Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS KUALITATIF ZAT PEWARNA RHODAMIN B

DALAM BAHAN PANGAN (SAOS TOMAT) DI PASAR SUMBER


CIREBON TAHUN 20019

Proposal ini diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Metodologi Penelitian

Disusun oleh:

LAILATUL BADRIAH

11117055

SEKOLAH TINGGI FARMASI MUHAMMADIYAH CIREBON

2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Makanan adalah bahan yang biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, yang dimakan oleh
makhluk hidup untuk mendapatkan tenaga dan nutrisi.Makanan yang dibutuhkan manusia
biasanya diperoleh dari hasil bertani atau berkebun yang meliputi sumber hewan, dan
tumbuhan.Pada umumnya bahan makanan mengandung beberapa unsur atau senyawa seperti air,
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, enzim, pigmen dan lain-lain. Makanan adalah salah satu
kebutuhan dalam kehidupan manusia, akan tetapi dalam makanan biasanya mengandung zat
pewarna makanan seperti Rhodamin B, Methanyl Yellow, Formalin, dan Aspartam yang dapat
menggangu kesehatan tubuh seperti dapat menyebabkan kanker (Soemirat, 2009).

Penambahan pewarna pada makanan bertujuan untuk memperbaiki warna makanan yang
berubah atau menjadi pucat selama proses pengolahan atau memberi warna pada makanan yang
tidak berwarna agar kelihatan lebih menarik. Akan tetapi, sering kali terjadi penyalahgunaan
pemakaian zat warna pada makanan, misalnya untuk tekstil dan kulit dipakai untuk mewarnai
bahan makanan (Cahyadi, 2008).

Keberadaan bahan tambahan makanan adalah untuk membuat makanan tampak lebih
berkualitas, lebih menarik serta rasa dan teksturnya lebih sempurna.Zat-zat itu ditambahkan
dalam jumlah sedikit, namun hasilnya memuaskan bagi konsumen dan produsen. Sering tidak
kita sadari bahwa dalam makanan yang kita konsumsi sehari-hari ternyata mengandung zat-zat
kimia yang bersifat racun, baik itu sebagai pewarna, penyedap rasa dan bahan campuran lain.
Zat-zat kimia ini berpengaruh terhadap tubuh kita, sehingga kebanyakan kita akan mengetahui
dampaknya dalam waktu yang lam (Eka, 2013).

Pemerintah Indonesia melalui Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No . 239 /


Menkes / Per / V / 1985 menetapkan 30 zat pewarna berbahaya. Rhodamin B termasuk salah satu
zat pewarna berbahaya yang dilarang digunakan pada produk pangan. Namun demikian,
penyalahgunaan rhodamin B sebagai zat pewarna pada makanan masih sering terjadi di lapangan
dan diberitakan di beberapa media massa.

Rhodamin B merupakan bahan pewarna sintesis dalam industri tekstil dan kertas, yang
secara illegal digunakan untuk pewarna makanan.Makanan yang menggunakan bahan ini bisa
dikenali dari warna merah mencolok yang tidak wajar, banyak terdapat titik-titik warna karena
tidak homogen. Kasus keracunan pangan seharusnya tidak perlu terjadi apabila produk pangan
diolah dengan prosedur pengelolahan yang benar.Mutu dan keamanan pangan juga sangat
penting dalam perdagangan.Keamanan pangan merupakan tanggung jawab bersama antara
pemerintah, konsumen dan industri pangan (Kristina, 2010).
Pada penelitian ini peneliti tertarik mengambil judul Analisis Kualitatif Rhodamin B pada
saus tomat. Jenis saus tomat terdiri atas dua yaitu saus tomat yang berwarna merah mencolok dan
berwarna merah pucat.Tetapi peneliti mengambil saus tomat 1 3 yang berwarna merah mencolok
untuk sampel penelitian karena diduga mengandung zat pewarna Rhodamin B.

B. RUMUSAN MASALAH

penggunaan Rhodamin B sangat bebahaya maka perlu adanya penelitian tentang Analisis
kandungan zat pewarna Rhodamin B pada saos tomat yang berada di pasar Sumber Cirebon
untuk menjamin kualitas makanan yang dikonsumsi masyarakat.

Oleh sebab itu muncul pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1) Apakah saus tomat yang berada di warung makan Kota Kendari mengandung zat
pewarna Rhodamin B ?
2) Apakah bahaya dari penggunaan zat pewarna bagi tubuh?
3) Hal apa yang dilakukan agar dapat mengurangi penggunaan zat pewarna berbahaya
rodamin b dalam bahan pangan?

C. TUJUAN PENELITIAN
1. TUJUAN UMUM

Untuk mengetahui adanya zat pewarna Rhodamin B pada saus tomat yang beredar di pasar
sumber Cirebon tahun 2019.

2.TUJUAN KHUSUS

a.Mengidentifikasi zat pewarna rodamin b pada bahan makanan (saus tomat) yang
berwarna mencolok dari Pasar Sumber.
b. Mengukur kadar
rodamin b dalam saus tomat dari Pasar Sumber.
c. Mengurangi penggunaan zat pewarna berbahaya dalam bahan pangan yang digunakan
oleh masyarakat luas.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. MANFAAT TEORITIS

Menambah informasi bagi ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang Analis Kesehatan
mengenai penambahan zat pewarna Rhodamin B pada saus tomat.

2. MANFAAT METODOLOGIS

Penelitian ini dapat meningkatkan kualitas ilmu dalam bidang Toksikologi khususnya pada
profesi Analis Kesehatan.
3. MANFAAT APLIKATIF

Dapat memberikan informasi kepada masyarakat agar lebih berhatihati dalam


menggunakan saus tomat. Dan manfaat Bagi Institusi Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat
menjadi masukan untuk memperluas wawasan mahasiswa jurusan Farmasi.

E.RUANG LINGKUP

Penelitian ini merupakan penelitian bidang farmasi yang ditujukan untuk mendapatkan
pengetahuan bagi masyarakat awan untuk memilah bahan pangan yang biasa digunakan setiap
hari tapi tidak membahayakan bagi tubuh.
Yang akan diteliti kali ini adalah apakah ada zat pewarna (rodamin b) yang terdapat pada
saus tomat yang beredar di Pasar Sumber, dan apakah bahaya yang ditumbulkan apabila
mengkonsumsi bahan makanan mengandung bahan pewarna yang berbahaya ini.
Pendekatan penelitian kualitatif sering disebut dengan naturalistic inquiry (inkuiri alamiah).
Apapun macam, cara atau corak analisis data kualitatif suatu penelitian, perbuatan awal yang
senyatanya dilakukan adalah membaca fenomena. Setiap data kualitatif mempunyai
karakteristiuknya sendiri. Data kualitatif berada secara tersirat di dalam sumber datanya.

Anda mungkin juga menyukai