Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MATA KULIAH

PRINSIP PENGAJARAN DAN ASESMEN YANG EFEKTIF I


DI SEKOLAH MENENGAH

PERCOBAAN BERBASIS LINGKUNGAN


IDENTIFIKASI FORMALIN PADA TAHU MENGGUNAKAN
EKSTRAK KULIT BUAH NAGA

Disusun Oleh:
Imron Banihabib
NIM. 22325299118

BIDANG STUDI PENDIDIKAN KIMIA


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2023
A. Judul Percobaan : Identifikasi Formalin pada Tahu Menggunakan Ekstrak Kulit
Buah Naga.

B. Tujuan Percobaan :
Peserta didik dapat mengidentifikasi formalin pada tahu menggunakan ekstrak kulit buah
naga.

C. Dasar Teori :
Formalin atau formaldehid (CH2O) dalam kehidupan sehari-hari biasanya digunakan
sebagai obat pembasmi hama untuk membunuh virus, bakteri, jamur dan benalu yang efektif
pada konsentrasi tinggi. Formalin juga dapat digunakan dalam bidang farmasi yaitu
digunakan sebagai pendetoksifikasi toksin dalam vaksin dan obat penyakit kutil karena
kemampuannya merusak protein. Akan tetapi, pada zaman sekarang formalin masih sering
digunakan secara bebas oleh pedagang atau pengolah pangan yang tidak bertanggung
jawab untuk mengawetkan makanan. Hal ini disebabkan karena formalin jauh lebih murah
dibanding pengawet lainnya, mudah digunakan karena dalam bentuk larutan dan rendahnya
pengetahuan pedagang tentang bahaya formalin. Padahal formalin ini merupakan daftar
bahan tambahan kimia yang dilarang digunakan karena sangat berbahaya bagi tubuh jika
dikonsumsi manusia. (Winarno,F,G., 2008).
Formalin sering kali disalahgunakan ke dalam makanan seperti tahu yang dijual di
pasaran. Tahu yang ditambahkan formalin supaya daya tahan atau simpannya lebih lama.
Hal ini disebabkan tahu merupakan produk makanan yang rentan rusak. Makanan yang
sering dikonsumsi oleh masyarakat salah satunya adalah tahu karena harga yang murah,
mudah didapat, banyak dijual di pasaran dan kaya akan sumber protein (Iftriani dkk, 2016;
Ariani dkk, 2016). Formalin mudah bereaksi dengan protein sehingga menyebabkan protein
yang terkandung di dalam tahu mudah mati (Nurman dan Aprily, 2017).
Makanan yang dikonsumsi seperti tahu harus aman dari zat berbahaya, sehingga
diperlukan cara untuk mengawasi keamanan pangan yang dikonsumsi. Salah satu cara
sederhana untuk mendeteksi formalin pada makanan yaitu menggunakan zat antosianin
yang terdapat dalam bahan makan seperti buah naga merah (Antoni, 2010; Rochyani dkk,
2017). Antosianin merupakan pigmen yang menghasilkan warna ungu, merah jambu, merah
merak,biru dan merah pada daun, bunga, dan buah pada tumbuhan-tumbuhan. Antosianin
yang terkandung pada kulit buah naga bisa berfungsi untuk pewarna alami pengganti
pewarna buatan, sebagai antioksidan untuk menangkal radikal bebas dan selain itu juga
dapat mendeteksi atau identifikasi adanya senyawa kimia (pengawet) seperti formalin dan
boraks (Nasution, 2016; Sari dkk, 2018).

1
D. Prinsip Percobaan :
Identifikasi formalin dilakukan dengan metode kualitatif yaitu menggunakan bahan
ekstrak kulit buah naga. Hal ini disebabkan kulit buah naga mengandung antosianin yang
mampu mendeteksi formalin. Antosianin yang bersifat amfoter mempunyai kemampuan
untuk bereaksi baik dengan pH yang asam maupun basa. Jika dalam media yang bersifat
asam maka antosianin akan berwarna merah atau merah muda. Formalin bersifat asam,
sehingga apabila antosianin bertemu dengan formalin maka akan menghasilkan perubahan
warna merah atau merah muda yang semakin pekat (Saati dkk, 2016; Rochyani dkk, 2017;).

E. Alat dan Bahan :


1. Alat : neraca, lumpang, alu, beaker glass, pisau, sendok, blender, kertas tisu/
kertas saring, stopwatch
2. Bahan : tahu (5 sampel) , kulit buah naga, air

F. Cara Kerja :
1. Sampel bahan makanan yakni tahu ditimbang menggunakan neraca seberat 10
gram yang kemudian sampel direndam.
2. Setelah direndam, sampel dihaluskan menggunakan lumpang dan alu hingga halus
dan dimasukkan ke dalam beaker glass dan ditambahkan air sebanyak 20 ml.
3. Ambil bagian luar kulit buah naga potong-potong kulit buah naga menjadi bagian
kecil. Kemudian haluskan kulit buah naga menggunakan blender dengan
menambahkan sedikit air.
4. Basahi kertas tisu/kertas saring dengan ekstrak kulit buah naga tersebut. Letakkan
di atas meja dan taruh sampel makanan di atas kertas tisu tersebut.
5. Diamkan selama 10 - 20 menit dan lihat hasilnya jika kertas tisu berwarna merah
pekat maka sampel mengandung kandungan formalin. Jika kertas tisu warnanya
memudar mendekati putih maka sampel makanan tidak mengandung formalin.

Gambar 1. Pemanfaatan Kulit Buah Naga untuk Mendeteksi Formalin

2
G. Hasil Percobaan :
No. Sampel Tahu Perubahan Warna yang Terjadi Hasil (+/-)
1. Tahu A
2. Tahu B
3. Tahu C
4. Tahu D
5. Tahu E

H. Kesimpulan :
Hasil percobaan menunjukkan ada ….. sampel tahu yang positif mengandung formalin
ditandai dengan
……………………………………………………………………………………
Hasil percobaan menunjukkan ada ….. sampel tahu yang negatif mengandung formalin
ditandai dengan
……………………………………………………………………………………

I. Pertanyaan :
1. Mengapa ekstrak kulit buah naga dapat digunakan sebagai alat deteksi formalin
pada bahan makanan seperti tahu?
2. Berdasarkan hasil percobaan ini, hal apa yang dapat Anda informasikan kepada
orang-orang di sekitar Anda tentang penggunaan ekstrak kulit buah naga sebagai
alat deteksi formalin pada bahan makanan seperti tahu?

J. Daftar Pustaka
Antoni, Syahrial, (2010), Analisa Kandungan Formalin pada Ikan Asin dengan Metoda
Spektrofotometri di Kecamatan Tampan Pekanbaru, [Skripsi].

Ariani, Novia., Maida Safutri dan Siska Musiam, (2016), Analisis Kualitatif Formalin pada
Tahu Mentah Yang Dijual di Pasar Kalindo, Teluk Tiram dan Telawang Banjarmasin,
Jurnal Ilmiah Manuntung, Vol. 2 No. 1 hal. 60-64.

Iftriani, Indah., Sri Wahyuni dan Haidir Amin, (2016), Analisis Kandungan Bahan
Pengawet Formalin pada Tahu yang Diperdagangkan di Pasar Tradisional Kota
Kendari (Pasar Panjang, Pasar Anduonohu, Pasar Basah dan Pasar Baruga), J.
Sains dan Teknologi Pangan (JSTP) Vol. 1 No. 2 hal. 125-130.

Nasution, Ade Saputra., Bambang Wirjatmadi, dan Merryana Adriani, (2016), Efek
Preventif Pemberian Ekstrak Kulit Buah Naga Berdaging Super Merah (Hylocereus
costaricensis) Terhadap Malondialdehid Tikus Wistar yang Dipapar Asap Rokok,
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol. 29 No. 1.

3
Nurman dan Aprily Esti Wilujeng, (2017), Pemanfaatan Ekstrak Antosianin dari Bahan
Alam Untuk Identifikasi Formalin pada Tahu Putih. Jurnal Sains Vol. 7 No. 14.

Rochyani, Neny., Muhammad Rizki Akbar dan Yongky Randi, (2017), Pembuatan Media
Uji Formalin dan Boraks Menggunakan Zat Antosianin dengan Pelarut Etanol 70%,
Jurnal Redoks Vol. 2, No. 1.

Saati, Elfi Anis., Rokhmatul Asiyah dan M. Ariesandi, (2016), Pigmen Antosianin :
Identifikasi dan Manfaatnya bagi Industri Makanan dan Farmasi. Malang: Penerbit
Universitas Muhammadiyah Malang.

Sari, Noviyanti Kartika., Lukman Ali Widyantara, Afelina Krissinta Rahayu Putri dan
Sisiliya Flanforistina, (2018), Pemukul Naga (Pemanfaatan Kulit Buah Naga) dan
Perasan Jeruk Nipis Sebagai Alat Alami Pendeteksi Adanya Boraks dalam Pentol,
Proposal Program Kreativitas Mahasiswa.

Winarno, F,G., (2008). Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai