Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

IPA 2
UJI ZAT ADIKTIF

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
1. Susanti (18312241042)
2. Sandra Ari Fitriani (18312241055)
3. Azzakia Oofy Aurelie (18312241056)
4. Mohamad Adi M. F. (18312241064)
5. Isnaini Nurwijayanti (18312241065)
6. Oktavia Khairun Nisa (18312241076)

PENDIDIKAN IPA C 2018

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2020
A. Judul
Uji Zat Adiktif

B. Rumusan Masalah
Apakah bahan makanan berupa mie basah, ikan asin, tahu putih dan bakso ayam
mengandung zat adiktif berupa formalin ?

C. Tujuan
Menyelidiki apakah bahan makanan berupa mie basah, ikan asin, tahu putih dan bakso
ayam mengandung zat adiktif berupa formalin

D. Dasar Teori
Menurut Hermansyah (2017:2), Zat aditif adalah zat atau campuran zat yang akan
ditambahkan pada makanan baik pada waktu pembuatan, penyimpanan dan pengepakan.
Penambahan zat aditif dalam makanan ini diperbolehkan selama zat-zat tersebut tidak
membahayakan dan tidak merugikan. Zat aditif ini ada yang bersifat alami dan ada juga
yang bersifat sintetik. Dampak negatif dari kesalahan pemilihan dan penggunaan bahan
pengawet yang umum terjadi pada produsen makanan dan minuman dapat
membahayakan kesehatan konsumen atau masyarakat, khususnya pada jajanan anak.
Salah satu contoh bahan yang bukan termasuk bahan tambahan pangan (BTP)
tetapi sering ditambahkan ke dalam makanan yaitu formalin. Formalin merupakan
larutan yang tidak berwarna, memiliki bau yang menyengat, dan mengandung 37%
formaldehid dalam air (Rismawaty, 2016: 86).
Secara umum formalin diperuntukkan sebagai bahan pengawet mayat, pembunuh
kuman, sehingga digunakan sebagai pembersih lantai, gudang, pakaian dan pembasmi
lalat maupun berbagai serangga lainnya. Namun seiring dengan perkembangan zaman
banyak yang menyalahgunakan formalin sebagai bahan pengawet pangan seperti pada
bakso, mie basah, tahu, sirup, ikan basah, dan juga salah satunya pada ikan asin (Nur,
2018: 1).
Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk.
Didalam formalin mengandung sekitar 37 persen formaldehid dalam air, biasanya
ditambah methanol hingga 15 persen sebagai pengawet. Formalin dikenal sebagai bahan
pembunuh hama, desinfektan dan banyak digunakan dalam industri. Nama lain dari
formalin adalah Formol, Methylene, Aaldehyde, Paraforin, Morbicid, Oxomethane,
Polyoxymethylene glycols, Methanal, Formoform, Superlysoform, Formaldehyde, dan
Formalith (Astawan, 2006).

Gambar 1 Struktur Kimia Formaldehid


(Achmad, 2015: 4)
Menurut Khaira (2016:76), Kandungan formalin apabila diuji dengan sebuah
larutan penguji KMNO4 akan mengalami perubahan warna menjadi ungu muda yang
hampir tidak terlihat.
Penambahan KMnO4 (kalium permanganat) berfungsi untuk mengoksidasi
formaldehid dalam formalin, yang ditandai dengan hilangnya warna merah muda
menjadi tidak berwarna (bening). Hilangnya warna merah muda pada sampel
mengindikasikan sampel positif mengandung formalin (Rismawaty, 2016: 89).
Menurut Nur (2018: 16), Pereaksi KMnO4 dibuat dengan konsentrasi 1 N
kemudian direaksikan dengan filtrate yang diambil dari sampel dan digoyang
-goyanngkan hingga filtrate dan larutan KMnO4 tercampur. Adanya penanda
mengandung formalin jika warna pink (merah muda) hilang. Pelunturan warna pada
larutan KMnO4 ini disebabkan karena sifat mereduksi dari gugus aldehid pada formalin
terhadap KMnO4 0,1 N membentuk asam metanoat.

E. Metodologi Percobaan
1. Waktu dan Tempat
a. Hari, tanggal : Senin, 24 Februari 2020
b. Waktu : 11.10 - 12.50 WIB
c. Tempat : Laboratorium IPA FMIPA UNY

2. Alat dan Bahan


a. Alat b. Bahan
1) Plat tetes 1) Mie basah
2) Pipet tetes 2) Ikan asin
3) Mortar dan alu 3) Tahu putih
4) Pisau 4) Bakso ayam
5) Larutan KMnO 4

3. Langkah Kerja
Menyiapkan alat dan bahan

Menghaluskan masing-masing bahan makanan (mie basah, ikan asin, tahu


putih dan bakso ayam) menggunakan mortar dan alu

Meletakkan masing-masing bahan yang telah halus ke masing-masing


plat tetes yang telah disediakan

Meneteskan 5 tetes larutan KMnO4 menggunakan pipet tetes ke masing-


masing plat tetes yang telah berisi bahan makanan yang akan diuji

Mengamati perubahan yang terjadi pada masing-masing sampel

Mencatat perubahan yang terjadi pada tabel hasil


F. Data Hasil
Uji Formalin
No Bahan Hasil
Keterangan
(+/-)
1 Mie basah - Warna ungu → Tetap ungu
2 Ikan asin + Warna ungu → Bening
3 Tahu putih - Warna ungu → Tetap ungu
4 Bakso ayam + Warna ungu → Bening
Lampiran
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Nafis. 2015. Pengembangan uji carik deteksi formalin menggunakan matriks
polistiren divinilbenzen. Diunduh dari
http://repository.unisba.ac.id/bitstream/handle/123456789/601/05bab1_harishi_10060
311062_skr_2015.pdf?sequence=5&isAllowed=y pada tanggal 26 Februari 2020
pukul 01.21 WIB.
Astawan. 2006. Mengenal Formalin dan Bahayanya. Jakarta: Penebar Swadaya.
Hermansyah Amir. 2017. Pengenalan Tentang Bahan Adiktif Berbahaya Pada Jajanan Anak
Sekolah. Diunduh dari http://repository.unib.ac.id/15372/1/ARTIKEL%20PPM
%20MANDIRI%202017.pdf pada tanggal 25 Februari 2020 pukul 23.50 WIB.
Kuntum Khaira. 2016. Pemeriksaan Formalin Pada Tahu Yang Beredar Di Pasar
Batusangkar Menggunakan Kalium Permanganat (KMnO4) dan Kulit Buah Naga.
Diunduh dari
http://ecampus.iainbatusangkar.ac.id/ojs/index.php/sainstek/article/view/127 pada 25
Februari 2020 pukul 22.15 WIB.
Nur Hasnah. 2018. Identifikasi Kandungan Formalin Pada Ikan Asin Yang Dijual Di Kota
Kendari Sulawesi Tenggara. Diunduh dari http://repository.poltekkes-
kdi.ac.id/549/1/PDF.pdf pada tanggal 26 Februari 2020 pukul 01.00 WIB.
Rismawaty. 2016. Analisis Kualitatif Kandungan Formalin pada Tahu yang Dijual di
Beberapa Pasar di Kota Palu. Diunduh dari
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/kovalen/article/view/6729 pada tanggal 26
Februari 2020 pukul 01.25 WIB.

Anda mungkin juga menyukai