Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ANALISIS MAKANAN, MINUMAN DAN KOSMETIK


“ANALISIS MAKANAN DAN MINUMAN YANG
MENGANDUNG PEWARNA”

OLEH :

KELOMPOK IV

STIFA B 019
Qarina Farah 19013077 Rahma Ningsih 1701127
Anggraeni 19013092 Fadel Ahmad Haris 1701091
Dwi Irmawati 19013086 Rahmita Sari 1701179
Yoshi Arung Pati 19013095 Crisna Dwipayani B 1701187
Alfika Adefitri 19013106 Muthiah Ridhayanah 1701205
Andi Nurlindah 19013093 Surida 1701207
Nurul Qalbi istiqamah 19013088 Artika Zahrani Ersad 1601107
Umi Asparini 19013097 Iin Saidatul Fauziah 1 1701198
Muhammad Rafly 1701076
Glory Israela
DOSEN PENGAMPU :

FHAHRI MUBARAK, S.Farm., M.Si.

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI MAKASSAR

MAKASSAR

2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4
I.1 Latar Belakang...........................................................................................................4
I.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................5
I.3 Tujuan Masalah.........................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................6
II.1 Pengertian Rhodamin B............................................................................................6
II.2 Bahaya Rhodamin B.................................................................................................6
II.3 Ciri-ciri Pangan yang Mengandung Rhodamin B.......................................................7
BAB III PENUTUP................................................................................................................9
Kesimpulan ....................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................10
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat, hidayah dan
karunia-Nya yang diberikan kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Analisis makanan, minuman, dan
kosmetik yang mengandung pewarna”. Tak lupa pula kami kirimkan
sholawat serta salam kepada Nabi Muhammad saw, yang mana beliau
yang telah membawa umatnya dari zaman kegelapan menuju
zaman terang menerang seperti yang kita rasakan saat ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, baik karena
keterbatasan ilmu yang dimiliki maupun kemampuan kami. Oleh karena
itu kami menerima segala saran dan kritik yang berguna untuk perbaikan
makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
yang membacanya.

3
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Salah satu kelompok masyarakat yang sering mengalami masalah
akibat keracunan makanan jajanan adalah anak sekolah (BPOM, 2009).
Jajanan anak sekolah merupakan masalah yang perlu diperhatikan
masyarakat, khususnya orang tua dan guru karena makanan jajanan ini
sangat berisiko terhadap cemaran biologis atau kimiawi yang banyak
mengganggu kesehatan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Berdasarkan data Kejadian Luar Biasa (KLB) pada jajanan anak sekolah
tahun 2004-2006, kelompok siswa Sekolah Dasar (SD) paling sering
mengalami keracunan pangan. Menurut WHO keracunan makanan yang
dapat menyebabkan kematian mencapai 2,2 juta orang dan sebagian
besar terjadi pada anakanak. Hal ini didukung oleh survey BPOM tahun
2004 yang menunjukkan bahwa 60% jajanan sekolah tidak memenuhi
standar mutu dan keamanan. Survey BPOM tahun 2007 juga
membuktikan bahwa 45% jajanan sekolah merupakan makanan jajanan
yang berbahaya (BPOM, 2009).
Pewarna Rhodamin B dilarang penggunaannya oleh pemerintah dan
penyalahgunaannya dalam makanan banyak dijumpai terutama dalam
makanan yang berwarna merah terang. Selain itu saus tomat dengan
warnanya yang merah seringkali disalahgunakan oleh produsen dengan
menambahkan pewarna yang tidak seharusnya ada dalam makanan
seperti rhodamnin B. Rhodamin B merupakan zat warna sintetik yang
umum digunakan sebagai pewarna tekstil, tetapi tidak boleh digunakan di
dalam produk pangan karena diduga dapat menyebabkan iritasi saluran
pernafasan, kulit, mata, saluran pencernaan, keracunan dan gangguan
hati, serta dalam jangka panjang kanker dan tumor (Winarno dan Rahayu
2004). Penelitian ilmiah untuk membuktikan hal tersebut belum banyak
dilakukan. Pada kenyataannya rhodamin B masih digunakan dalam
berbagai produk olahan pangan (Cahyadi W., 2008). Pewarna Rhodamin
B banyak digunakan pada produk makanan dan minuman industri rumah
tangga, antara lain kerupuk, makanan ringan, pefinen, sirup, minuman
kemasan, es doger, dan manisan. Makanan yang diberi zat pewarna itu
biasanya berwarna merah lebih terang dan ditemukan pada makanan dan
minuman jajanan anak sekolah dasar (SD). Penggunaan Rhodamin B
dalam produk pangan mungkin karena harganya yang jauh lebih murah
dibandingkan dengan zat warna pangan yang diizinkan. Kemungkinan
kedua adalah kurangnya pengetahuan produsen industri rumah tangga
tentang zat pewarna apa saja yang diperbolehkan dan yang tidak pada
makanan.
Pengujian yang dilakukan oleh lembaga pembinaan dan
perlindungan konsumen (LP2K) Semarang terhadap jajanan anak yang
diperdagangkan di Kota Semarang, yang meliputi komposisi kimia
khususnya untuk mengetahui zat warna. Hasil analisis terhadap jajanan
tersebut telah di temukan pewarna yang dilarang antara lain Rhodamin B
(43,10%), Metanil Yellow (12,07%) dan pewarna hijau (1,7%). Alasan
inilah yang melatar belakangi penulis untuk melakukan penelitian tentang
identifikasi zat pewarna Rhodamin B dalam jajanan yang dipasarkan di
lingkungan Sekolah.
I.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Rhodamin B?
2. Apa bahaya bahan tambahan pewarna Rhodamin B dalam
makanan?
3. Bagaimana ciri-ciri dari makanan yang mengandung Rhodamin?
I.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian dari Rhodamin B
2. Untuk mengetahui bahaya bahan tambahan pewarna Rhodamin B
dalam makanan
3. Untuk mengetahui bagaimana ciri-ciri dari makanan yang
mengandung Rhodamin

5
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Rhodamin B
Rhodamin B merupakan zat warna sintetik yang umum digunakan
sebagai pewarna tekstil, tetapi tidak boleh digunakan di dalam produk
pangan karena diduga dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan,
kulit, mata, saluran pencernaan, keracunan dan gangguan hati, serta
dalam jangka panjang kanker dan tumor (Winarno dan Rahayu 2004).
Penelitian ilmiah untuk membuktikan hal tersebut belum banyak dilakukan.
Pada kenyataannya rhodamin B masih digunakan dalam berbagai produk
olahan pangan (Cahyadi W., 2008).
Rhodamin B adalah pewarna sintetis yang berasal dari metalinilat
dan difenilalanin yang berbentuk serbuk kristal berwarna kehijauan,
berwarna merah keunguan dalam bentuk terlarut pada konsentrasi tinggi
dan berwarna merah terang pada konsentrasi rendah. Zat pewarna
Rhodamin B merupakan zat warna sintetis, berwarna merah keunguan,
yang digunakan sebagai zat warna untuk kertas dan tekstil. Sering disalah
gunakan untuk pewarna pangan dan kosmetik. Misalnya : sirup, terasi,
kerupuk, lipstik, dll.
II.2 Bahaya Rhodamin B
Pewarna Rhodamin B banyak digunakan pada produk makanan dan
minuman industri rumah tangga, antara lain kerupuk, makanan ringan,
pefinen, sirup, minuman kemasan, es doger, dan manisan. Makanan yang
diberi zat pewarna itu biasanya berwarna merah lebih terang dan
ditemukan pada makanan dan minuman jajanan anak sekolah dasar (SD).
Penggunaan Rhodamin B dalam produk pangan mungkin karena
harganya yang jauh lebih murah dibandingkan dengan zat warna pangan
yang diizinkan. Kemungkinan kedua adalah kurangnya pengetahuan
produsen industri rumah tangga tentang zat pewarna apa saja yang
diperbolehkan dan yang tidak pada makanan.
Berbagai penelitian dan uji telah membuktikan bahwa dari
penggunaan zat pewarna ini pada makanan dapat menyebabkan
kerusakan pada organ hati. Pada uji terhadap mencit, diperoleh hasil yaitu
terjadi perubahan sel hati dari normal menjadi nekrosis dan jaringan
disekitarnya mengalami disintegrasi atau disorganisasi. Kerusakan pada
jaringan hati ditandai dengan terjadinya piknotik dan hiperkromatik dari
nukleus, degenerasi lemak dan sitolisis dari sitoplasma, batas antar sel
tidak jelas, susunan sel tidak teratur dan sinusoid tidak utuh. Semakin
tinggi dosis yang diberikan, maka semakin berat sekali tingkat kerusakan
jaringan hati mencit (Anonima, 2006).
Penggunaan rhodamin B di Indonesia pada makanan, minuman
maupun kosmetik sudah dilarang oleh BPOM. Rhodamin B sendiri
digunakan sebagai pewarna kapas, wol, kertas dan industri tekstil sebagai
pewarna bahan kain atau pakaian. Rhodamin B dapat mengiritasi saluran
pernafasan, iritasi pada kulit, mata tampak kemerahan dan dapat
menimbulkan kanker.
II.3 Ciri-ciri Pangan yang Mengandung Rhodamin B
Ciri-ciri makanan yang diberi Rhodamin B adalah warna makanan
yang terang mencolok. Biasanya makanan yang diberi pewarna untuk
makanan warnanya tidak begitu merah terang mencolok. Bahaya utama
terhadap kesehatan yaitu pemakaian waktu lama (kronis) dapat
menyebabkan radang kulit alergi, dan gangguan fungsi hati/kanker hati.
Setelah dilakukan penelitian terhadap 20 sampel (jenis) jajanan
yang di pasarkan pada wilayah SD Negrei Kelurahan Sidokare Kecamatan
Sidoarjo, diperoleh 6 sampel jajanan yang mengandung Rhodamin B.
Suatu senyawa yang mengandung Rhodamin B akan mudah diamati.
Secara visual akan memberikan warna merar muda, dan jika dilihat
dibawah sinar UV akan berfluoresen berwarna merah orange.
Kita dapat mengenali ciri makanan yang menggunakan Rhodamin B,
yaitu biasanya makanan yang diberi zat pewarna ini lebih terang atau
mencolok warnanya dan memiliki rasa agak pahit. Di samping itu, apabila

7
kita ingin melakukan pewarnaan makanan yang murah namun dengan
tidak melibatkan zat-zat kimia yang dapat merusak kesehatan, kita dapat
menggunakan daun jambu atau daun jati (warna merah).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
1. Rhodamin B merupakan zat warna sintetik yang umum digunakan
sebagai pewarna tekstil, tetapi tidak boleh digunakan di dalam
produk pangan.
2. Rhodamin B diduga dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan,
kulit, mata, saluran pencernaan, keracunan dan gangguan hati,
serta dalam jangka panjang kanker dan tumor.
3. Ciri-ciri makanan yang diberi Rhodamin B adalah warna makanan
yang terang mencolok dan memiliki rasa agak pahit.
4. Bagi masyarakat : perlu adanya pengetahuan dan informasi yang
cukup tentang zat-zat kimia berbahaya yang terkandung dalam
makanan (Rhodamin B), serta bahaya yang ditimbulkannya
terhadap kesehatan tubuh (Kerupuk merah kecil, Kerupuk merah
besar, Ongol-ongol, Es gronjong, Kerupuk merah kuning, dan
Kolang-kaling)

9
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, Hasriwiani. dkk. 2019. Analisis Kandungan Zat Pewarna
Rhodamine B dan Zat Pemanis (sakarin) Pada Jajanan Anak dan
Dampak Terhadap Status Gizi Pada Anak Sekolah SD Inpres
Batua 1 Kota Makassar. Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Muslim Indonesia. Sinergitas Multidisiplin Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi, vol. 2, 2019, ISSN: 2622-0520. Text-
296-1-10-20191205. Diakses 20 Juni 2021.
Lukitasari, Novel Fibriani., Adi Yugatama. 2017. Analisis Rhodamin B
pada Sirup Berwarna Merah yang Beredar di Kota Sragen Tahun
2017. Universitas Sebelas Maret. 35463-88577-1-SM. Diakses 20
Juni 2021.
Masthura. 2019. Identifikasi Rhodamin B Dan Methanyl Yellow Pada
Manisan Buah Yang Beredar Di Kota Banda Aceh Secara Kualitatif.
Universitas Islam Negeri Ar-Raniry.
Putri, Aticha Anata, Fatmah Dhafir, dkk. 2017. Analisis Kandungan
Rhodamin B Pada Jajanan Makananyang Dijual Di Area Pasar
Bambaru Kota Palu Dan Pemanfaatannya Sebagai Media
Pembelajaran Biologi. FKIP UNTAD. JIP BIOL Vol.5 (2): 9-19, ISSN
2338-1795.
Tjiptaningdyah, Restu. 2017. Analisis Zat Pewarna Rhodamin B Pada
Jajanan Yang Dipasarkan Di Lingkungan Sekolah. Teknologi
Pangan Unitomo Surabaya. Jurnal Agriekstensia Vol. 16 No. 2.
148-ArticleText-213-1-10-20191118. Diakses 20 Juni 2021.

Anda mungkin juga menyukai