yang mempengaruhi kemampuan manusia dalam menikmati seni dan
keindahan.
o Meningkatkan rasa kecintaan dan apresiasi manusia terhadap alam,
seni, dan budaya bangsanya.
o Menambah kemampuan manusia dalam menilai suatu karya seni
sehingga akan mengembangkan budaya apresiasi seni itu sendiri.
o Meningkatakan kewaspadaan terhadap pengaruh buruk yang dapat
merusak seni dan budaya lokal.
o Memperkokoh keyakinan manusia akan moralitas, keprimanusiaan,
kesusilaan, dan Ketuhanan.
o Meningkatkan kemampuan manusia untuk berpikir secara sistematis,
serta menambah wawasan sebagai bekal untuk kehidupan spiritual dan
psikologi sehingga dapat memecahkan masalah dengan lebih baik.

Pada saat ini kesenian Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Berbagai macam eksplorasi terjadi didalam penciptaan karyanya. Seni adalah
suatu cara untuk menyampaikan baik, kepercayaan, gagasan, sesnsai, atau
perasaan dengan cara seefektif mungkin. Banyak seniman mendapat pengaruh
dari oramg lain di masa lalu, dan juga beberapa garis pedoman sudah muncul
untuk mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme dan bentuk. Pemikiran
seni rupa kontemporer agaknya bukan hanya berkait pada persoalan estetika
karya, namun juga pengaruh dan isu politik budaya ( Susanto, 2011: 355 ).

Seni terbagi atas seni murni dan seni terapan. Seni murni adalah kelompok
karya seni rupa yang lahir dari adanya ungkapan atau ekspresi jiwa, tanpa
adanya faktor pendorong dengan tujuan memenuhi kebutuhan batin perupa.
Karya seni hanya bertujuan untuk tujuan seni itu sendiri, bukan untuk hal
yang lain sebagaimana fungsi dari seni terapan, yang bertujuan untuk
memeneuhi kebutuhan praktis atau sehari-hari secara materi meskipun tanpa
meninggalkan unsur keindahan dari karya itu sendiri.

Seni adalah kegiatan manusia yang menjelajahi, dan dengan ini menciptakan,
kenyataan baru dalam suatu cara penglihatan yang melebihi akal dan
menyajikannya secara perlambang atau kiasan suatu kebulatan alam semesta.
( Gie, 1996:14 ).
Seni rupa dapat diartikan sebagai salah satu cabang seni yang hasil karyanya
bissa dinikmati oleh masyarakat umum. Hasil karya seni atau disebut juga
dengan visual art merupakan suatu hal yang dapat dilihat oleh mata dan
memiliki bentuk dan wujud yang nyata.

Disini Penulis akan menganalisis sebuah karya seni lukis yang dibuat oleh
Leonardo Da Vinci salvator mundi

Seni lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa. Bisa diartikan bahwa
definisi seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari
menggambar. Seni lukis termasuk jenis seni rupa 2 dimensi yang biasa
menggunakan media kanvas, kertas, papan, atau bidang tertentu yang
dijadikan media ekspresi bagi pelukisnya.

Seni lukis menjadi bentuk ekspresi jiwa dan emosi dari pelukisnya. Fungsi
seni lukis juga bisa memiliki tujuan lain, seperti untuk fungsi religius, fungsi
komersial, dan fungsi simbolis. Lukisan juga bisa hanya memiliki fungsi
estetis untuk nilai keindahan, sehingga bisa tergolong sebagai seni rupa murni
juga.

seni lukis memiliki beberapa fungsi dan tujuan bagi pelukisnya. Berikut
merupakan beberapa tujun seni lukis secara umum.
tujuan religius, yakni sebagai bentuk pengabdian yang ditujukan kepada
Tuhan.
Tujuan Simbolis, yakni menjadikan lukisan tersebut menjadi simbol tertentu
seperti symbol kekuatan, symbol kepahlawanan, dan sebagainya.
tujuan estetis, yakni menekankan pada segi keindahan dan nilai estetika dalam
membuat sebuah lukisan untuk dijadikan pajangan atau dekorasi.
tujuan komersial, yakni mengutamakan selera pembeli untuk mendapat
keuntungan komersial.
tujuan ekspresi, yakni untuk menunjukkan ekspresi atau emosi dalam diri
pelukis.
tujuan kritik Sosial, yakni untuk menunjukkan kritik atau ketidakpuasan
terhadap pemerintah maupun penguasa setempat.

seni lukis memiliki beberapa unsur unsur. Berikut merupakan beberapa unsur
unsur seni lukis secara umum,
Unsur Visual
Titik (point), elemen paling dasar pada seni lukis.
Garis (line), yakni rangkaian titik yang terjalin memanjang menjadi satu.

Bidang (field), merupakan pertemuan antara beberapa garis.


Ruang (space), adalah pertemuan dari beberapa bidang yang terbentuk karena
volume.
Warna (color), berfungsi menambah keindahan dan nilai estetika pada lukisan.
Unsur Non-Visual
Imajinasi, yakni wujud gagasan dan khayalan dari dalam diri pelukis.
Pandangan hidup, yakni ideologi dan buah pemikiran pelukis terhadap suatu hal.
Pengalaman, yakni hal-hal yang telah dilalui oleh pelukis semaa hidupnya.
Konsep, yakni sketsa awal atau peta awal dalam menggambarkan lukisan.
Sikap estetik, yakni kepekaan pelukis terhadap nilai estetika atau keindahan.

Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari
objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa
berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan bahkan film di dalam
fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa Latar Belakang penciptaan karya Seni Lukis salvator mundi karya
Leonardo Da Vinci ?
2. Apa saja landasan teori estetika yang dikemukakan oleh Monroe Beardsle ?
4

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Biografi Leonardo Da Vinci

Leonardo da Vinci atau lengkapnya Leonardo di ser Piero da Vinci, adalah


tokoh yang jenius dan berbakat di banyak disiplin ilmu secara sekaligus. Salah
satu pria paling berbakat dan inovatif dalam sejarah sebagai pelukis, desainer,
pematung, arsitek, inovator, teknisi dan ilmuan. Da Vinci disebut sebagai
“Manusia Renaisans” wujud fisik yang nyata dari rasa keingintahuan,
pencerahan dan wacana umum di masa itu.

Leonardi da Vinci adalah anak tidak sah dari Piero Fruosino di Antonio da
Vinci, seorang Notaris Florentin dan Caterina, seorang gadis petani. Ia
dibesarkan di Anchiano oleh kakeknya. Ayahnya kemudian menikahi gadis
belia bernama Albiera, dan ia sempat berhubungan dekat dengan Leonardo
sebagai ibu tirinya, namun sayangnya Alberia meninggal di usia muda.
Leonardo da Vinci adalah anak pertama dari 12 bersaudara. Meskipun
memiliki ibu kandung yang tidak sama, keluarganya tidak pernah
memperlakukan Leonardo dengan berbeda.

Saat umurnya masih 14 tahun, da Vinci merantau ke Florence untuk berlatih


dan mengambil program apprenticeship kepada Andrea del Verrocchio, Guru
yang pernah belajar pada Donatello, seorang Master dari periode awal
Renaisans. Verrocchio adalah seniman istana Medici, keluarga yang tersohor
di kancah politik dan memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan
zaman renaisans.

Florence adalah pusat artistik yang penting di Renaissance Italia dan telah
menghasilkan banyak hebat termasuk Domenico Ghirlandaio, Pietro
Perugino, dan Lorenzo di Credi. Pengaruh ayahnya di Itali sangat besar,
hingga Leonardo da Vinci dapat belajar kepada Verrocchio di kota
seprestisius Florence.Seniman di periode renesains mempelajari studi
humaniora sebagai cara untuk memahami tempat manusia di dunia secara
umum dan tidak hanya berfokus pada belajar menggambar.

Selain menggambar, melukis, dan memahat, seniman ini juga mempelajari


anatomi manusia, arsitektur, matematika dan ilmu pengetahuan lain.
Renaisans adalah salah satu titik penting untuk para seniman, karena di masa
ini seniman sudah tidak perlakukan sebagai tukang. Seniman akhirnya dapat
setara dengan profesi penting lainnya, sehingga mereka juga harus
mempelajari ilmu pengetahuan umum.

Namun tidak semua pelajar memiliki tendensi minat yang sama seperti Da
Vinci yang sangat haus pada seluruh disiplin ilmu yang ia pelajari. Di bawah
bimbingan Verocchio, bakat Leonardo da Vinci sangat terarah dan semakin
matang. Pendidikan yang dijalaninya di Florence mengasah imajinasi dan
kemampuan teknis yang kemudian

mengarahkannya pada penemuan-peneuman yang luar biasa. Da Vinci banyak


meninggalkan rancang biru senjata militer dan alat-alat mekanik yang
berkontribusi pada reputasinya sebagai seorang jenius di masa itu.

Pendidikan Leonardo da Vinci di Florence berujung pada karya kolaborasi


antara murid dan gurunya. Kolaborasi tersebut menghasilkan dua lukisan,
yaitu: The Baptism of Christ, 1475 dan The Annunciation, 1472-1475. Setelah
enam tahun mengayom pendidikannya bersama Verocchio, Leonardo da Vinci
diangkat menjadi anggota Guild of St Luke, sebuah grup seniman dan dokter
umum yang berbasis di Florence.

Pada 1513, setelah pendudukan sementara Prancis di Milan, Leonardo pergi


ke Roma di mana ia menghabiskan tiga tahun berikutnya. Kedatangannya
menarik perhatian Raja Perancis François I yang menawarkan posisi
permanen sebagai “pelukis dan insinyur pertama” di Royal Court Prancis.
François I bukan hanya mempekerjakan Leonardo, namun seiring berjalannya
waktu ia juga menjadi teman dekat sang seniman.
6

potret Leonardo Da Vinci

Leonardo menghabiskan sebagian besar tahun-tahun akhir ini untuk menulis


berbagai makalah ilmiah dan catatannya, bukan untuk lukisan. Meskipun
lukisan terakhirnya, St John the Baptist diselesaikan pada masa ini. Masa
akhir ini merupakan puncak dari studi ilmiahnya yang luar biasa dalam
beberapa disiplin ilmu sekaligus.

Pemikirannya tentang arsitektur, matematika, teknik, sains, anatomi manusia,


serta filosofinya tentang seni, lukisan, gambar, dan humaniora
memberikannya kredibilitas sebagai seorang jenius renaisans sejati.
Leonardo meninggal pada 2 Mei 1519 di Clos Lucé. Persahabatan
legendarisnya dengan François I mengilhami seniman Ingres untuk melukis
detik-detik terakhir da Vinci menghirup nafas terakhirnya. Ia menggambarkan
Leonardo da Vinci mati di pelukan sang Raja. Leonardo pada awalnya

dimakamkan di kapel St Florentin, namun gedung itu hancur selama revolusi


Perancis. Meskipun diyakini bahwa ia dimakamkan kembali di kapel St
Hubert yang lebih kecil, lokasi pastinya masih belum dapat dikonfirmasi.

2.2 Aliran Seni Rupa Leonardo Da Vinci

Aliran seni rupa Leonardo da Vinci dikategorikan sebagai High Renaissance. Yaitu
aliran yang mengangkat kembali filsafat Yunani dan Romawi klasik yang
sebelumnya dihilangkan oleh para kamu Goth. Aliran ini masih menggunakan mite
dan cerita Rasul sebagai subjek utamanya. Namun studi Humaniora telah berkembang
di era ini, sehingga interpretasi keilahian ditampakan dalam wujud yang lebih
memanusia.

Selain itu Seniman telah dianggap setara dengan profesi penting lain di masa
renaisans,
sehingga Pengetahuan Umum mulai digunakan untuk melengkapi teknik maupun
wacana karya seni. Ilmu multi disiplin yang membuat Seniman pada masa ini dapat
menjadi seorang Ilmuan juga dan bukan hanya seorang Tukang seperti pada zaman
Gothic.

2.3 Sejarah Lukisan Salvator Mundi

‘Salvator Mundi' atau 'Juru Selamat Dunia', dilukis da Vinci sekitar tahun 1500, pada
periode yang sama ketika da Vinci menciptakan The Monalisa. Ini adalah satu dari 15
lukisan paling terkenal karya da Vinci dan berada pada satu tahap dalam koleksi Raja
Charles I (1600-1649). Salvator Mundi menghilang sampai tahun 1900 ketika
diakuisisi oleh Sir Charles Robinson.
Penulisan lukisan oleh da Vinci, asal mula dan sejarah kerajaan yang terkenal telah
dilupakan, dan lukisan yang menampilkan wajah serta rambut Kristus telah banyak
muncul. Gambaran tentang Kristus, yang dikhawatirkan hilang selamanya, muncul
kembali pada tahun 2005 ketika seorang pengusaha Amerika membelinya di sebuah
rumah pelelangan kecil dengan harga kurang dari 7.500 ($10.000) di Amerika
Serikat.
Pada tahun 2011, setelah enam tahun melakukan penyelidikan, karya tersebut
dikonfirmasikan sebagai karya seni da Vinci asli dan diresmikan secara terbuka -
menjadikannya penemuan pertama sebuah lukisan oleh da Vinci sejak tahun 1909.

Loic Gouzer, chairman, post-war and contemporary art di Christie`s, New York,
mengatakan bahwa "Salvator Mundi adalah lukisan tokoh paling ikon di dunia oleh
seniman terpenting sepanjang masa dan kesempatan untuk membawa karya besar ini
ke pasar adalah sebuah kehormatan yang datang sekali dalam seumur hidup."

"Meskipun diciptakan sekitar 500 tahun yang lalu, karya Leonardo sama berpengaruh
dengan seni yang diciptakan hari ini seperti pada abad ke 15 dan 16. Kami merasa
bahwa menawarkan lukisan ini dalam konteks Post-War dan Contemporary Evening
Sale kami adalah bukti relevansi gambar ini," komentar Gouzer.

Berawal dari sekitar tahun 1500, minyak yang menghantui pada lukisan panel
menggambarkan sosok setengah panjang Kristus sebagai Juruselamat Dunia,
menghadap ke depan dan mengenakan jubah lapis dan merah yang mengalir. Dia
memegang bola kristal di tangan kirinya saat dia mengangkat tangan kanannya dalam
doa. Lukisan Salvatore Mundi Leonardo da Vinci sudah lama diyakini telah ada
namun pada umumnya dianggap telah hancur sampai ditemukan kembali lebih dari
satu decade yang lalu.

2.4 Cerita Sang Juru Selamat

Leonardo da Vinci memang begitu terkenal, bahkan bagi masyarakat umum, dengan
The Last Supper (1490-97/98) dan tentu saja The Mona Lisa (1503). Namun, da Vinci
sendiri tidak menghasilkan karya lukis yang banyak. Ia hanya menghasilkan karya
lukis sebanyak dua puluh (itu pun banyak yang tidak selesai), dan hanya sepuluh
karyanya yang masuk balai lelang. Karyanya yang terakhir ditemukan adalah Benois
Madonna (1478) pada tahun 1909.
Christie’s (dalam NN 2017) sendiri mengakui bahwa lelang Salvator Mundi tidak
terlepas dari hype yang telah tercipta sejak pameran tahun 2011 yang diselenggarakan
National Gallery di London dengan tajuk Leonardo da Vinci: Painter at the Court of
Milan. Publik untuk pertama kali dapat menyaksikan langsung lukisan ini, dan paham
sejarah panjang menghilangnya lukisan yang dulu dianggap bukan karya da Vinci.
Sebelum lelang pada 2017 itu, Christie’s mengadakan tur dunia untuk lukisan ini ke
Hong Kong, London, San Fransisco, dan New York. Pogrebin dan Reyburn (2017)
melaporkan setidaknya ada 27.000 orang yang melihat tur dengan tajuk bombastis
The Last da Vinci ini.

Berikut lini masa Salvator Mundi dari pembuatannya sampai berakhir di lelang
Christie’s yang dirangkum artnet News (2017), dengan nilai mata uang yang
tercantum merujuk pada nilai masa itu:

 1500 – Sekitar masa ini, Leonardo da Vinci menyelesaikan Salvator Mundi,


kemungkinan ditujukan kepada Raja Louis XII dari Prancis dan bangsawan
Inggris Anne of Brittany, setelah penaklukan Milan dan Genoa.
 1625 – Lukisan dipindahkan dari keluarga kerajaan Prancis untuk mengikuti
Ratu Henrietty ke Inggris saat ia menikahi Raja Charles I.
 1651 – Raja Charles I dieksekusi pada 1649, dan lukisan tersebut digunakan
untuk membayar utangnya yang banyak. Lukisan ini berhasil menutupi utang
sebanyak 30 poundsterling.
 1763 – Setelah lukisan ini disimpan oleh keluarga Kerajaan Inggris selama
bertahun-tahun, ia menghilang tidak tercatat selama 150 tahun.
 Akhir abad ke-19 – Lukisan ini masuk ke koleksi pribadi Sir Frederick
Cook.
 1958 – Salvator Mundi muncul di lelang Soetheby’s London pada 25 Juni
1958. Lukisan ini diatribusikan sebagai buatan Boltraffio, salah satu murid da
Vinci. Lukisan terjual 45 poundsterling kepada seseorang dengan nama
“Kuntz”.
 2005 – Tiba-tiba seorang art dealer dari New York bernama Alexander Parish
tercatat membelinya sebesar 10.000 dolar.
 2013 – Lukisan ini baru terverifikasi sebagai lukisan da Vinci. Paroki dan
konsorsium sesama art dealer menjualnya kepada Yves Bouvier secara privat
melalui Soetheby’s sebesar 75—80 juta dollar. Pada tahun yang sama,
Bouvier menjualnya pada Dmitry Rybolovlev sebesar 127,5 juta dollar.
 2017 – Rybolovlev menjualnya melalui lelang di Christie’s dan terjual 450,3
juta dolar.
2.5 Misteri Lukisan Salvator Mundi

Pesan tersirat dalam lukisan itu masih menjadi misteri yang terus-menerus. Bola yang
dipegang oleh Yesus berisi beberapa kilau bercak yang terlihat seperti inklusi di
dalam bola atau kristal padat. Tapi bola padat akan memperbesar dan membalikkan
gambar apapun di belakangnya karena pembiasan cahaya, tapi tidak terjadi pada bola
di lukisan itu. Jubah Yesus Kristus tampak tidak terdistorsi di belakang kaca.

Da Vinci adalah seorang mahasiswa optik yang sangat bersemangat dan mungkin
tidak akan sembarangan atau sengaja melakukan kesalahan atas karyanya itu.
Sejarawan seni juga banyak berdebat selama puluhan tahun tentang apa makna dari
bola itu, dan apakah da Vinci sengaja melukisnya secara tidak akurat.

10

2.6 Teori Monroe Beardsley

Lukisan Salvator Mundi karya Leonardo Da Vinci


Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menghasilkan suatu produk
yang baru maupun kombinasi dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya yang
berguna serta dapat dimengerti. Monroe C Beardsley menjelaskan 3 ciri yang menjadi
sifat-sifat membuat baik (indah) dari benda-benda estetis pada umumnya. Ketiga ciri
itu antara lain: 

1) Kesatuan (unity) ini berarti bahwa benda estetis ini tersusun secara baik atau
sempurna dalam hal bentuk.

2) Kerumitan (complexity) Benda estetis atau karya seni yang bersangkutan tidak
sederhana sekali, melainkan kaya akan isi maupun unsur-unsur yang saling
berlawanan atau mengandung perbedaan perbedaan halus.

11

3) Kesungguhan (intensity) Suatu benda estetis yang baik harus mempunyai suatu
kualitas tertentu yang menonjol dan bukan sekedar sesuatu yang kosong. Tak menjadi
soal kualitas apa yang dikandungnya (misalnya suasana suram atau gembira, sifat
lembut atau kasar), asalkan merupakan sesuatu yang intensif atau sungguh-sungguh

Analisa karya seni lukis Leonardo Da Vinci yang berjudul “Salvator Mundi”
dengan menggunakan pendekatan teori Monroe Beardsley sebagai berikut:

Kesatuan (Unity) dalam lukisan “Salvator Mundi” menggambarkan Yesus Kristus


memegang bola kristal yang tampaknya tidak menunjukkan pembiasan atau
pembesaran gambar di belakangnya. bola harus berlubang untuk meminimalkan
distorsi jubah. bola yang ada di lukisan memiliki radius 2,16 inci dan ketebalan 0,05
inci. Dengan mensitesis gambar di bawah konfigurasi yang memvariasikan
pencahayaan dan sifat material bola, apakah dimungkinkan secara optik untuk
menghasilkan gambar yang membuat bola serupa dengan bagaimana tampilannya
dalam lukisan. Menurut saya lukisan ini menunjukkan render yang akurat secara
optik, yang secara kualitatif cocok dengan lukisan itu memang mungkin
menggunakan material, sumber cahaya, dan pengetahuan ilmiah yang tersedia untuk
Leonardo da Vinci sekitar 1500. Melihat ke belakang bola, jubah dilipat sehingga
lima garis muncul. Garis yang kelima tidak mengikuti pola yang sama dengan yang
lain karena da Vinci mengaburkan bagian lukisan ini. Selain itu bola-bola kaca
berlubang sangat umum dalam lukisan zaman itu. kesimpulan da Vinci melukis bola
berlubang yang sangat akurat.

kerumitan (Complexity) pada lukisan “Salvator Mundi” tersebut sangat tinggi, karena
menggunakan bentuk objek yang tidak pernah dilihat. Lekukan pada kain baju yesus
di buat dengan teliti dan digarap dengan sangat rapi dan halus, ukuran postur
tubuhnya dibuat seperti ukuran bentuk realis. Leonardo Da Vinci juga teliti dalam
pembuatan bola Kristal yang tampak tidak menunjukan pembiasan padahal ada
pembiasan disana Lukisan “Salvator Mundi” menunjukkan komposisi goresan garis
teknik blok dan teknik sungging yang bebas dan halus namun masih tetap terkontrol.
Karena kekuatan warna dan garisnya sangat bervariasi, sehingga garis yang nampak
tidak putus-putus dan luwes dapat menarik perhatian orang yang melihatnya.

12

kesungguhan (Intensity) pada karya ini telihat siseniman menggarap lukisan dengan
sangat totalitas sehingga tidak terlihat sedikit celah yang terlupakan atau tidak
tergarap. Pencapaian dan konsistensinya pada pilihan teknik, dalam menggarap
bentuk, tekstur maupun warna terlihat benar-benar selesai. Pada karya ini siseniman
sudah terlihat tuntas dalam menyalurkan ekspresinya.

Pencapaian dan konsistensinya tidak hanya dilihat dari karya yang sedang dianalisis,
tetapi juga terlihat pada lukisan monalisa yang memiliki banyak misteri sehingga
lukisan Leonardo DaVinci sangat menarik untuk diapresiasi
13

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan, lukisan salvator mundi merupakan
salah satu lukisan Leonardo DaVinci. Lukisan tersebut memiliki banyak misteri dari
bola Kristal yang dipegang oleh yesus kristus yang Nampak tidak memiliki
pembiasan cahaya atau pembesaran gambar dibelakangnya.

Secara kesatuan (Unity) dalam lukisan “Salvator Mundi” menggambarkan Yesus


Kristus memegang bola kristal yang tampaknya tidak menunjukkan pembiasan atau
pembesaran gambar di belakangnya. bola harus berlubang untuk meminimalkan
distorsi jubah. bola yang ada di lukisan memiliki radius 2,16 inci dan ketebalan 0,05
inci. Dengan mensitesis gambar di bawah konfigurasi yang memvariasikan
pencahayaan dan sifat material bola, apakah dimungkinkan secara optik untuk
menghasilkan gambar yang membuat bola serupa dengan bagaimana tampilannya
dalam lukisan. Menurut saya lukisan ini menunjukkan render yang akurat secara
optik, yang secara kualitatif cocok dengan lukisan itu memang mungkin
menggunakan material, sumber cahaya, dan pengetahuan ilmiah yang tersedia untuk
Leonardo da Vinci sekitar 1500. Melihat ke belakang bola, jubah dilipat sehingga
lima garis muncul. Garis yang kelima tidak mengikuti pola yang sama dengan yang
lain karena da Vinci mengaburkan bagian lukisan ini. Selain itu bola-bola kaca
berlubang sangat umum dalam lukisan zaman itu. kesimpulan da Vinci melukis bola
berlubang yang sangat akurat.

Secara kerumitan (Complexity) pada lukisan “Salvator Mundi” tersebut sangat


tinggi, karena menggunakan bentuk objek yang tidak pernah dilihat. Lekukan pada
kain baju yesus di buat dengan teliti dan digarap dengan sangat rapi dan halus, ukuran
postur tubuhnya dibuat seperti ukuran bentuk realis. Leonardo Da Vinci juga teliti
dalam pembuatan bola Kristal yang tampak tidak menunjukan pembiasan padahal ada
pembiasan disana Lukisan “Salvator Mundi” menunjukkan komposisi goresan garis
teknik blok dan teknik sungging yang bebas dan halus namun masih tetap terkontrol.
Karena kekuatan warna dan garisnya sangat bervariasi, sehingga garis yang nampak
tidak putus-putus dan luwes dapat menarik perhatian orang yang melihatnya.

14

Scara kesungguhan (Intensity) pada karya ini telihat siseniman menggarap lukisan
dengan sangat totalitas sehingga tidak terlihat sedikit celah yang terlupakan atau tidak
tergarap. Pencapaian dan konsistensinya pada pilihan teknik, dalam menggarap
bentuk, tekstur maupun warna terlihat benar-benar selesai. Pada karya ini siseniman
sudah terlihat tuntas dalam menyalurkan ekspresinya.

Pencapaian dan konsistensinya tidak hanya dilihat dari karya yang sedang dianalisis,
tetapi juga terlihat pada lukisan monalisa yang memiliki banyak misteri sehingga
lukisan Leonardo DaVinci sangat menarik untuk diapresiasi

3.2 Kritik dan Saran

Kritik dan saran yang disampaikan dari apa yang telah dikupas di atas merupakan
bagian yang sangat penting dalam mengembangkan kreativitas si seniman dalam
karya. Dari karya yang sudah di analisis tidak terlihat adanya celah dalam Karya seni
lukis yang berjudul “Salvator Mundi”. Tentu makalah ini banyak sekali
kekurangannya, butuh waktu dan penelitian yang lebih lanjut agar semuanya dikupas
secara detail agar sesuatu yang tersampaikan dibalik wuhud yesus kristus yang
memegang bola Kristal dapat terungkap misteri dibalik gambaran tersebutsecara
detail, maka dari itu saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar
kedepannya saya bisa menulis dengan baik dan benar. Akhir kata saya ucapkan
terima kasih.
15

DAFTAR PUSTAKA

https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-estetika.html

https://indoprogress.com/2018/05/salvator-mundi-dan-estetika-marxis/

https://www.zonareferensi.com/pengertian-seni-lukis/

https://www.indopremier.com/ipotnews/newsDetail.php?
jdl=Salvator_Mundi__Karya_Terakhir_Leonardo_da_Vinci_Bakal_Dilelang_75_Juta_
Pound&news_id=82365&group_news=IPOTNEWS&news_date=&taging_subtype=LIF
ESTYLE&name=&search=y_general&q=leonardo%20da%20vinci,salvator
%20mundi&halaman=1

https://republika.co.id/berita/q44z6z368/misteri-bola-dalam-lukisan-da-vinci
16

Anda mungkin juga menyukai