ABSTRAK
Kasus cemaran kimia yang masih sering ditemui adalah adanya kandungan bahan-
bahan berbahaya seperti formalin, boraks, dan pewarna tekstil dalam makanan. Bahan-
bahan tersebut tidak seharusnya terdapat dalam makanan karena dapat membahayakan
kesehatan, namun dengan alasan untuk menekan biaya produksi dan memperpanjang
masa simpan, banyak produsen yang masih menggunakan bahan-bahan tersebut. Jenis
makanan yang seringkali mengandung bahan berbahaya tersebut salah satunya adalah
golongan makanan jajanan. Makanan jajanan yang diambil adalah jenis makanan yang
diduga mengandung bahan kimia berbahaya seperti boraks, formalin, methanyl yellow
dan rhodamin-B. Pengujian ada atau tidaknya kandungan bahan kimia berbahaya dalam
sampel makanan jajanan secara kualitatif dilakukan di Laboratorium Universitas Sahid
Jakarta. Pengujian dilakukan dengan bantuan test-kit. Hasil yang didapat yaitu pada
sampel mie kuning positif mengandung formalin.
Kata kunci : makanan, formalin, boraks, pewarna
ABSTRACT
Cases of chemical contamination that are still frequently found are the presence
of hazardous substances such as formaldehyde, borax, and textile dyes in food. These
ingredients should not be found in food because they can endanger health, but with the
reason to reduce production costs and extend the shelf life, many producers still use these
materials. One type of food that often contains hazardous ingredients is one of the snacks.
Snack food taken is a type of food that is thought to contain dangerous chemicals such as
borax, formalin, methanyl yellow and rhodamin-B. Testing the presence or absence of
hazardous chemicals in qualitative food samples was conducted at the University of Sahid
Laboratory in Jakarta. Testing is done with the help of a test-kit. The results obtained are
positive yellow noodle samples containing formalin.
Keywords: food, formaldehyde, borax, coloring
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi suatu sampel makanan yang diambil
secara acak pada tukang jajanan apakah mengguanakan senyawa berbahaya seperti
formalin, boraks, methanyl yellow dan rhodamin b.
Alat
Praktikum dilakukan di Laboratorium Pengolahan Pangan Universitas Sahid,
pada tanggal 21 Desember 2019. Dilakukan pengenalan alat-alat yang ada digunakan
yaitu tabung reaksi, beaker glass, hot plate, lumpang dan alu, spatel
Metode
Prosedur pengenceran sampel :
Masukan 25 gram sampel yang akan diuji dalam volume 50 ml aquadest atau air
panas, lalu cacah dan hancurkan dengan pengaduk sampai larut seutuhnya
(prosedur ini tidak berlaku untuk sampel minuan yang sudah cair)
Uji formalin
Uji rhodamin-b
Uji boraks
1. Haluskan sampel yang akan diuji (akan lebih baik diblender dengan sedikit air, 4
sendok bahan dengan 1 sendok air)
2. Ambil 3 sendok makan bahan yang akan diuji, masukan kedalam beaker glass
3. Tambahkan 10 tetes reagen cair dan 1 sendok makan air yang mendidih, diaduk
sekitar 1 menit
4. Basahkan kertas kuning kedalam air yang ada didalam gelas dan diamkan sampai
kering dengan sendirinya. Jika kertas berubah menjadi warna merah berarti bahan
yang diuji positif mengandung borax
HASIL DAN PENGAMATAN
Positif
Negatif
Negatif
Negatif
KESIMPULAN
Hasil pengujian multitest formalin, rhodamin-b, methanyl yellow dan boraks pada
beberapa sampel menunjukan bahwa sampel mie kuning, sampel positif mengandung
formalin, tetapi pada sampel lain negatif mengandung rhodamin-b, methanyl yellow dan
boraks. Perlu pengawasan lebih lanjut dari pihak yang berwenang kepada para produsen
makanan jajanan, terutama jenis bakso, saos, siomay, mie, jeli, dan yang lainnya yang
paling sering ditemukan mengandung bahan kimia berbahaya.
DAFTAR PUSTAKA
Paratmanitya, Y., & Aprilia, V. (2016). Kandungan bahan tambahan pangan berbahaya
pada makanan jajanan anak sekolah dasar di Kabupaten Bantul. Jurnal Gizi dan
Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics), 4(1), 49-55.
Pertiwi, D., Sirajuddin, S., & Najamuddin, U. (2013). Analisis Kandungan Zat Pewarna
Sintetik Rhodamin B dan Methanyl Yellow Pada Jajanan Anak di SDN
Kompleks Mangkura Kota Makasar. Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Hasanuddin Makasar, Makasar.
Rahayu, M., & Mahmuda, Y. I. (2016). Identifikasi Zat Pewarna Rhodamin B Dan
Methanyl Yellow Pada Kerupuk Yang Dijual Di Pasar Beringharjo Yogyakarta
Tahun 2016. Jurnal Teknologi Laboratorium, 5(2), 55-58.
Yulizar, Y., Wintarsih, I., & Amin, A. A. (2014). Derajat Bahaya Penggunaan Air Abu,
Boraks Dan Formalin Pada Kuliner Mie Aceh Yang Beredar Di Kota X Provinsi
Aceh Terhadap Manusia. Journal of Natural Resources and Environmental
Management, 4(2).