Anda di halaman 1dari 10

1

Nama Autor

ANALISIS ZAT PEWARNAAN RHODAMIN B PADA JAJANAN


LINGKUNGAN SEKOLAH

Triya Elliyatri 11, Ayu Nirmala Sari 22, Farisa Sabilla, Fazri Ardian Syah.

1 Laboratorium Multifungsi Fakultas Sains dan Tekhnologi


2 Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

*E-mail: 200703015@student.ar-raniry.ac.id

Abstract : Snacks in the environment around the school freely are a


problem that is very risky for biological pollution such as the occurrence
of worms due to the presence of bacteria in food which disturbs health
a lot. This research was conducted to find out how many snacks
containing Rhodamine B are in the lives of elementary school children.
Based on the results of the study it was found that only 5 samples
showed dark red and purplish colors so that out of 20 samples there
were only 5 positive rhodamine B and 15 negative rhodamine B. Not all
bright colors contain positive (+). prohibited substance. dyes such as
Rhodamin B. However, we do not know whether there is coloring with
other compounds contained in these foods that cannot be proven with
the Rhodamin B test kit.

Keywords: Rhodamine B, Test Kit, School Snacks

Abstrak: Jajanan di ruang lingkup sekitar sekolah secara bebas


menjadi masalah sangat berisiko terhadap cemaran biologis seperti
terjadinya cacingan sebab adanya bakteri pada makanan yang banyak
mengganggu Kesehatan. Penelitian ini di lakukan guna agar dapat
mengetahui seberapa banyak jajanan yang terkandung Rhodamin B
pada kehidupan anak anak sekolah dasar. Berdasarkan hasil yang
ditemukan hanya ada 5 sampel yang menunjukkan warna merah pekat
dan keunguan sehingga dari 20 sampel hanya ada 5 positif yang
mengandung Rhodamin B dan 15 negatif dari kandungan rhodamine B.
Namun dari beberapa sampel yang di test uji Kit dapat dilihat bahwa
makanan yang memiliki warna mencolok tidak semua positif (+)
mengandung pewarnaan terlarang seperti Rhodamin B. Namun kita
tidak tau apakah ada pewarnaan dengan senyawa lainnya yang
terkandung dalam makanan tersebut yang tidak dapat dibuktikannya
dengan kit uji Rhodamin B.

Kata Kunci: Rhodamin B, Test Kit, Jajanan Sekolah

AMINA Vol. xx No. xx | Judul artikel


2
Nama Autor

PENDAHULUAN

Jajanan di ruang lingkup sekitar sekolah secara bebas menjadi masalah yang perlu
diperhatikan oleh banyaknya orang tua dan masyarakat, khususnya orang tua dan guru
karena makanan jajanan ini sangat berisiko terhadap cemaran biologis seperti terjadinya
cacingan sebab adanya bakteri pada makanan yang menjadi jajanan tiap anak sekolah yang
banyak mengganggu Kesehatan. Berdasarkan data pada jajanan anak sekolah, kelompok
siswa Sekolah Dasar (SD) paling sering mengalami keracunan pangan (Armanu.2012)
(Armanu, 2012). Menurut WHO (World Health Organizatiton) keracunan makanan yang
dapat menyebabkan kematian mencapai 2,2 juta orang dan besar terjadi pada anak-anak.
Berdasarkan KLB (Kejadian Luar Biasa) pada tahun 2018 tentang pangan jajanan anak
sekolah di Indonesia menunjukkan bahwa sekolah dasar merupakan kelompok yang rentan
mengalami keracunan makanan. Hal ini didukung dengan hasil survei BPOM (2018) yang
menunjukkan bahwa sebanyak 42 kali (14,4%) kejadian keracunan makanan berasal dari
jajanan, KLB tertinggi pada anak SD sebanyak 34 kejadian.
Data laporan tahunan Badan POM RI 2011 yang melakukan sampling dan pengujian
laboratorium terhadap Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) yang diambil dari 866 Sekolah
Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah yang tersebar di 30 kota di Indonesia menunjukan sebanyak
4.808 sampel pangan jajanan anak sekolah 1.705 (35,46%) sampel diantaranya tidak
memenuhi syarat (TMS) keamanan dan mutu pangan. Babakan Sentral Kota Bandung untuk
mengetahui gambaran pemilihan jajanan pada anak SD dengan jumlah responden
sebanyak 110 siswa. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa 42,7% siswa memiliki
pemilihan jajan yang baik dan 57,3% siswa memiliki pemilihan jajan yang tidak baik (Amira &
Setyaningtyas, n.d., 2021)
Beberapa ciri ciri-ciri produk yang mengandung Rhodamin B adalah warnanya yang
cerah mengkilap dan tidak homogen, adanya gumpalan warna pada produk, produk tidak
mencantumkan kode yang menandakan pemakaian pewarnaan sintetis pada makanan
seperti kode E110 yang menandakan pemakaian sintetis yellow, label, merek, informasi
kandungan atau identitas lainnya (Cahyadi, 2012).
Zat pewarna sintesis yang sering ditambahkan adalah Rhodamin B, yaitu merupakan
zat warna sintetik yang umum digunakan sebagai pewarna tekstil. Rhodamin B bersifat
karsinogenik sehingga dalam penggunaan jangka Panjang atau berlebihan dapat
menyebabkan kanker. Penggunaan rhodamin B tentunya berbahaya bagi kesehatan.
menumpukkan rhodamin B dilemak dalam jangka waktu yang lama jumlahnya terus
menerus bertambah di dalam tubuh dan dapat menimbulkan kerusakan pada organ tubuh
sampai mengakibatkan kematian (Ridawati, 2013). Selain itu, penelitian yang juga dilakukan
oleh (Amelia,2020)) (Amelia, 2020) menghasilkan bahwa dosis dan lama pemberian
rhodamin Rhodamin B pada mencit memberikan pengaruh yang nyata terhadap persentase
kerusakan glomerulus. Hasil analisis histologis ginjal mencit memperlihatkan adanya tingkat
kerusakan pada komponen penyusun ginjal yang meningkat seiring tingginya dosis dan
lama pemberian. Kerusakan yang ditemukan berupa penyempitan ruang bowman pada
glomerulus, hipertrofi, nekrosis dan serosis tubulus.
Pewarna Rhodamin B dilarang penggunaannya, penyalah gunaannya
penyalahgunaannya dalam makanan banyak dijumpai terutama dalam makanan yang
berwarna merah terang. Tim Jejaring Keamanan Pangan Terpadu (JKPT) Kabupaten
Purbalingga menemukan makanan ringan yang mengandung Rhodamin B atau pewarna
tekstil yang berbahaya apabila dikonsumsi. Makanan yang positif mengandung Rhodamin B
ini yakni snack pilus dan arumanis yang biasa dikonsumsi oleh anak-anak. Kasi
Kefarmasian dan Alat Kesehatan (Alkes) pada Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga,
Sugeng Santoso salah satu anggota Tim JKPT mengatakan, setelah melakukan uji pada
beberapa sample makanan, ternyata ditemukan dua makanan ringan yang memang positif
mengandung Rhodamin B. Padahal, Rhodamin B ini merupakan pewarna tekstil yang
berbahaya untuk dikonsumsi dalam jangka Panjang. (Alkes, 2017).

AMINA Vol. xx No. xx | Judul artikel


3
Nama Autor

Pengujian pada kandungan Rhodamin B secara kualitatif dilakukan menggunakan test


kit Rhodamin B. setiap sampel diuji untuk mengetahui ada atau tidak adanya kandungan
Rhodamin B dilakukan sebanyak 2 kali. Sampel dinyatakan positif mengandung Rhodamin B
jika pada 2 kali pengujian tersebut menunjukkan hasil yang positif yaitu warna merah pekat
atau keunguan. Apabila hanya salah satu yang menunjukkan hasil positif (merah
pekat/keunguan), maka belum dikategorikan menjadi positif mengandung Rhodamin B
(Paratmanitya dan Aprilia, 2016).

METODE

Metode penelitian ini melakukan observasi pada jajanan yang dicurigai mengandung
Rhodamin B dan dilanjutkan dengan melakukan analisis sampel di laboratorium secara
kualitatif.

Tempat dan Waktu Penelitian

Sampel penelitian ini berasal dari jajanan yang dipasarkan di lingkungan Sekolah
Dasar Negeri 56 Banda Aceh dan juga pada lingkaran Kampus UIN Ar-Raniry. Pengujian
dan analisis kandungan bahan rhodamine B dilakukan di Laboratorium Multifungsi UIN – Ar-
Raniry Banda Aceh.

Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan 5 Juni 2023 sampai dengan 7 Juni 2023.
Sampel Penelitian Sampel yang dipilih dan diambil untuk dianalisa adalah beberapa jajanan
yang dijual di kedai dekat perkarangan sekolah-sekolah yang diindikasikan mengandung zat
pewarna sintetis Rhodamin B.

Prosedur Penelitian

Pembuatan larutan baku Rhodamin B dilakukan dengan menghancurkan atau


mencacah 25 gram jajanan yang sudah tersedia, dituangkan air panas sebanyak 50 ml
kedalam mortar untuk mencacah jajanan, selanjutnya masukkan 3 ml hasil cacahan ke
dalam tabung reaksi, kemudian teteskan KIT rhodamine B-1 sebanyak 3 tetes aduk hingga
merata menggunakan vortek dan terakhir teteskan KIT rhodamine B-2 sebanyak 1 tetes.
Amati perubahannya dengan menjadikan wantex sebagai pembanding.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengujian kualitatif zat pewarna sintetis makanan dilakukan pada 20 sampel


jajanan. Sampel jajanan dibeli di sekitar sekolah dasar dan lingkar kampus Kota Banda
Aceh.
Sampel yang akan diuji di bawa ke Laboratorium Multifungsi Fakultas Sains dan
Tekhnologi UIN Ar-Raniry Banda Aceh untuk pengujian jenis zat yang terkandung di dalam
makanan atau jajanan tersebut .

Data hasil pengamatan yang


Diperoleh dari penelitian zat pewarna sintetis Rhodamin B pada makanan dilakukan di
Laboratorium Multi Fungsi Fakulsa Sains dan Tekhnologi adalah sebagai berikut :

AMINA Vol. xx No. xx | Judul artikel


4
Nama Autor

SAMPEL R.I Hasil R.II Ket


Baku Pembanding Rhodamin B Merah Merah Pekat/Keunguan Pos (+)
Jumbo Merah Merah Pekat Pos (+)
Kerupuk Balado Orange Orange Neg (-)
Kerupuk Campur Orange Terang Merah Pekat Pos (+)
Opak Merah Merah Pekat Pos (+)

BonCabe Orange Orange Neg (-)


Pilus Merah Merah Merah Pekat Pos (+)
Chiki Twist Orange Orange Neg (-)
Twist Cheese Orange Orange Neg (-)
Mie Kremezz Stick Kuning Orange Neg (+)
Lemonilo Chimi Orange Orange Pekat Neg (-)
Tos-Tos Tortilla Kuning Pucat Orange Neg (-)
Kriss Bee Kuning Pucat Orange Neg (-)
Japota Rumput Laut Kuning Terang Kuning Kehijauan Neg (-)
French Fries Kuning Kecoklatan Neg (-)
Mie Renyah Rasake Orange Orange Pekat Neg (-)
Yoritos Kuning Kuning Neg (-)
O’Potato Kuning Orange Neg (-)
Meriko Kuning Orange Neg (-)
Japotato Potato Chips Kuning Orange Neg (-)

AMINA Vol. xx No. xx | Judul artikel


5
Nama Autor

SAMPEL R.I Hasil R.II Ket

Baku Pembanding Rhodamin B Merah Merah Pekat/Keunguan Pos


(+)

Jumbo Merah Merah Pekat Pos


(+)

Kerupuk Balado
Orange Orange Neg (-)

Kerupuk Campur Orange Terang Merah Pekat Pos


(+)

Opak Merah Merah Pekat Pos


(+)

BonCabe Orange Orange Neg


(-)

Pilus Merah Merah Merah Pekat Pos


(+)

Chiki Twist Orange Orange Neg


(-)

Twist Cheese Orange Orange Neg


(-)

Mie Kremezz Stick Kuning Orange Neg


(+)

AMINA Vol. xx No. xx | Judul artikel


6
Nama Autor

Lemonilo Chimi Orange Orange Pekat Neg


(-)

Tos-Tos Tortilla Kuning Pucat Orange Neg


(-)

Kriss Bee Kuning Pucat Orange Neg


(-)

Japota Rumput Laut Kuning Terang Kuning Kehijauan


Neg
(-)

French Fries Kuning Kecoklatan Neg


(-)

Mie Renyah Rasake Orange Orange Pekat Neg


(-)

Yoritos Kuning Kuning Neg


(-)

O’Potato Kuning Orange Neg


(-)

Meriko Kuning Orange Neg


(-)

Japotato Potato Chips Kuning Orange Neg


(-)

AMINA Vol. xx No. xx | Judul artikel


7
Nama Autor

AMINA Vol. xx No. xx | Judul artikel


8
Nama Autor

Pengujian terhadap adanya warna untuk kertas dan tekstil yang


Rhodamin B ini akan positif jika warna kemudian Sering disalah gunakan
cairan uji berubah menjadi merah untuk pewarna makanan. Dilihan
pekat atau keunguan yang dapat dilihat dengan teori (Murtiyanti,2013) bahwa
dengan adanya baku pembanding yaitu salah satu makanan pelengkap
wantex merah yang juga diteteskan adalah kerupuk. Hampir setiap
Rhodamine B. Berdasarkan hasil yang keluarga Indonesia mengkonsumsi
ditemukan pada tabel, hanya ada 5 kerupuk. Kerupuk dapat
sampel yang menunjukkan warna merah membangkitkan selera makan sebagai
pekat dan keunguan sehingga dari 20 camilan atau makananan kecil.
sampel hanya ada 5 positif yang
mengandung Rhodamin B dan 15 negatif
dari kandungan rhodamine B.

Gambar 2. Struktur Rhodamin B

Makanan yang ditandai


terkandung Rhodamin B dilihat dengan
warna makanan yang terang mencolok,
A B karena hal biasa yang menampakkan
warna lebih terang mencolok disebut
memakai pewarnaan yang tidak
diperbolehkan didalam makanan.
Namun, tidak semua warna yang
mencolok dapat kita curigai
mengandung pewarnaan terlarang.
C D Maka dari itu diharuskan adanya
pengujian yang lebih lanjut seperti
menggunakan Kit Rhodamin B untuk
dapat membuktikan secara kualitatif
pada jajanan dan makanan tersebut.
Bahaya utama terhadap Kesehatan itu
bisa karena pemakaian dalam waktu
E jangka Panjang yang dapat
menyebabkan kanker dan lain
Gambar 1. (A) Warna hasil positif sebagainya, inilasan alasan utama
(B) Warna hasil Positif (C) Warna hasil mengapa pewarnaan terlarang
positif (D) Warna hasil positif (D) Warna sangatlah tidak baik dikonsumsi sedikit
hasil positif (E) Warna hasil positif atau banyaknya oleh organ tubuh
manusia.

Rhodamin B merupakan pewarna


sintetis yang berasal dari difenilalanin KESIMPULAN
yang berbentuk serbuk kristal
berwarna merah keunguan dalam Berdasarkan pada penelitian Mini
bentuk terlarut pada konsentrasi tinggi research yang dilakukan dapat
tapi jika ditandai dengan warna merah disimpulkan bahwa dari 20 sampel dari
terang maka dapat termasuk dalam beberapa tempat perkarangan sekolah
konsentrasi rendah. Zat pewarna dasar dan kampus yang digunakan untuk
Rhodamin B merupakan zat warna pengujian Kit Rhodamin B hanya ada 5
sintetis, yang digunakan sebagai zat sampel yang positif (+) mengandung

AMINA Vol. xx No. xx | Judul artikel


9
Nama Autor

Rhodamin B, Namun dari beberapa terbitan ke-3, PT Bumi Aksara Jakarta :


sampel yang di test uji Kit dapat dilihat Hal. 1-2, 61.
bahwa makanan yang memiliki warna
mencolok tidak semua positif (+) Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian
mengandung pewarnaan terlarang seperti dan Alat Kesehatan Departemen
Rhodamin B. Namun kita tidak tau apakah Kesehatan RI dengan Pengurus Pusat
ada pewarnaan dengan senyawa lainnya PPIAI. Pedoman Cara Pelayanan
yang terkandung dalam makanan tersebut Kefarmasian yang Baik (Good
yang tidak dapat dibuktikannya dengan kit Pharmacy Practice (GPP)). Mashuda A,
uji Rhodamin B. Maka selain melakukan editor. 2017.
pengujian dengan kit Rhodamin B
disarakan agar dapat menguji lebih lanjut Hidayat AS, Aprillia M. Sertifikasi
dengan senyawa senyawa kimia lainnya Halal dan Sertifikasi Non Halal pada
seperti senyawa Tartrazin atau FD&C Produk Pangan Industri. AHKAM J
Yellow. Ilmu Syariah. 2016 ;15(2).

Murtiyanti MF. Identifikasi


Penggunaan Zat Pewarna pada
Pembuatan Kerupuk dan Faktor
Perilaku Produsen (Studi pada Sentra
DAFTAR PUSTAKA Kerupuk di Desa Ngaluran Kec.
Karanganyar Kab. Demak). Unnes J
Alsuhendra., Ridawati., 2013, Bahan Public Heal. 2013;2(1)
Toksik Dalam Makanan, PT Remaja
Rosdakarya Offset, Bandung : Hal. 17, Triwijayati, A., Widjojo, D. H., Armanu,
134-135, 241-242. & Solimun. (2012). Kompetensi Anak
Dalam Mengambil Keputusan
Amelia, R., & Zairinayati. (2020). Konsumsi serta Regulasi dan
Analisis Keberadaan Rhodamin-B Pada Pemberdayaan Konsumen Anak dalam
Saus Tomat. Jurnal Ruwa Jurai, 14(2), Mengkonsumsi Makanan Jajanan. JAM:
85–91.P-ISSN:1978-6204.E-ISSN:2723- Jurnal Aplikasi Manajemen, 10(2), 318.
7796http://dx.doi.org/10.26630/rj.v14i2.2
153%0

Amira, K. A., & Setyaningtyas, S. W.


(n.d.). Pengaruh Edukasi Gizi Terhadap
Pengetahuan dan Sikap Anak Sekolah
Dasar dalam Pemilihan Jajanan Sehat:
Literature Review. Media Gizi Indonesia
(National Nutrition Journal). 2021,
16(2),

BPOM, 2018. Peraturan Badan


Pengawas Obat Dan Makanan Nomor 4
Tahun 2018 Tentang Pengawasan
Pengelolaan Obat, Bahan Obat,
Narkotika, Psikotropika, Dan Prekursor
Farmasi Di Fasilitas Pelayanan
Kefarmasian. Jakarta: s.n

Cahyadi, W., 2012, Analisis dan Aspek


Kesehatan Bahan Tambahan Pangan,

AMINA Vol. xx No. xx | Judul artikel


10
Nama Autor

AMINA Vol. xx No. xx | Judul artikel

Anda mungkin juga menyukai